Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
88. INT. DALAM GEROBAK (SIANG)
Cast: Saathi, Byomå, Jozua
Jozua menghela kuda. Gerobak itu bergerak meninggalkan rumah Marti. Kuda-kuda anak buah Jozua mengikuti. Saathi duduk di pojok gerobak, memeluk Byomå.
SAATHI
(Meletakan dua tangannya di dua pipi Byomå)
Harus kuat.
BYOMȦ
(Berairmata)
Mlêtik, Mbakyu.
SAATHI
(Mendekap Byomå)
Baba Nioto akan menjaganya.
Tidak boleh menyerah.
FADE OUT:
FADE IN:
89. EXT. PONDOK PERANGINAN, TEPI SUNGAI ANCOL (PETANG)
Cast: Byomå, Saathi, Jozua
LONG SHOOT:
Gerobak itu terus bergerak hingga menjelang petang, sampailah di tepi Sungai Ancol, tak jauh dari Gerbang Rotterdam. Sebuah Pondok Peranginan tampak asri diapit pepohonan. Rumah-rumah kayu kokoh beratap genting tinggi, di pinggir sungai jernih. Beberapa gasibu di kanan kirinya diisi sekelompok orang yang sedang bersantai.
JOZUA
(Melompat dari gerobak)
Turun.
Saathi dan Byomå turun gerobak berurutan. Saathi membisikkan sesuatu ke telinga Byomå Saathi dikawal Jozua menyeberang jembatan bambu menuju pondok peranginan itu.
CUT TO:
90. EXT. DEPAN GASIBU PONDOK PERANGINAN (PETANG)
(Lyzbeth, Jozua, Saathi, Byomå)
Beberapa orang sedang bercakap-cakap dalam gasibu. Lyzbeth ( perempuan Belanda berwajah lebar dan badan besar, matanya seperti orang mengantuk, hidungnya mencolok, dagunya hampir tak terlihat, tertutup pipinya yang turun) duduk di atas dipan. Beberapa pegawai duduk di tanah.
JOZUA
(Merunduk)
Nyonya.
LYZBETH
(Mengangkat alis)
Ini orangnya?
Hmmm. Saya rasa angkau sungguh-sungguh bena, Jozua.
JOZUA
Bagaimana, Nyonya?
LYZBETH
(Tergelak)
Ini prampuan akan mengguncangkan Batavia. Mulai ini hari, angkau punya nama jadi Mary Magdelen. Sebab, saya lihat ada banyak roh jahat dalam dirimu.
Saathi terus menunduk. Sepertinya dia tidak mengerti sama sekali.
LYZBETH
Kita orang bekal lihat, begimana laen-laen Nyonya di itu Jalan Utrecht dapet serangan jantung.
JOZUA
(Menoleh pada Byomå)
Anak ini bagaimana, Nyonya?
LYZBETH
Angkau ada beli dianya?
JOZUA
Tidak, Nyonya.
LYZBETH
Kasih kirim itu anak ke Balai Yatim Piatu.
JOZUA
Baik, Nyonya.
Byomå terhenyak. Dia menatap Saathi. Keduanya lalu berpelukan erat. Saathi membisiki Byomå banyak kata. Tetapi, itu tidak segera menghentikan tangis adik lelakinya. Terutama ketika Jozua menarik dia dari dekapan Saathi.
FADE OUT:
FADE IN:
91. INT. EXT. PARIT LUAR TEMBOK (PAGI)
Cast: Gesù, Domingos, Ventura
Ventura dan Domingos mendayung perahu, Gesù memerhatikan kanan kiri Kanal.
GESÙ
Kalian pernah berlayar sampai daerah ini, Ventura? Domingos?
Ventura dan Domingos menggeleng hampir bersamaan.
DOMINGOS
(Sambil mendayung)
Tiada sekali-kali, Tuan.
VENTURA
Kita punya majikan kasi kami ke luar tembok cuma ke itu ladang tebu, Tuan.
GESÙ
(Menghela napas)
Banyak yang harus kita lakukan setelah ini. Menyewa lahan, mengurus surat notaris, dan….mengunjungi seseorang.
Domingos dan Ventura saling pandang, kepala mereka sama-sama bergoyang-goyang. Gesù melihatnya. Dia menciduk air parit lalu mencipratkannya ke Ventura dan Domingos bergantian.
GESÙ
Apa yang kalian pikirkan?
DOMINGOS
(Tertawa)
Ampun, Tuan.
VENTURA
Itu prampuan Mastizo punya rupa, begitu punya bagus, tetapi sayang sekali dia hidup di desa. Prampuan begini pantas jadi bini orang baek macam Tuan.
DOMIGOS
(Menimpali)
Jikalau dia jadi Tuan punya bini, sampe buat idup dan piara ruma tangga Tuan manja.
GESÙ
(Salah tingkah)
Buonanotte al secchio. Dia bukan seorang Mestizo.
VENTURA
(Keheranan)
Dia punya mata biru, Tuan.
GESÙ
Ya, tapi dia bukan anak kawin campur orang Belanda dengan orang mana pun. Dia orang Selam.
DOMINGOS
(Kebingungan)
Macam orang Moor?
VENTURA
Iu agama yang gelap, Tuan.
GESÙ
(Tangan kanan tengkurap di bawah dagu, lalu dia lepaskan ke depan muka)
Jangan terbiasa menghakimi.
VENTURA
Maafkan saya, Tuan.
GESÙ
Lupakan.
SOUND EFFECT: AIR TERDAYUNG
DOMINGOS
Tuan bekal tengok itu prampuan sekarang?
GESÙ
(Bersidekap)
Jika urusan sewa lahan lancar, mungkin kita akan ke Kampung Jawa.
Menurut kalian apakah itu pondok peranginan yang disebut-sebut Tuan Lim?
CUT TO:
92. PONDOK PERANGINAN LYZBETH (PAGI)
Cast: Gesù,Ventura, Domingos
ESTABLISH: PONDOK PERANGINAN LYZBETH VAN HOORN
Perahu Gesù menepi.
GESÙ
Kalian tunggu di sini.
VENTURA
Baik, Tuan.
Gesù lalu melompat dari perahu, meninggalkan Ventura dan Dominus yang kemudian menambatkan perahu ke dermaga bambu.
CUT TO:
93. EXT. HALAMAN PONDOK PERANGINAN (PAGI)
Cast; Jozua, Gesù, Budak Pondok
Gesù melihat beberapa pekerja, mungkin budak juga, sedang menyapu halaman, mengurus tanaman, dan macam-macam kesibukan. Ada juga juga beberapa orang duduk di gazebo, minum tuak dari wadah bambu, sambil berbincang. Gesù menghampiri Budak Pondok (Lelaki dengan wajah seperti orang ketakutan) yang sedang menyapu.
GESÙ
Apa benar ini pondok Nyonya Lyzbeth van Hoorn?
Budak Pondok memeluk sapu lidi bergagang panjang sambil menunduk. Mengangguk-angguk.
GESÙ
Benar?
BUDAK PONDOK
(Lirih)
Iya, Tuan.
GESÙ
Nyonya ada di pondok?
BUDAK PONDOK
Nyonya suda kembali ke kota, Tuan.
Jozua datang dari Gasibu, menghampiri Gesù.
JOZUA
Siapa tamu kita?
Gesù menoleh pada orang itu. Sementara Budak Pondok pergi dengan buru-buru.
Gesù
Saya Matteo de Gesù. Hendak menemui Nyonya Lyzbeth van Horn.
JOZUA
Ada perlu apa?
GESÙ
Saya hendak menyewa lahan Nyonya Van Hoorn.
JOZUA
(Ramah dan bersahabat)
Untuk perkebunan?
GESÙ
(Menggeleng)
Bukan, Tuan. Untuk pondok naturalis.
JOZUA
Usaha semacam apa itu?
GESÙ
Semacam tempat mengumpulkan macam-macam jenis tumbuhan dan binatang, untuk penelitian.Tapi mungkin saya juga perlu lahan untuk berkebun. Meski tidak terlalu luas.
JOZUA
(Mengangguk)
Untuk seewa lahan di Ommelanden, Nyonya percayakan kepada saya. Tapi, Anda memang tetap harus menemui beliau di kota.
GESÙ
Saya mengira Nyonya Van Hoorn tinggal di sini.
JOZUA
Beliau punya kunjungan tetap ke mari setiap bulan. Begitu juga pekan lalu.
GESÙ
Nyonya Van Hoorn tinggal di kota?
JOZUA
Ya. Di Jalan Utrecht.
GESU
(Tersenyum)
Rumah-rumah menyenangkan dengan serambi-serambi itu?
JOZUA
Anda tahu tempat itu?
GESÙ
Sangat tahu. Lebih dari sebulan saya tinggal di penginapan sekitar Utrecht.
JOZUA
Kalau begitu Anda akan sangat mudah menemukan rumah Nyonya Lyzbeth.
GESÙ
(Mengulurkan tangan)
Saya harap begitu. Saya belum mengenal nama Anda.
JOZUA
Jozua. Jozua van Java.
GESÙ
(Mengangguk-angguk)
Anda tahu? Ini kebetulan yang menarik. Nama Anda dalam bahasa Belanda sama artinya dengan nama saya dalam bahasa Italia.
JOZUA
(Melepaskan gengaman tangannya)
Benarkah?
GESÙ
Ya. Gesù, Jozua, Jehovah, Jesus, Yeshua… sama.
JOZUA
(Tersenyum)
Ngisa. Lidah Jawa melafalkannya Ngisa.
GESÙ
Seperti Isa? Orang Arab menyebutnya Isa.
JOZUA
(Tertawa)
Itu menarik. Nyonya Lyzbeth menamai saya dengan nama itu beberapa tahun lalu.
GESÙ
Oh, begitu. Tampaknya Nyonya Anda orang yang pintar dan baik. Buono datang il pane.
JOZUA
Sangat baik.
GESÙ
Saya tidak sabar untuk menemuinya.
JOZUA
Anda akan sangat mengagumi beliau.
GESÙ
Saya rasa begitu, Tuan Jozua.
JOZUA
Saya menjamin itu Tuan Gesù.
FADE OUT