Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tell Me What Your Wish?
Suka
Favorit
Bagikan
68. Berlari tanpa lelah.

89. INT – Ruang Tamu Rumah – Sore

Cast. Ayah, Bunda, Jeha, Tesa, Hema dan Devan.

[Semuanya pulang dan Jeha terakhir sampai. Suasana rumah mendadak menjadi dingin. Sesampainya, Jeha hendak memberikan hadiah yang dibelinya untuk Kinan.]

Jeha

Kinan? Kakak punya hadiah untuk kamu nih. Kinan-

Ayah

Jeha! Mulai sekarang di keluarga Ari nggak ada anak yang namanya Kinan.

Jeha

Yah? Stop bertingkah seperti anak kecil lagi dong.

Ayah

JEHA! BERHENTI MEMBELA DIA! Gara-gara kamu selalu manjain dia, pergaulannya menjadi nggak benar!

Jeha

Ha? Maksud Ayah apa sih?

[Tesa dengan wajah datar berjalan mendekati Jeha dan memberikan ponsel Ayahnya. Jeha dibuat kaget.]

Jeha

Apa-apaan ini? Ayah dapat dari mana?

Ayah

Nggak peduli Ayah mau dapat itu dari mana. Yang jelas, Kinan bukan bagian dari keluarga Ari lagi!

[Jeha tidak memedulikan perkataan Ayahnya dan langsung menelepon Hema.]

Melakukan panggilan dengan Hema.

Jeha

Halo, Hema?

[Suaranya terdengar panik.]

Hema

Iya? Ada apa Kak?

Jeha

Kinan lagi sama kamu nggak ya?

Hema

Kinan? Nggak Kak. Ini Hema lagi diluar kumpul sama teman.

Jeha

Dia ada hubungin kamu nggak?

Hema

Ada Kak tadi pagi. Tapi nggak sempat angkat karena masih tidur. Memangnya ada apa Kak?

Jeha

Kinan menghilang. Tolong bantu Kakak untuk nyari dia.

Hema

Hilang? Oke Kak, Hema cari sekarang.

[Hema yang sedang diluar langsung memutar arah motornya dan mengebut mencari Kinan. Kemudian Jeha juga menelepon Devan yang sedang bersantai.]

Jeha

Halo, Van?

Devan

Halo? Iya Kak? Kenapa suara Kakak gemetaran gitu? Ada sesuatu terjadi?

Jeha

Kinan.

Devan

Kinan? Kenapa Kak? 

Jeha

Rumor buruk tentang Kinan beredar.

Devan

Rumor apa?

Ting~

[Saat sedang teleponan, Devan mendapatkan notifikasi dari Hans yang memberi tahu apa yang barusan terjadi.]

Isi pesan : 

Hans

Ada cewek yang mau bunuh diri di atas gedung sekolah terbengkalai belakang sekolah ALI. Saat ngelihat dia, gue ingat lo. Dia cewek yang lo temuin selesai turnamen kemarin.

[Devan berdiri kaget. Tangan dan matanya gemetar ketika mendapat pesan itu. Dia lanjut menelepon Jeha.]

Devan

Kak, nanti aku telepon lagi. Sepertinya aku tau keberadaan Kinan.

[Devan mematikan panggilan itu, dan langsung menelepon Hans.]

Devan

Dimana dia sekarang? IKUTIN DIA JANGAN SAMPAI KEHILANGAN!! Kalau sampai sesuatu terjadi padanya, bisa gila gue. Dalam 5 menit gue sampai, ah nggak. 2 menit. Jadi, gue mohon sama lo, tolong pastiin keadaan dia aman.

[Devan langsung mematikan panggilan itu dan bergegas pergi menggunakan motornya. Sedangkan Hans langsung berlari mengejar Kinan.]

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar