Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Shadow's Hunt
Suka
Favorit
Bagikan
3. Adegan 3
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

ADEGAN 3: Perburuan Dimulai

Lokasi: Gang Sempit, Pusat Kota



---


EXT. GANG SEMPIT – MALAM


Aidan dan Sarah berlari terburu-buru di sepanjang gang sempit yang gelap. Di belakang mereka, terdengar suara langkah cepat dan tembakan yang memecah keheningan malam. Obsidian tidak memberi mereka kesempatan untuk bernapas. Sarah meraih tangan Aidan, menariknya untuk mempercepat langkah mereka.


SARAH

(terengah-engah, dengan panik)

Aidan, mereka tidak akan berhenti mengejar kita! Kita harus keluar dari sini!


AIDAN

(berpikir cepat, menoleh ke belakang)

Ada jalan buntu di depan. Tapi... ada sebuah bangunan tua di sisi kiri. Itu mungkin bisa jadi tempat kita bersembunyi sementara.


Aidan menarik Sarah menuju bangunan yang tampak terlantar di ujung gang. Mereka menghentikan langkah tepat di depan pintu besar yang sudah berkarat, lalu Aidan menggedor pintunya dengan keras. Tak ada jawaban.


AIDAN

(berusaha meyakinkan diri)

Ayo, kita coba masuk.


Dengan cepat, Aidan mencoba membuka pintu, tetapi ternyata terkunci rapat. Sarah melihat ke belakang, cemas. Suara langkah Obsidian semakin mendekat, dan detik-detik mereka untuk kabur mulai menipis.


SARAH

(takut)

Aidan, kita tidak bisa menunggu lebih lama!


Namun, Aidan tidak menyerah. Dia mengeluarkan alat pemotong dari tasnya dan mulai bekerja dengan cepat untuk membuka pintu yang terkunci. Beberapa detik berlalu, dan akhirnya, pintu itu sedikit terbuka.


AIDAN

(tidak sabar)

Cepat, masuk!


Mereka segera melangkah masuk, menutup pintu dengan sangat hati-hati. Begitu berada di dalam, mereka mendapati sebuah ruang yang hampir gelap, dengan cahaya remang-remang yang masuk dari celah-celah dinding tua. Di tengah ruang itu, ada rak-rak berdebu yang sepertinya sudah lama tidak tersentuh.


SARAH

(melihat sekitar)

Tempat ini... tampaknya sudah lama kosong.


AIDAN

(berusaha menenangkan)

Tapi cukup untuk sementara. Kita harus berpikir apa langkah selanjutnya.


Mereka duduk di sudut ruangan yang lebih terlindungi dari pandangan luar. Aidan membuka tasnya dan mulai menatap layar perangkat keras yang dia ambil dari gudang sebelumnya. Data yang mereka dapatkan sangat berharga, tetapi sekarang mereka harus menemukan cara untuk keluar dari situasi ini hidup-hidup.


Namun, beberapa detik setelah mereka duduk, suara mobil datang semakin dekat. Mereka tahu bahwa Obsidian sedang mencari mereka di setiap sudut kota.


SARAH

(mengetuk-ngetuk dinding dengan cemas)

Apa yang akan kita lakukan sekarang? Mereka tahu kita ada di sini.


AIDAN

(berpikir cepat)

Kita butuh waktu. Waktu untuk memproses data dan mencari tahu apa yang Obsidian rencanakan selanjutnya. Tapi kita tidak bisa tetap di sini terlalu lama.


Tiba-tiba, suara langkah kaki datang dari luar. Ada beberapa orang yang sedang mendekat. Sarah mendekati Aidan, matanya dipenuhi dengan kecemasan.


SARAH

(berbisik)

Kita harus keluar sekarang juga. Jika mereka menemukan kita di sini, kita akan terpojok.


Aidan menatap layar perangkatnya dan memikirkan sesuatu. Tiba-tiba, dia menoleh kepada Sarah dengan ekspresi serius.


AIDAN

(berbisik)

Ada jalan keluar dari ruang bawah tanah. Kita bisa menggunakannya untuk keluar diam-diam. Tapi kita harus cepat.


Sarah mengangguk dan keduanya segera berdiri. Aidan memimpin mereka menuju bagian belakang ruangan, di mana sebuah tangga kecil menuju ruang bawah tanah terlihat sangat terabaikan. Mereka turun perlahan-lahan, menahan napas setiap kali mendengar suara dari luar.


INT. RUANG BAWAH TANAH – MALAM


Ruang bawah tanah ini gelap dan penuh dengan barang-barang yang sudah lama tak terpakai. Namun, di ujung ruangan, ada pintu yang tertutup rapat. Aidan berusaha untuk membuka pintu itu, tetapi terasa terkunci dengan kuat.


SARAH

(dengan cemas)

Apa yang terjadi, Aidan?


AIDAN

(berusaha membuka pintu)

Ini... terkunci. Satu detik lagi.


Aidan menarik alat pemotongnya lagi dan mulai bekerja membuka kunci. Sarah memeriksa sekitar mereka, memastikan tidak ada yang mengikuti mereka. Suara kendaraan dari luar semakin keras, semakin dekat.


Akhirnya, setelah beberapa detik yang penuh ketegangan, Aidan berhasil membuka pintu tersebut. Mereka berdua segera berlari keluar ke halaman belakang bangunan tua.


EXT. HALAMAN BELAKANG – MALAM


Mereka kini berada di luar gedung, bersembunyi di balik beberapa tumpukan sampah dan bangunan rusak. Aidan dan Sarah saling bertukar pandang, berusaha memutuskan jalan keluar selanjutnya.


AIDAN

(kesal)

Kita tidak bisa berdiam diri. Obsidian tidak akan memberi kita waktu. Mereka akan terus mengejar sampai kita tertangkap.


SARAH

(dengan suara rendah)

Kita harus mengalahkan mereka di permainan mereka. Kita harus temukan siapa yang ada di belakang Obsidian, dan bagaimana mereka beroperasi. Jika kita bisa lakukan itu, kita bisa mengakhiri semuanya.


Aidan mengangguk, dan mereka berdua menyusun rencana untuk menghadapi apa yang akan datang. Namun, di dalam benak mereka, satu hal jelas—pertempuran ini baru saja dimulai.


AIDAN

(menyeletuk, dengan ketegasan)

Kita akan menghentikan mereka, Sarah. Apapun yang terjadi.


Dengan itu, mereka berdua berlari, berusaha menghilang ke dalam kegelapan malam, meninggalkan halaman belakang yang kosong.



---


CUT TO BLACK


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)