Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Shadow's Hunt
Suka
Favorit
Bagikan
23. Adegan 23
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

ADEGAN 23: Luka yang Tertinggal


Lokasi: Rumah Sakit Lapangan – Zona Aman Sementara

Waktu: Dua Hari Setelah Pertempuran di Pelabuhan



---


INT. RUMAH SAKIT LAPANGAN – KORIDOR UTAMA


Lampu redup, lorong dipenuhi ranjang darurat. Para petugas medis sibuk, suara mesin monitor terus berbunyi. Beberapa tentara dengan luka berat dirawat dalam diam. Asap dari luar masih sesekali menyusup lewat jendela terbuka.


AIDAN berjalan dengan perban di bahu. Ia melewati beberapa wajah yang dikenalnya: pasukan yang dulu penuh semangat, kini terguncang oleh trauma.


Ia berhenti sejenak saat melihat seorang bocah kecil, duduk di lantai, menggambar sesuatu di buku lusuh—sebuah robot besar yang menangis.


AIDAN

(berbisik)

Anak-anak tak seharusnya menggambar seperti itu...



---


INT. KAMAR RAWAT – SARAH


SARAH duduk di ranjang, mengenakan selimut dan memandangi foto usang: dirinya dan DIAH saat masih di universitas.


AIDAN masuk pelan, tak ingin mengganggu.


AIDAN

Kau tidur?


SARAH

(tak menoleh)

Aku mimpi. Tapi mimpi itu... pakai wajah Diah. Dia tersenyum. Tapi matanya kosong.


AIDAN

Kita tak bisa menyalahkan dirimu. Dia tahu apa yang dia lakukan. Dan dia memilih menyelamatkan kita semua.


SARAH

(tajam)

Tapi itu tak membuatnya lebih mudah.


Mereka saling diam.



---


EXT. KAMP TERLUAR – MALAM


VINCENT berdiri di tengah reruntuhan. Ia terluka, jasnya robek, namun matanya masih menyala dengan tekad yang dingin. Di belakangnya, beberapa "penyintas Varuna" berdiri tanpa suara. Mereka adalah manusia yang sempat terinfeksi, tapi kini... berbeda.


VINCENT

(fokus, pada satu orang)

Kau mendengar mereka juga, bukan? Suara-suara yang tersisa di kepalamu?


Orang itu mengangguk.


VINCENT

Bagus. Maka kita tahu... Varuna belum sepenuhnya musnah.



---


INT. RUANG KONFERENSI SEMENTARA – ZONA AMAN


SARAH, AIDAN, dan beberapa ilmuwan serta komandan membahas situasi terbaru.


KOMANDAN LI

Pusat Kendali Varuna memang hancur. Tapi... fragmen kesadarannya tersebar di jaringan dunia. Itu bukan makhluk, tapi konsep yang bisa berkembang di mana saja.


ILMUWAN 1

Kami menemukan sinyal baru... di satelit lama milik Eastern Coalition. Mereka sedang membangun sesuatu. Dan mereka menyebutnya—Varuna Prime.


Semua terdiam.


AIDAN

Jadi kita hanya memotong cabang. Tapi akarnya masih hidup.



---


INT. BARAK – MALAM


SARAH menulis di buku catatannya.


SARAH (V.O)

Kemenangan selalu datang dengan rasa kehilangan. Tapi hari ini... kami belajar bahwa bahkan dalam dunia yang nyaris hancur, manusia masih menyimpan sesuatu yang tak bisa dihancurkan: keinginan untuk tetap merasa hidup.


Ia menutup bukunya.



---


EXT. LANGIT MALAM – TRANSISI PELAN KE DAUN-DUNGU TEKNOLOGI


Layar naik perlahan ke langit penuh bintang, lalu kamera menurun ke bawah tanah—di mana sebuah kapsul kecil menyala biru perlahan membelah tanah, merangkak menuju jaringan kabel bawah kota.


Suara VINCENT (V.O)

“Kau bisa memotong kepala naga... tapi selama masih ada mimpi yang bisa dikendalikan, kami akan kembali.”



---


CUT TO BLACK



---


TULISAN LAYAR:

"Babak pertama berakhir. Tapi bayangan baru mulai tumbuh."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)