Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rumah Untuk Mande
Suka
Favorit
Bagikan
19. Surat Rumah Mande

47. Int. Rumah Bagindo Sulaiman. Siang hari

Pemain : Mande, Azwar dan Ardy

Setting : Ruang kamar tidur Layla

Layla membuka pintu kamarnya dan terkejut melihat Ardy adiknya Arman sedang membongkar lemari pakaian

Layla :

Apa yang kau cari Ardy? Baju Mande jadi berantakan (Layla melihat Ardy tajam karena curiga)

Ardy :

Tidak ada Mande, cuma lagi nyari baju Ardy siapa tahu terselip di lemari Mande.

Azwar :

Jangan bohong kamu, uda liat dari kemarin kamu bongkar lemari Mande terus. Jangan2 Ardy mau nyuri surat rumah, Mande (Tiba-tiba Azwar masuk)

Ardy :

Jangan asal tuduh uda! Buat apa Ardy surat rumah?

Azwar :

Uda ada bukti karena kata adnan temanmu bermain judi, kau kalah banyak.

Layla :

Ya Tuhan, benar itu Ardy? Pantes kau sering nunggak bayar spp kursus komputermu! jangan2 uangnya buat judi? Jawab Ardy! (Suara Layla meninggi karena marah)

Azwar :

Makanya Mande jangan hanya sibuk memikirkan si Bintang, Ardy sering bolos kursus karena kecanduan main judi Mande tidak tahu

Layla :

Jangan bawa-bawa Bintang Azwar! Ardy memang semakin sulit diatur

Azwar :

Kalau menurut Azwar lebih baik rumah ini kita jual saja Mande, sebelum diam-diam di gadaikan oleh si Ardy. Lagipula kita kan lagi butuh uang.

Layla :

Azwar! Ngomong apa kamu? Sampai kapanpun rumah ini tidak akan mande jual, walau dihargai tinggi sekalipun. Ini rumah penuh kenangan bagi kita sekeluarga.

Ardy :

Uda jangan asal tuduh kalau belum ada buktinya

Azwar :

Mau bukti apalagi? Upik bilang kemarin malam kau lagi megang surat rumah. Tapi tidak jadi kau bawa karena keburu dilihat Upik

Layla :

Sudah! Sudah! Ardy, Azwar! Sekarang kalian lebih baik keluar dari kamar Mande

Ardy dan Azwar keluar dari kamar

Cut to

48. Int. Ruang tamu. Siang hari

Pemain : Bintang, Layla dan Azwar

Bintang terlihat sedang membuka sebuah amplop cokelat, lalu membaca isinya.Layla datang menghampiri Bintang

Layla :

Surat dari siapa Nak?

Bintang :

Dari kantor yang mengurusi beasiswa Mande. Di surat ini tertulis Bintang lulus kuliah S2 di hawai dengan beasiswa

Layla :

Alhamdulilah, bagus itu kan kamu pengen sekali kuliah ke luar negeri?

Bintang :

Iya Mande, tapi Bintang harus menyelesaikan satu syarat lagi. Makanya Bintang mau bertanya langsung ke kantornya

Azwar :

Wah, enak sekali mau kuliah lagi. Sementara kita di suruh kerja buat keluarga (Azwar muncul dengan wajah sinis menatap ke arah Bintang)

Layla :

Azwar! Kenapa kamu tidak senang melihat udamu sendiri sukses dengan cita-citanya?

Azwar :

Mande selalu lebih perhatian pada uda. Azwar juga pengen kuliah, tapi tak ada biaya. Kalau Mande sayang sama kita, juallah rumah ini.

Bintang :

Azwar! Kalau nanti uda sudah bekerja, semuanya akan uda kuliahin. Jadi tak perlulah sampai jual rumah

Azwar :

Kalau begitu, uda bekerja aja dulu, ngapain kuliah terus?

Layla :

Bintang, tak usah kau dengarkan ucapan si Azwar. Pergilah kau urus beasiswamu

Bintang :

Iya, Bintang pamit dulu Mande (mencium tangan Layla)

Azwar :

Dari kecil Bintang selalu lebih diistimewakan oleh Nenek, Abak juga Mande. Azwar sudah tidak tahan tinggal di rumah ini. Besok Azwar mau ke Palembang cari kerja di sana (masuk kamar banting pintu)

Layla hanya bisa mengelus dada sambil mengucapkan istighfar. Sore harinya Bintang pulang dengan wajah lesu

Bintang :

Sepertinya Azwar benar Mande, lebih utama Bintang cari kerja dulu untuk membiayai adik-adik

Layla :

Kenapa Nak? Pulang2 kok lemas?

Bintang :

Bintang tidak jadi ke hawai Mande. Mereka minta uang sogokan baru Bintang bisa berangkat ke hawai

Layla :

Sabar yah Nak, masih ada kesempatan lain

Bintang :

Iya Mande (Bintang menyandarkan kepalanya di bahu Layla)

Cut to

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar