Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ADEGAN 4: Konfrontasi di Laboratorium Rahasia
Lokasi: Pusat Penelitian Terkubur, Pinggiran Kota
---
EXT. PUSAT PENELITIAN TERKUBUR – MALAM
Aidan dan Sarah berhenti di luar sebuah bangunan besar yang tersembunyi di antara hutan gelap. Di atas bangunan, sebuah logo besar bertuliskan "Elysium" yang tampak sangat terawat meski lingkungan sekitarnya terabaikan. Bangunan ini tersembunyi dan sangat terlindungi, hanya sedikit orang yang tahu akan keberadaannya.
AIDAN
(dengan suara rendah, hampir berbisik)
Ini dia, Sarah. Ini tempat yang kita cari.
SARAH
(melihat sekitar, dengan wajah waspada)
Tapi... ini sangat terlindungi. Kita butuh lebih dari sekadar alat untuk masuk ke dalam.
Aidan menatap Sarah sejenak. Dalam ekspresinya, terlihat keseriusan yang mendalam. Dia tahu bahwa ini adalah langkah yang sangat berbahaya, tapi juga jalan satu-satunya untuk mengalahkan Obsidian.
AIDAN
(menepuk ponselnya)
Aku punya akses untuk membuka pintu utama dari dalam sistem mereka. Kalau aku berhasil memanipulasi jaringan pengamanan, kita bisa masuk tanpa mereka mengetahuinya.
Sarah mengangguk, meski raut wajahnya menunjukkan kecemasan. Mereka menuju pintu depan yang tersembunyi di bawah tanaman lebat. Aidan mulai mengoperasikan alat hackingnya, sambil tetap mengawasi sekeliling.
INT. LABORATORIUM RAHASIA – MALAM
Pintu besar terbuka dengan suara berderit. Mereka masuk ke dalam dan segera disambut oleh suasana dingin dan steril. Lampu neon yang terpasang di langit-langit menyinari koridor panjang yang kosong. Dinding-dinding beton tampak sangat kokoh, dengan banyak sekali pintu terkunci yang mengarah ke ruang-ruang tersembunyi.
SARAH
(berbisik)
Tempat ini... terasa seperti milik mereka. Mungkin ini markas besar Obsidian.
AIDAN
(berbisik sambil mengedarkan pandangan)
Ini bukan hanya markas mereka. Ini tempat mereka melakukan eksperimen terlarang. Kita harus berhati-hati, Sarah.
Mereka bergerak lebih dalam, berjalan cepat namun hati-hati. Setiap suara langkah mereka terdengar begitu keras di ruang kosong yang sangat hening ini. Pintu-pintu di kiri dan kanan mereka tertutup rapat, mungkin berisi fasilitas atau ruang yang penuh dengan penelitian rahasia. Mereka berhenti di depan sebuah pintu besar yang terbuat dari baja dengan sistem pengaman yang sangat canggih.
AIDAN
(berbicara dengan serius, fokus)
Ini dia, ruang utama mereka. Aku perlu beberapa detik untuk membuka akses.
Sarah mengangguk dan berdiri di belakangnya, mengawasi sekitar dengan tajam. Dalam sekejap, Aidan memprogram alat hackingnya, mencoba menembus sistem pengamanan yang super ketat.
SARAH
(berbisik)
Jangan sampai ada yang datang.
AIDAN
(berbisik, tetap fokus)
Aku akan pastikan semuanya aman.
Beberapa detik berlalu, dan Aidan tersenyum tipis, tanda bahwa dia telah berhasil.
AIDAN
(terengah-engah)
Selesai. Pintu ini sudah bisa kita buka.
Dengan gesit, Aidan membuka pintu baja itu. Begitu pintu terbuka, mereka memasuki sebuah ruangan besar yang dipenuhi oleh berbagai perangkat canggih, komputer, dan layar hologram yang menampilkan data-data aneh. Di tengah ruangan, ada sebuah meja besar dengan beberapa tubuh manusia yang sedang terhubung dengan alat-alat medis. Beberapa dari mereka terlihat terjaga, sementara yang lainnya tidak bernyawa.
SARAH
(mengerutkan dahi)
Apa yang mereka lakukan di sini?
Aidan berjalan lebih dekat dan mengamati data yang diproyeksikan di layar utama. Di sana, dia melihat serangkaian eksperimen yang melibatkan teknologi terlarang—manusia yang digunakan sebagai kelinci percobaan untuk memperpanjang umur dan mengubah kemampuan fisik mereka.
AIDAN
(dengan suara serak, marah)
Ini lebih buruk dari yang aku kira. Mereka mencoba untuk membuat tentara abadi. Mereka mengubah manusia menjadi mesin pembunuh.
Sarah menatap layar dengan ngeri. Dia bisa melihat jelas bahwa ini adalah proyek yang sangat berbahaya dan mengerikan. Namun, sesuatu yang lebih mengerikan lagi tertulis di layar: "Proyek Obsidian – Fase Tiga: Uji Coba Terakhir."
SARAH
(berbisik, terkejut)
Proyek Obsidian? Jadi... semua ini adalah bagian dari rencana besar mereka?
AIDAN
(terdiam sejenak, berpikir)
Ini bukan hanya tentang kontrol dunia atau kekuasaan. Ini tentang menciptakan manusia baru. Tentara yang tidak bisa mati.
Sarah berlari menuju meja yang berisi tubuh manusia yang masih terhubung dengan alat. Dia memeriksa salah satu layar di sebelahnya. Ada nama yang tercantum—"Aidan Hale."
SARAH
(berbisik dengan terkejut)
Aidan... itu nama kamu!
Aidan menatap layar itu dengan kaget. Ada foto dirinya yang lebih muda, saat dia masih berusia 20-an. Di bawah foto tersebut tertulis informasi yang lebih mengerikan lagi: "Subjek Utama – Rencana Suksesi Proyek Obsidian."
AIDAN
(menahan amarah)
Mereka ingin menjadikan aku salah satu dari mereka. Tapi aku tidak akan biarkan ini terjadi. Aku tidak akan menjadi bagian dari eksperimen ini.
SARAH
(berusaha tenang)
Kita harus menghancurkan semua data ini. Menghancurkan segala bukti yang ada sebelum mereka menyadari kita berada di sini.
Aidan mengangguk, lalu berlari menuju salah satu komputer untuk menghapus semua data yang ada. Tetapi saat dia mengaksesnya, layar tiba-tiba berkedip dan muncul pesan peringatan besar yang mengerikan: "DENTUMAN IMPAKT TERDETEKSI. PROSEDUR EVAKUASI DIMULAI."
AIDAN
(terkejut, panik)
Sarah, kita harus pergi! Sistem ini sudah mendeteksi kita!
Tiba-tiba, suara alarm memekakkan telinga terdengar, dan lampu di seluruh ruangan mulai berkedip-kedip. Pintu-pintu yang tadinya terkunci terbuka, menunjukkan para penjaga yang bersiap menyerang.
SARAH
(panik)
Aidan, kita ke luar! Cepat!
Dengan cepat, mereka berlari menuju pintu keluar, hanya untuk menemukan lebih banyak pasukan bersenjata yang sudah menunggu di luar.
AIDAN
(berbisik, dengan tegas)
Tidak ada jalan mundur. Kita bertarung untuk hidup kita sekarang.
Aidan mengambil senjatanya yang tersembunyi, dan Sarah segera bersiap di sampingnya. Dalam detik-detik yang sangat kritis ini, pertarungan untuk keluar dari Pusat Penelitian ini dimulai.
---
CUT TO BLACK