Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tell Me What Your Wish?
Suka
Favorit
Bagikan
57. Berusaha meluluhkan.

71. INT – Kamar Kinan – Siang

Cast. Kinan, Devan dan Jeha.

[Devan menghela nafas dan mulai mengetuk pelan pintu kamar Kinan.]

Devan

Nan? Kinan?

[Tidak ada jawaban dari panggilan itu. Devan menoleh kearah Jeha yang terlihat khawatir.]

Jeha

Sikapnya mulai aneh sejak pulang. Aku sampai duluan dan tiba-tiba dia datang dengan penampilan yang sangat kacau. Aku sangat khawatir dengan keadaan Kinan. Tolong buat dia bisa cerita atau senggaknya buat dia keluar dari kamar. Dia sama sekali belum makan.

[Devan kembali menatapi pintu kamar Kinan.]

Jeha

Aku mau siapin makanan buat Kinan dulu. Tolong buat Kinan keluar kamar.

[Devan mengangguk dan Jeha pergi.]

Devan

Nan? Hei? 

[Dia terus mengetuk pelan.]

Devan

Kinan? Buka pintunya dong, ini Devan.

[Terus mengetuk.]

Devan

Nan, kalau kamu ada di dalam tolong jawab aku, jangan diam aja. Aku harus mastiin kamu baik-baik aja. Kalau kamu nggak jawab, aku akan dobrak pintu kamar-

[Suara pintu dibuka terdengar yang membuat Devan berhenti mengetuk dan fokus melihat pintu. Kinan muncul dengan kaos oversize dan celana training. Devan tersenyum ramah menahan rasa khawatirnya.]

Devan

Hai? Akhirnya dibuka juga.

Kinan

Ada apa?

[Suasana menjadi dingin karena sikap Kinan.]

Devan

Ehm, sebenarnya nggak ada apa-apa sih-

Kinan

Kalau nggak ada apa-apa, pergi aja.

[Kinan hendak menutup pintu kembali tetapi langsung ditahan oleh Devan.]

Devan

Penting. Ini penting. Sangat penting.

Kinan

Hm?

Devan

Temani gue makan.

Kinan

Udah gila.

[Kinan hendak menutup pintu kamar lagi, tetapi ditahan lagi oleh Devan.]

Devan

Gara-gara mikirin lo, gue nggak makan dari kemarin. Nggak kasihan sama gue? Kalau gue tiba-tiba  pingsan gimana? Atau resiko terburuknya, kalau gue sampai mati gimana? Lo mau dituduh jadi  penyebab kematian gue?

Kinan

Van, gue lagi nggak mau bercanda. Mendingan lo pulang aja deh.

Devan

Iya-iya, maaf gue bercanda. Tapi, kali ini gue serius.

Kinan

Lo itu nggak akan pernah bisa serius-

[Kinan mulai ingin menutup pintu kamarnya lagi.]

Devan

Lo baik-baik aja?

[Pertanyaan Devan membuat Kinan terdiam.]

Devan

Gue cuma mau mastiin keadaan lo. Gue nggak akan beranjak dari sini sampai mastiin keadaan lo aman dan lo baik-baik aja.

[Kinan menatapi Devan dengan mata yang sedikit berair.]

Devan

(Dengan suara lembut)

Nan?

Kinan

Gue baik-baik aja. Nggak perlu khawatir. 

[Devan menahan pintu.]

Devan

Nggak bisa. Sekeras apapun gue nyoba buat nggak khawatir ke lo, gue nggak bisa. 

Kinan

Terus gue harus apa?

Devan

Keluar yuk? Jalan-jalan sama gue?

Kinan

Van, gue udah bilang tadi, gue lagi nggak mood. Lo pergi sendiri aja.

Devan

Ke taman. Ayo ke taman aja. 

[Kinan diam menatap.]

Devan

Gue mohon. Mau ya?

[Saat mau menyetujui, Jeha datang.]

Jeha

Kinan?

[Saat melihat Jeha, Kinan langsung menutup pintu yang membuat Jeha dan Devan kaget.]

Devan

Nan? Hei? Kinan? 

[Suasana kembali tenang. Devan dan Jeha saling menatap bingung.]

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar