Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sepenggal Kisah dari SMP (Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
23. (76-80)

76.   INT. Rumah Om Jody, pagi.

Suasana di dalam rumah Om Jody. Tampak anak-anak “Geng Liburan” sedang duduk ramai-ramai di depan televisi. Timmy dan Reifan sedang bermain video game. Kali ini game sepakbola. Timmy menggunakan tim Brazil, sedangkan Reifan menggunakan tim Belanda.

 

REIFAN
Goooollll…!

 

Timmy tampak cemberut. Layar monitor menunjukkan skor 3-1 untuk keunggulan Belanda.

 

OM JODY
Gimana? Nggak ada masalah, kan?

 

REIFAN
Enak, Om.

 

OM JODY
Itu versi seri dua, lho. Makanya stick-nya lebih kecil, tapi tombolnya lebih banyak, ada enam. Nggak kayak seri pertama yang cuma tiga tombol.

 

REIFAN
Enakan yang ini, Om.
(kemudian kembali berkonsentrasi dengan pertandingan)

 

AYAH
Ya udah. Saya ambil yang itu aja.

 

OM JODY
Kalau seandainya ada masalah, nanti telepon ke sini saja.
(menyodorkan sebuah kartu nama)

 

AYAH
Beres.

 

OM JODY
Kalau saya masih tinggal di sini, sih, tinggal ke sebelah aja.
(tertawa)

 

Ayah ikut tertawa. Namun, Audy lansung menoleh. Dahinya mengernyit.

 

AYAH
Kapan mau pindahan?

 

OM JODY
Secepatya. Ini udah mulai beres-beres, kok.

 

AYAH
Habis ini mau tinggal di mana?

 

OM JODY
Untuk sementara di rumah orang tua istri dulu. Kan istri saya lagi hamil. Sampai lahiran mungkin. Sambil sayanya juga cari-cari rumah juga.

 

Audy menoleh ke Rika yang tampak serius memperhatikan layar monoitor. Kali ini yang bertanding ganti Ali, dengan lawannya tetap Reifan.


CUT TO


77.   EXT. Lapangan bulutangkis kompleks, malam.

Sebuah panggung tampak berdiri di ujung sisi lapangan bulutangkis. Beberapa kursi memenuhi depan panggung, beberapa orang tampak duduk, kebanyakan orang dewasa. Kerlip lampu menghiasi panggung. Tampak beberapa orang naik atas panggung dan menyanyi.

CAMERA PAN TO pinggir lapangan. Tampak beberapa remaja dan anak-anak menggerombol.

 

MONTAGE:

-  Beberapa remaja tampak menggerombol di pinggir lapangan sambil mengobrol

-  Beberapa anak kecil usia balita berdiri di depan panggung menonton orang yang tampil sambil menari-nari

-  Beberapa orang berkumpul di salah satu sudut lapangan dengan alat pemanggang sederhana di depannya

-  Zoom in jagung yang sedang dibakar

-  Zoom in ayam sedang dibakar juga

-  Beberapa orang tampak mengoles-olesi jagung dan ayam utuh dengan bumbu

 

Audy dan teman-temannya tampak berkumpul di salah satu sisi lapangan. Mereka duduk sambil menikmati jagung bakar. Tampak dua buah piring kertas berisi potongan daging ayam bakar yang dimakan ramai-ramai.

Rika menyodorkan salah satu piring ke hadapan Ali. Ali pun menerimanya.

 

ALI
(tersenyum)
Thanks, ya.

 

Devi yang sedang sibuk dengan jagung bakarnya melirik sekilas.

 

DEVI
Ehem … ciye….

 

RIKA
(menoleh ke Devi)
Apa?

 

NANDA
Jangan galak-galak ke adik sendiri.
(terkikik)

 

Ali, Reifan, Timmy, dan Erwin kemudian berdiri dan menuju meja tempat makanan dan minuman.

CAMERA PAN TO Rika yang menatap keempatnya.

CAMERA FOLLOW Ali, Reifan, Timmy, dan Erwin yang berjalan menuju meja tempat makanan dan minuman. Sesekali mereka tertawa.

 

CUT TO


78.   Pinggir lapangan bulutangkis, malam.

Audy, Rika, Nanda, dan Devi sedang duduk di pinggir lapangan. Nanda dan Devi tampak asyik menonton pertunjukan di atas panggung.

 

AUDY
Rik?

 

RIKA
Ya?

 

AUDY
Om Jody mau pindah?

 

RIKA
(mengangguk)
Iya. Kan kontrakannya udah habis. Lagian juga lagi nunggu lahiran.

 

AUDY
Berarti … lo nggak bakal ke sini lagi, dong?

 

RIKA
Ya….
(PAUSE)
Iya, sih.
(menatap Ali)

 

LS Ali dan kawan-kawan yang tampak sedang bercanda.

 

AUDY
Lo …
(PAUSE)
...berarti nggak bakal ketemu Ali lagi … dong?
(menoleh)

 

RIKA
Iya….
(tersipu)
(PAUSE)
Tapi, kan, bisa PJJ….

 

AUDY
PJJ?

 

RIKA
Pacaran jarak jauh. Ah … elu kok nggak tahu?

 

AUDY
(menatap Rika dengan pandangan menyelidik)
Elo … emangnya…?
(mengernyit)

 

RIKA
(tersipu)
Ali nembak gue kemarin….

 

AUDY
(melongo)
Beneran?

 

RIKA
Iya.
(kembali tersipu)

 

AUDY
Wah … selamat, ya….

 

INTERCUT TO Ali yang sedang bersama Erwin, Reifan, dan Timmy. Ali tampak menoleh dan tersenyum.

FLASHES Ali sedang berada di atas panggung. Ia memegang sebuket mawar, lalu turun dari atas panggung, berjalan melalui kerumunan penonton yang mengelu-elukan namanya dengan histeris.

 

PENONTON
Joey … Joey … Joey…!

 

Langkah Ali kemudian berhenti di seseorang.

Zoom in Rika yang tersenyum semringah menerima mawar dari Ali.

INTERCUT TO pinggir lapangan bulutangkis.

 

RIKA
Lo sendiri udah ada cowok yang nembak belum.

 

AUDY
(tersadar dari lamunan)
Eh? Gimana?

 

RIKA
Ada cowok nggak di sekolah?

 

AUDY
Ya banyak lah!
(ekspresinya seperti tidak nyambung dengan pertanyaan Rika)

 

RIKA
Yaelah!
(memutar bola mata ke atas)
Maksud gue … cowok elu!

 

AUDY
Ha?
(kembali tersadar, lalu menggeleng)

 

RIKA
Nggak ada?

 

AUDY
Gue nggak suka cowok SMP….
(tiba-tiba terdiam, seperti tersadar sesuatu)

 

RIKA
Kenapa lu?

 

AUDY
Eh … nggak apa-apa.

 

RIKA
Jangan khawatir. Kita juga bakal ke sini lagi liburan nanti, kok. Cuma ya nggak nginep.
(tertawa)

 

Audy tersenyum

 

RIKA
Ntar giliran lu yang kenalin cowok lu.
(tertawa)

 

AUDY
(tertawa)
Apaan, sih?

 

CUT TO


79.   INT. Rumah, ruang tengah, malam.

Reifan tampak asyik memainkan video game di ruang tengah.

Zoom in layar televisi. Tampak penunjuk skor di ujung atas sebelah kanan: Netherlands 3, Brazil 0.

 

REIFAN
Wuuuhuuuu….

 

Zoom in layar televisi, Netherlands 4, Brazil 0.

 

IBU
Jam 9 tidur, ya? Video game-nya masuk lemari.

 

REIFAN
Iyaaa….
(matanya fokus ke layar, jari lincah menekan-nekan tombol)

 

IBU
Besok, kan, udah masuk sekolah.

 

REIFAN
Iya…

 

IBU
Ibu serius. Video game-nya cuma boleh dimainin hari Sabtu sama Minggu.

 

REIFAN
Iyaaaa….

 

CUT TO


80.   INT. Kamar Audy, malam.

Audy tampak tidur-tiduran di kasurnya. Sepasang earphone menempel di kedua telinganya. Sementara tangannya memegang sebuah walkman. Ia kemudian menekan tombol play.

MUSIC: Take That’s “Babe”.

FLASHES adegan di sekolah ketika Audy tanpa sengaja bertatapan dengan Pak Chris pada hari pengambilan rapor.

INTERCUT TO kamar Audy.

 

AUDY (VO)
(mengacak rambutnya)
Duh! Gue kenapa, sih?
(menarik selimutnya dan berusaha memejamkan mata)

 

FLASHES adegan di kelas ketika pelajaran usai.


FLASHBACK


PAK CHRIS
(mengulurkan tangan mengajak bersalaman)
Kita temenan lagi, kan?
(tersenyum bercanda)

 

FLASHBACK INTERCUT TO kamar Audy.

 

AUDY (VO)
(bangkit duduk)
Aaaaarrggh…!
(kembali mengacak-acak rambutnya)
Kenapa gue jadi kebayang Pak Chris, sih?
(kembali merebahkan tubuh di kasur)
Udah lah!

 

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar