Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tell Me What Your Wish?
Suka
Favorit
Bagikan
58. Menjadi detektif swasta.

72. INT – Kamar Hotel – Siang

Cast. Hema dan Pegawai Kebersihan Hotel.

[Sesampainya di hotel, Hema langsung turun dari motornya dan berlari menuju kamar yang disebutkan oleh Helena. Lift yang lagi rusak membuat Hema naik menggunakan tangga darurat.]

Hema

Nan? KINAN!

[Teriakan Hema membuat pegawai kebersihan hotel kaget yang berada dikamar kaget.]

Pegawai Kebersihan Hotel

Astaga.

[Hema masuk dan langsung mencari keberadaan Kinan dikamar yang sedang dibersihkan.]

Hema

Kinan! Kinan!

[Pegawai kebersihan hotel bingung melihat tingkah Hema yang kesana kemari.]

Pegawai Kebersihan Hotel

Pak, maaf. Ada yang bisa dibanting? Eh dibantu maksudnya.     

Hema

Dimana perempuan yang ada dikamar ini?

Pegawai Kebersihan Hotel

Perempuan? Siapa? Yang Bapak maksud saya?

Hema

Perempuan yang menginap dikamar ini.

Pegawai Kebersihan Hotel

Pak? Yang menginap dikamar ini bukan perempuan, tapi laki-laki.

[Hema menatap kaget.]

Hema

Ha!? Bukannya ini kamar VVIP? 

Pegawai Kebersihan Hotel

Betul. Kamar VVIP hanya ada satu di hotel ini, dan kamar ini telah disewa dari lama.

Hema

Sebentar. Saya masih nggak ngerti. Ini kamar VVIP satu-satunya dan udah disewa sejak lama oleh laki-laki?

Pegawai Kebersihan Hotel

Iya, betul. 100 buat, Bapak.

Hema

Sialan. Apa yang sebenarnya lo lakuin Grace!

[Pegawai kebersihan hotel menatapi Hema.]

Pegawai Kebersihan Hotel

Eh, Pak? Saya baru ingat. Bapak tadi mencari perempuan dari kamar ini kan? Jadi, tadi pagi sebelum ke kamar ini, saya lihat ada perempuan dengan gaun merah keluar dari kamar ini. Apa benar perempuan yang Bapak maksud itu sama?

Hema

Iya!

Pegawai Kebersihan Hotel

Oalah, ternyata Mbak itu. 

Hema

Kenapa? Ada apa? Apa yang terjadi? Dia baik-baik aja kan? Sekarang dimana dia?

Pegawai Kebersihan Hotel

Mas, sabar toh nanya nya satu-satu. Tadi pagi, saat Saya mau bersih-bersih di sepanjang lorong, di kamar VVIP ini ada teriakan. Saya pikir kan ada apa-apa, terus pas mau Saya ketuk tiba-tiba ada Mbak-Mbak keluar dengan keadaan berantakan dan laki-laki yang nyewa kamar VVIP itu lagi diatas tempat tidur. Terus Mbaknya langsung pergi.

Hema

Sekarang laki-laki itu dimana?

Pegawai Kebersihan Hotel

Dia biasanya datang 3 kali dalam seminggu. 

Hema

Minggu ini udah berapa kali dia datang?

Pegawai Kebersihan Hotel

Hmm? Kalau tidak salah baru 2 kali sama kemarin malam. Dia datangnya selalu ngacak, jadi tidak bisa diperikirain dia datang kapan aja.

[Hema menahan kekesalannya.]

Hema

Kalau begitu, terima kasih, Bu. 

[Pegawai Kebersihan Hotel mengangguk dan Hema langsung pergi dari hotel.]

73. INT – Kamar Kinan – Malam

Cast. Kinan dan Jeha.

[Jeha menyuruh Devan pulang. Ayah dan Bunda tidak pulang sedangkan Tesa pulang terlambat karena sedang mengerjakan tugas. Jeha berjalan kearah kamar Kinan dan mengetuknya secara perlahan.]

Jeha

Kinan? Kamu udah tidur?

[Jeha membuka pintu dan melihat Kinan yang duduk diam memeluk lutut dipojok kamar yang gelap.]

Jeha

Hai, lagi ngapain?

[Kinan diam tidak menjawab.]

Jeha

 Hei? You okay?

Kinan

Kak?

Jeha

Hm? Ya? Ada apa?

Kinan

Kinan bingung.

Jeha

Bingung kenapa?

Kinan

Disaat semua orang benci Kinan, kenapa Kakak sendiri yang tetap baik?

Jeha

Apa masih perlu Kakak jawab pertanyaan itu?

[Kinan mengangguk pelan.]

Jeha

Jawabannya gampang, tanpa mikir pun seharusnya kamu tau. Karena kamu adik Kakak.

[Kinan menoleh diam, Jeha menatapnya dengan hangat.]

Jeha

Kamu adik yang paling Kakak sayangi. Kakak nggak mau semua orang ganggu atau nyakitin kamu. Kakak nggak peduli apa pun yang akan Kakak terima, tapi Kakak hanya mau kamu hidup bahagia.

Kinan

Kak Je...

[Air mata Kinan tak terbendung lagi. Jeha memeluknya dengan hangat dan erat. Kinan menangis keras.]

Jeha

Keluarin semuanya. Tangisilah hari-hari beratmu yang selama ini nggak pernah kamu tangisin. 

[Tangisan Kinan benar-benar pecah, dan Jeha ikut menahan tangis.]

Kinan

Maafin Kinan ya Kak. Kinan selama ini selalu nyusahin Kakak.

[Jeha menatap wajah Kinan yang memerah dan mengelap air mata Kinan yang tersedu-sedu.]

Jeha

Lihatlah, wajahmu memerah seperti babi. 

Kinan

Ih, Kak! Kok babi sih?

Jeha

Ya udah, ganti. Apa ya? Monyet?

Kinan

Kak!

[Mereka tertawa. Jeha kembali memeluk erat Kinan.]

Jeha

Adik Kakak satu ini, udah dewasa rupanya. 
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar