Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ADEGAN 6: Keputusan Tak Terelakkan
Lokasi: Ruang Kontrol Markas Obsidian, Tengah Malam
---
INT. RUANG KONTROL - MALAM
Aidan dan Sarah berdiri bersama, saling berhadapan dengan pemimpin penjaga yang kini berdiri tegak di depan pintu. Ada ketegangan yang memuncak, saat suara langkah kaki penjaga lain terdengar mendekat. Namun, mereka tidak mundur, tidak ada tempat untuk lari lagi. Ruangan ini adalah titik penentu.
AIDAN
(dengan suara penuh tekad)
Kita sudah sampai sejauh ini, Sarah. Kita tidak bisa mundur sekarang.
SARAH
(melihat Aidan dengan tegas)
Aku tidak pernah berniat mundur. Kita sudah mengambil risiko ini bersama.
Aidan dan Sarah bersiap. Satu-satunya pilihan mereka sekarang adalah menghadapi pemimpin penjaga dan pasukannya. Namun, yang mereka tidak tahu adalah bahwa pemimpin penjaga memiliki kartu truf yang bisa mengguncang segalanya.
PEMIMPIN PENJAGA
(dengan senyum tipis)
Kalian pikir kalian bisa menang? Obsidian tidak akan pernah berhenti. Kami sudah mengorbankan terlalu banyak untuk membiarkan kalian menghentikan kami begitu saja. Kami adalah bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar.
Aidan menyeringai, matanya penuh dengan kebencian dan keteguhan. Dia mengerti bahwa ini adalah pertempuran hidup dan mati.
AIDAN
(melangkah maju)
Kalian mungkin memiliki kekuatan, tapi kalian tidak memiliki hati. Itu yang membedakan kita.
Tiba-tiba, dari belakang mereka, suara detik-detik penghitung mundur terdengar. Sarah menoleh dengan cepat, wajahnya terkejut. Di layar terminal, angka-angka merah mulai menghitung mundur. Sebuah bom tersembunyi, dan waktunya hanya tinggal beberapa menit lagi.
SARAH
(kaget)
Mereka menanam bom di sini! Kita harus keluar, Aidan!
AIDAN
(sambil melihat layar)
Tidak ada waktu lagi untuk lari. Kita harus menghancurkan pusat kendali mereka atau kita semua akan mati di sini.
PEMIMPIN PENJAGA
(memandang mereka dengan penuh kekuatan)
Waktumu sudah habis, Aidan. Bom ini akan menghancurkan segala yang ada. Kalian tidak bisa menghentikannya.
AIDAN
(dengan suara keras, penuh keberanian)
Tunggu sebentar!
Aidan melompat ke arah meja terminal, menggigit bibirnya keras-keras, saat ia memasukkan kode ke dalam komputer. Namun, layar itu segera menyala merah terang dengan pesan peringatan. Sistem perlindungan bom sudah aktif dan hanya ada satu cara untuk mematikannya—menemukan sumber kendali utama dan mematikannya langsung dari sumber.
SARAH
(panik)
Kita perlu mematikannya sekarang, Aidan! Jika kita tidak bisa menghentikan bom itu, kita semua akan hancur!
AIDAN
(tegas)
Kita harus mencari jalan keluar, tapi kita tidak bisa membiarkan mereka menang. Aku akan ke sana.
Tanpa memberi waktu untuk berpikir lebih lanjut, Aidan berlari menuju ujung ruangan tempat pusat kendali bom berada. Di sana, mesin besar dengan kabel dan layar holografik mencuat dari lantai. Di tengah ruangan itu, satu-satunya cara untuk menonaktifkan bom adalah dengan menghancurkan panel utama. Tapi di saat yang sama, suara langkah kaki para penjaga semakin dekat. Mereka harus bekerja cepat.
PEMIMPIN PENJAGA
(dengan senyum dingin, mulai maju)
Kalian tidak akan berhasil. Kami sudah mempersiapkan segalanya. Tidak ada yang bisa menghentikan Obsidian!
AIDAN
(melihat Sarah)
Kita hanya punya satu kesempatan, Sarah. Aku butuh waktu beberapa detik lagi.
SARAH
(berlari ke arah pintu)
Aku akan menahan mereka. Kalian tidak akan menyerang kita!
Sarah menembak dengan presisi tinggi, menargetkan penjaga yang berusaha maju. Tembakan-tebakan itu mengarah tepat sasaran, namun para penjaga tetap tak gentar, maju dengan formasi rapat.
AIDAN
(berteriak sambil memasukkan kode)
Tidak ada pilihan lain!
Waktu terus berdetak, Aidan hampir mencapai titik akhir. Setelah beberapa detik yang terasa seperti seumur hidup, Aidan berhasil mengakses sistem. Ia menekan tombol di layar, dan tiba-tiba layar utama menunjukkan sebuah pesan:
PESAN
“Proses penonaktifan aktif.”
SARAH
(berteriak kegirangan)
Kita berhasil!
Namun, saat itu juga, suara gemuruh terdengar keras. Sekelompok penjaga baru saja datang, dan mereka sudah siap untuk menyerang.
PEMIMPIN PENJAGA
(dengan senyum jahat)
Kalian bisa menonaktifkan bom, tapi itu hanya bagian dari rencana kami. Ini baru permulaan!
Aidan dan Sarah melihat satu sama lain, dan saat itu mereka sadar bahwa meskipun bom telah dimatikan, perjuangan mereka masih jauh dari selesai. Mereka hanya memiliki sedikit waktu sebelum Obsidian melancarkan serangan lebih besar lagi.
AIDAN
(dengan suara tegas)
Sarah, kita harus menghancurkan mereka sekali dan untuk selamanya.
Sarah mengangguk, dan mereka berdua bergerak maju dengan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya.
---
CUT TO BLACK