Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
17. Int. Rumah bersalin di Pariaman. Siang hari
Pemain : Layla, Aini, Bintang dan perawat
Setting : Kamar bersalin di pariaman.
Seorang perawat muda masuk ke kamar Layla sambil menggendong bayi mungil.
Perawat :
Mungkin anak ibu haus, dari tadi menangis terus (Berkata sambil menyerahkan bayi kepada Layla ibunya.
Aini :
Tampan sekali anakmu Layla, hidungnya bangir dan rambutnya hitam bergelombang sepertimu. Tapi keningnya lebar seperti suamimu (Wajah Mande Sumringah menatap bayi Layla)
Layla :
Terima kasih (Layla langsung menyusui anaknya)
(VO) Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya aku merasakan bahagia hidup bersama Bagindo Sulaiman yang begitu menyayangiku. Kian hari aku semakin cinta padanya apalagi tepat di tanggal 5 Desember ini kau beri aku anak lelaki yang sangat tampan berkulit bersih dan kuberi nama ia Bintang (Layla menatap anaknya yang masih menyusui)
Tak lama kemudian, Bagindo Sulaiman masuk dan menghampiri Layla yang tengah memberi asi
Cut to
18.Int. Rumah Bagindo Sulaiman. Siang hari
Pemain : Bintang, Layla dan Aini
Setting : Rumah panggung minangkabau cukup besar berdinding bata merah dengan halaman luas di kampung dalam pariaman
Layla yang sedang hamil anak kedua, mencoba mendekati Bintang berusia 3 tahun sedang berlari ke sudut ruang tamu
Layla :
Bintang ayo mainannya diberesin (Mande bangkit mengikuti Bintang yang tidak bisa diam berlari kesana kemari)
Aini :
Bintang sudah dulu mainnya, nenek masak rendang kesukaanmu nih.
Bintang :
Horee Bintang juga udah lapar nek.
Aini :
Bintang duduk dulu yang manis di meja makan yah, biar nenek ambil dulu nasi dan rendang kesukaan Bintang. (Nenek menuntun Bintang ke meja makan)
Tak lama kemudian nenek menghidangkan berbagai lauk di atas meja. Mulai dari rendang daging,gulai kapau,perkedel, nasi dan rempeyek udang.
Layla :
Sebelum makan berdoa dulu yah Bintang. Setelah itu istirahat siang bersama nenek (Mande mengelus rambut Bintang yang sudah duduk di kursi makan)
Bintang :
Siap Mande (Bintang mengucapkan doa sebelum makan)
Aini dan Layla tersenyum melihat Bintang makan dengan lahap.
Aini :
(VO) Bintang cucu kesayanganku, nenek tahu kau sangat suka rendang daging. Untung nenek pinter masak rendang hingga jadi koki andalan di lapau abakmu. Moga kau tumbuh menjadi anak yang sehat dan pinter (Aini menemani Bintang cucunya makan di meja)
Sementara Layla masuk ke kamar untuk beristirahat karena lelah. Sambil memegangi perutnya yang sudah semakin membesar. Maklum, usia kehamilannya memasuki 8 bulan.
Cut to
19. Int.Dalam kamar. Malam hari
Bintang telah berusia 5 tahun dan sudah punya adik
Pemain : Layla, Bagindo Sulaiman dan Bintang
Layla :
Uda tahu, tadi pagi Bintang merengek-rengek minta jualan es mambo (Layla mengusap-usap kepala Bintang yang susah tertidur lelap)
Bagindo Sulaiman:
Turuti saja Layla, kalau itu bisa membuat hati Bintang senang
Layla :
Tapi uda apa kata orang nanti? Dikira kita sengaja mempekerjakan anak sendiri. Padahal hidup kita tidak kekurangankan?
Bagindo Sulaiman :
Untuk apa kita lebih memedulikan perkataan orang lain daripada anak sendiri? Mungkin Bintang ingin belajar berdagang. Pastilah darah itu menurun dariku. Orang minang kan memang dikenal pintar jualan. Siapa tahu setelah besar nanti Bintang jadi pengusaha hebat
Layla :
Ya syukurlah kalau uda memang setuju.Besok akan Layla buatkan es mambo untuk jualan Bintang.
Bagindo Sulaiman :
Tidak perlu banyak-banyak Layla. Sekedar untuk memenuhi keinginannya berjualan agar tersalurkan.
Layla :
Bagaimana senangnya besok bila Bintang tahu diijinkan berjualan ya uda (Layla tersenyum sambil menatap wajah suaminya)
Bagindo Sulaiman :
Iya Layla, beritahu uda perkembangannya. Ayuk sekarang kita tidur.
Lampu kamar dimatikan.
Cut to