Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KEMBANG BATAVIA
Suka
Favorit
Bagikan
10. #10 Tamu Menjelang Malam

FADE IN:

41. EXT. BALKON PENGINAPAN (SORE)

CAST: Gesù

Gesù masih bersantai di balkon dan menyaksikan kesibukan di jalan. Cangkir kopinya masih terisi setengah. Pintu kamar diketuk dan Gesù keheranan. Setelah beberapa kali ketikan, Gesù meninggalkan balkon.

SOUND EFFECT: KETUKAN PINTU 

CUT TO:

42. INT. KAMAR PENGINAPAN (MALAM)

Cast: Gesù, De Abreu

Gesù meninggalkan balkon dan menghampiri pintu dengan penuh penasaran. Gesù membuka pintu kamar, matanya melebar. Pastur De Abreu (60 an tahun, rambut memutih sebagian, tatap mata redup dan menenangkan. Badannya sedikit membungkuk dengan perut yang membuncit) berdiri di depan pintu. 

GESÙ

(Seperti tidak percaya)

Pater De Abreu.

DE ABREU

Gesù.

Buru-buru Gesù meraih tangan De Abreu dan mencium jemarinya. 

GESÙ

Silakan masuk, Pater.

De Abreu melangkah ke kamar. Gesù memeriksa lorong penginapan, memeriksa adakah seseorang memerhatikan kamarnya, lalu menutup pintu.

CUT TO:

43. INT. DI DALAM KAMAR PENGINAPAN (MALAM)

Cast: De Abreu, Gesù

GESÙ

(Menutup mulutnya dengan dua tangan)

Apa yang membawa Pater ke Batavia? 

Bagaimana Pater menemukan saya?

DE ABREU

(Tersenyum)

Hanya ada satu lelaki Italia aneh yang membawa kotak-kotak berisi bangkai binatang dan tinggal di penginapan Batavia, Gesù.

GESÙ

(Tertawa kikuk) 

Saya sungguh tidak menyangka. Saya kira Pater sudah sampai di Milan.

DE ABREU

Ada umat yang harus aku selamatkan di kota ini, Gesù. Aku mendapat tugas baru.

GESÙ

Batavia sangat tidak bersahabat, Pater.

DE ABREU

(Mengangguk, menepuk-nepuk bahu Gesù)

Aku tahu.

GESÙ

Maksud Pater?

DE ABREU

Aku akan berkeliling Batavia. Membaptis warga kota, baik anak-anak maupun orangtua.

GESÙ

(Panik)

Pater, itu sangat berbahaya. Pemerintah Belanda akan…

DE ABREU

Aku juga sudah membaca pengumuman yang ditempel di seluruh kota.

GESÙ

(Terpana)

Bagaimana Pater bisa lolos dari pelabuhan?

DE ABREU

(Membuka kedua tangan)

Dengan cara seperti ini. Menyembunyikan jubah pater dan bertindak seperti seorang pelancong.

Gesù mempersilakan De Abreu untuk duduk di pinggir tempat tidur. Mereka pun saling berhadapan dengan memiringkan duduknya.

GESÙ

Pater tinggal di mana?

DE ABREU

Aku masih memiliki banyak kenalan. Mereka juga yang membantuku menemukanmu.

GESÙ

Pusaka itu. Lim Samsan meminta saya menemuinya lagi dalam waktu dekat. Pada kunjungan pertama saya hampir satu bulan lalu, dia belum mau bicara.

DE ABREU

(Mengangguk-agguk)

Bagaimana kau bisa ke luar dari tembok kota, Gesù?

GESÙ

Di kota ini masih ada beberapa orang baik, Pater. Saya kenal satu dua orang di antaranya.

DE ABREU

(Tertawa pendek)

Engkau membalasku. 

GESÙ

(Ikut tertawa lalu kembali serius)

Tugas baru yang Pater emban adalah mempabtis umat di kota ini?

DE ABREU

(Tampak berpikir)

Ya, dan memburu seseorang yang sudah melakukan banyak penipuan atas nama gereja.

GESÙ

Maksud, Pater?

DE ABREU

Ada seorang pater palsu yang bekerja di Batavia, Gesù. Dia membaptis anak-anak dan orang dewasa selama hampir satu bulan ini. Dia mengambil uang dari orang beriman tetapi tidak memberi keselamatan lewat baptis palsunya.

GESÙ

Siapa orang yang begitu lancang?

DE ABREU

Kita akan segera mengetahuinya. Aku yakin.

Diam beberapa saat.

GESÙ

Qualcosa bolle di pentola. Apa yang sebenarnya sedang terjadi, Pater?

DE ABREU

(Menghela Napas)

Ini terjadi juga di Malaka. VOC mengambil alih banyak kota-kota Portugis. Di beberapa kota di India, mereka tidak terlalu keras, karena pengaruh VOC tidak tidak terlalu kuat. Tapi, di Malaka dan Batavia, Pemerintah Belanda sangat kasar memperlakukan kita. Kaulihat sendiri, bukan?

GESÙ

Iya, Pater.

DE ABREU

Keadaan ini melahirkan orang-orang jahat yang memanfaatkan ketakutan umat. Dia mendatangi rumah-rumah secara sembunyi-sembunyi. Menarik uang setengah sampai satu ringgit kepada siapa pun yang ingin dibaptis. Di Batavia setidaknya masih ada ribuan orang yang harus diselamatkan.

De Abreu diam lama. Tatapannya meredup. Seperti menyimpan takut.

CUT TO:

44. EXT. KAWASAN PARIT JONGKER (MALAM)

Cast: De Abreu, Gesù

Gesù menjejeri Pater De Abreu menyisir jalan yang telah sunyi, tengah malam, di kawasan Parit Jonker Langkah-langkah De Abreu lebar dan cepat, Gesù berupaya mengimbanginya. Gesù memeluk buntalan kain 

Mereka berdua lalu memasuki kawasan redup kaum mardiker kelas bawah. Barisan rumah-rumah kayu sekadarnya, tampak terlalu rapuh untuk menahan beban genting di atapnya.

DE ABREU

(Menahan lengan Gesù, membuat langkahnya terhenti.)

Rumah ini.

Gesù lalu membuka buntalan yang sedari tadi dia peluk. De Abreu mengambil sesuatu dari dalamnya. Jubah Pater. Toga hitam panjang dengan rosario berbandul salib besar. 

Gesù membantu De Abreu mengenakan jubahnya. Setelah mengenakan sabuk, mengalungkan rosario, De Abreu lalu mengetuk pintu rumah itu. Seseorang membukanya dari dalam setelah beberapa kali ketukan.

SOUND EFFECT: KETUKAN PINTU

DE ABREU

Kautunggu di sini, Gesù.

GESÙ

(Gesù memeluk kain bungkus jubah pater)

Baik, Pater.

Ditinggal masuk oleh De Abreu, Gesù lalu memperhatikan sekeliling. Suasana begitu remang dan sunyi. 

Tak menunggu lama, De Abreu ke luar dari pintu yang ditutup lagi dengan buru-buru. Gesù hendak membuka jubah De Abreu tetapi urung karena sang pater menahannya.

DE ABREU

Nanti saja setelah semua rumah aku datangi. Kita tidak perlu setakut itu.

Gesù mengangguk tanpa berkata apa-apa. 

CUT TO:

45. EXT. DI JAJARAN RUMAH LAIN PARIT JONGKER (MALAM)

Cast: De Abreu, Gesù

 

Gesù dan De Abreu melangkah lagi.

DE ABREU

Pater gadungan itu pernah ke sini.

GESÙ

Benar begitu, Pater?

DE ABREU

(Mengangguk)

Keluarga itu membayar lima keping dua puluh sen untuk lima anggota keluarganya.

GESÙ

Keterlaluan.

DE ABREU

Aku sudah membaptis mereka.

GESÙ

Kasihan orang-orang itu.

De Abreu berhenti lagi. Kali ini di depan rumah yang cukup kokoh. Dindingnya batu bersemen, atapnya tertutup genting. 

De Abreu dan Gesù saling mengangguk. Pintu segera dibuka meski De Abreu baru sekali mengetuknya. Dibuka setengah saja. Cukup untuk sang pater memasukinya. Pintu kayu itu tertutup rapat kemudian.

SOUND EFFECT: KETUKAN PINTU 

Gesù kembali menunggu di depan rumah. Suasana semakin senyap. Semakin gelap. Kali ini, Gesù cukup lama menunggu. De Abreu ke luar, raut wajahnya sedikit berubah. Menjadi agak muram.

DE ABREU

(Setengah menggerutu)

Kota ini sungguh busuk. Kejahatan paling busuk bisa terjadi dan orang-orang berperilaku seolah-olah hal itu tidak pernah terjadi.

Gesù tidak berani berkomentar apa-apa.

DE ABREU

Bahaya paling besar yang harus kauhadapi di kota ini adalah seseorang bernama Ferreira.

GESÙ

Siapa dia, Pater?

DE ABREU

Konon, dia orang Portugis yang menjadi seorang Protestan dan sangat membenci Katolik. Dia bekerja kepada VOC dan tugasnya adalah menghancurkan apa yang sudah kita tanam.

GESÙ

Saya belum pernah mendengar namanya, Pater.

DE ABREU

Dia bekas serdadu yang membaca buku keagamaan dan membuatnya merasa pantas untuk menghakimi.

GESÙ

Dia orang berpengaruh, Pater?

DE ABREU

Seorang pelipur orang sakit yang digaji VOC lalu menjadi pastor yang mengajari para budak dan mardiker Batavia.

De Abreu menghentkan langkahnya sekali lagi. Dia menghadapkan diri kepada Gesù. 

DE ABREU

Misi kali ini mungkin akan sangat berbahaya, Gesù. Aku bahkan tidak berpikir akan bisa kembali ke Milan.

GESÙ

(Penuh cemas)

Pater.

DE ABREU

(Dua tangan mencengkeram bahu Gesù)

Pusaka itu. Kau harus menemukannya.

Gesù mengangguk cepat.

DE ABREU

Pusaka itu akan menjaga iman ribuan umat Katolik.

GESÙ

(Suara bergertar)

Baik, Pater. Saya berjanji sepenuh jiwa.

DE ABREU

(Menepuk-nepuk pipi Gesù) 

Tuhan memberkatimu.

FADE OUT:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar