Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Shadow's Hunt
Suka
Favorit
Bagikan
9. Adegan 9
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

ADEGAN 9: Pertempuran Terakhir


Lokasi: Ruang Pengendali Obsidian

Waktu: Malam, beberapa detik setelah ledakan EMP



---


INT. RUANG PENGENDALI OBISIDAN – MALAM


Lampu merah berkedip-kedip, menciptakan suasana yang semakin tegang. Mesin dan panel kontrol yang sebelumnya berfungsi normal kini tampak mati, dengan layar besar yang gelap. Suara dari pasukan Obsidian yang berlari di luar semakin jelas terdengar. Semua mata tertuju pada Aidan, Sarah, dan Jarek, yang kini terlibat dalam konfrontasi yang tak terhindarkan.


JAREK

(tertawa dingin, penuh kepercayaan diri)

Kalian pikir kalian bisa mengubah segalanya hanya dengan menghancurkan satu pusat kendali ini? Ini jauh lebih besar daripada yang kalian kira. Obsidian sudah merasuk ke dalam darah kota ini.


Aidan menatap Jarek dengan tatapan tajam, tak gentar. Ia sudah siap, meskipun segala rencana yang telah mereka susun hampir berantakan. Sarah berdiri di sampingnya, menyiapkan senjatanya. Keduanya mempersiapkan langkah berikutnya.


AIDAN

(kepada Sarah)

Jika kita bisa mengalahkannya di sini, kita bisa mencegah mereka melanjutkan rencana mereka. Jangan biarkan dia melarikan diri.


SARAH

(terus mengawasi Jarek)

Aku siap.


Jarek mengangkat tangannya, memberi sinyal kepada pasukannya. Seketika, pintu darurat terbuka, dan beberapa tentara berpakaian serba hitam memasuki ruangan, bersiap untuk menyerang.


JAREK

(kepada pasukannya)

Bawa mereka hidup atau mati! Jangan biarkan mereka keluar dari sini!


Pasukan Obsidian maju dengan cepat. Aidan dan Sarah tidak ragu untuk membalas. Mereka melepaskan tembakan bertubi-tubi, menembak dengan presisi. Sarah menembak salah satu pasukan yang bergerak cepat ke arah mereka, sementara Aidan berlari, menutupi Sarah dari sisi.


AIDAN

(berteriak)

Sarah, ke sana! Aku akan menahan mereka!


Sarah mengangguk dan berlari ke sisi lain ruang pengendali, bersembunyi di balik panel besar. Aidan menembak dua pasukan lagi yang berusaha mendekat, lalu berlari ke arah Jarek yang masih berdiri di depan mereka, tidak bergerak.


JAREK

(memandang Aidan dengan sinis)

Kalian tidak tahu siapa yang kalian hadapi. Aku tidak akan berhenti sampai Obsidian menguasai dunia ini!


AIDAN

(melangkah maju dengan tegas)

Obsidian mungkin kuat, tapi kami jauh lebih kuat.


Tiba-tiba, Aidan bergerak cepat ke arah Jarek, yang terkejut dengan kecepatan serangan itu. Mereka bertarung dengan sengit—Jarek menghindar dan memberikan serangan balik. Namun, Aidan dengan cekatan mengelak dan akhirnya melancarkan pukulan ke arah dada Jarek.


JAREK

(terjatuh, namun masih bisa tersenyum jahat)

Kalian mungkin menang hari ini, tapi ini baru permulaan. Obsidian sudah terlalu kuat untuk dihentikan.


AIDAN

(berdiri di atas Jarek, dengan suara keras)

Tidak! Kamu tidak akan pernah mendapatkan dunia ini!


Aidan mengambil alat peledak dari saku dan meletakkannya di dekat pusat kendali yang sudah rusak. Dengan satu gerakan cepat, ia menekan tombol untuk memicu peledakan.


AIDAN

(berteriak pada Sarah)

Sarah! Keluar sekarang!


Sarah mendekat dengan cepat, menembakkan beberapa peluru terakhir ke arah pasukan yang mendekat. Mereka berlari menuju pintu keluar, namun Jarek berusaha untuk bangkit, berusaha menahan mereka.


JAREK

(dengan suara marah, mencoba bangkit)

Kalian tidak akan bisa melarikan diri!


Tapi ledakan tiba-tiba menghancurkan sebagian besar ruang pengendali, menghalangi Jarek dan pasukannya. Aidan dan Sarah tersentak mundur oleh gelombang kejut dari ledakan tersebut, namun mereka tetap bertahan.


SARAH

(terengah-engah)

Kita harus pergi, sekarang!


Mereka berdua berlari ke pintu keluar darurat, yang telah terbuka setelah ledakan, menuju ke luar markas yang hancur.


EXT. MARKAS UTAMA OBISIDAN – MALAM


Di luar, reruntuhan gedung dan asap hitam menggulung ke langit malam. Kota yang telah lama dilanda kehancuran kini makin berantakan. Namun, Aidan dan Sarah berhasil keluar dari zona pertempuran dengan selamat.


AIDAN

(memandang markas yang hancur)

Obsidian sudah hancur. Kita berhasil.


SARAH

(terengah-engah, namun tersenyum)

Belum selesai, Aidan. Masih ada banyak pekerjaan yang harus kita lakukan. Tapi, ini adalah langkah besar.


Mereka berjalan menjauh dari markas yang hancur, sementara kabut tebal mulai menyelimuti kota. Mereka tahu, meskipun markas utama telah dihancurkan, masih banyak misteri dan bahaya yang harus mereka hadapi. Namun, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, mereka merasa ada sedikit harapan.


FADE OUT


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)