Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tell Me What Your Wish?
Suka
Favorit
Bagikan
73. Memuncaknya amarah.

95. INT – Ruang Kelas Jeha – Pagi

Cast. Jeha, Tesa, Zeka, Grace bersama Gengnya dan murid lain.

[Keesokan paginya disekolah Jeha berangkat dengan Tesa. Sesampainya di depan kelas Tesa mereka berpisah.]

Jeha

Belajar yang benar. Nanti pulang sekolah kita ke rumah sakit lagi.

Tesa

Ngapain?

Jeha

Kok ngapain? Jagain adikmu.

Tesa

Apaan sih? Aku nggak punya adik juga.

Jeha

Ya udah sana masuk. Kakak mau ke kelas dulu.

[Langkah Tesa berhenti sambil menatapi kelas Jeha.]

Tesa

Kak Jeha tunggu. Aku ada sedikit urusan ke kelas Kakak.

Jeha

Hm? Urusan apa?

[Tesa langsung berjalan masuk. Terpampang jelas Grace dan genknya sedang duduk sambil tertawa di kelas.]

Jeha

Kamu mau ngapain?

Tesa

Urusanku ada di depan sana, Kakak tunggu disini.

[Tesa berjalan dengan rasa kesal yang dia tahan semalaman. Kelas saat itu ramai dan semua murid sedang bersiap belajar. Tesa menghampiri meja Grace dan tanpa aba-aba, dia menendang meja Grace sampai mengenai pinggang. Hal itu membuat Grace teriak kesakitan.]

Grace

Aduh! Apaan sih!

[Semua tatapan murid dikelas langsung terarah ke mereka. Tesa menatap sadis kearah Grace yang terlihat marah sekaligus kesakitan itu.]

Tesa

Apa!?

Grace

Lo yang apa! Apaan sih nendang meja orang!

Tesa

Sakit?

Grace

Ya menurut lo aja! Lo apa-apaan sih! Mau cari masalah sama gue?

Tesa

Siapa duluan yang cari masalah, dia yang akan dapat balasan.

Grace

Apaan sih! Udah ya, gue nggak ngerti maksud lo apa dan gue juga nggak mau ada urusan sama lo.

[Tesa langsung menjambak rambut Grace sampai membuatnya merintih kesakitan.]

Grace

Argh! Cewek Gila! Lepasin rambut gue!

[Semua murid kaget melihat Tesa melakukan hal itu. Memang benar Tesa terkenal dengan kekasarannya tetapi mereka semua tidak pernah melihat Tesa sampai semarah itu.]

Zeka

Tesa! Astaga.

Grace

Lepasin! Sakit! Cewek Gila!

[Grace berusaha melawan dengan mau ikut menarik rambut Tesa, tetapi tidak semudah itu. Tesa yang cepat tanggap berhasil menghentikan hal itu. Dia menyakiti tangan Grace.]

Grace

ARGH! SAKIT!

Jeha

Tesa! Lepasin dia!

[Tesa menurut. Dia langsung melepaskan tangannya dari rambut Grace. Kemudian dia berjalan perlahan kearah Grace yang merasa kesakitan sambil menatapnya dengan sadis. Dia mendekatkan bibirnya ke telinga Grace dan berbisik.]

Tesa

Berani-beraninya lo nyentuh adik gue.

Grace

Adik lo? Siapa sih? Ah! Kinan? Dia adik lo? Si pelacu-

[Belum selesai Grace bicara, Tesa langsung menampar pipinya yang membuat suasana yang ricuh langsung terdiam. Suara tamparan yang langsung masuk ke telinga membuat semua orang semakin kaget. Tesa meraih kerah baju Grace sambil mendorongnya perlahan, kemudian dia menampari Grace sampai tidak bisa berkutik.]

Jeha

Tesa!

Tesa

Berani-

[Tamparan satu kali.]

Tesa

Beraninya lo!

[Tamparan satu kali.]

Tesa

Nyebut nama adik gue-

[Tamparan satu kali.]

Tesa

Dengan mulut kotor lo itu! CEWEK SIALAN!

[Tesa yang langsung mendorong Grace sampai terjatuh ke lantai. Tatapan takut terlihat di wajah Grace yang bibirnya berdarah itu. Suasana kelas jadi semakin tegang dan panas. Semua orang canggung dengan keadaan yang terjadi.]

Tesa

YANG BOLEH NYENTUH DAN BULLY DIA ITU CUMA GUE!

[Tesa berjalan mendekatinya dan menjambak Grace lagi.]

Tesa

Sedangkan lo siapa? Berani-beraninya lo mengancam dia dengan foto murahan itu? Jangan anggep gue akan diam aja lihat perlakuan lo sama dia! Jangan mentang-mentang kakak kelas, lo bisa seenak jidat. Hati-hati lo berurusan sama keluarga Ari. Bisa mati lo.

[Jeha langsung menarik Tesa untuk pergi dari sana.]

Jeha

Tesa! Tesa udah! Ayo ikut Kakak!

Tesa

Lepasin Kak. Aku belum puas ngehancurin dia.

Jeha

Zeka tolong.

[Zeka langsung bergerak mendekati Tesa yang hampir menampar Grace lagi tetapi dihentikan oleh Zeka.]

Zeka

Hentikan. Udah cukup.

Tesa

Lepasin Kak. Nggak ada gunanya bersikap lembek sama cewek ini.

Zeka

Gue bilang hentikan.

Tesa

Nggak mau!

[Penolakan itu membuat Zeka geram. Dia langsung menggendong tubuh kecil Tesa dengan bahunya dan membawa Tesa keluar.]

Tesa

Lepasin kak! Heh lo denger ya! Ini baru peringatan awal buat lo. Kalau lo berani bertingkah lagi! Mati lo ditangan gue! Sini lo cewek sialan! Puas lo udah ngehancurin hidup adik gue! Sini lo! Setan!

Helena

Grace! Lo nggak apa-apa? Dia udah gila ya?
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar