Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sepenggal Kisah dari SMP (Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
1. EPISODE 1 (1-8)

1. INT. Kamar tidur, pagi.

BEAT. Music Take That’s “Everything Changes” Odyssey version.

Suasana kamar. Kamera menyorot tembok-temboknya. Tampak poster boyband Take That (5 personel: Gary Barlow, Mark Owen, Jason Orange, Howard Donald, Robbie Williams). Kamera beralih ke poster jadwal pertandingan sepakbola, tertulis: PIALA DUNIA 1994. Kamera lalu menyorot jam dinding, jarum jam menunjukkan pukul 6 kurang lima menit. Kamera beralih ke meja belajar.

MAIN TITTLE: “Sepenggal Kisah dari SMP”

Kamera kembali menyorot dinding. Kali ini terlihat poster para pemain film seri Beverly Hills 90210, di bawahnya ada pin-up Jamie Walters.

BEAT. Music (“Everything Changes”) masih mengalun.


(VO) AUDY (PEREMPUAN, 13 TAHUN)
Tahu, nggak, apa yang paling gue suka dari sekolah?


“Everything Changes” masih mengalun. Kamera menyorot buku-buku pelajaran yang ditumpuk di meja belajar.


AUDY (VO)
Yes! Betul banget!


Kamera berhenti di buku teks untuk pelajaran fisika.


AUDY (VO)
Liburan!


CUT TO


2. INT. Ruang tengah, pagi.

Musik masih mengalun, suara fade out dan memelan. Kamera menyorot suasana ruang tengah. Ayah (laki-laki, 42 tahun) sedang duduk di sofa sambil memakai kaos kaki.


REIFAN (OS)
GOOOOLLLL!


Kamera menyorot Reifan (laki-laki, 11 tahun) yang tengah menonton pertandingan sepakbola di televisi sambil duduk di lantai. Kamera lalu menyorot sebuah televisi layar cembung ukuran 21 inchi, tampak tayangan pertandingan sepakbola. Seorang pemain menendang bola ke gawang tapi tidak masuk.


REIFAN
Yah! Itu, sih, tarkam!


CUT BACK TO


3. INT. Kamar tidur, pagi.

BEAT. Musik.

Audy (perempuan, 13 tahun) menggeliat di tempat tidurnya. Ia mengucek matanya kemudian melihat jam dinding. Kamera menyorot jam dinding, jarum menunjukkan pukul 6. Audy kembali menarik selimutnya, ia tetap berbaring. Musik mengalun sayup-sayup.


AUDY (VO)
Libur sekolah, artinya gue nggak usah ribet di pagi hari.


CUT BACK TO


4. INT. Ruang tengah, pagi.

BEAT. Musik.

Reifan masih menonton pertandingan sepakbola di televisi. Ayah duduk di sofa sambil menonton televisi.


REIFAN
(sambil menunjuk layar)
Oper ke situ dong! Kosong tuh!

 

Ibu (perempuan, 41 tahun) menghampiri Ayah sambil membawa bungkusan roti bekal, lalu menyerahkannya pada Ayah. Matanya ikut menatap layar televisi.


IBU
Yaaah…!
(ikut berteriak)


AYAH
Nyaris aja.
(mengepalkan tangan)


CUT BACK TO


5. INT. Kamar tidur, pagi.

BEAT. Musik.

Audy terbangun dan duduk di tempat tidur. Rambutnya berantakan dan wajahnya kusut. Ia kembali mengucek mata dan melihat jam dinding. Kamera menyorot jam dinding. Kali ini sudah menunjukkan pukul 6.50. Audy lagi-lagi kembali tiduran.


AUDY (VO)
Piala Dunia kayaknya memang sukses bikin orang jadi mendadak gila bola. Ibu aja sampai ikut-ikutan. Emang sejak kapan Ibu suka bola?


CUT BACK TO


6. INT. Ruang tengah, pagi.

BEAT. Musik.


AYAH
(bangkit)
Fan, kita berangkat dulu, ya?


REIFAN
Ya.
(matanya tetap menatap layar televisi)


Ayah berjalan menuju pintu diikuti Ibu yang juga sudah berpakaian kerja rapi.


IBU
Audy masih tidur?
(menoleh ke arah kamar Audy)


AYAH
Biarin aja. Masih ngambek kali
(tertawa).


Musik fade in.

CUT BACK TO


7. INT. Kamar tidur, pagi.

BEAT. Musik.

Audy berbaring di tempat tidur. Tubuhnya miring dan dibalut selimut. Matanya mulai terbuka.

SFX

Deru mobil, semakin lama semakin menghilang.

Musik kembali kencang.

Audy bangkit. Berkaca dan merapikan rambutnya. Tampak rambut Audy yang panjang menutupi leher, tetapi tidak melewati bahu, dengan poni menutupi dahinya. Audy mengambil sisir dan menyisir rambutnya belah tengah. Lalu pelan-pelan membuka pintu kamarnya.

Kamera menyorot ruang tengah. Ruang makan di sisi kiri dibatasi tembok dengan ruang tengah yang di sisi kanan. Tampak layar televisi masih menyala, terlihat di televisi sedikit nuansa hijau lapangan sepakbola dan beberapa pemain lalu lalang.

Bait terakhir “Everything Changes”. Musik selesai.

Audy keluar kamar.

CUT TO

 

8. INT. Ruang tengah, pagi.

Audy ke ruang tengah dan duduk di sofa. Reifan masih duduk di lantai.


AUDY
Siapa yang menang?

 

REIFAN
Swedia.

 

AUDY
Oh….

 

REIFAN
Lawannya Rumania.

 

AUDY
Udah tahu.

 

Kamera menyorot layar televisi yang menampilkan para pemain meninggalkan lapangan menuju ruang ganti. Tampilan kemudian beralih ke suasana dalam studio, tampak dua orang komentator berpakaian rapi dengan kemeja, jas, dan dasi. Dan layar tiba-tiba gelap.


REIFAN
(meletakkan remote control di lantai)
Gue mau ke sebelah. Kalo mau cari gue, ke sana aja. Ada Erwin, tadi ngajak main video game.
(berdiri)
Ada Rika juga.

 

Audy tidak menjawab.

 

REIFAN
Mandi sono! Jangan mikirin Jerman melulu. Emang pantes kalah, kok.

 

Audy sontak mengambil bantal yang ada di sofa dan melemparkannya ke Reifan. Reifan langsung menghindar dan berlari keluar rumah sambil tertawa.

 

AUDY (VO)
(mengambil remote)
Ini yang gue sebel dari Reifan. Dia itu kadang mulutnya pedes kayak cabe.
(menyalakan televisi, lalu memindahkan saluran)
Makanya gue males debat sama dia.
(kemudian memindahkan saluran lagi)

 

Televisi menayangkan tayangan telenovela. Dan Audy kembali memindahkan saluran. Tampak tayangan iklan.

 

AUDY (VO)
Reifan itu adik gue. Umurnya 11 tahun. Udah kelas 6 SD. Dan gila bola.


Televisi kembali menayangkan telenovela dan Audy lagi-lagi memindahkan saluran, dan menayangkan iklan.


AUDY (VO)
Jagoannya Belanda. Kalah sama Brazil di perempat final. Sama kayak Jerman yang semalam kalah sama Bulgaria.

 

Tayangan televisi berubah menjadi film India dengan suara musik pengiring yang mengalun keras. Audy pun mematikan televisi dan beranjak.

 

AUDY (VO)
Ada juga, sih, yang gue nggak suka dari liburan.
(PAUSE)
Gue terpaksa lihat acara TV yang nggak gue banget. Pagi-pagi gini, kalo bukan telenovela pasti film India. Makanya, biasanya mending gue kabur aja ke sebelah. Setidaknya di sana ada video game sama laser disc. Bisa nonton yang lain.


CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
iya. agak beda. soalnya kalo script itu bener-bener diterjemahkan ke adegan (dialog dan gerak). @semangat123
1 tahun 6 bulan lalu
Terasa berbeda😁😁😁.
1 tahun 6 bulan lalu