Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Giyanti
Suka
Favorit
Bagikan
14. ADEGAN 14
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

LOKASI: Desa dan Hutan Sekitar — Siang dan Sore Hari

WAKTU: Beberapa Hari Setelah Pembebasan Raka

VISUAL:

Mentari pagi menyinari desa yang mulai hidup kembali. Namun ketegangan masih terasa. Raka, Sri, dan Raden Surya berdiri di tengah lapangan, memandang para pejuang yang bersiap dengan senjata seadanya, membentuk barisan.

RAKA (berteriak penuh semangat):

"Hari ini kita tunjukkan bahwa kita tidak akan tunduk! Kita lawan penindasan yang merenggut tanah dan harga diri kita!"

VISUAL:

Para pejuang mengangkat senjata dan berteriak serempak sebagai tanda persatuan.

CUT TO:

LOKASI: Hutan Dekat Desa — Siang Hari

Kelompok pasukan kecil VOC bersiap melakukan patroli, terlihat sombong dan meremehkan kekuatan lawan.

PEJABAT VOC (tertawa sinis):

"Mereka hanya kumpulan pengacau desa. Kita akan buat mereka sadar siapa yang berkuasa."

VISUAL:

Pasukan VOC berjalan santai, mengobrol sambil membawa senapan dan meriam kecil.

CUT TO:

LOKASI: Desa — Markas Pejuang

Sri membagi tugas kepada para pemuda yang akan melakukan serangan mendadak untuk melemahkan pasukan VOC.

SRI:

"Kita akan melakukan serangan di tiga titik: pos patroli, gudang amunisi, dan pos penjagaan utama. Gunakan api dan senjata dengan efektif. Jangan sampai ada korban sipil."

PEMUDA 1:

"Kami siap, Bu Sri! Kami akan buktikan kita bukan lawan yang mudah."

VISUAL:

Semua pemuda mengangguk dan bersemangat, mempersiapkan senjata dan peralatan.

CUT TO:

LOKASI: Pos Patroli VOC — Siang Hari

Kelompok pejuang menyerang secara tiba-tiba. Mereka menggunakan panah beracun, api unggun, dan jebakan sederhana.

VISUAL:

Pasukan VOC yang lengah langsung panik dan berusaha bertahan. Suara tembakan dan teriakan bercampur menjadi satu.

PEJABAT VOC:

"Serangan dari mana ini? Cepat, kumpulkan pasukan!"

VISUAL:

Para pejuang menghilang di balik pepohonan setelah berhasil menghancurkan pos.

CUT TO:

LOKASI: Gudang Amunisi VOC — Sore Hari

Sri memimpin serangan untuk menghancurkan gudang amunisi.

SRI (berbisik kepada timnya):

"Kita harus cepat dan tepat. Ledakkan ini agar pasukan mereka kehilangan senjata."

VISUAL:

Mereka menyalakan api dan memasang bahan peledak sederhana yang terbuat dari bubuk meriam.

LEDakan besar mengguncang kawasan itu, api dan asap mengepul tinggi.

CUT TO:

LOKASI: Pos Penjagaan Utama VOC — Sore Hari

Raden Surya memimpin serangan frontal yang berani.

RADEN SURYA:

"Ini kesempatan kita! Serang dengan penuh keberanian!"

VISUAL:

Pertarungan sengit terjadi. Pedang beradu, senjata api saling bersahutan. Para pejuang menampilkan keahlian dan semangat luar biasa.

PEJUANG 1:

"Untuk kebebasan dan kehormatan tanah kita!"

VISUAL:

Pasukan VOC mulai kewalahan dan mundur.

CUT TO:

LOKASI: Hutan Sekitar Desa — Petang Hari

Pasukan VOC yang tersisa berkumpul dan mengirim kabar ke markas besar.

PEJABAT VOC:

"Kita harus segera mengirim bala bantuan besar dan menghentikan pemberontakan ini sebelum meluas."

VISUAL:

Para pejabat VOC mengatur strategi untuk menyerang balik dengan kekuatan penuh.

CUT TO:

LOKASI: Desa — Malam Hari

Raka, Sri, dan Raden Surya duduk bersama, memikirkan langkah selanjutnya.

RAKA:

"Serangan ini baru permulaan. Mereka tidak akan tinggal diam."

SRI:

"Kita harus bersiap untuk serangan balik besar-besaran. Ini perang, bukan hanya perlawanan kecil."

RADEN SURYA:

"Kita harus memperkuat aliansi dengan desa-desa lain dan memperluas jaringan. Hanya dengan begitu kita bisa bertahan."

VISUAL:

Mereka menatap ke arah api unggun, simbol api perjuangan yang tetap menyala meski banyak cobaan.

CUT TO:

LOKASI: Markas VOC — Malam Hari

Van der Meer menerima laporan serangan dari anak buahnya. Wajahnya menegang, ia mengambil keputusan keras.

VAN DER MEER:

"Kita akan kirim pasukan tambahan dengan senjata berat. Hancurkan markas mereka dan berikan pelajaran yang tidak terlupakan."

PEJABAT VOC:

"Perintah Anda akan segera dilaksanakan."

VISUAL:

Van der Meer menatap peta dan pasukan, dengan ekspresi dingin dan penuh perhitungan.

CUT TO:

LOKASI: Desa — Tengah Malam

Warga desa berkumpul di balai, khawatir tapi juga bertekad.

SRI (menguatkan suara):

"Ini saatnya kita berdiri tegak, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi untuk generasi yang akan datang. Mereka tidak akan mengambil tanah kita begitu saja!"

VISUAL:

Warga mengangguk dan bersemangat, menyemangati satu sama lain.

CUT TO:

LOKASI: Hutan Dekat Desa — Malam Hari

Raka dan para pemimpin lainnya memimpin latihan persiapan serangan balasan.

RAKA:

"Kita harus lebih kuat, lebih cepat, dan lebih licik dari sebelumnya. Jangan beri kesempatan musuh!"

VISUAL:

Mereka berlatih dengan penuh semangat, menajamkan kemampuan tempur.

NARATOR (VO):

"Dalam setiap pertarungan, keberanian bukan hanya soal senjata, tapi juga tentang tekad dan hati yang tak pernah menyerah."

FADE OUT.

[AKHIR ADEGAN 14]

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)