Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KEMBANG BATAVIA
Suka
Favorit
Bagikan
20. #20 Nasib Tak Tentu

CUT TO:

88. INT. DALAM GEROBAK (SIANG)

Cast: Saathi, Byomå, Jozua

Jozua menghela kuda. Gerobak itu bergerak meninggalkan rumah Marti. Kuda-kuda anak buah Jozua mengikuti. Saathi duduk di pojok gerobak, memeluk Byomå. 

SAATHI

(Meletakan dua tangannya di dua pipi Byomå)

Harus kuat.

BYOMȦ

(Berairmata)

Mlêtik, Mbakyu.

SAATHI

(Mendekap Byomå)

Baba Nioto akan menjaganya.

Tidak boleh menyerah.

FADE OUT:

FADE IN:

89. EXT. PONDOK PERANGINAN, TEPI SUNGAI ANCOL (PETANG)

Cast: Byomå, Saathi, Jozua

LONG SHOOT:

Gerobak itu terus bergerak hingga menjelang petang, sampailah di tepi Sungai Ancol, tak jauh dari Gerbang Rotterdam. Sebuah Pondok Peranginan tampak asri diapit pepohonan. Rumah-rumah kayu kokoh beratap genting tinggi, di pinggir sungai jernih. Beberapa gasibu di kanan kirinya diisi sekelompok orang yang sedang bersantai. 

JOZUA

(Melompat dari gerobak)

Turun. 

Saathi dan Byomå turun gerobak berurutan. Saathi membisikkan sesuatu ke telinga Byomå Saathi dikawal Jozua menyeberang jembatan bambu menuju pondok peranginan itu. 

CUT TO:

90. EXT. DEPAN GASIBU PONDOK PERANGINAN (PETANG)

(Lyzbeth, Jozua, Saathi, Byomå)

Beberapa orang sedang bercakap-cakap dalam gasibu. Lyzbeth ( perempuan Belanda berwajah lebar dan badan besar, matanya seperti orang mengantuk, hidungnya mencolok, dagunya hampir tak terlihat, tertutup pipinya yang turun) duduk di atas dipan. Beberapa pegawai duduk di tanah.

JOZUA

(Merunduk)

Nyonya.

LYZBETH

(Mengangkat alis)

Ini orangnya? 

Hmmm. Saya rasa angkau sungguh-sungguh bena, Jozua.

JOZUA

Bagaimana, Nyonya?

LYZBETH

(Tergelak)

Ini prampuan akan mengguncangkan Batavia. Mulai ini hari, angkau punya nama jadi Mary Magdelen. Sebab, saya lihat ada banyak roh jahat dalam dirimu.

Saathi terus menunduk. Sepertinya dia tidak mengerti sama sekali.

LYZBETH

Kita orang bekal lihat, begimana laen-laen Nyonya di itu Jalan Utrecht dapet serangan jantung.

JOZUA

(Menoleh pada Byomå)

Anak ini bagaimana, Nyonya?

LYZBETH

Angkau ada beli dianya?

JOZUA

Tidak, Nyonya.

LYZBETH

Kasih kirim itu anak ke Balai Yatim Piatu.

JOZUA

Baik, Nyonya.

Byomå terhenyak. Dia menatap Saathi. Keduanya lalu berpelukan erat. Saathi membisiki Byomå banyak kata. Tetapi, itu tidak segera menghentikan tangis adik lelakinya. Terutama ketika Jozua menarik dia dari dekapan Saathi.

FADE OUT:

FADE IN:

91. INT. EXT. PARIT LUAR TEMBOK (PAGI)

Cast: Gesù, Domingos, Ventura

Ventura dan Domingos mendayung perahu, Gesù memerhatikan kanan kiri Kanal.

GESÙ

Kalian pernah berlayar sampai daerah ini, Ventura? Domingos?

Ventura dan Domingos menggeleng hampir bersamaan.

DOMINGOS

(Sambil mendayung)

Tiada sekali-kali, Tuan.

VENTURA

Kita punya majikan kasi kami ke luar tembok cuma ke itu ladang tebu, Tuan.

GESÙ

(Menghela napas)

Banyak yang harus kita lakukan setelah ini. Menyewa lahan, mengurus surat notaris, dan….mengunjungi seseorang.

Domingos dan Ventura saling pandang, kepala mereka sama-sama bergoyang-goyang. Gesù melihatnya. Dia menciduk air parit lalu mencipratkannya ke Ventura dan Domingos bergantian. 

GESÙ

Apa yang kalian pikirkan?

DOMINGOS

(Tertawa)

Ampun, Tuan.

VENTURA

Itu prampuan Mastizo punya rupa, begitu punya bagus, tetapi sayang sekali dia hidup di desa. Prampuan begini pantas jadi bini orang baek macam Tuan.

DOMIGOS

(Menimpali)

Jikalau dia jadi Tuan punya bini, sampe buat idup dan piara ruma tangga Tuan manja.

GESÙ

(Salah tingkah)

Buonanotte al secchio. Dia bukan seorang Mestizo.

VENTURA

(Keheranan)

Dia punya mata biru, Tuan.

GESÙ

Ya, tapi dia bukan anak kawin campur orang Belanda dengan orang mana pun. Dia orang Selam.

DOMINGOS

(Kebingungan)

Macam orang Moor?

VENTURA

Iu agama yang gelap, Tuan.

GESÙ

(Tangan kanan tengkurap di bawah dagu, lalu dia lepaskan ke depan muka) 

Jangan terbiasa menghakimi.

VENTURA

Maafkan saya, Tuan.

GESÙ

Lupakan.

SOUND EFFECT: AIR TERDAYUNG

DOMINGOS

Tuan bekal tengok itu prampuan sekarang?

GESÙ

(Bersidekap)

Jika urusan sewa lahan lancar, mungkin kita akan ke Kampung Jawa.

Menurut kalian apakah itu pondok peranginan yang disebut-sebut Tuan Lim?

CUT TO:

92. PONDOK PERANGINAN LYZBETH (PAGI)

Cast: Gesù,Ventura, Domingos

ESTABLISH: PONDOK PERANGINAN LYZBETH VAN HOORN

Perahu Gesù menepi.

GESÙ 

Kalian tunggu di sini.

VENTURA

Baik, Tuan.

 

Gesù lalu melompat dari perahu, meninggalkan Ventura dan Dominus yang kemudian menambatkan perahu ke dermaga bambu.

CUT TO:

93. EXT. HALAMAN PONDOK PERANGINAN (PAGI)

Cast; Jozua, Gesù, Budak Pondok

Gesù melihat beberapa pekerja, mungkin budak juga, sedang menyapu halaman, mengurus tanaman, dan macam-macam kesibukan. Ada juga juga beberapa orang duduk di gazebo, minum tuak dari wadah bambu, sambil berbincang. Gesù menghampiri Budak Pondok (Lelaki dengan wajah seperti orang ketakutan) yang sedang menyapu.

GESÙ

Apa benar ini pondok Nyonya Lyzbeth van Hoorn?

Budak Pondok memeluk sapu lidi bergagang panjang sambil menunduk. Mengangguk-angguk.

GESÙ

Benar?

BUDAK PONDOK

(Lirih)

Iya, Tuan.

GESÙ

Nyonya ada di pondok?

BUDAK PONDOK

Nyonya suda kembali ke kota, Tuan.

Jozua datang dari Gasibu, menghampiri Gesù.

JOZUA

Siapa tamu kita?

Gesù menoleh pada orang itu. Sementara Budak Pondok pergi dengan buru-buru.

Gesù

Saya Matteo de Gesù. Hendak menemui Nyonya Lyzbeth van Horn.

JOZUA

Ada perlu apa?

GESÙ

Saya hendak menyewa lahan Nyonya Van Hoorn.

JOZUA

(Ramah dan bersahabat)

Untuk perkebunan?

GESÙ

(Menggeleng)

Bukan, Tuan. Untuk pondok naturalis.

JOZUA

Usaha semacam apa itu?

GESÙ

Semacam tempat mengumpulkan macam-macam jenis tumbuhan dan binatang, untuk penelitian.Tapi mungkin saya juga perlu lahan untuk berkebun. Meski tidak terlalu luas.

JOZUA

(Mengangguk)

Untuk seewa lahan di Ommelanden, Nyonya percayakan kepada saya. Tapi, Anda memang tetap harus menemui beliau di kota.

GESÙ

Saya mengira Nyonya Van Hoorn tinggal di sini.

JOZUA

Beliau punya kunjungan tetap ke mari setiap bulan. Begitu juga pekan lalu. 

GESÙ

Nyonya Van Hoorn tinggal di kota?

JOZUA

Ya. Di Jalan Utrecht.

GESU

(Tersenyum)

Rumah-rumah menyenangkan dengan serambi-serambi itu?

JOZUA

Anda tahu tempat itu?

GESÙ

Sangat tahu. Lebih dari sebulan saya tinggal di penginapan sekitar Utrecht.

JOZUA

Kalau begitu Anda akan sangat mudah menemukan rumah Nyonya Lyzbeth.

GESÙ

(Mengulurkan tangan)

Saya harap begitu. Saya belum mengenal nama Anda.

JOZUA

Jozua. Jozua van Java.

GESÙ

(Mengangguk-angguk)

Anda tahu? Ini kebetulan yang menarik. Nama Anda dalam bahasa Belanda sama artinya dengan nama saya dalam bahasa Italia.

JOZUA

(Melepaskan gengaman tangannya)

Benarkah?

GESÙ

Ya. Gesù, Jozua, Jehovah, Jesus, Yeshua… sama.

JOZUA

(Tersenyum)

Ngisa. Lidah Jawa melafalkannya Ngisa.

GESÙ

Seperti Isa? Orang Arab menyebutnya Isa.

JOZUA

(Tertawa)

Itu menarik. Nyonya Lyzbeth menamai saya dengan nama itu beberapa tahun lalu.

GESÙ

Oh, begitu. Tampaknya Nyonya Anda orang yang pintar dan baik. Buono datang il pane.

JOZUA

Sangat baik.

GESÙ

Saya tidak sabar untuk menemuinya.

JOZUA

Anda akan sangat mengagumi beliau.

GESÙ

Saya rasa begitu, Tuan Jozua.

JOZUA

Saya menjamin itu Tuan Gesù.

FADE OUT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar