Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sepenggal Kisah dari SMP (Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
7. EPISODE 2 (28-31)

28.   INT. Rumah Audy, malam.

BEAT. Musik.

MAIN TITTLE: Sepenggal Kisah dari SMP (Episode 2)

SFX

Orang berteriak dan bersorak.

Montage:

-  Orang bermain sepakbola di televisi

-  Orang bersorak-sorai di televisi

-  Audy, Reifan, Ayah sedang duduk di sofa menonton televisi bersama-sama


AYAH
Katanya nggak mau nonton bola lagi?
(nada mengejek)

 

Audy melirik Ayah sebentar dengan sikap salah tingkah, lalu matanya kembali menatap layar televisi.

 

REIFAN
Wuuuzzz….
(berteriak tertahan sambil tangannya mengepal)

 

Kamera kembali menyorot layar televisi.

 

REIFAN
Yah! Kok nggak gol, sih?

 

Layar televisi kembali menayangka pertandingan yang dilanjutkan. Tampak para pemain kembali berlari-lari mengejar bola.

 

REIFAN
(tiba-tiba melempar bantal ke televisi)
Haduuuuuhhh…! Itu tendangan apaan barusan? Payah!

 

AUDY (VO)
(melirik Reifan)
Nggak usah heran sama kelakukan adik gue. Dia kalo nonton bola memang suka heboh sendiri gitu.

 

Audy melirik jam dinding. Sudah pukul lewat pukul empat pagi. Layar televisi menampilkan para pemain sepakbola yang kembali berhenti bermain, beberapa tampak minum.

 

IBU
(keluar kamar dan ikut ke ruang tengah)
Belum selesai?

 

REIFAN
Adu penalti itu.

 

IBU
(melirik Audy, lalu tersenyum-senyum)
Nonton bola lagi, Dy?

 

AUDY
Kan dendamku udah terbalas. Bulgaria kalah 4-0 dari Swedia.

 

REIFAN
Tetep aja Jerman kalah.
(nada mengejek)

 

AUDY (VO)
(muka cemberut)
Tuh, kan? Gue paling males kalo udah debat sama Reifan. Mulutnya itu kayak cabe.

 

Ibu lalu pergi ke dapur.

 

Montage:

-  Sorak-sorai orang di televisi

-  Orang menendang bola di televisi, masuk

-  Orang menedang bola di televisi, meleset

-  Kiper menangkap bola

-  Para pemain bersorak-sorai

-  Para pemain lainnya duduk di lapangan dengan kepala menunduk

-  Pemain sepakbola mengangkat Piala Dunia di televisi

-  Layar televisi beralih ke tayangan studio dengan dua orang komentator

 

REIFAN
Wuuuhuuuu … Brazil!

 

AUDY
Katanya Brazil beruntung doang?
(mencibir)

 

REIFAN
Jerman kalah, kalah aja!

 

AUDY
Belanda juga kalah.

 

REIFAN
Tapi Belanda kalah terhormat karena kalahnya sama juara dunia.

 

Televisi menyudahi siarannya. Layar kembali beralih ke tayangan para pemain Brazil yang mengangkat trophy Piala Dunia diiringi baris-baris tulisan yang muncul di layar.

OS sorak-sorai penonton sepakbola di televisi.

SFX suara kompor dinyalakan.

SFX langkah orang yang diikuti ketukan di pintu belakang.

 

(OS) BI MAR (PEREMPUAN, 36 TAHUN, ASISTEN RUMAH TANGGA)
Permisi, Bu.

 

IBU (OS)
Eh, Bi Mar udah datang rupanya.

 

SFX suara denting piring dan kesibukan dapur.

Ibu dan Bi Mar sedang bersiap-siap untuk kegiatan pagi hari.

Reifan mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Ayah beranjak ke kamar mandi belakang. Audy kembali ke kamarnya.

INTERCUT TO kamar Audy. Kamera menyorot Audy yang merebahkan tubuhnya di atas kasur.


AUDY (VO)
(tersenyum)
Gue puas! Liburan ini, gue telah menjadi saksi sejarah melihat tim pertama yang juara dunianya paling banyak: Brazil. Eh, tapi kalau Italia menang, tetap sejarah juga, sih. Kan sebelumnya Italia udah juara tiga kali.
(kemudian terlelap)

 

CUT TO


29.   INT. Rumah Audy, siang.

Kamar Audy, kamera menyorot meja belajar, poster boyband Take That, jadwal Piala Dunia 1994, tempat tidur dan terlihat Audy tertidur pulas.

Kamera kembali menyorot tembok.

SFX

Tok … tok … tok…. (ketukan di pintu).

Kamera menyorot tembok lagi, pelan-pelan beralih ke jam dinding. Tampak jarum jam menunjukkan pukul sebelas.

SFX

Ketukan di pintu.

 

BI MAR (OS)
Mbak … Mbak Audy nggak sekolah?

 

Audy mulai menggeliat.

 

BI MAR (OS)
Mbak….

 

Suara ketukan di pintu dan suara Bi Mar akhirnya membuat Audy membuka matanya. Begitu melihat jam di dinding, Audy histeris.

 

AUDY
AAAAAAARRRRGH…!

 

BEAT. Music Take That’s “It Only A Minute” Odyssey version.

 

Montage:

-  Audy melompat dari tempat tidur dan menyambar handuk

-  Audy lari ke kamar mandi

-  Audy bercermin dengan seragam SMP-nya, rambut masih agak berantakan

-  Audy mengambil tas ransel dan berlari keluar kamar

-  Audy melesat menuju meja makan, mengambil roti yang tersisa, dan berlari keluar rumah

 

AUDY
Pergi dulu!

 

CUT TO

 

30.   EXT. Jalan raya, siang.

BEAT. Music (continue).

Montage:

-  Suasana jalan raya

-  Audy berada di pinggir jalan melihat seliweran kendaraan

-  Kamera menyorot angkutan umum minibus, Audy memberhentikan angkot berwarna putih dan naik

-  Kamera menyorot angkot

-  Kamera menyorot halte, Audy berada di sana

-  Kamera menyorot bus metromini berwarna oranye dengan kondektur berteriak “Blok M”

-  Kamera menyorot angkot minibus berwarna merah, Audy menghentikannya lalu naik

 

CUT TO

 

31.   EXT./INT. Sekolah, ruang kelas, siang.

LS suasana jalan menuju sekolah.

Kamera menyorot lobi.

INTERCUT TO dalam kelas.

Audy berjalan masuk kelasnya. Ia melirik jam tangannya.

Zoom in jam tangan Audy, terlihat sudah pukul 12.30.

Kamera menyorot ruang kelas. Para siswa sudah duduk di bangkunya masing-masing.

Kamera menyorot beberapa sudut. Terlihat beberapa anak sedang mengobrol. Terlihat Mikha sudah memiliki teman duduk di kolom keempat dari pintu, sisi paling dalam, menyandar tembok, baris ketiga. Ia sedang berbicara dengan teman-teman di sekelilingnya.

Kamera menyorot wajah Audy yang tampak panik dan kebingungan, lalu kembali menyorot sekeliling, dan berhenti di tempat tiga sekawan yang sedang mengobrol: Zara (perempuan, 14 tahun), Tanty (perempuan, 14 tahun), Ajeng (perempuan, 13 tahun). Ketiganya duduk di kolom kedua dari pintu, baris keempat dan kelima. Tempat di sisi kiri Zara (duduk di depan Tanty dan Ajeng, baris keempat) masih kosong. Audy menghampiri Zara.


CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar