Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tell Me What Your Wish?
Suka
Favorit
Bagikan
45. Terlalu cantik.

57. INT – Hotel – Malam

Cast. Kinan, Hema, Grace, Devan, Jeha, dan Zeka.

[Beberapa hari berlalu, malam perayaan ulang tahun sekolah tiba. Semua murid dengan berbagai pakaian datang memenuhi ballroom hotel. Suasana menjadi sangat ramai. Disana terlihat kehadiran Hema, Devan, Zeka, Jeha, Timo, Tesa, Grace serta Gengnya dan murid lainnya berada disana. Hema datang langsung mencari keberadaan Kinan yang tidak terlihat.]

Hema

Kinan mana sih?

[Jeha dan Zeka datang berpasangan. Hema menatap dengan muka datarnya.]

Zeka

Hei, Hem.

Hema

Eh?

Zeka

Mana pasangan lo?

Hema

Nggak tau nih. Belum datang.

Jeha

Kamu nunggu Kinan ya?

[Hema menatapi Jeha dengan tatapan sedikit bingung.]

Jeha

Dia tadi lagi siap-siap. Jangan kaget ya, soalnya dia cantik banget.

[Hema mengangguk pelan sambil sedikit tersenyum. Zeka menggenggam tangan Jeha dan menatapnya.]

Zeka

Kesana aja yuk?

[Jeha mengangguk dan mengikuti Zeka.]

Hema

Gue nggak percaya Kinan bisa tampil feminim.

[Grace datang menghampiri Hema yang sedang sendirian.]

Grace

Gimana?

Hema

Apanya?

Grace

Lo inget ya, gue mau rencana itu dijalanin malam ini. Kalau sampai gagal, gue pastiin video dan foto ini bakalan nyebar besok. Hema dengerin, gue nggak bercanda. Paham lo.

[Grace pergi meninggalkan Hema yang sangat terlihat kesal. Wajah Hema menahan amarah. Sampai suara bising-bising dari luar menarik perhatiannya. Devan yang juga berjalan melihat keramaian kaget ketika Kinan yang tampil feminim sexy dengan menggunakan long dress berwarna merah muncul dari kerumunan orang-orang.]

Siswa-siswi

Gila? Cantik banget.

[Hema dan Devan yang berdiri sebelahan menatapi Kinan sambil tersenyum.]

Devan

Wow...

[Kinan berjalan menghampiri Hema dan Devan.]

Kinan

Hai, kalian berdua. 

[Tatapan Hema dan Devan tidak teralihkan dari Kinan. Sampai-sampai vas yang berisi bunga mawar merah dengan tangkai panjang diambil Devan dan diberikannya ke Kinan.]

Kinan

Kalian kenapa sih? Habis lihat hantu?

Devan

Lebih tepatnya habis lihat bidadari.

[Hema dan Kinan langsung menoleh aneh. Kinan mengambil bunga itu.]

Hema

Orang gila.

[Devan tersenyum polos dan dibalas suara tawa kecil Kinan. Hema menatapi interaksi antar mereka berdua yang sudah akrab.]

Devan

Mau dansa sama gue nggak?

Kinan

Ha?

[Hema menoleh kaget.]

Hema

Nggak. Apaan lo tiba-tiba ngajak dia dansa!? Lo pikir ini istana pakai dansa segala. Dansa aja sana sama dinding.

Devan

Lo yang apaan? Tiba-tiba ngamuk.

Kinan

Heh! Stop. Kok kalian malah berantem sih?

[Devan menunjuk Hema dengan kesal.]

Devan

Nggak tau, dia nih cari masalah terus.

Hema

Lo! Kok malah nyalahin orang sih?

Devan

Lo!

Hema

Apaan? Lo!

[Kinan berdiri ditengah mereka. Kinan yang pendek tidak berhasil melerai Hema dan Devan yang tinggi.]

Kinan

Stop. 

[Mereka berdua tidak menanggapi Kinan. Mereka malah bertengkar saling berhadapan.]

Hema

Lo yang salah.

Devan

Lo!

Kinan

Hentikan, kalian berdua.

Hema

Kurang ajar ya!

Devan

Apa! Apa!? 

[Kinan mendorong jauh tubuh Hema dan Devan.]

Kinan

Astaga! Kalian berdua, menjauh-menjauh. Gue nggak mau hari ini jadi buruk karena kalian berdua. Udah cukup.

[Jeha tersenyum melihat tingkah Hema dan Devan yang bersikap seperti anak kecil di hadapan Kinan. Sedangkan Grace menatap sinis Kinan dari kejauhan.]

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar