Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN:
73. INT. RUMAH KELUARGA SYAIKH AHMAD (SORE)
Cast: Encik Amath, Syaikh Akhmat, Mas Gula
Mas Gula (anak turun Pengeran Jayakarta yang berapi-api, keras, suaranya berat) tengah bertamu di rumah Syaikh Akhmat, ditemani Encik Amath (tokoh suku Melayu yang santun, berperawakan sedang, selalu bersih dan rapi). Mereka bertiga berbincang di ruang tengah keluarga Syaikh Akhmat.
MAS GULA
Encik Amath, tiada lagi jalan damai melawan Kompeni. Kemenangan harus dirintis melalui senjata. Apakah kita tidak melihat bagaimana Kompeni terus menekan kita?
ENCIK AMATH
(Tenang)
Tiada bole terburu nafsu seperti itu, Mas Gula. Jika angkau terlalu terburu-buru, apa yang sudah kita punya bisa hilang sekejap mata.
SYAIKH AKHMAT
Sayé setuju dengan Encik Amath. Sekolah-sekolah masih bertahan di kota. Kelompok-kelompok kajian pun kian menyebar di desa-desa luar tembok. Ada Imam Kuningan yang mendidik umat di Sungai Mampang. Ada Katib Assam yang mengasuh anak-anak di Kampung Melati. Dakwah sudah berjalan dalam kedamaian.
MAS GULA
Tetapi, Syaikh Ahmad, Kompeni tidak akan rela. Mereka terus akan merobohkan masjid kita, melarang kita shalat, mengusir para ulama.
SYAIKH AKHMAT
Jika masjid roboh, Mas Gula, kita bangun lagi. Apabila kita diusir, kita datang lagi.
MAS GULA
Syaikh Ahmat terlalu saba.
ENCIK AMAT
Mas Gula, apa yang dikata Syaikh Ahmat sangatlah betul. Jika Mataram pun tak mampu menguasai Batavia, apa yang bole dilakukan orang-orang tanpa tentara?
MAS GULA
Encik Amath, suda ada lima ratus tentara dari Banten dan seribu dari Cirebon bersiap untuk menyerang Batavia.
ENCIK AMATH
Mas Gula, mohon berhati-hati bicara. Perkara ini bukan hanya tentang kita, tetapi menyangkut umat. Mereka tiada tahu apa-apa, tetapi bole jadi korban karenanya.
SYAIKH AKHMAT
Itu betul apa yang dikatakan Encik Amath, Mas Gula. Kompeni terlalu kuat untuk saat ini. Lebih baek, kita didik anak-anak kita supaya mengerti agama. Paham hukum-hukum agama.
MAS GULA
Hukum agama itu termasuk jihad di dalamnya, Syekh Ahmat. Apakah Syekh lupa itu?
SYAIKH AKHMAT
Jihad artinye ‘berusaha dengan sungguh-sungguh.’ Tiada selalu berarti berperang dengan senjata, Mas Gula.
MAS GULA
Apakah kitê sudah menjadi begitu pengecut, Syaikh Ahmat, Encik Amath?
SYAIKH AKHMAT
Itu dua hal yang berbeda, Mas Gula. Sayê ingin kita menempatkan setiap ajaran agama pada tempatnya. Agar tiada salah paham umat memahami Islam. Jihâd berbeda kata dan makna dengan qitâl; perang. Jika jihad engkau pahami hanya sebagai usaha bersenjata, maka ajaran agama kita akan berbunyi al qitâl fi sabîlillah.
MAS GULA
Sayê sudah bulat tekad, Syekh Ahmat. Tiada akan mundur walau selangkah.
ENCIK AMATH
“Siapa orang yang akan angkau andalkan itu, Mas Gula?”
MAS GUL
Seseorang yang teguh hatinya, Encik Amath. Orang pemberani yang menjamin sayê sehingga bole kembali ke Batavia; Jan Pekel.
CUT TO:
74. INT. RUANG MAKAN KEDIAMAN SYAIKH AKHMAT (SORE)
Cast: Saathi, Mlêthik, Byomå, Nanhi Pari.
Nanhi Pari tengah menjamu: Saathi, Byomå, dan Mlêtik di ruang makan, berbatasan dinding kayu berukir, terpisah beberapa langkah dari ruang diskusi Syaikh Akhmat dan tamunya. Suara mereka terdengar cukup jelas.
NANHI PARI
(Meletakkan nasi biryani di atas meja)
Pembicaraan orang tua. Setiap hari para tamu membawa masalah ke rumah ini.
Saathi tidak menanggapi. Dia menoleh ke kedua adiknya yang makan lahap.
NANHI PARI
Tambah lagi. Nanti sayê siapkan untuk kalian bawa pulang.”
Mlêtik tampak malu, tetapi mulutnya begitu penuh oleh nasi berlauk daging. Byomå bersemangat melihat begitu banyak makanan.
Penampilan Saathi dan kedua adiknya sudah berubah. Saathi memakai selembar kain Moor warn amerah, bergambar bunga-bunga menutup bahu dan dada. Mlêtik juga. Sedangkan Byomå memakai kemeja Moor kedodoran berlengan panjang dan menjuntai hingga ke kaki.
SAATHI
Terimakasih untuk pakain, dan makanan ini, Puan.
NANHI PARI
(Mengangguk sambil tersenyum)
Hanya hadiah kecil. Sayê terpesona dengan Puan dan adik-adil Puan ketika menyanyi. Terlalu medu.
Saathi mengunyah nasinya perlahan-lahan, sambil mendengarkan
NANHI PARI
Sayê datang setiap Puan menyanyi di dekat beteng Jaccatra. Mungkin Puan tiada memperhatikan.
SAATHI
Sayê ingat.
NANHI PARI
Sungguh? Sewaktu kakak laki-laki saya menikah, sayê pun tengok Puan menyanyi meski sebentar. Tapi, sesudah pawai itu, Puan tak tampak lagi.
SAATHI
(Menoleh pada Mlêtik.
Mlêtik sakit setelah itu.
NANHI PARI
(Mengangguk)
Iyê. Tadi Byomå dan Mlêtik banyak suda cerita. Sayê ikut sedih dengan apa yang Puan alami.
pabila ada yang bisa sayê bantu, Puan usah sungkan mengatakannya.
Saathi diam. Suasana lalu hening, kecuali bunyi denting piring-piring.
NANHI PARI
Sayê seorang guru, Puan. Setiap hari bertemu dengan anak-anak seusia Byomå dan Mlêtik. Mengajari mereka ilmu-ilmu agama.
Wajah Saathi terangkat.
NANHI PARI
Anak-anak harus mendapat dasar agama yang kokoh. Supaya bisa berbuat kebajikan ketika dewasa.
Mlêtik memerhatikan Nanhi Pari berbicara meski tak mengeluarkan suara. Dia sudah menyelesaikan makannya. Wajah pucat telah berganti segar dan bertenaga. Byomå begitu juga.
CLOSE UP: WAJAH SEGAR MLȆTHIK
NANHI PARI
Sayê berharap, semakin banyak madrasah yang berdiri di Ommelanden. Salah satunya di Kampung Jawa. Tidak mudah, tetapi kitê tak sepantasnya menyerah.
FADE OUT:
FADE IN:
75. INT. KAMAR PENGINAPAN (MALAM)
Cast: Catharina, Gesù
Gesù melamun duduk dia tas pembarikan ketika pintu kamarnya diketuk. Catharina bersuara keras di luar pintu.
SOUND EFFECT: KETUKAN PINTU
CATHARINA
(V.O.)
Tuan Gesù. Buka pintu.
Buru-buru Gesù menghampiri pintu ketika mendengar suara sang Nyonya telah meninggi dan terdengar penuh emosi.
GESÙ
Ya, Nyonya?
CATHARINA
Anda bole turun sekarang?
GESÙ
Ada apa, Nyonya?
CATHARINA
(Bersidekap)
Saya tunggu di kebon belakang peginapan.
GESÙ
Di kebun?
CATHARINA
Sekarang, Tuan.
GESÙ
Baik, saya tukar baju dulu.
CATHARINA
Tidak perlu.
GESÙ
(Mengangkat bahu, keheranan)
Fa un freddo tebo. Terserah kamu.
Catharina meninggalkan Gesù dengan menderap.
CUT TO:
76. EXT. KEBUN BELAKANG PENGINAPAN
Cast: Gesù, Catharina, Ventura, Domingus, Budak Jagal
Ada dua tiang kayu setinggi pohon menancap di atas tanah. Di pucuk tiang itu terdapat kayu lain yang dipaku membentuk siku. Pada tengah kayu siku sepanjang kaki, menggantung tali tambang besar. Sedangkan yang menggantung pada tali tambang itu, Ventura dan Domingos terikat tangannya di belakang punggung. Pergelangan kaki terkunci tali hingga badannya terayun-ayun di udara. Kepala selengan di atas tanah.
GESÙ
(Terbelalak)
Qualcosa bolle di pentula. Apa yang terjadi?
Gesù hendak menghampiri kedua budak itu tapi dihalangi budak-budak Jagal. Ada yang menggenggam kayu, seorang memegang cambuk.
GESÙ
(Tangan kanan membentuk tanduk dengan kelingking dan telunjuk)
Lepaskan mereka!
Ada apa ini sebenarnya Nyonya?
CATHARINA
(Bersidekap, dagunya terangkat)
Itu hukuman bagi budak yang menipu majikannya.
GESÙ
Menipu?
CATHARINA
Apa Tuan lupa?
Mereka membantu Anda ke luar dari tembok kota dan menerima bayaran untuk itu.
Terkaget-kaget wajah Gesù.
CATHARINA
(Tersenyum sinis)
Anda kaget?
Anda pikir Lim Samsan akan lebih membela kepentingan Anda atau orang yang sudah lama memberikan dia keuntungan?
GESÙ
Nyonya… saya akan membayar kerugian Nyonya. Tolong lepaskan kedua lelaki malang itu.
Catharina malah memberi tanda kepada budak-budaknya yang lain dengan gerakan kepala. Budak-budak Catharina lalu menghujani Ventura dan Domingos dengan cambukan dan hajaran batang kayu.
VENTURA
(Kesakitan)
Aaaaaa! Ampuun, Nyonya!”
Ventura mengerang tak karuan. Punggung dan dadanya yang terbuka tambah berdarah-darah. Sedangkan Domingos justru lebih diam. Mulutnya gemetaran, matanya meredup. Wajahnya bersimbah darah.
GESÙ
(Menghampiri Catharina)
Saya akan beli dua-duanya, Nyonya. Saya akan beli dua budak itu dan membayar kerugian Nyonya. JIka mereka mati, Nyonya bahkan tidak akan memperoleh apa-apa.
Tijntje mengangkat tangan. Meminta para budak menghentikan siksaaan.
CATHARINA
Anda tahu, cerita bahwa Anda menerobos tembok kota pada saat Anda belum punya surat izin bisa membuat Jaksa menjebloskan Anda ke dalam penjara Balaikota?
GESÙ
Katakan saja berapa harga Nyonya minta. Saya akan bayar, saya akan pergi dari penginapan Anda, dan kita tidak akan pernah bertemu selamanya.
CATHARINA
(Ujung bibir Tijntje terangkat)
Dua ratus ringgit dan saya anggap semua urusan selesai. Anda boleh bawa pergi dua budak tidak berguna itu.
GESÙ
Turunkan Ventura dan Domingos. Saya akan bayar Nyonya hari ini separuh, dan sisanya setelah kita menandatangi surat di notaris.
CATHARINA
Setuju. Tapi saya kira kita masih akan bertemu lagi, Tuan Gesù.
Gesù membuat tanda senapan berputar dengan telunjuk dan jempol di dekat kepalanya.
FADE OUT