Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
45. Int. Rumah Bagindo Sulaiman. Malam hari
Pemain : Layla dan Bintang
Setting : Ruang tamu rumah bagindo sulaiman
Layla masuk membuka pintu dan melihat Bintang sedang duduk melamun
Bintang :
Mande darimana saja?
Layla :
Dari rumah etekmu meminjam uang untuk bayar listrik
Bintang :
Kenapa Mande enggak nunggu Bintang dulu? Biar Bintang aja yang cari pinjaman. Bintang jadi malu sama etek Mande.
Layla :
Sudahlah Nak, semuanya sudah beres kok. Kamu gak perlu merasa bersalah, yang penting listrik di rumah kita gak jadi di putus
Bintang :
Mande, Bintang benar-benar belum bisa membahagiaka keluarga kita. Bintang harus berbuat apa lagi agar kita segera terlepas dari kesulitan keuangan? Lamaran kerja yang Bintang kirimkan tak jua mendapat tanggapan (Bintang mengusap wajahnya resah)
Layla :
Kamu jangan berputus asa Nak, yang penting sudah berusaha. Mande yakin, kalau memang rejekimu pasti tak lama lagi dipanggil bekerja
Bintang :
Itulah yang Bintang tunggu-tunggu Mande. Tapi sampai kapan? Sudah lebih dari setahun Bintang menunggu. Mengapa nasib baik belum juga berpihak pada Bintang? Bintang memang anak yang tidak berguna! (Bintang meninju kursi dengan kepalan tangannya)
Layla :
Bintang, kamu tak boleh menghukum dirimu sendiri. Banyaklah beribadah dan berserah diri pada Allah. Mande tak pernah memaksamu harus bekerja sekarang. Kalau memang Allah belum memberi, kita harus bisa terima, Nak. Nanti juga akan tiba saatnya
Bintang :
Tapi pengeluaran kita semakin bertambah Mande. Sebentar lagu Upik mau masuk SMA, Rusli mau SMP dan Hayati juga sudah SD. Arman juga harus kuliah Mande, masak jadi karyawan rumah makan terus. Bintang juga tidak tega melihat adik-adik terkadang makan hanya berlaukkan garam
Layla :
Kita harus tetap bersyukur Nak, yang penting masih bisa makan. Toh gak setiap hari adikmu makan tanpa lauk. Arman selalu bawa lauk dari rumah makan yanuar kalau dia pulang kerumah seminggu sekali.
Bintang :
Iya Mande, tapi kalau sampai bulan depan belum mendapat panggilan juga, Bintang akan merantau ke Jakarta daripada menunggu terus di sini.
Layla :
Pergilah Nak, Mande tak akan melarangmu, yang penting kamu bisa menjaga diri. Sekarang istirahatlah, pasti kamu capek karena sudah berjalan jauh untuk mengajar
Bintang :
Iya Mande, Bintang ke kamar dulu (Berdiri lalu berjalan ke kamar sambil membawa tas ransel di pundaknya)
46. Int. Ruang kamar. Malam hari.
Pemain : Layla
Layla duduk berdoa di atas sajadah dalam sholatnya dengan menengadahkan tangannya ke atas memakai mukena putih
Layla :
(VO) Duh Robbi! Tolonglah kembalikan nama baik anakku Bintang. Aku tahu, dia sudah berusaha bekerja keras demi kami. Tapi usaha yang dia lakukan belum juga menampakkan hasil. Sebagai ibunya, hamba hanya bisa berdoa agar Kau memudahkan jalannya menuju kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Hanya kepada-Mu kami bergantung. Perkenankanlah permohonan hamba-Mu yang lemah ini. Amin