Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sepenggal Kisah dari SMP (Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
27. (95-98)

95.   INT. Ruang kelas, siang.

Eza tampak berdiri di depan dekat pintu kelas dengan wajah gugup. Ia tampak menunduk sementara Pak Hari menatapnya dengan tajam.

 

EZA
(gugup)
Maaf, Pak.
(mengambil pulpen yang jatuh)

 

Pak Hari tampak bergeming menatap Eza.

 

PAK HARI (LAKI-LAKI, 48 TAHUN, GURU FISIKA)
Coba kamu putar lagi pulpen itu kayak barusan.
(nada suara tegas)

 

Eza terbengong sesaat, lalu kembali memutar pulpen di tangannya. Namun, berkali-kali pulpen itu malah jatuh.


PAK HARI
Sudah puas kamu?
(suara mengeras, tegas)

 

Eza tampak menunduk. Suasana kelas hening.

 

PAK HARI
Duduk di tempatmu!

 

Eza pun melangkah menuju tempat duduknya dengan kepala menunduk.

WIDESHOT suasana kelas yang hening.

Pak Hari berjalan menuju meja guru dan menaruh tasnya. Namun, ia tidak langsung duduk. Alih-alih ia malah memandang ke seisi ruangan.

WIDESHOT para siswa yang duduk diam dan menunduk.

 

PAK HARI
Dan kalian!
(nada suara tegas)
Harusnya, kalau tidak ada guru, kalian itu jangan ribut!

 

Seisi kelas menunduk.

 

PAK HARI
Buka buku pelajaran dan belajar sendiri! Kalian itu sudah besar, sudah kelas dua SMP! Jangan seperti anak kecil!

 

Seisi kelas masih menunduk. Tidak ada yang berani bersuara.

 

PAK HARI
(duduk)
Sekarang pelajaran fisika, kan?

 

PARA SISWA
Iya, Pak.

 

PAK HARI
Mulai semester ini, saya akan mengajar di sini menggantikan Pak Chris. Saya percaya di kelas ini semuanya baik. Pak Chris juga bilang kalau di sini semuanya anak-anak baik.

 

Audy terkejut mendengar ucapan Pak Hari.

 

PAK HARI
Buka buku kalian ke halaman untuk semester empat.

 

PARA SISWA
Baik, Pak.

 

CAMERA PAN TO Audy yang wajahnya mendadak murung.

 

MIKHA
(berbisik)
Wah, keinginan lo terkabul, tuh. Selesai, deh, satu masalah lo.

 

Audy menoleh sekilas, tetapi tidak menanggapinya.

Pak Hari mulai mengajar. Zoom out Pak Hari yang tampak menulis sesuatu di papan tulis.

BEAT. Musik. Fade out.

 

CUT TO


96.   EXT./INT. Sekolah, ruang kelas, sore.

Montage:

-  Para siswa sedang bergerombol di lobi

-  Para siswa sedang berjalan di koridor sekolah

-  Para siswa sedang bermain basket di lapangan, sebagian lainnya duduk di bangku pinggir lapangan sambil sesekali berteriak dan bertepuk tangan

-  Para siswa sedang belajar di kelas

-  Guru sedang mengajar di depan kelas

-  Para siswa sedang mengikuti ceramah keagamaan, duduk di lapangan yang digelar tikar; para siswi mengenakan kerudung dan para siswa mengenakan baju koko

-  Para siswa dan guru bersalam-salaman; beberapa siswa saling melambaikan tangan

 

SISWA 1
Sampai jumpa pas masuk lagi, ya.

 

SISWA 2
Lebaran pulang kampung?

 

Suasana tampak riuh. Tampak beberapa anak berpapasan kemudian saling bersalaman, ada juga yang berpelukan. Beberapa anak laki-laki saling ber-high five.

 

CAMERA PAN TO Audy yang berada di antara kerumunan siswa. Wajahnya tampak tersenyum, tetapi seolah tidak bersemangat.

 

AUDY (VO)
Nggak terasa semester empat udah hampir separuh jalan.

