Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
12. EXT. Jalan di perumahan, lapangan bulutangkis, siang, sore.
Kamera menyorot anak-anak yang sedang berjalan-jalan di jalan kompleks perumahan.
INTERCUT TO
Pinggir jalan, tampak tukang gorengan mangkal dan anak-anak menyerbu dan membeli gorengan, lalu makan sambil bercanda.
INTERCUT TO
Sebuah jalan, anak-anak sedang berjalan beriringan tetapi tiba-tiba mereka berlari kencang. Kamera menyorot dua ekor anjing mengejar mereka. Ketika di tikungan, seorang bapak-bapak langsung menghadang anjing-anjing tersebut.
INTERCUT TO
Lapangan bulutangkis. Kamera menyorot pinggir lapangan. Sebuah gerobak bakso mangkal. Anak-anak perempuan makan bakso di pinggir lapangan. Sedangkan para anak laki-laki bermain sepakbola di lapangan bulu tangkis dengan menggunakan bola plastik. Tim Reifan dan Timmy melawan tim Erwin dan Ali. Rika menyeruput kuah baksonya sambil memperhatikan Ali.
Rika tersadar. Lalu tersipu. Kamera kembali menyorot para laki-laki yang sedang bermain sepakbola. Tampak Erwin mengangkat tangannya setelah berhasil membobol gawang yang dijaga Timmy. Gawang hanya ditandai dengan sandal di sisi kiri dan kanannya. Reifan tampak jengkel dan meminta ganti posisi dengan Timmy.
Rika mendorong pundak Audy.
Audy menatap Rika.
CUT TO
13. INT./EXT. Sekolah, siang.
FLASHBACK
Beberapa siswa SMP berjalan di lobi dan halaman sekolah. Yang laki-laki berseragam kemeja putih dan celana pendek biru tua, sedangkan yang perempuan memakai rok selutut, juga berwarna biru tua. Beberapa tampak mengobrol di koridor. Sebagian lainnya duduk-duduk di pinggir lapangan basket.
INTERCUT TO
Suasana di dalam kelas. Para siswa duduk di tempatnya masing-masing. Beberapa tampak mengobrol.
Kamera menyorot Adrian (laki-laki, 12/13 tahun), seorang murid laki-laki tampan, berkulit cerah, dengan potongan rambut belah tengah agak gondrong, bagian samping sedikit menyentuh telinga.
INTERCUT TO
Lapangan basket. Tampak Adrian sedang bermain basket, bergerak lincah men-dribble bola, lalu memasukkannya ke dalam ring.
SFX
Tepuk tangan.
INTERCUT TO
Dalam kelas. Suasana hening. Murid-murid sedang mengerjakan latihan soal. Lalu Adrian masuk kelas dengan kepala menunduk.
Adrian berjalan menuju bangkunya. Audy menatap Adrian.
Audy menoleh ke arah lain. Kamera menyorot Ferry (laki-laki, 13/14 tahun) seorang siswa laki-laki berwajah tampan, berkulit terang sedikit cokelat, rambut dipotong pendek rapi dan disisir belah tengah. Ferry balas menatap Audy dan tersenyum.
INTERCUT TO
Suasana di dalam kelas. Para siswa sedang menulis. Seorang guru mata pelajaran (perempuan, usia 40 tahunan) berdiri di dekat pintu. Dua orang siswi lewat depan kelas, salah satunya tampak mencoba melongok ke dalam kelas.
Kedua siswi itu terkejut dan mempercepat langkahnya. Sementara seisi kelas langsung menoleh keluar.
Audy kembali menoleh ke tempat duduk Ferry.
CUT TO
14. INT. Ruang kelas, siang.
Para siswa tampak riuh. Mereka langsung mengeluarkan buku tulis dari dalam tas. Beberapa siswa tampak berdiri berinisiatif untuk mengumpulkan PR teman-teman yang lain.
Kamera menyorot Audy dan Ferry yang duduk sebangku.
Audy menyerahkan buku PR-nya ke siswa yang bertugas mengumpulkan.
Guru menerima tumpukan buku-buku PR yang diserahkan beberapa murid. Ia kemudian membaca satu per satu nama dan mengurutkannya.
Seisi kelas menoleh ke arah Ferry.
Suasana kelas riuh.
Seisi kelas masih riuh.
Seisi kelae masih riuh. Audy berinisiatif untuk membantu Ferry. Ia melongok laci mejanya. Kemudian mengedarkan pandangan ke sekeliling. Dan menoleh lagi ke Ferry.
Ferry menggeleng. Raut wajahnya semakin bingung.
Audy menoleh ke arah suara, ternyata dari kolom sebelah kanannya, satu baris di belakang. Tampak Adrian dan Eza tersenyum-senyum jahil ke arah Audy.
Audy langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Eza. Ternyata ada sebuah buku di atas mejanya. Audy langsung mengambilnya. Tertulis nama “Ferry” di sampulnya.
Ferry menoleh
Seisi kelas berteriak riuh.
Suara sorakan semakin keras.
FLASHBACK CUT BACK TO