Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
54. Ext. Kota Jakarta. Pagi hari
Pemain : Bintang, supir taksi dan para pengendara jalan
Setting : Jalan raya Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Bintang tampak sedang duduk di belakang supir taksi yang ia naiki dengan wajah gelisah. Sementara di depannya mobil berjejer karena macet.
Bintang :
(VO) Bisa terlambat nih sampai di kantor. Padahal atasannya sangat marah bila telat walau hanya 5 menit. Huh! Harusnya aku milih kost dekat kantor biar dekat dan bisa jalan kaki aja (Bolak balik melihat jam di tangan)
Supir taksi :
Maaf yah pak, harusnya kita tadi muter aja, jadi gak lewat sini biangnya macet
Bintang :
Sudah terlanjur pak, saya juga lupa mengingatkan bapak karena buru-buru
Akhirnya setelah beberapa menit, taksi sampai di depan kantor di jalan Rasuna Said. Bintang pun turun dan tergesa-gesa memasuki gedung
Cut to
55. Int. Kantor Perusahaan Jepang. Pagi hari
Pemain : Bintang dan atasannya
Atasan :
Pagi Bintang, kamu tahu sudah datang telat 5 menit?
Bintang :
Maaf Pak, tadi jalanan macet parah
Atasan :
Itu alasan yang klise bintang, Jakarta memang rawan macet
Bintang :
Sekali lagi maaf, Pak. Biasanya saya selalu datang lebih pagi. Baru kali ini terlambat karena tadi malam lembur hingga bangun agak siang dari biasanya
Atasan :
Saya tidak bisa mentolerir kalau ada karyawan yang kurang disiplin. Sebagai sanksinya kamu harus berlutut dan menyembah ke arah matahari, sebagai pengakuan atas kesalahanmu
Bintang :
Saya bisa minta bentuk sanksi yang lain Pak? Sebab saya keberatan bila harus menyembah matahari, karena bertentangan dengan ajaran agama saya
Atasan :
Berhubung kamu bekerja di kantor ini, jadi harus ikut perintah yang ada disini. Itu kalau kamu masih mau bekerja disini
Bintang :
Baik pak! Saya lebih memilih berhenti hari ini juga! Daripada melakukan hal yang bertentangan dengan hati nurani saya(Bintang menggebrak meja dengan marah)
Atasan :
Benar kamu tidak menyesal? Cari kerja apalagi dengan jabatanmu yang sekarang gajinya sudah tinggi, susah loh!(Memandang ke arah Bintang serius)
Bintang :
Tidak Pak! Sekali lagi terima kasih sudah mau menerima saya bekerja disini. Permisi, saya akan membereskan barang-barang saya
Bintang lalu berbalik arah dan keluar pintu kantor atasannya
Atasan :
(VO) Hmmm... Idealis dan keras sekali anak muda satu ini (Memandang lurus ke punggung Bintang yang berjalan ke pintu keluar ruangan)
Cut to