Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
22. Episode 8 Part 1

SOULMATE 8


Opening Song : Perfect - Simple Plan


FADE IN :


Airish bergegas keluar kamar, mencari Quentin, dan menemukannya sedang membuat Espresso. 


QUENTIN

Bonjour!

(tersenyum melihat Airish)

Aku beli biji kopi baru.

(menunjukkan bungkusan biji kopi)


AIRISH 

Raynard pergi ke mana?


QUENTIN

(tersentak)

Dia pergi?
Dia tidak memberitahuku. 


Airish cemas, lalu bergegas keluar. 


Quentin heran, lalu melanjutkan pembuatan kopi.


CUT TO :


1 . EXT. JALANAN - PAGI

Airish mencari-cari Raynard tapi tidak juga menemukannya. Dia lalu terduduk lelah di satu bangku. 


CUT TO : 


2 . INT. GALERY QUENTIN - PAGI

Airish baru saja masuk ke galery. 


QUENTIN 

(melihat kedatangan Airish, lalu menghampirinya)

Kurasa dia meninggalkannya untukmu.

(memberikan sepucuk surat pada Airish)


Airish segera membaca surat dari Raynard, sementara Quentin pergi. 


BCU : Surat dari Raynard (O.S) : 

Kali ini gue bener-bener pengen fokus cari inspirasi. 
Gapapa kan gue tinggal bentar? 
Gue pengen alone travelling. 


Airish tersentak sedih.


CUT TO : 


3. EXT. UNIVERSITAS - PAGI

Dana melihat Sabrina membaca print-out rencana pembuatan film. 


SABRINA

Ini bagus. 

(tapi cemberut melihat Dana)

Tapi kelihatannya agak sulit. 
Dengan budget sebesar itu, apa kau yakin?
Bagaimana kalau mencari sponsor dulu?


DANA

(memikirkannya)

Aku sebenarnya tidak ingin melibatkan pihak lain. 


SABRINA 

Tapi bagaimana jika hasilnya tidak seperti yang kau harapkan?
Monetisasi di YouTube tidak semudah itu, kan?
Kau harus menjaring penonton dengan jumlah tertentu entah, 
Mungkin setahun atau dua tahun. 
Apa kau yakin akan melakukannya sendirian?


Dana terenyak memikirkannya. 


SABRINA

Jika tujuanmu uang,
Ini bukan media yang tepat. 
Tapi kalau hanya untuk bersenang-senang ....
Lakukan saja. 
Kita semua membuang uang untuk liburan, kan? 


DANA

Memangnya ada yang mau liburan setahun penuh?


Sabrina tersentak melihat Dana, lalu tersenyum. 


SABRINA

Boleh aku membawanya? 


Dana kembali melihat Sabrina. 


SABRINA

Kau tau sendiri, aku ahli memangkas anggaran. 


DANA

(tersenyum)

Itulah kenapa aku menemuimu sekarang. 


CUT TO : 


4 . INT. APARTEMEN EVAN - SORE


DANA

Ini melelahkan. 

(bersandar pada kursi)


EVAN 

Tapi wajah lo kayaknya nggak setuju. 

(duduk tak jauh dari Dana)


DANA

Hmm?

(penuh tanya melihat Evan)


EVAN 

(tersenyum melihat Dana)

Lebih cerah daripada lo sewaktu di tempat kerja. 


DANA

(mengalihkan pandangan)

Gue payah kan.


EVAN 

Ikuti aja kata hati lo. 


SFX : Denting ponsel Evan. 


Evan melihat ponselnya. 


BCU : Layar ponsel Evan : Pesan dari Bu Febyana : 

Foto Bu Febyana di depan Museum Louvre.


EVAN 

Ibu ....


Dana ikut melihat foto Bu Febyana, lalu tersenyum. 


DANA

Narsis juga ibu.
Tapi kenapa kita nggak sama sekali?


EVAN

(tertawa)

Mungkin ayah nggak. 


DANA

(lalu melihat Evan)

Lo nggak pernah cerita tentang ayah. 


EVAN

(tersentak melihat Dana, lalu meletakkan ponsel di meja)

Nggak sekarang. 


DANA

Kenapa? 


EVAN

(mengalihkan pandangan)

Nggak mood aja. 


Dana mengerti. 


CUT TO : 


5 . EXT. DEPAN MUSEUM LOUVRE


Bu Febyana berpose lagi. 


JUNE (V.O) 

Satu ... Dua ....


SFX : Suara jepretan kamera. 


June menunjukkan hasil foto pada Bu Febyana. 


BU FEBYANA 

Kenapa kamu nggak jadi fotografer aja? 


JUNE

(tersenyum)

Om saya juga bilang gitu waktu saya main basket. 


Bu Febyana lalu melihat June. 


JUNE

Dia bilang kenapa saya nggak jadi atlet aja. 


Bu Febyana tertawa sembari menepuk bahu June. 


BU FEBYANA 

Kadang mungkin kita harus pura-pura bodoh biar nggak banyak orang ikut campur sama kehidupan kita. 


JUNE

(tersenyum geli)

Tapi sama aja kayak Self Sabotage, Tante. 


BU FEBYANA

Gitu?

(lalu berjalan bersama June)


JUNE 

Kenapa harus membohongi diri sendiri kalau kita memang suka sama apa yang kita lakuin? 


BU FEBYANA

Iya juga ya.

(tersenyum melihat June)

CUT TO : 


6 . INT. APARTEMEN EVAN - SORE

Bu Febyana dan June baru saja datang. 


BU FEBYANA

Assalamualaikum ....


EVAN 

(sedang membaca buku, lalu melihat Bu Febyana)

Waalaikum salam.  


BU FEBYANA

(melihat Dana yang kini tidur, lalu meletakkan tas di kursi) 

Dana di sini? 


June tersenyum senang, lalu menutup pintu di belakangnya, beranjak menghampiri Dana. 


EVAN

Udah dari tadi. 

(menutup bukunya)


BU FEBYANA 

Ibu beliin kue nih.


Evan menghampiri Bu Febyana, lalu mengambil sepotong kue.


JUNE

Tidur? 

(tersenyum melihat Dana tidur)


Evan melihat June yang kini merapikan selimut Dana, lalu mengalihkan pandangan sambil makan kue.


CUT TO : 


7 . INT. UNIVERSITAS. RUANG KELAS - SIANG 

Sabrina sedang menambahkan catatan kecil di print-out Dana. 


SABRINA

Yah!

(kecewa menatap print-out nya)


FELIX 

(tersentak melihat Sabrina)

Mengagetkanku saja. 


SABRINA

Kenapa aku menulisnya di sini? 


FELIX 

Sebenarnya apa yang kau lakukan?


SABRINA

Aku ingin buat film Indie. 


FELIX 

Oh ....

(mengalihkan pandangan pada ponsel sambil mengunyah permen karet)


SABRINA

(mengeluarkan buku, lalu kembali mencatat)

Mau ikut? 


FELIX

Ke mana? 


SABRINA

Mars. 

(masih menulis)


FELIX

(tertawa)

Kau ingin buat film di Mars? 


SABRINA

Dana yang menulisnya. 


FELIX

(tersentak melihat Sabrina)

Siapa?


SABRINA

Dana ....


Felix terenyak. 


SABRINA

Bukan Mars planet. 
Ini nama orang. 

(melihat catatannya)


FELIX

Kau membuat film dengan Dana? 

(kembali melihat Sabrina)


SABRINA

Jangan banyak tanya kalau tidak mau ikut. 


FELIX 

(menghampiri Sabrina)

Memangnya kau berencana merekrut orang? 


SABRINA

Kenapa? 


FELIX

Aku bisa membantu apa? 

(ikut melihat print-out, penasaran)


Sabrina heran melihat Felix. 


FELIX

Dana orang Indonesia itu, kan? 


CUT TO : 


8 . EXT. UNIVERSITAS - SIANG

Sabrina dan Felix berjalan bersama. 


SABRINA

Aku tetap harus menanyakan alasan kenapa kau ingin ikut bersama kami?


FELIX

(tersenyum)

Bilang saja aku fans-nya.


SABRINA

(hampir tertawa melihat Felix)

Jangan terlalu jujur juga. 


FELIX

Tapi, aku memang fans-nya. 
Selama ini aku hanya melihatnya dari jauh. 

(lalu melihat Sabrinna)

Kalian butuh pemain juga?
Aku punya koneksi yang bagus dengan anak seni peran. 


SABRINA

(tersentak melihat Felix)

Aku akan memberimu nilai A+++
Jika kau bisa menjadikan mereka sukarelawan. 


FELIX

(lalu melihat Sabrina)

Jangan memanfaatkan mereka seperti itu. 
Mereka juga harus dibayar. 


SABRINA

Apa kau juga? 


FELIX

Apa? 

(kembali melihat Sabrina) 


SABRINA 

Kau butuh uang jadi mau melakukan semua ini? 


FELIX 

(tersenyum, mengalihkan pandangan)

Aku bahkan mau patungan kalau boleh.  
Aku suka semua idenya. 


SABRINA

Ya. 

(mengalihkan pandangan)

Seharusnya aku yang dapat ide itu lebih dulu. 


Felix kembali melihat Sabrina. 


SABRINA

Menurutmu dia tidak akan tersinggung kalau kita ikut invest? 


Felix memikirkannya. 


SABRINA

(lalu melihat Felix)

Dia memang tidak butuh pihak lain. 
Tapi—


FELIX 

Coba bicarakan dulu. 


Sabrina lebih tenang memikirkannya. 


CUT TO : 


9. INT. APARTEMEN DANA - SORE

SFX : Dering ponsel Dana. 

Dana menjawab panggilan di ponselnya. 


DANA

Halo. 


OM MALIK (O.S)

Dana, kamu baik-baik aja?


DANA 

Ya. Om. 
Mama gimana? 


INTERCUT WITH OM MALIK


10. INT. RUMAH KAKEK DANA - MALAM


OM MALIK

(melihat Bu Kamila yang duduk sambil menonton TV)

Udah lebih baik.

(mengalihkan pandangan)

Om denger kamu part time. 


DANA

Itu ....

(lalu duduk)

Udah nggak lagi, Om. 


OM MALIK

(tersentak) 

Kenapa? 


DANA

Ada masalah. 

(jeda)

Dana mau milih jalan lain aja.


OM MALIK

Apa itu? 


DANA

Coba buat film sendiri. 
Di YouTube. 


OM MALIK

Oh ya? 
Apa nama channel-nya? 


DANA

Masih belum buat Account.


OM MALIK

Tapi kalau udah jadi jangan lupa kabarin Om, ya? 


DANA

Iya, Om. 


OM MALIK

Mau ngobrol sama mama kamu? 


DANA

Ya. 

(lalu tersenyum)


CUT TO : 


11. EXT. TERAS CAFE - PAGI

ESTABLISH : SUASANA CAFE YANG RAMAI

Dana termenung melihat meja, lalu seorang pelayan menyentakkannya dengan meletakkan secangkir kopi dan roti di meja.


DANA

Merci.

(mengucapkan terima kasih, lalu menyapa Sabrina dan Felix yang datang menghampirinya)


CUT TO : 


Sabrina dan Felix sudah bergabung di meja Dana. 


SABRINA

(berhenti makan roti, lalu melihat Dana)

Travelling?


DANA

Yeah. Sepertinya aku butuh refreshing. 
Benar-benar kehabisan ide. 
Setelah kupikir-pikir lagi, cerita yang kemarin terlalu terburu-buru. 


FELIX

(terlihat kurang setuju)

Benarkah? 
Tapi aku suka. 


SABRINA

(melihat Felix sebentar)

Sebaiknya kau tidak ikut menilai, karena pasti subjektif. 


FELIX

(tidak habis pikir melihat Sabrina)

Tapi aku serius. 


DANA 

(tersenyum geli)

Kalian mengingatkanku pada teman SMA. 


SABRINA 

Oh ya? Siapa?


DANA

Shadine dan Jupiter. 

(lalu melanjutkan makan)

Aku jadi merindukan mereka. 


SABRINA

Jadi ....
Kau akan pergi ke mana?


DANA

Itulah kenapa aku membicarakannya dengan kalian. 
Sebenarnya aku tidak tau harus pergi ke mana.


SABRINA

(tersenyum lebar)

Aku tidak akan memberi saran kalau tidak diizinkan ikut. 


Dana tertawa sementara Felix minum. 


SABRINA

(melihat Felix)

Kenapa kau minum sendirian?
Kita kan satu tim sekarang. 
Ayo, Cheers!

(mengangkat gelasnya)


Dana, Felix dan Sabrina lalu mengangkat cangkir, bersulang. Mereka tampak senang. 


CUT TO : 


12. EXT. JALANAN PEGUNUNGAN PYRENEES - PAGI

ESTABLISH - PEGUNUNGAN.

Felix menyetir mobil. June duduk di sampingnya, sementara Dana dan Sabrina di kursi belakang. 


LONG SHOT : Mobil Felix melaju di jalanan sepi. 


CUT TO : 


13. EXT. PEGUNUNGAN PYRENEES - MALAM

Tenda sudah didirikan tak jauh dari mobil. Sabrina dan Dana duduk di depan tenda.


SABRINA

Camping di awal musim dingin begini ....
Aku tidak mengira kau suka yang ekstrim.


DANA

(tertawa)

Aku berharap mendapat salju pertama di sini. 


FELIX

(sambil memanggang daging di atas api unggun, melirik Sabrina dan Dana sebentar)

Tidakkah sebaiknya para gadis yang menyiapkan makan malam? 


SABRINA

(hampir tertawa melihat Felix)

Ayolah, Felix. Itu hanya sepotong daging!


Sementara Dana beranjak membantu Felix memanggang daging, June menyiapkan bumbu, Sabrina sibuk dengan ponselnya.


DANA

(melihat Sabrina sebentar)

Memangnya ada sinyal? 


SABRINA

Aku membaca proposalmu. 

(sambil makan snack)

Lebih tepatnya yang sudah kuperbarui. 


DANA

Coba lihat!


June melihat Dana pergi, lalu seorang anak kecil laki-laki yang keluar dari tenda tak jauh dari tempat mereka. 


POV JUNE : Stanley (9 tahun) duduk di dekat api unggun kecil, tak jauh dari tendanya sendiri. 


June beranjak menghampiri Stanley.  


JUNE

(berhenti di dekat Stanley, melihat sekeliling sebentar) 

Kau sendirian? 


STANLEY 

(melihat June sekilas)

Tidak.
Aku bersama Harley. 


JUNE

Oh.  

(tersenyum)

Kukira kau sendirian. 
Karena tendamu kecil sekali. 


STANLEY

(menggosok-gosokkan telapak tangan)

Ya. Tapi Harley lebih kecil. 
Dia bahkan muat di dalam ranselku. 


June tersentak, lalu melihat boneka anjing kecil di dalam tenda. 


STANLEY

Kau tidak mendengarnya? 
Dia tidak suka kau melihatnya seperti itu. 


June tersentak melihat Stanley. 


CUT BACK TO : 


DANA

Lebih bagus begini. 

(memberikan ponsel pada Sabrina, lalu makan lagi hingga menyadari sesuatu saat melihat sekeliling)

June ke mana? 


CUT TO : 


June memainkan boneka anjing milik Stanley. 


JUNE

Kenapa tidak memelihara yang bisa bicara sendiri? 


STANLEY 

(kesal melihat June)

Tidak pernah boleh. 


JUNE

(mengangguk mengerti, lalu melihat kantong sampah yang sudah penuh)

Sudah berapa lama kau di sini? 


STANLEY

Satu tahun. 


June tersentak. 


STANLEY 

Besok satu abad. 


June lalu tertawa. 


Dana datang menghampiri. June menoleh melihatnya. 


DANA

Jadi di sini? 

(tersenyum melihat June, lalu Stanley)


Stanley terenyak melihat Dana. 


DANA

(kembali melihat June)

Udah dapet teman baru aja. 


JUNE

(lalu berdiri)

Dia sendirian. 


Dana kembali melihat Stanley bermain dengan boneka anjingnya. 


STANLEY

Siapa namamu? 

(lalu melihat June)


JUNE

(tersenyum memandang Stanley)

June. 


STANLEY

Aku Stanley. 


JUNE

Stanley dan Harley. 


STANLEY

Hmm ....

(mengangguk, lalu agak tersipu saat melihat Dana)

Kalau kau? 


DANA

Dana. 

(lalu tersenyum)


Stanley tersenyum juga. 


CUT TO : 


Stanley kini bergabung dengan Dana dan teman-temannya di depan tenda. 

Mereka makan daging panggang bersama. 


DANA

Jadi, ini sudah hari kesepuluh?


STANLEY 

(mengangguk sembari menyantap daging)

Rumah kakekku di dekat sini. 


Dana mengerti, melanjutkan makan. 


STANLEY

Aku merasa lebih baik di sini daripada di rumah kakek. 
Tidak disuruh-suruh—


Semua masih memerhatikan Stanley.


STANLEY 

(berhenti mengunyah, melihat satu per satu wajah yang memerhatikannya)

Maaf....


SABRINA

(tersenyum)

Tidak apa-apa. 
Lanjutkan saja ceritanya. 


STANLEY

Tapi sejauh ini aku aman di sini. 
Tidak ada yang mengganggu, kecuali memang ada yang mau berurusan dengan kakekku. 
Kalian sendiri sedang apa? 


JUNE

Mencari inspirasi. 


STANLEY 

(tersentak)

Apa yang kalian dapatkan dari tempat seperti ini? 


June tersentak.  


STANLEY 

Aku tau tempat yang lebih sempurna untuk itu. 
Tapi besok saja ya ....


CUT TO : 


14 . EXT. PEGUNUNGAN PYRENEES. DANAU - PAGI/SIANG

Stanley mengajak Dana dan trman-temannya melihat Danau.


SABRINA

Wah! Luar biasa!


STANLEY

Sudah kubilang. 


DANA

(lalu melihat Stanley)

Terima kasih sudah membawa kami kemari.


STANLEY

Sama-sama. 

(lalu bertanya-tanya saat melihat Dana bergegas pergi)


Dana mengambil buku catatan, lalu duduk dan mulai menulis di sana. 


STANLEY

Secepat itukah inspirasinya datang? 


June sibuk memotret.


STANLEY

(duduk di samping Dana)

Apa itu?


DANA

Cerita. 

(berhenti menulis, lalu melihat Stanley)

Kau suka film? 


STANLEY

Sangat!

(tersenyum, mengalihkan pandangan sebentar)

Jadi kau membuat cerita film? 

(kembali melihat tulisan Dana)

Boleh aku membacanya?  


DANA

(tersenyum melihat Stanley)

Tentu saja.
Setelah aku menerjemahkannya ke dalam bahasamu. 


Stanley tersenyum melihat Dana.


CUT TO : 


June, Sabrina, dan Stanley bermain air di tepi danau. Sementara Felix dan Dana masih mengetik di laptopnya. 


Stanley bernyanyi.


June melihat ke langit. 


POV JUNE : Butiran salju mulai turun. 


June lalu melihat Dana yang kini berdiri sambil menengadahkan tangan. 


BCU : Salju yang baru saja jatuh ke tangan Dana. 


June tersenyum melihatnya. 


CUT TO : 


Kini Dana dan teman-temannya berada di ambang tenda sementara salju mulai deras. 


JUNE

(merekam suasana sekitar menggunakan kamera)

Intuisi INFJ. 


DANA

(tertawa)

Yeah ....


FELIX

INFJ? 
Kenapa orang suka sekali terikat pada label tertentu? 


DANA

(lalu melihat Felix)

Karena itu membuat kita tidak merasa sendirian. 


FELIX

(tersentak melihat Dana)

Begitu? 


DANA

Bagiku begitu. 

(mengembalikan pandangan pada hujan salju)


June mengarahkan kamera pada Stanley yang sedang fokus membaca naskah Dana di laptop. 


June mengalihkan posisi kamera, melihat Stanley secara langsung. 


CUT TO : 


JUNE

(menunjukkan hasil rekamannya pada Dana)

Bukankah dia bagus?


DANA

(tersentak senang menatap June)

Apa kau tau apa yang kutulis?


June tidak mengerti maksud Dana. 


DANA

Dia lah inspirasiku. 


JUNE

(tertawa sebentar)

Kalau begitu tunggu apalagi? 


DANA

Tapi aku takut dia menolaknya. 


JUNE

Kau belum mencoba. 


STANLEY 

Jadi kau akan pergi ke hutan malam-malam sendirian? 

(berbicara pada boneka anjingnya)


Dana dan June tersentak melihat Stanley. 


STANLEY 

(berpindah posisi duduk, seolah memerankan karakter lain. Nada suaranya juga berubah)

Aku harus mencari tau kebenaran dari buku diary itu. 


Stanley kembali ke posisi sebelumnya. 


STANLEY

Kalau begitu pergilah. 
Dasar kepala batu!

(lalu memikirkan kata-katanya) 

Apa itu kepala batu? 


Dana dan June saling lihat. 


CUT TO : 


FELIX 

(mengambil gambar)

One ... two ... action!


Stanley masih terpaku melihat Sabrina. 


Sabrina menunggu Stanley bicara. 


STANLEY

(menunduk)

Aku malu. 


Semua terlihat agak kecewa. 


DANA

(menghampiri Stanley)

Kau punya bakat. 
Kau harus melatihnya. 


STANLEY

Kau yakin aku tidak akan mengacaukannya?


DANA 

Sangat yakin. 


STANLEY

(lalu tersenyum)

Aku akan melakukannya. 


DANA

Hmm ....

(tersenyum juga)


CUT TO : 


Dana dan timnya mengambil beberapa scene. 

Stanley berakting dengan baik. 

Mereka senang melihat hasil syuting. 


CUT TO : 


15. INT. PEGUNUNGAN PYRENEES.  TENDA STANLEY - MALAM

Stanley tertidur di tendanya. 


Dana membenarkan tudung jaket dan menyelimuti Stanley.


DANA

Terima kasih, Malaikat kecil!

(lalu pergi ke tendanya sendiri)


CUT TO : 


16. INT. PEGUNUNGAN PYRENEES. TENDA DANA CS - PAGI

ESTABLISH : MATAHARI TERBIT MENYINARI PUCUK PEPOHONAN. 


June memberi Dana secangkir kopi. 


DANA

Thanks, June.

(tersenyum melihat June, lalu menerima kopinya)


JUNE

Jadi kalian mau bolos kuliah? 

(meminum kopinya sendiri)


DANA

Kita ngikutin jadwal Stanley. 
Orang tuanya dateng minggu depan. 
Dia nggak mau ada yang tau soal ini. 
Mungkin masih malu. 


JUNE 

(mengerti)

Semuanya butuh usaha lebih di awal. 


DANA

Ya ....

(meminum kopinya, lalu teringat sesuatu)

Gue pengen beliin Stanley hadiah. 


June lalu melihat Dana. 


DANA

Gue nggak mau terkesan manfaatin dia. 


JUNE

Lo bilang bayar pemain, kan?


DANA

Tapi Stanley beda, June. 
Dia inspirasi gue. 

(mengalihkan pandangan)

Lo lihat sendiri dia bagus aktingnya. 


JUNE

Kalo gitu gue aja yang urus. 
Lo mau selesaiin shot plan, kan? 


DANA

(tersenyum melihat June)

Makasih. 


Stanley melihat Dana dan June dari jauh, lalu memikirkan sesuatu. 


CUT TO : 


JUNE

Tidak ada sesuatu yang ingin kau beli? 


Stanley menggeleng cuek. 


JUNE

(penasaran melihat Stanley)

Apa kau kaya? 


Stanley tersentak menatap June. 


JUNE

Beri tahu aku apa keinginanmu. 


STANLEY

Apa kau ibu peri? 


June tersentak, hampir tertawa melihat Stanley pergi. Dia bergegas mengejar langkahnya. 


JUNE

(memasukkan kedua tangan ke saku jaket)

Mungkin lebih tepatnya,
Anggap saja paman peri?


Stanley masih memasang wajah masam, tidak kalah cool saat berjalan bersama June.


STANLEY 

(lalu berhenti)

Kau benar-benar akan memberikannya?


JUNE

(ikut berhenti, tersenyum melihat Stanley)

Aku akan berusaha.


STANLEY

Kau yakin? 

(meragukan June)


JUNE

Katakan saja. 


STANLEY 

Aku ingin Dana. 


JUNE

(tersentak)

Apa?


CUT TO : 


Stanley menendang salju di bawah kakinya, sementara June berbicara dengan Dana. 


JUNE

Dia udah keterlaluan. 


DANA

Ini cuma pergi sama-sama selama setengah hari. 


JUNE

Cuma berdua.

(menatap Dana)


DANA

(hampir tertawa melihat June)

Lo cemburu? 


CUT TO : 


POV JUNE : Dana dan Stanley berjalan bersama. 


STANLEY 

Bye ... Paman Peri. 

(tersenyum melihat June sebentar)


June menghela napas, berusaha tersenyum juga melihatnya. 


CUT TO : 


17. EXT. PEGUNUNGAN PYRENEES. DEPAN KEDAI MAKANAN - SIANG


STANLEY

Bagaimana kalau kita mulai dengan makan siang? 

(melihat satu kedai)


Dana melihat apa yang dilihat Stanley. 


STANLEY 

(lalu melihat Dana)

Aku yang membayarnya. 


Dana tersentak saat Stanley menggandeng tangannya, mengajaknya masuk ke dalam kedai. 


CUT TO : 


18. INT. PEGUNUNGAN PYRENEES. KEDAI MAKANAN - SIANG

Pelayan menyajikan makanan dan minuman di meja di depan Stanley dan Dana, lalu kembali ke dapur. 


STANLEY 

(segera minum, lalu melihat Dana)

Bisakah kau menyuapiku?


Dana tersentak melihat Stanley. 


STANLEY 

Bercanda!
Aku bisa makan sendiri. 

(mengambil sendok)


DANA

(tertawa kecil)

Dasar. 


Dana dan Stanley makan sambil sesekali membahas film. 


CUT TO : 


19. EXT. PEGUNUNGAN PYRENEES - SIANG

Stanley mengajak Dana melihat kebun bunga, lalu duduk di satu sisi sambil makan es krim. 


STANLEY

Kenapa bukan kau saja pemeran utamanya? 


DANA

(tersentak melihat Stanley)

Dan aku akan mengacaukan semuanya. 


STANLEY

Tapi kau ....

(ragu-ragu mengatakannya)


Dana menunggu Stanley melanjutkan kata-katanya. 


Stanley mengalihkan pandangan, lalu berdiri. 


STANLEY

(kembali melihat Dana)

Cantik. 

(lalu tersenyum)


Dana tersentak, sementara Stanley melangkah pergi. 


STANLEY

(lalu berhenti, berbalik untuk melihat Dana)

Ayo!


DANA 

(tersenyum, menyusul Stanley)

Aku belum bilang terima kasih. 


STANLEY

Lupakan. 

(mengalihkan pandangan, lalu tersenyum)


LONG SHOT : Dana dan Stanley berjalan menuruni bukit. 


CUT TO : 


20. EXT. PEGUNUNGAN PYRENEES - SORE/PETANG


FELIX 

One ... two ....
Action!


Stanley berlari menaiki bukit, lalu duduk di puncaknya. 


Kamera beralih menyorot pemandangan yang dilihat Stanley. 


TIME LAPSE—SORE, SENJA, Bintang-bintang yang mulai terlihat di langit petang.


CUT TO : 


21. EXT. PEGUNUNGAN PYRENEES. DEKAT RUMAH KAKEK STANLEY - PAGI


STANLEY

(tersenyum melihat June)

Thanks, June. 


JUNE

Sama-sama. 

(tersenyum melihat Stanley)


STANLEY 

(memeluk June sebentar)

Terima kasih sudah menyapaku dan Harley malam itu. 
Liburanku jadi menyenangkan. 


DANA

Berkat kau juga kami tidak jadi berlibur. 


STANLEY 

(tersentak sedih, lalu memeluk Dana)

Dana ....
Aku akan merindukanmu.


DANA

(tersenyum sambil menepuk-nepuk punggung Stanley)

Jangan terlalu lama memberi kabar, Oke?


STANLEY

(melepas pelukannya)

Segera setelah aku sampai di rumah.


DANA

(tersenyum, mengacak rambut Stanley)

Terima kasih banyak, Stan!


Stanley lalu menghambur pada Sabrina dan Felix.


CUT TO : 


Dana melihat Stanley menenteng ransel, kembali ke rumah kakeknya. 


POV DANA : Stanley bergegas melewati mobil orang tuanya, lalu masuk ke dalam rumah. 


Dana menghela napas panjang, lalu tersenyum. 


CUT TO : 


22 . EXT. JALANAN. MOBIL FELIX - PAGI

Felix sedang menyetir mobil.


Dana termenung melihat jalanan dari jendela. 


DISSOLVE TO FLASHBACK : 


23. EXT. DEPAN RUMAH DANA - PAGI

Bu Kamila berjalan menuju mobil. 

Dana kecil berlari menghampirinya. 


DANA 

Mama ....

(meraih tangan mamanya yang hampir membuka pintu mobil)


BU KAMILA

(tersentak melihat Dana)

Kamu masuk sana. 
Mama keburu telat ....


Dana kecil menatap Bu Kamila, takut kehilangan. 


BU KAMILA

(tersenyum mengusap kepala Dana)

Mama berangkat dulu ya. 


Dana mengangguk, melihat mamanya masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya pergi. 


FADE OUT & FADE IN : 


24. INT. RUMAH DANA. KAMAR DANA - PAGI

Bu Kamila dan Pak Cicero memberi surprise ulang tahun saat Dana bangun tidur. 


BU KAMILA

Happy Birthday!


Dana yang baru saja bangun, tersentak melihatnya. Tapi dia malah menarik selimut, menutupi wajah.


BU KAMILA

(lalu duduk di samping Dana)

Dana ....

(mencoba membangunkan Dana, lalu membuka selimutnya)


DANA 

Dana kan udah bilang nggak suka ulang tahun. 


BU KAMILA

Kenapa? 

(masih membawa kue)

Semua orang suka ulang tahun.


DANA

Tapi Dana nggak, Ma. 


Bu Kamila meletakkan kue ulang tahun di meja, lalu melihat Pak Cicero yang juga melihatnya. 


PAK CICERO

(lalu melihat Dana)

Oke deh. 
Jadi nggak mau hadiahnya? 


Tidak ada jawaban dari Dana. 


Pak Cicero keluar sebentar untuk mengambil kotak gitar akustik.

Dengan malas, Dana kembali memunculkan wajah, lalu tersentak saat melihat Pak Cicero membukakan kotak gitar untuknya. 


DANA

(terpana melihat gitar yang baru saja diambil Pak Cicero)

Ini hadiahnya?


Pak Cicero tersenyum mengangguk. Bu Kamila juga senang Dana suka hadiahnya.


Dana mengambil gitar itu, lalu mencoba memainkannya. 


FADE OUT & FADE IN : 


25. INT. RUMAH DANA. KAMAR BU KAMILA - MALAM


BCU : Foto keluarga yang ada di tangan Bu Kamila. 


Bu Kamila meneteskan air mata melihat foto itu. 


INSERT : Dana memandang sedih dari luar kamar. 


FADE OUT & FADE IN : 


26. EXT. JALAN RAYA. MOBIL FELIX - PAGI


CU : Dana meneteskan air mata. 


June tersentak melihat Dana menangis.


JUNE

Kenapa?


Dana tersentak, lalu mengusap air matanya melihat June.


DANA

Nggak ....


June masih melihatnya penuh tanya. 


CUT TO : 


27. EXT. RUMAH MAKAN - MALAM

June dan Dana duduk di sekitar meja sementara Sabrina dan Felix memesan makanan. 


DANA

Rasanya nggak adil buat mama. 
Sekalipun seharusnya gue seneng ketemu orang tua kandung gue. 
Tapi nggak tau kenapa, 
Kayak ada yang hilang dalam hidup gue. 

(terenyak sedih)

Kadang gue nggak ngerti siapa diri gue sebenernya. 


JUNE

Gue ... nggak tau harus ngomong apa. 
Gue nggak ada di posisi lo. 

(lalu melihat Dana)

Cuma bisa nemenin lo.


DANA

Itu udah lebih dari cukup. 

(lalu melihat June)


June mengalihkan pandangan pada Felix yang berbalik, menghampiri mejanya.


Felix duduk di kursi seberang, lalu minum air dari botol. 


JUNE

(kembali melihat Dana)

Lo mungkin cuma masih bingung. 
Hidup dalam kebohongan selama 17 tahun ....
Sekalipun cinta yang orang tua lo kasih itu tulus, 
Pasti ngerasa jauh lebih baik kalau semua ini nggak terjadi, kan? 


Dana terenyak, memikirkannya. 

Felix melihat June dan Dana bergantian, tidak tahu arti percakapannya. Dia lalu melihat ponsel. 


JUNE

Tapi rasanya lebih nggak adil kalau masalah itu buat lo kehilangan jati diri.


Dana melihat June, lalu Sabrinna yang baru saja bergabung di meja mereka, antusias menceritakan sesuatu dalam bahasa Prancis. Felix dan Dana tertawa, sementara June hanya memperhatikan, tidak tahu arti percakapannya. June lalu melihat ponsel. 


CUT TO : 


28. INT. GALERY QUENTIN - MALAM

Quentin sedang menemani pengunjung melihat-lihat lukisan.


SFX : Dering ponsel Quentin. 


QUENTIN 

Maaf. 

(berkata pada pengunjung, lalu pergi untuk mengangkat telfon)

Halo. 


RAYNARD (O.S)

Ini aku Raynard. 


QUENTIN 

Hey!
Bisa-bisanya kau pergi hanya meninggalkan sepucuk surat.
Kau ini hidup di zaman apa? 


RAYNARD (O.S)

Bagaimana kabar Airish? 


Quentin lalu melihat Airish yang ada di satu sudut, sedang meracik kopi. 


RAYNARD (O.S)

Apa dia masih di sana? 


QUENTIN 

Yeah. 

(mengalihkan pandangan)

Dia membuat kopi setiap hari. 
Memaksaku mengantarnya mencari kopi terbaik. 

(lalu terenyak saat teringat sesuatu)

Tapi dia masih saja sedih. 

(jeda)

Kalian ada masalah apa sebenarnya? 


Airish sibuk membuat Latte Art. 


QUENTIN

Ada telfon untukmu. 

(memberikan ponsel pada Airish)


Airish tersentak melihat Quentin, lalu menerima telfon dari Raynard. 


RAYNARD (O.S)

Airish ....


CU : Airish berubah kesal. 


RAYNARD (O.S)

Sorry, gue ....


AIRISH 

Apa sih maksud lo, Kak? 
Lo tau gue nggak bisa bahasa Prancis? 
Lo malah ninggalin gue sendirian di sini. 


Quentin meninggalkan Airish sendirian, kembali pada pengunjungnya. 


RAYNARD (O.S)

Gue bener-bener minta maaf. 
Gue pikir lo bakal ketemu Evan.


AIRISH

Bego. 

(mengalihkan pandangan)

Terserah. 
Lo mau balik atau nggak terserah lo. 

(menutup telfonnya, kesal)


CUT TO : 


29. INT. PENGINAPAN - MALAM 

Raynard tersentak melihat ponsel. Dia tampak frustrasi.


CUT TO : 


30. EXT. DEPAN/GALERY QUENTIN - PAGI

ESTABLISH : Galery Quentin.

Raynard menghela napas, melihat galery dari jauh, lalu berjalan menghampirinya. Tapi dia tersentak menghentikan langkah saat melihat Evan terpaku di depan galery. 


POV RAYNARD : Evan memandang Airish yang sedang membantu pekerjaan Quentin. 


Raynard kembali melihat Evan, lalu teringat sesuatu. 


Evan masih menatap sedih Airish. Dia lalu melihat seseorang yang menghampirinya. 


POV EVAN : Raynard tersenyum melihat Evan. 


CUT TO : 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar