Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
60. Ext. Pemakaman Di Kampung Dalam Pariaman. Pagi hari
Pemain : Layla dan Bintang
Setting : Di depan sebuah makam kampung dalam pariaman
Terlihat seorang wanita tengah duduk di atas tanah tersedu di depan sebuah makam. Kemudian wanita itu menoleh ke arah Bintang yang mendekatinya dan langsung memeluknya sambil menangis kencang
Layla :
Habis Bintang, habis sudah semuanya? Kita sudah tidak punya tempat tinggal lagi
Bintang :
Sudahlah Mande tenang ya, masih ada Bintang dan adik-adik
Layla :
Mande belum bisa menerima semua ini. Terlalu berat Bintang, rumah itu satu-satunya kenangan yang tersisa bersama alm abakmu. Tapi kini (Mande kian keras terisak)
Bintang hanya diam sambil tetap memeluk Mandenya erat
Bintang :
(VO) Pasti sangat berat bagi Mande harus kehilangan rumahnya seperti ini
Cut to
61. Int. Rumah kost Pancoran. Siang hari
Pemain : Bintang dan Ardy
Setting : Kamar Kost Bintang di Pancoran
Bintang memencet hpnya, setelah selesai menelepon Mande dan Upik
Ardy :
(OS) Bagaimana kabar Mande uda?
Bintang :
Udah agak tenang, kapan kau kesini menjenguk Mande.
Ardy :
Kata uda Azwar diusahakan lusa berangkat, dia lagi ke tempat penjualan tiket bus
Bintang :
Ya sudah, uda mau melihat Mande dulu di kostnya Upik. Nanti kalau udah sampe Jakarta segera kabari
Bintang lalu mematikan ponselnya dan mengambil tas lalu ke luar kamar. Ia akan ke kost Upik menjenguk Mande
Cut to
62. Int. Kost Upik di Depok Baru. Pagi hari
Pemain : Bintang, Layla, Hayati, Rusli dan Upik
Bintang senang melihat Mande lagi memasak rendang di dapur. Itu berarti Mande sudah semangat lagi.
Bintang :
Lagumu sekarang bukan nasib anak kost lagi ya, Pik
Upik :
Hehehe, Uda bisa aja. Mumpung Mande ada disini, Upik jadi senang di masakin terus
Rusli :
Iya, Uni Upik jadi subur sekarang, gak ceking lagi
Layla dan Bintang jadi tertawa mendengar candaan Rusli. Mande muncul membawa rendang di mangkok
Bintang :
Mande, besok Azwar dan Ardy ke jakarta. Menurut Bintang sebaiknya Mande dan Upik tinggal di kontrakan yang lebih besar
Layla :
Tidak usahlah Bintang, nanti jadi tambah biaya
Bintang :
Tidak Mande, kebetulan rumah temanku Dani yang di cempaka putih kosong. Dia menyuruh kita menempatinya sampai rumah mande di kampung dalam selesai dibangun
Layla :
Alhamdulillah, bilang makasih ke temanmu Dani yah
Bintang :
Iya Mande, besok kita bersiap-siap pindah. Jadi Azwar dan Ardy langsung ke cempaka putih begitu nyampe
Layla :
Mande sudah rindu menempati rumah Mande lagi. Kapan rumah Mande di bangun lagi Bintang? Oh ya, telepon Arman bagaimama restoran udamu si yanuar setelah gempa?
Bintang :
Katanya lagi direnovasi Mande, sebab rusaknya parah juga. Doakan rejeki Bintang dimudahkan yah, Mande. Jadi rumah mande bisa segera di selesaikan.
Layla :
Amin
Hayati :
Ayo Mande, perut Hayati udah lapar
Mande tersenyum lalu mengambilkan hayati nasi. Mereka pun memulai makan bersama-sama
Cut to