 

CAMERA FOLLOW Audy yang berjalan menyusuri lorong sekolah di antara para siswa lain yang juga sedang berjalan. Di depan ruang guru, Audy berhenti, kemudian melirik ke dalam.

INTERCUT TO ruang guru, tampak beberapa guru sedang mengobrol.

Zoom in Pak Chris yang sedang mengobrol dengan beberapa guru lainnya.

INTERCUT BACK TO Audy yang berhenti di depan ruang guru. Bibirnya tampak tersenyum, kemudian menunduk, dan berjalan menjauhi ruang guru.

 

DISSOLVE TO

 

97.   INT. Ruang kelas, sore.

WIDESHOT suasana kelas II-6. Tampak para siswa sedang serius belajar.

CAMERA PAN TO Pak Hari yang berdiri di depan kelas sambil menerangkan.

 

SFX

Bel istirahat.

 

PAK HARI
Jangan lupa tugas untuk minggu depan, ya.

 

PARA SISWA
Baik, Pak.

 

Pak Hari kemudian beranjak keluar. Setelah itu, para siswa juga keluar.

CAMERA PAN TO tempat duduk Audy. Zara tampak bangkit. Begitu juga Ajeng dan Tanty. Namun, Audy tetap duduk.

 

ZARA
Mau ikut ke kantin, nggak?
(mengajak Audy)

 

Audy menoleh ke Zara lalu menggeleng.

 

ZARA
Ya udah. Kita ke kantin dulu, ya?
(menoleh ke Ajeng dan Tanty)
Yuk.

 

Zara, Ajeng, dan Tanty kemudian berjalan keluar kelas. Kamera menyorot ketiganya dari belakang.

 

AJENG
Eh … minggu besok gue mau jalan sama Jonathan.
(senang)

 

ZARA
Oh ya? Ke mana?

 

AJENG
Ke PIM. Mau ngajak nonton. Katanya ada film bagus.

 

TANTY
Ciyeeee….

 

ZARA
Senengnya yang akhirnya bisa ketemu lagi….
(menggoda)

 

AJENG
Ya gimana? Kemarin-kemarin, kan, bulan puasa. Mosok puasa-puasa pacaran?

 

TANTY
Emangnya kalo udah nggak puasa terus boleh pacaran?

 

AJENG
Ih ...
(mendorong pundak Tanty)
… gue kan pacarannya juga gitu-gitu doang. Nggak ngapa-ngapain.

 

TANTY
Iya deh….

 

CUT TO


98.   INT. Ruang kelas, sore.

CAMERA FOLLOW Zara, Ajeng, dan Tanty hingga mereka keluar kelas, kemudian berbelok dan tidak kelihatan lagi.

CAMERA PAN TO Audy yang memandang punggung ketiga temannya itu.

WIDESHOT ruang kelas yang kosong-melompong. Hanya Audy yang masih berada di kelas.

Audy mengeluarkan sebuah walkman dan sebungkus kaset.

CU kaset Take That dengan sampul kuning dengan tulisan “Everything Changes”.

Audy mengeluarkan kaset tersebut dari bungkusnya, lalu memasangnya ke dalam walkman. Tak lupa ia juga memasang earphone di kedua telinganya.

 

AUDY (VO)
Ajeng punya pacar.
(menekan tombol forward)
Mikha juga udah jadian.
(menekan tombol stop)
Bahkan Rika aja jadian sama Ali meski pacaran jarak jauh.
(menekan tombol play)
Sedangkan gue?
(menekan tombol stop, kemudian rewind)
Ah … ya sudahlah….
(menekan tombol stop, kemudian play lagi)

 

BEAT. Music: Take That’s “Love Ain’t Here Anymore”.

Audy menelungkupkan kepala di atas meja.

Musik masih mengalun ketika Audy lamat-lamat mengikuti syairnya.

 

AUDY
(berbisik)
Love … ain’t here … anymore….

 

CAMERA menyorot Audy yang menelungkupkan kepala di atas meja.

INTERCUT TO seorang siswa yang tampak mendekati Audy, hanya terlihat bagian tengah tubuhnya. Siswa tersebut berhenti di dekat Audy.

 

MIKHA
Heh.
(mencolek lengan Audy)

 

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar