Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tell Me What Your Wish?
Suka
Favorit
Bagikan
70. Kelinci yang terluka Harimau dan Serigala mulai takut.

92. INT – Rumah Sakit – Sore

Cast. Kinan, Devan, Hans, Ayah, Bunda, Jeha, Tesa, dan Hema.

[Kinan diturunkan dari ambulance, dibantu dengan Devan yang ikut mendorong. Bertepatan Hans sampai yang ikut mendorong juga. Kinan langsung dimasukkan ke ruang operasi.]

Devan

Awas! Minggir, jangan halangi jalan!

[Devan berdiri tepat di depan pintu ruang operasi. Perasaannya tidak tenang. Hans duduk terdiam memegangi jaketnya yang penuh dengan darah Kinan.]

Hans

Van, gue ke toilet dulu. Mau cuci-

[Devan mengangguk. Beberapa menit kemudian keluarga Kinan datang. Semua ekspresi terlihat datar kecuali Jeha yang datang menahan tangis dan Bunda yang menahan tangis.]

Jeha

Kinan!? Kinan? Dimana dia? Dimana adikku!

Tesa

Kak! Tenang.

Jeha

Kinan akan selamat kan? Iya, kan?

[Jeha terlihat sangat khawatir. Tesa berusaha menenangkannya.]

Tesa

Kak Jeha, stop. Tenang! Jangan buat suasana jadi semakin gila.

Ayah

Udah, jangan terlalu berlebihan. 

[Jeha menoleh kesal.]

Jeha

INI SEMUA KARENA AYAH! Ayah yang membuat keadaan Kinan jadi seperti ini! Apa Ayah puas? AYAH PUAS SEKARANG!?

[Teriakan Jeha memicu kemarahan Ayahnya.]

Ayah

Apa kamu bilang? Karena Ayah? Udah gila kamu!? Berani-beraninya kamu mengatakan hal itu ke Ayahmu!

Jeha

Kalau aja Ayah nggak mengatakan hal-hal buruk ke Kinan, hal ini nggak akan terjadi. Jeha udah berkali-kali mengingatkan Ayah untuk berhenti mengganggu Kinan!

Ayah

JEHA!-

[Ayah mengangkat tangannya hendak menampar Jeha, tetapi dihalangi oleh Bunda.]

Ayah

Awas! Jeha karena sering bergaul dengan anak sialan itu, sikapnya jadi semakin kurang ajar!

[Ayah berhasil menyingkirkan Bunda, saat hendak menampar Jeha kembali, Tesa dengan tatapan tajamnya membelakang Jeha.]

Tesa

Ayah, hentikan. 

[Ayah menghentikan tingkahnya. Kemudian dengan kesal Ayah pergi dari sana, diikuti oleh Bunda.]

Bunda

Kalian tetap disini, Bunda akan menenangkan Ayah kalian.

Tesa

Kak Je, duduk dulu.

[Devan ikut diam sambil duduk menunggu dokter keluar. Tesa menghampiri Devan.]

Tesa

Apa yang terjadi?

[Devan diam tidak fokus.]

Tesa

Oi! Oi, anak sekolah sebelah. Gue lagi nanya, apa yang terjadi?

[Devan berdiri dengan gemetar.]

Devan

Ah? Temanku menemukan Kinan hampir mau bunuh diri di gedung terbengkalai belakang sekolah.

Tesa

Ha? 

Devan

Aku nggak tau permasalahan apa karena Kinan nggak cerita. Tapi, ini udah menyangkut nyawa Kinan., dan aku nggak akan tinggal diam.

[Tesa menatap ke arah ruang operasi.]

Tesa

Dasar lemah.

[Hans kembali dari toilet, sekarang giliran Devan untuk mencuci tangannya yang penuh darah. Hema terlihat bersembunyi dibalik dinding melihat kerusuhan yang terjadi. Kemudian berjalan pergi.]

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar