Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
63. Int. Rumah kontrakan Cempaka Putih. Pagi hari
Pemain : Layla dan Upik
Setting : Rumah berpagar putih yang mungil dengan 2 kamar di Cempaka Putih
Layla senang ketika Azwar dan Ardy anaknya sudah sampai. Paginya ketika masih pada tidur, ia pun mengajak Upik berbelanja ke pasar
Layla :
Upik temani Mande berbelanja ya, soalnya makanan di kulkas sudah habis
Upik :
Iya Mande, Upik mandi dulu sebentar
Layla :
Iya jangan lama-lama, keburu kesiangan kita Pik!
Upik :
Siap Mande!
Upik segera menyambar handuk dan menuju kamar mandi
Cut to
64. Int. Rumah mungil di Cempaka Putih.Pagi hari
Pemain :
Layla sedang memasak di dapur bersama Upik. Azwar, Ardy dan Bintang sudah bangun dan ngobrol di ruang tamu sambil minum teh. Sementara Hayati dan Rusli di kamar membaca buku
Bintang :
Azwar, Ardy, kalian tahu kan? Mande ingin segera rumahnya di bangun lagi? Nah, Uda ingin minta bantuan kalian semampunya untuk biaya renovasi rumah
Ardy :
Awak belum bisa bantu uda, soalnya belum kerja, hanya bantu-bantu uda Azwar di pasar 16 Palembang
Azwar :
Penghasilanku juga tidak banyak uda, kayaknya belum bisa bantu juga. Apalagi belakangan ini dagangan baju sepi terus
Bintang :
Kalau begini ceritanya, kapan rumah mande bisa selesai?Tolonglah usahain kalau ada, semampunya kalianlah. Sampai uda dapat kerja lagi
Azwar :
Tidak janji ya uda, soalnya aku juga lagi nabung buat nikah
Bintang :
Ya sudah kalau begitu, uda mau ke rumah teman dulu.
Bintang akhirnya ke dapur, pamit pada Layla dengan wajah kecewa
Cut to
65. Int. Rumah mungil di Cempaka Putih. Sore hari
Pemain : Layla, Bintang, Upik, dan Rusli
Dua hari kemudian pagi-pagi Azwar dan Ardy pamit balik ke Palembang. Lalu siang harinya Bintang pulang dengan wajah berseri-seri
Bintang :
Mande, Bintang akhirnya mendapatkan beasiswa dari Filipina.Lembaga yang mengeluarkan beasiswa yang langsung menelepon
Layla :
Benarkah Nak? Mande sangat senang mendengarnya. Kapan kamu akan pergi?
Bintang :
Setelah semua urusan selesai Mande. Makanya Bintang pulang untuk mengambil surat-surat penting demi mengurus paspor
Rusli :
Uda memang hebat, Rusli bangga sama uda. Kapan Rusli bisa keluar negeri kayak uda?
Upik :
Upik juga mau sekolah ke luar negeri
Bintang :
Amin. Semoga keinginan Upik terkabul yah. Rusli juga
Layla :
Bintang, mengapa wajahmu tiba-tiba murung? Bukankah ini impianmu sejak lama, Nak
Bintang :
Tapi bagaimana dengan rumah mande? Kalau Bintang jadi pergi, berarti membangun rumah mande harus tertunda lagi. Lebih baik Bintang fokus kerja aja dulu demi uangnya cepat terkumpul Mande. Kebetulan Dani mengajak bikin proyek untuk sebuah even besar.
Layla :
Kesempatan tidak datang dua kali Bintang. Beasiswamu tidak bisa ditunda, sementara rumah mande bisa menunggu sampai kau pulang dari Manila.
Bintang :
Terima kasih Mande, selalu mendukung cita-cita Bintang
Layla :
Tapi bagaimana dengan ongkosmu ke sana, Nak? Kamu juga perlu biaya untuk mengurus surat-surat ke Manila, pastilah biayanya tidak sedikit
Bintang :
Mande gak usah khawatir, Bintang akan coba pinjam si Dani.
Layla :
Pergilah Nak, uruslah sampai selesai. Doa mande menyertaimu
Bintang :
Iya Mande, Bintang pergi dulu. Assalamualaikum
Layla :
Waalaikum salam
Layla memandang Bintang yang berlalu dengan mata berkaca-kaca
(VO) Akhirnya cita-citamu tercapai Bintang
Cut to