Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sepenggal Kisah dari SMP (Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
29. (106-110)

106. EXT. Koridor sekolah, sore.

CAMERA FOLLOW Audy dan Mikha yang berjalan di sepanjang koridor. Mereka tampak membuang kotak teh yang sudah kosong ke tempat sampah. Lalu tertawa terbahak-bahak.

 

AUDY
HAHAHAHA…!

 

MIKHA
HAHAHAHA…!

 

Keduanya berjalan sambil tertawa.

 

AUDY
Lo pernah sampai mimpiin Adrian?

 

MIKHA
(menggeleng)
Nggak tuh!

 

AUDY
Ada-ada aja, deh.

 

Keduanya pun kembali berjalan mengelilingi koridor sekolah.

BEAT. Musik.

 

Montage:

-  Lapangan basket, beberapa anak tampak sedang bermain, beberapa tampak sedang berjalan menyeberangi lapangan, sebagian lainnya duduk-duduk di bangku batu sepanjang pinggir lapangan.

-  Koridor sekolah. Tampak beberapa anak berjalan di koridor. Sesekali berpapasan dengan guru. Anak-anak itu tampak menunduk memberikan salam.

-  Suasana beberapa kelas, tampak beberapa siswa sedang mengobrol, ada yang di tempat duduk masing-masing, ada yang di depan kelas.

 

LS Audy dan Mikha yang sedang berjalan di koridor.

Zoom in Audy dan Mikha.

 

AUDY
Gue … sebenernya juga lagi suka sama orang, Mik….

 

MIKHA
(tersenyum penuh kemenangan)
Nah, kan?

 

AUDY
Cuma … gue nggak mungkin sama dia.

 

MIKHA
Kenapa?

 

AUDY
Ya … (bingung, ragu) nggak mungkin aja.

 

MIKHA
Iya … nggak mungkinnya itu kenapa?

 

AUDY
Soalnya….
(PAUSE)
(terus berjalan, dengan kepala agak menunduk, hingga menabrak seseorang)
Aduh!

 

CUT TO


107. EXT. Koridor sekolah, sore.

Audy tampak berjalan sambil menunduk. Kemudian terhenti karena menabrak seseorang.

 

AUDY
Aduh!

 

PAK CHRIS
Kalau jalan jangan menunduk terus.

 

Kamera menyorot Pak Chris yang tampak sedang menahan tubuh Audy. Ia tampak tersenyum geli.

 

MIKHA
Eh … Bapak.
(tersenyum)

 

PAK CHRIS
Kamu mau berapa kali lagi nabrak saya?
(tersenyum geli)

 

AUDY
(menunduk)
Maaf, Pak.

 

PAK CHRIS
Kalian mau ke mana? Udah hampir masuk, loh.

 

MIKHA
Ini kami memang mau kembali ke kelas, Pak.

 

Mikha melirik Audy. Tampak Audy hanya menunduk.

 

PAK CHRIS
Oh….

 

MIKHA
Kami duluan, ya, Pak.
(menarik tangan Audy)
Selamat sore, Pak.


PAK CHRIS
Sore….

 

Mikha dan Audy berjalan berlawanan arah dengan Pak Chris. Setelah beberapa langkah, tiba-tiba Audy memelankan langkah dan menengok ke belakang. Mikha mau tidak mau ikut memelankan langkahnya.

CAMERA menyorot arah berlawanan yang dilihat Audy. Tampak Pak Chris yang terlihat punggungnya dari jauh. Mikha ikut-ikutan melihat ke arah yang dilihat Audy.


MIKHA
Ada apa?

 

AUDY
Eh?
(terkejut, lalu menoleh ke Mikha)
Nggak … nggak ada apa-apa.

 

Mikha melepaskan pegangannya. Audy berjalan mendahului Mikha.


CUT TO


108. EXT./INT. Depan kelas, dalam kelas, sore.

Audy dan Mikha sudah berada lagi di depan kelasnya.

 

SFX

Bel masuk kelas berbunyi.

 

MIKHA
Eh, iya. Lo belum cerita.

 

AUDY
Cerita apaan?

 

MIKHA
Cowok lo….
(terkikik)
Gebetan lo….

 

AUDY
Oh….
(ogah-ogahan)

 

MIKHA
Gue masih bingung kenapa tadi lo bilang kalo lo nggak mungkin sama dia.

 

AUDY
(menunduk) Soalnya memang nggak mungkin…. (tidak bersemangat)

 

MIKHA
Kenapa?

 

Audy diam saja.

 

MIKHA
Ya udah. Tapi, kalo lo butuh buat cerita, cerita aja ke gue. Anytime, loh.

 

AUDY
(tersenyum)
Iya. Thanks, ya.

 

MIKHA
Masalah lo kayaknya ribet banget, ya?

 

Audy tertawa.

 

MIKHA
Dah, ya.
(lalu berjalan menuju tempat duduknya di sisi paling dalam)

 

Audy pun beranjak menuju tempat duduknya. Ketika melewati tempat duduk Silvi, Audy meliriknya sekilas.

CAMERA PAN TO Silvi yang sedang duduk sendirian. Ia tampak membuka-buka buku dan seolah tidak peduli dengan sekelilingnya.


CUT TO


109. INT. Ruang kelas, sore.

Montage:

-  WIDESHOT kelas

-  Tampak seorang guru, Bu Wati (perempuan, 45 tahun, guru bimbingan konseling) sedang duduk di tempat duduk guru, paling depan. Ia tampak menunduk memeriksa beberapa buku lembar kerja siswa (LKS). Zoom in LKS yang dibuka dan dibaca Bu Wati.

-  Beberapa siswa tampak sedang menulis. Beberapa lainnya tampak mengobrol dengan teman di sebelahnya. Suasana sedikit riuh dengan dengungan obrolan para siswa.

 

CAMERA PAN TO Audy yang sedang duduk di tempatnya. Ia tampak menunduk dan sesekali kepalanya mengangguk-angguk. Zara sedang membaca catatan di buku tulis, kepalanya tampak menunduk.

 

BU WATI
Maulidya Rahmadiany!

 

Beberapa murid menoleh ke arah tempat duduk Audy. Terlihat Audy bergeming, masih tetap menunduk seolah tidak ngeh dengan sekitarnya.

 

BU WATI
Maulidya Rahmadiany!
(suara lebih keras dari sebelumnya)

 

Kali ini, hampir seisi kelas menoleh ke arah tempat duduk Audy. Namun, Audy masih bergeming seolah tidak peduli. Zara akhirnya ikut menoleh ke arah Audy juga.

Zoom in earphone yang menempel di telinga Audy. Zara segera menarik salah satu earphone yang menempel di telinga kanan Audy.

 

AUDY
(terkejut, menoleh ke Zara) Ada apa?

 

ZARA
Lo dipanggil Bu Wati.

 

Audy segera menengadah. Tampak seisi kelas menoleh semua ke arahnya. Audy pun melepas earphone yang masih menempel di telinga kirinya.


CUT TO


110. INT. Ruang kelas, sore.

Kamera menyorot Bu Wati. Raut wajahnya menunjukkan kekesalan. Ia menatap tajam ke arah Audy.

 

BU WATI
MAULIDYA RAHMADIANY!

 

AUDY
(gugup, agak takut, lalu mengacungkan tangan)
Saya, Bu.

 

BU WATI
(menatap ke arah Audy)
Kalau dipanggil, tolong segera menjawab!

 

AUDY
Maaf, Bu.
(menunduk)

 

Seisi kelas pun hening. Semua mata menatap Audy.

 

BU WATI
Mana pekerjaan kamu?

 

AUDY
(kembali terkejut)
Belum … selesai … Bu….
(gugup)

 

BU WATI
Menurut catatan saya,
(menunjukkan sebuah map yang tertempel kertas)
...kamu baru mengerjakan sampai bab dua. Bab tiga belum sama sekali.

 

Audy menunduk.

 

BU WATI
Ini sudah semester empat, lho. Seharusnya, kamu sudah mulai mengerjakan bab empat.

 

Audy tidak menjawab.

 

BU WATI
Cuma kamu yang belum selesai. Lainnya sudah.

 

Kelas masih hening meski terdengar sedikit kasak-kusuk.

 

BU WATI
Kapan mau kamu selesaikan?

 

AUDY
Ini … sedang saya kerjakan, Bu.
(berbohong)

 

BU WATI
Saya tunggu.

 

Audy menengadah, kemudian mengangguk. Tampak beberapa murid yang tadi menatap Audy mulai mengalihkan tatapan mereka. Audy sendiri akhirnya membuka sebuah buku.

 

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar