Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
LOKASI: Ruang Sidang Keraton — Siang Hari
WAKTU: Beberapa Hari Setelah Dialog Pertama
VISUAL:
Ruangan besar dengan ukiran kayu halus, dihiasi kain dan simbol kerajaan. Sunan Pakubuwono III duduk di singgasana, diapit pejabat kerajaan dan perwira VOC yang mengenakan seragam rapi. Semua tampak serius dan tegang.
PAKUBUWONO III (berbicara tegas):
"Pergerakan Raka dan pendukungnya membawa kegelisahan di kalangan rakyat. Kita harus memutuskan langkah strategis untuk mengendalikan situasi."
PEJABAT KERAJAAN 1:
"Saya setuju. Jika mereka dibiarkan terlalu bebas, ini bisa menjadi api yang membakar kerajaan."
PERWIRA VOC:
"Kami menyarankan pengawasan ketat terhadap mereka. Tangkap pemimpin-pemimpin yang mulai terlalu vokal."
PAKUBUWONO III (menghela napas panjang):
"Kita harus berhati-hati. Tindakan represif akan memicu pemberontakan lebih besar."
VISUAL:
Tatapan penuh perhitungan dari para pejabat. Sebuah rencana rahasia mulai disusun.
CUT TO:
LOKASI: Markas Pengawasan VOC — Malam HariSeorang agen VOC bernama Van der Meer mengamati laporan intelijen. Ia memerintahkan para mata-mata untuk mengawasi kegiatan Raka dan Sri secara intensif.
VAN DER MEER:
"Kita harus tahu setiap langkah mereka. Tidak ada ruang untuk kesalahan."
MATA-MATA VOC (laporan):
"Raka dan Sri terus menyebarkan naskah rahasia. Mereka juga mengadakan pertemuan dengan warga desa secara diam-diam."
VAN DER MEER:
"Segera laporkan jika ada tanda-tanda pemberontakan aktif."
VISUAL:
Van der Meer memegang peta desa, menunjukkan posisi para pengikut Raka. Ia tersenyum dingin, penuh rencana.
CUT TO:
LOKASI: Rumah Raka — Malam HariRaka dan Sri sedang mengadakan pertemuan rahasia dengan beberapa pemuda dan tetua desa. Suasana penuh ketegangan.
RAKA:
"Situasi semakin sulit. VOC dan kerajaan sama-sama mengawasi kita."
PEMUDA 1:
"Mereka akan menangkap kita jika kita lengah."
SRI:
"Kita harus lebih berhati-hati dalam memilih waktu dan tempat pertemuan. Gunakan kode dan sinyal agar tidak mudah diketahui."
RAKA:
"Kita juga perlu mencari sekutu dari dalam kerajaan. Kalau ada yang berpihak pada rakyat, itu akan sangat membantu."
VISUAL:
Raka menunjukkan naskah yang berisi catatan tentang tokoh-tokoh dalam kerajaan yang mungkin bisa dipercaya.
CUT TO:
LOKASI: Istana Keraton — Malam HariSeorang pejabat kerajaan bernama Raden Surya, yang selama ini tampak netral, bertemu diam-diam dengan Raka.
RADEN SURYA (berbisik):
"Aku mendengar perjuangan kalian. Tidak semua di kerajaan ini mendukung penindasan."
RAKA:
"Kami butuh bantuan dari dalam untuk melawan tekanan VOC dan pengkhianatan."
RADEN SURYA:
"Aku akan mencoba menyampaikan suara kalian. Tapi kau harus sangat berhati-hati. Jika ketahuan, hidupmu bisa terancam."
VISUAL:
Raka dan Surya berjabat tangan penuh pengertian, sementara bayangan ancaman menyelimuti mereka.
CUT TO:
LOKASI: Desa — Malam HariPara pengikut Raka mempersiapkan pertemuan rahasia. Mereka membagi tugas menjaga keamanan dan menyebarkan informasi.
PEMUDA 2:
"Kita harus tetap waspada. Mata-mata VOC bisa saja menyamar sebagai penduduk."
SRI:
"Jangan percaya sembarangan. Hanya yang sudah kita kenal dan percaya yang boleh ikut."
VISUAL:
Lampu-lampu kecil dari obor di malam pekat membentuk bayangan yang bergerak cepat, penuh rahasia dan ketegangan.
CUT TO:
LOKASI: Kantor Residen VOC — Siang HariVan der Meer menerima laporan terbaru bahwa ada pertemuan besar yang direncanakan oleh Raka dan para pengikutnya.
VAN DER MEER (marah):
"Ini sudah keterlaluan! Kita harus bertindak sekarang juga. Tangkap mereka sebelum gerakan ini menjadi pemberontakan terbuka."
PEJABAT VOC:
"Kita bisa mengerahkan pasukan, tapi itu berisiko membuat rakyat makin memberontak."
VAN DER MEER:
"Lebih baik kita mulai dengan penangkapan simbolis. Hancurkan moral mereka."
CUT TO:
LOKASI: Rumah Raka — Tengah MalamRaka sedang tidur, tiba-tiba suara ketukan keras membangunkannya. Dia membuka pintu dan melihat sekelompok prajurit VOC dan tentara kerajaan masuk dengan senjata terhunus.
PRAJURIT VOC (memerintah):
"Raka, kau ditangkap atas tuduhan pemberontakan."
RAKA (tenang tapi tegas):
"Perjuangan kami bukan pemberontakan, tapi usaha untuk keadilan."
SRI mencoba melawan, tapi ditahan oleh prajurit.
SRI:
"Kalian tidak akan bisa membungkam suara rakyat!"
VISUAL:
Raka dan Sri diborgol dan dibawa pergi. Wajah mereka penuh tekad dan keberanian meskipun situasi sulit.
CUT TO:
LOKASI: Penjara VOC — Kamar GelapRaka duduk sendirian di sudut ruangan kecil, tangan terikat, wajah penuh luka. Ia memandang ke langit-langit dengan tatapan kuat.
NARATOR (VO):
"Dalam gelap dan kesunyian, seorang pejuang sejati tidak pernah kehilangan cahaya harapan. Walau dipenjara, api perjuangan tetap membara di dalam hati."
FADE OUT.
[AKHIR ADEGAN 10]