Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
40. Int. Rumah Bagindo Sulaiman. Malam hari
Pemain : Layla dan Bintang
Setting : Ruang tamu rumah bagindo sulaiman
Layla terus melihat ke luar jendela menunggu Bintang datang. Wajahnya terlihat gelisah sambil bolak-balik duduk lalu ke jendela
Layla :
(VO) Akhirnya yang di tunggu sampai juga
Bintang :
Asslamaulaikum
Layla :
Waalaikum salam, bagaimana Bintang? Kamu sudah dapat uangnya?
Bintang :
Tadinya Bintang mau meminjam uang pada uda yanuar Mande, tapi malah beradu mulut dengannya. Uda yanuar benar-benar tak tau diri! (Bintang mengepalkan tangannya)
Layla :
Kamu ternyata ke rumah uda yanuar?
Bintang :
Ke restorannya Mande. Sudah lupa diri uda yanuar itu mentang-mentang baru sukses buka rumah makan.
Layla :
Kok bisa kalian sampai beradu mulut segala bintang. Apa kamu sudah bilang kalau abak masuk rumah sakit?
Bintang :
Karena itulah kami berdebat sengit mande. Sebab uda yanuar tidak hanya menolak menjenguk abak, dia juga enggan meminjamkan uang untuk biaya abak berobat. Benar-benar sudah kelewatan dia mande.
Layla :
Masya Allah! Kenapa si Yanuar jadi berubah? Padahal sebelumnya masih mau mengunjungi abakmu dan mengajak adik-adikmu mengaji di rumahnya
Bintang :
Itu kan dulu Mande, sebelum jadi orang kaya kayak sekarang. Orang kalau sudah di atas angin jadi lupa diri. Dia kira hidup tanpa ridha orangtua akan berhasil? Lihat saja nanti kalau Allah sudah menjatuhkan hukumannya
Layla :
Kamu gak boleh ngomong begitu, Nak. Kita doakan saja udamu segera sadar dari khilafnya. Mungkin udamu begitu karena hasutan dari orang-orang, sebab dia gampang sekali di panas-panasin. Apalagi bagi yang suka menjilat udamu
Bintang :
Sudahlah Mande, kita gak usah mengharapkan dia lagi. Bintang akan coba pinjam uang sama si Bahar teman kuliah Bintang. Doakan Bintang Mande, agar dimudahkan urusannya (Bintang berkata sambil menggengam kedua tangan Layla erat)
Layla :
Itu sudah pasti Nak, apapun yang akan kau lakukan, Mande selalu mendoakanmu.
Bintang :
Aminn...
Cut to