Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sepenggal Kisah dari SMP (Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
20. (66-68)

66.   INT. Ruang kelas, sore.

WIDESHOT suasana kelas. Audi masih berbicara di depan kelas.

Camera pan to Audy melihat jam tangannya. Zoom in jam tangan Audy, tertera pukul 15.20.

 

AUDY (VO)
(melirik ke depan)
Lima menit lagi istirahat. Ini cukup nggak waktunya? Bikin bete aja! Awas aja kalo sampai makan waktu istirahat!

 

Audy mengambil sebuah walkman dari dalam tas dan memasang earphone ke kedua telinganya, lalu menekan tombol play.

Music Take That’s “Everything Changes” original version.

Beat. Music continue. Camera pan to para siswa, seluruh kelas, Audi yang sedang berbicara, beberapa siswa yang mengacungkan tangan, lalu bertanya, dijawab, lalu beberapa tampak tertawa.

Jonathan bertepuk tangan. Panitia pemilihan ketua OSIS bertepuk tangan. Para siswa bertepuk tangan.

“Everything Changes” masih mengalun.

Kamera menyorot Audy yang tampak tidak peduli.

Kamera menyorot Zara yang menoleh ke Audy, lalu mencoleknya.

 

ZARA
Heh!

 

AUDY
(menoleh, lalu melepas sebelah earphone)
Apa?

 

ZARA
Nggak sopan banget, sih? Orang lagi ngomong, lo malah dengerin walkman.

 

AUDY
(melirik ke depan) Biarin.
(tetapi Audy malah melepas sebelah earphone lagi, kemudian menatap ke depan)

 

MUSIC STOPS.


CUT TO

 

67.   INT. Ruang kelas, sore.

WIDESHOT kelas II-6. Para siswa masih duduk di tempatnya masing-masing. Beberapa mulai menunjukkan raut gelisah.

 

AUDI
Kira-kira begitulah rencana program kerja gue.

 

SFX

Suara tepuk tangan.

 

AUDI
Jangan lupa dukung gue, ya….

 

SFX

Suara tepuk tangan lagi.

 

(OS) PARA SISWA
Iya…. Sip! Keren! Keren!

 

AUDI
Terima kasih, teman-teman….
(kemudian mundur)

 

JONATHAN
Terima kasih, Audi, atas presentasinya.
(PAUSE)
Sekarang, mari kita dengarkan presentasi calon selanjutnya, Putra Alexander dari kelas II-7.

 

SFX

Suara tepuk tangan, meski tidak sekeras sebelumnya.

 

Terdengar gumaman beberapa siswa.

 

SISWA 1
(berbicara ke teman sebangkunya)
Istirahat jam berapa, nih?

 

Audy menoleh ke arah sumber gumaman tersebut, lalu melirik jam tangannya. Zoom in jam tangan Audy, pukul 15.26. Audy tampak gelisah.

 

ALEX
(masuk kelas)
Selamat sore, Teman-teman semua. Minta waktunya sebentar, ya?

 

Audy kembali menatap ke depan. Dahinya mengernyit.

 

INSERT Alex di lapangan basket.

 

Zoom in Alex.

 

ALEX
Kalo gue terpilih jadi ketua OSIS, ada beberapa program kerja yang akan gue lakukan, antara lain menghidupkan kembali majalah dinding, class meeting, fasilitasi pertandingan antar sekolah, bakti sosial, dan tentu saja penyambutan siswa baru.

 

SFX

Suara tepuk tangan.

 

ALEX
Untuk lebih jelasnya, nanti Teman-teman bisa membaca sendiri di brosur yang akan gue bagikan.

 

SFX

Suara tepuk tangan.

 

Kamera menyorot wajah gelisah para siswa yang tidak sabar ingin keluar kelas.

 

ALEX
Mungkin segitu aja dari gue. Kurang lebihnya gue ucapkan terima kasih. Kalo masih ada yang mau tanya-tanya, silakan, ya. Gue ada di kelas sebelah.

 

PARA SISWA KELAS II-6
Iya….

 

ALEX
Selamat sore….

 

PARA SISWA KELAS II-6
Sore….

 

Alex pun mundur, digantikan oleh Jonathan yang kembali maju.

 

JONATHAN
Terima kasih atas waktunya, ya. Jangan lupa gunakan hak pilih Teman-teman semua. Selamat sore!
(kemudian keluar)

 

CUT TO

 

68.   INT. Ruang kelas, sore.

Para siswa satu per satu mulai berdiri dan keluar kelas.

Kamera menyorot Alex yang masih berdiri di depan kelas. Beberapa siswa melewati Alex dan Alex memberikan mereka sebuah kertas ukuran separuh A4 yang dilipat.

 

ALEX
Dukung gue, ya?
(tersneyum sambil memberikan kertas)

 

Zara, Ajeng, dan Tanty berdiri untuk keluar kelas. Wajah Ajeng tampak semringah sementara Tanty mencolek-coleknya. Audy berjalan di paling belakang.

 

ALEX
(menghadang Zara, Ajeng dan Tanty)
Dukung gue, ya?
(tersenyum, lalu menyerahkan kepada ketiganya masing-masing selembar kertas)

 

AJENG
Thanks, ya.
(menerima kemudian berlalu)

 

TANTY
Thanks.
(merangkul Ajeng dan berjalan di sisi Ajeng)

 

ZARA
Makasih.
(tersenyum, menerima kertas dan berjalan mengikuti kedua temannya)

 

Camera follow Ajeng, Tanty, dan Zara. Tampak mereka menghampiri Jonathan yang sudah berada di luar. Jonathan tampak menyapa ketiganya. Ajeng tampak tersipu.

Alex masih membagikan kertas di depan kelas II-6. Camera pan to Audy. Alex pun menghadang Audy.

 

ALEX
(tersenyum)
Dukung gue, ya?
(menyerahkan selembar kertas)

 

Audy menerima kertas tersebut dan balas tersenyum. Audy baru saja mau melangkah ketika Alex melanjutkan.

 

ALEX
Kalo lo mau bantu gue di kepengurusan, gue lebih seneng lagi, loh.

 

AUDY
(tidak jadi melangkah, menatap Alex)
Kepengurusan?
(bingung)

 

ALEX
(mengangguk)
Iya. Mau, kan?

 

AUDY
Emmm….
(menunduk)
Gimana, ya?

 

ALEX
Elo Audy, kan?

 

Audy menatap Alex dengan terkejut.

 

ALEX
Iya. Gue tahu kalo elo itu Audy. Anak yang sering diceritain Pak Chris kalo ngajar di tempat gue.

 

AUDY
(melongo)
Pak Chris?

 

ALEX
(mengangguk)
Iya. Pak Chris sering cerita soal elo.

 

AUDY
(tersipu)
Dia bilang apa emangnya? Gambar gue kayak gambar anak TK?
(tertawa)

 

ALEX
Satu-satunya anak yang nggak pernah ulangan perbaikan dan nilainya lebih tinggi di fisika daripada biologi.

 

AUDY
Owh…
(masih tersipu)

 

ALEX
Mungkin gue bisa belajar dari lo.
(tertawa kecil)
(PAUSE)
Jadi … gimana? Mau bantu gue, kan?

 

AUDY
Jadi pengurus OSIS?

 

ALEX
Iya.

 

AUDY
Emangnya bisa? Gue, kan, nggak pernah ikut LDK.

 

ALEX
Kenapa enggak? Kan wewenangnya ada di gue. Kalo gue terpilih maksudnya.

 

AUDY
Nggak enak sama yang lain, tahu!
(tertawa)

 

ALEX
Atau paling enggak lo bisa pegang bidang. Mading, misalnya?

 

Audy tertawa.

 

ALEX
Ya? Please, Dy….

 

AUDY
Gue pikirin dulu, deh. Apalagi semester depan, kan, pasti bakalan sibuk sama persiapan kenaikan kelas.

 

ALEX
Yaleah! Gue juga kali! Emangnya gue nggak butuh belajar?

 

AUDY
Bukan gitu. Ini menyangkut izin dari nyokap gue. Nyokap nggak suka kalo gue ada kegiatan di luar pelajaran.

 

ALEX
(terdiam sebentar)
Iya, sih. Toh, gue juga belum tentu terpilih.

 

AUDY
Oh … kalo itu gue udah jelas bakal pilih elo!

 

ALEX
(semringah)
Thanks, ya….

 

Audy membuka lipatan kertas di tangannya. Zoom in tulisan di kertas tersebut, berisi program kerja Alex, dan sebuah bungkus permen tersemat di tengahnya, ditempel staples.

 

ALEX
Oh iya. Program kerja gue lebih jelasnya bisa dibaca di situ.
(PAUSE)
Lo pelajari dulu, deh. Gue tunggu kabarnya, ya.
(tersenyum)

 

AUDY
(menunduk sambil membaca)
Oke deh.
(menengadah lalu tersenyum)
Thanks, ya.
(kemudian berjalan keluar)

 

Alex masih berada di depan kelas sambil menghadang siswa kelas II-6 yang masih berada di kelas.

Camera pan to Audi yang tengah dikerubungi para siswa, kebanyakan siswa kelas II-6.

Camera pan to Ajeng, Zara, dan Tanty yang menghampiri Jonathan. Zoom in Ajeng dan Jonathan yang tampak terlibat pembicaraan.

LS lapangan basket.

Zoom out.

 

DISSOLVE TO

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar