Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rumah Untuk Mande
Suka
Favorit
Bagikan
29. Mande Sakit

68. Int. Rumah mungil di Cempaka Putih. Siang hari

Pemain : Upik dan Layla

Setting : Ruang kamar Upik di Cempaka Putih

Upik terlihat sedang membaca surat dengan wajah tersenyum bahagia

Layla :

Uda bilang apa Pik? Kok kamu senyum-senyum terus dari tadi

Upik :

Kata uda, Upik akan di sekolahkan di Malaysia setelah tamat Mande. Uda juga akan mengirimkan tas untuk Upik dan alat-alat sekolah buat Rusli dan Hayati. Uda ganteng pakai baju wisuda yah Mande. Upik bangga dengan Uda Bintang. Semoga Upik bisa sukses seperti Uda (Upik berkata sambil memperlihatkan foto Bintang yang memakai jas dan dasi pada Layla)

Layla :

Insya Allah bisa Pik, asal kamu bisa meniru ketekunan dan sikap pantang menyerah udamu. Oh ya, Pik! Pijatin Mande yah, badan Mande gak enak rasanya

Upik :

Mande, ayolah kita ke dokter, sebab udah satu minggu ini Mande mengaku gak enak badan

Layla :

Nggak usahlah Pik, paling Mande cuma masuk angin saja. Maklum sudah tua, jadinya badan gampang sakit

Upik :

Tapi Upik khawatir Mande. Terus ini ada benjolan lagi di punggung Mande. Sakit Mande? (Upik berkata sambil meraba-raba benjolan di punggung Layla)

Layla :

Sering terasa ngilu sih Pik, apalagi kalau malam

Upik :

Tuh kan, Mande! pokoknya besok kita ke dokter. Upik jadi tambah cemas.

Layla :

Iya Pik, tapi kalau badan Mande udah enakan, temani Mande ke pasar tanah abang yah

Upik :

Bereslah Mande, yang penting Mande sembuh dulu (Upik memijat Layla)

Cut to

69. Int. Rumah Sakit Kramat Raya. Siang hari

Pemain : Upik dan dokter

Setting : Ruang periksa rumah sakit Kramat Raya

Upik sudah berada di ruang periksa, demi mendengar hasil penyakit Layla

Dokter :

Setelah melewati tes laboratorium, kami menemukan bahwa tumor yang ada di punggung ibumu tumor ganas.

Upik :

Apakah masih bisa diobati dok?

Dokter :

Insya Allah bisa, hanya saja..

Upik :

Hanya apa dok?

Dokter :

Kami menemukan penyakit lain,bukan hanya tumor

Upik :

Hah! Penyakit apa lagi dok? (Wajah Upik berubah cemas)

Dokter :

Kami menemukan adanya kanker ganas di paru-paru ibumu. Saya harap kamu tabah mendengarnya

Upik :

Ya Allah! (Upik menangis sambil menutup kedua wajahnya)

Dokter :

Kita harus secepatnya melakukan operasi, sebelum kemudian menjalani kemoterapi (Dokter berkata sambil menatap Upik dengan serius)

Upik :

Baik dok, saya akan membicarakan hal ini pada keluarga

Upik keluar dari ruang periksa dengan langkah gontai

Cut to

70. Int. Rumah mungil di Cempaka Putih. Pagi hari

Pemain : Upik, Arman dan Layla

Setting : di ruang makan rumah mungil di Cempaka Putih

Pagi yang cerah Upik sedang menyiapkan sarapan pagi berupa nasi goreng di meja makan. Kemudian ponsel Upik berbunyi

Arman :

(OS) Pik, uda mau bicara sama Mande. gimana keadaan Mande sekarang?

Upik :

Kita harus segera membujuk Mande untuk di operasi uda, karena Mande belum mau di operasi sampai uda Bintang pulang. Upik juga sudah menghubungi Uda Azwar dan Ardy.

Arman :

(OS) Semoga Uda Bintang jadi pulang dalam minggu ini

Upik :

Iya, untungnya Uda Bintang sudah lulus dan akan segera pulang. Mande ada di kamar, upik bawa hp ke kamar ya da

Cut to

71. Int. Ruang kamar di rumah Cempaka Putih

Pemain : Layla, Arman dan Upik

Upik :

Mande, ini Uda Arman telepon

Layla :

Semoga kabar tentang rumah mande yang sedang di bangun (mengambil hp dari tangan upik)

Arman :

(OS) Mande, rumahnya sudah hampir selesai di bangun. Sudah setengah jadi

Layla :

Alhamdulillah, Mande sudah tidak sabar ingin menempati rumahnya Man (Wajah Layla menjadi cerah)

Cut to

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar