Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
7. Episode 3 Part 1

Opening song : Perfect – Simple Plan


SOULMATE


Episode 3


FADE IN :


EVAN

Gue mau minta maaf.


Airish tersentak.


EVAN

Nama gue Evan, bukan Septian.

(menyodorkan ponselnya pada Airish)

Nomor lo berapa?


Airish membuang pandangan sebentar, kesal.


Evan meraih tangan Airish, lalu meletakkan ponselnya di sana


Airish tersentak melihatnya.


EVAN

(mengedarkan pandangan ke sekeliling)

Trus, Septian di mana?


AIRISH

Heh!!


Evan tersentak, kembali melihat Airish.


AIRISH

Lo fikir semua masalah bisa selesai cuma sama kata maaf?!


EVAN

Gue tau lo masih marah.
Itu hak lo.
(jeda)
Tapi kewajiban gue sekarang,
Cuma minta maaf,
Dan jujur tentang siapa gue sebenernya.


Airish terenyak melihat Evan mengalihkan pandangan, lalu melihat ponsel Evan yang ada di tangannya. Dia memejamkan mata sebentar.


Airish menyimpan nomor di ponsel Evan, lalu menelfonnya. 


SFX : Dering ponsel Airish.


Airish mengembalikan ponsel pada Evan.


Evan terenyak, menerima ponselnya.


Airish melihat Evan sebentar, lalu pergi. Evan masih heran melihatnya.


Airish terlihat kecewa dan bingung.


DISSOLVE TO FLASHBACK :


1. INT. CAFE - MALAM

Septian duduk di bangku, sementara Airish berdiri di seberang, menatapnya kesal.


AIRISH

Dia ikut festival kan, kemaren?!


SEPTIAN

Ini ....

(masih melihat foto di ponsel Airish)

Evan sama Dana, kan?


AIRISH

(tersentak)

Lo kenal Dana?


SEPTIAN

Iya. Dia pacarnya Evan.

(agak takut melihat Airish)


FADE OUT & FADE IN :


EVAN

Rish!


Airish tersentak menghentikan langkah, melihat Evan yang ada di sampingnya.


EVAN

Gue boleh tanya sesuatu nggak?


Airish meneteskan air mata, membuang pandangan.


Evan tersentak melihatnya.


AIRISH

Lo fikir, gue nggak berat hubungin lo duluan?!

(kembali melihat Evan)

Lo fikir,
Gue nggak bakal malu kalo sampe Dana tau gue suka sama lo?!
Lo fikir, gue mau seumur hidup saingan terus sama Dana?!
Hah?!


Evan masih tersentak melihat Airish.


AIRISH

Tapi gue nggak peduli semua itu!
Karna gue ....

(tidak bisa melanjutkan kata-katanya, lalu mencoba menelan ludah dengan susah payah)


Evan tersentak melihat Airish mencengkeram lengannya, hampir jatuh.


EVAN

Lo kenapa?!

(menahan Airish agar tidak terjatuh, khawatir karena Airish terlihat pucat)


Evan segera memapah Airish menuju bangku panjang di depan toko yang sudah tutup.

Airish duduk dan tampak menggigil kedinginan.

Evan lalu melepas jaket, menyelimutkannya pada Airish.


CUT TO :


EVAN

Iya, Pak. Saya tunggu.

(lalu menutup telfon dan tersentak saat melihat bangku yang kini kosong)


Evan mencari, lalu menemukan Airish di dekat motor. Dia bergegas menghampirinya.


Airish mengeluarkan botol vitamin dari tasnya.


Evan segera meraih botol itu dari tangan Airish. Airish tersentak melihatnya.


EVAN

Apaan ini?


AIRISH

Vitamin.

(mengambil botol itu dari Evan)


EVAN

Vitamin apaan??

(bersikeras menjauhkannya dari Airish)


AIRISH

Vitamin C!
Lo fikir apa?


Evan tersentak, membiarkan Airish mengambil botol itu darinya.


Airish menelan beberapa butir vitamin, lalu memberikan botol vitaminnya pada Evan. Evan menerimanya, lalu melihat Airish pergi.


CUT TO :


Airish duduk, melihat Evan meletakkan botol vitamin di kursi, lalu duduk tak jauh darinya.


AIRISH

Lo telfon siapa barusan?


Evan kembali melihat Airish.


JUMP CUT TO :


AIRISH

(tampak jauh lebih tenang)

Gue nggak mau pulang.

(membuang pandangan)


EVAN

Lo harus istirahat!


AIRISH

Gue bisa istirahat di sini.

(kembali melihat Evan)


Evan tidak habis pikir melihatnya.


SOPIR TAXI

Jadi gimana ini??


AIRISH

Maaf, Pak. Nggak jadi.

(melihat sopir taxi, lalu membuang pandangan sambil membenarkan jaket)


EVAN

(menghampiri sopir taxi)

Maaf ya, Pak. Nggak jadi.
Ini buat Bapak.

(menyodorkan sejumlah uang)


SOPIR TAXI

Nggak usah.


Evan tersentak, menarik uluran tangannya.


SOPIR TAXI

Dasar anak-anak!

(melajukan mobilnya pergi)


EVAN

(menghela napas lelah, kembali melihat Airish)

Mana handphone lo?


AIRISH

Buat apa?


EVAN

Gue mau pinjem.


AIRISH

Nggak boleh.


EVAN

Kalo gitu, gue pulang.


AIRISH

(tersentak, melihat Evan)

Pulang aja!

(lalu membuang pandangan)


Evan yang kesal, akhirnya pergi. Tapi dia lalu berhenti, menoleh melihat Airish yang duduk dan tidak memerhatikannya.


CUT TO :


Evan kembali duduk di kursi. Airish menghela napas kesal.


Evan lalu tersentak saat Airish melemparkan jaket ke arahnya. Dia melihat jaket itu, lalu Airish yang kini mengalihkan pandangan.


Airish tersentak saat Evan menyelimutinya dengan jaket. Dia lalu melihat Evan yang kini mengalihkan pandangan.


Airish terenyak, lalu merebahkan kepala di bahu Evan sambil memejamkan mata. Evan tersentak, mengembalikan pandangan ke depan.


CUT TO :


2. INT. SEKOLAH DANA. KELAS DANA - SIANG

Dana melihat Evan tertidur di mejanya. Dia lalu mengalihkan pandangan, memikirkan sesuatu.


CUT TO :


3. EXT. SEKOLAH DANA. KANTIN - SIANG

Dana dan Evan sedang makan siang.


DANA

Semalem lo tidur jam berapa?


EVAN

(tersentak melihat Dana)

Gue ....

(lalu teringat sesuatu)


DISSOLVE TO FLASHBACK :


Evan melihat Airish tidur dalam posisi duduk dengan kepala menyandar pada kursi.

Evan mengalihkan pandangan sambil menguap.


FADE OUT & FADE IN :


EVAN

Gue nggak bisa tidur.

(lalu melanjutkan makan)


DANA

Kenapa??


Evan kembali melihat Dana.


DANA

Kemaren lo bilang mau cerita,
Sebenernya cerita apa?

(penasaran melihat Evan)


EVAN

(terenyak memikirkannya)

Tapi, lo jangan marah ya?


DANA

Kenapa gue harus marah?


EVAN

(menghela napas panjang)

Sebenernya, kemaren gue ketemu Airish.


DANA

(tersentak)

Airish??


EVAN

Iya.
Waktu itu ... ketemu di festival.
Tiba-tiba aja dia nyamperin gue.
Tanya nama gue.
Dan ... gue bohong.
Bilang kalo nama gue Septian.
Dia minta nomor gue.
Gue kasih nomornya Septian.


Dana masih melihat Evan.


EVAN

Dan kemaren gue udah jelasin semuanya ke dia.
Gue udah minta maaf,
Dan bilang kalo nama gue Evan.
Lo kan bilang, nggak suka sama orang yang suka bohong.
Jadi ... gue jujur ke dia.


DANA

Lo kan bisa cuekin dia, Evan?

(tidak habis pikir melihat Evan)


EVAN

(tersentak)

Iya. Harusnya ....
Tapi kemaren, Septian minta tolong gue buat dapetin nomor cewek.
Kebetulan ada Airish.
Gue pikir mereka bakalan cocok.


DANA

Mana handphone lo?


Evan tersentak, lalu memberikan ponselnya.


Dana memeriksa ponsel Evan, lalu tersentak saat menemukan kontak Airish.


BCU : Layar ponsel Evan : Kontak Airish.


DANA

(melihat Evan sebentar, lalu menghapus kontak Airish)

Udah gue hapus.

(mengembalikan ponsel pada Evan, minum sebentar, lalu melangkah pergi)


Evan bergegas mengejar langkah Dana.


EVAN

Dana.

(meraih tangan Dana)


Dana menghentikan langkah, melihat Evan.


EVAN

(ikut berhenti)

Gue minta maaf ....
Gue cuma mau jujur sama dia.
Nggak lebih dari itu.


Dana terenyak melihat Evan.


EVAN

Lo mau kan maafin gue?


DANA

Iya, gue maafin.


Evan tersenyum lega, lalu tersentak saat melihat Dana pergi.


CUT TO :


4. INT. SEKOLAH DANA. KELAS DANA - SIANG

Evan sedang mengerjakan tugas di buku. Dia kembali merasa bersalah saat melihat Dana yang kini fokus menulis.


CUT TO :


5. EXT. SEKOLAH DANA - SIANG


SEPTIAN

Van.
Lo boleh aja kasih nomor gue ke cewek.
Tapi jangan yang kayak kucing garong gitu!


Evan tersentak melihat Septian.


SEPTIAN

(mengalihkan pandangan)

Sorry kalo semalem gue langsung pulang.
Gue nggak mau ikut campur urusan kalian.


EVAN

Kemaren gue lupa mau bilang,
Kalo gue kasih nomor lo ke Airish.
Gue nggak ada maksud ngerjain lo.


SEPTIAN

Iya. Nggak apa-apa.

(kembali melihat Evan)

Trus ....
Kok dia bisa kenal Dana juga?


EVAN

Dia temen Dana di sekolahnya yang dulu.

(lalu duduk di sebelah Septian)


SEPTIAN

Oh ....


EVAN

Sorry ya ....

(menepuk bahu Septian)


SEPTIAN

Nggak apa-apa.


Evan menghela napas, lalu mengalihkan pandangan.


CUT TO :


6. EXT. SEKOLAH DANA. DEPAN KELAS DANA - SIANG

Murid-murid bergegas keluar kelas.


EVAN

Dana.


Dana melihat Evan sebentar.


EVAN

Makan siang dulu, yuk!


DANA

Gue makan di rumah aja.


EVAN

Lo masih marah?


DANA

Oh iya.
Gue dijemput sama mama.
Jadi nggak bisa pulang bareng.


EVAN

(tersentak lagi)

Kenapa baru bilang sekarang?


DANA

Iya. Sorry.

(lalu melihat Evan)


Evan menghentikan langkah, kesal. Dana ikut berhenti.


EVAN

Lo boleh marahin gue sekarang sampe lo puas.
Tapi jangan menghindar kayak gini.


DANA

(terenyak melihat Evan)

Gue lagi pengen sendiri.

(lalu melangkah pergi)


Evan terenyak sedih, melihat Dana menjauh.


CUT TO :


7. INT. RUMAH AIRISH. KAMAR AIRISH – MALAM

Airish melihat jaket Evan yang digantung di satu sisi, lalu teringat sesuatu.


DISSOLVE TO FLASHBACK :


8. EXT. DEPAN PERTOKOAN - MALAM

Airish bangun, lalu melihat sekeliling.


CUT TO :


Airish duduk di sebelah Evan yang tertidur dalam posisi duduk.


AIRISH

Evan!

(mencoba membangunkan Evan)


Evan tersentak bangun, melihat Airish.


AIRISH

Gue mau pulang.


EVAN

Yaudah gue anter.

(lalu berdiri, sambil meregangkan ototnya)


AIRISH

(tersentak, lalu ikut berdiri)

Trus, motor gue?


Evan menoleh melihat Airish, terenyak memikirkannya.


AIRISH

Gue bisa kok pulang sendiri.

(lalu mengalihkan pandangan)


EVAN

Sebenernya lo sakit apa?


AIRISH

Nggak bisa gue ceritain sekarang.

(kembali melihat Evan)

Jadi, kapan-kapan kita harus ketemu lagi.

(lalu tersenyum)


Evan tersentak.


AIRISH

Makasih ya.

(memberikan jaket pada Evan)


EVAN

Pake aja.


Airish tersentak.


EVAN

Lo balikin kapan-kapan ....
Kalo kita ketemu lagi.


Airish tersentak melihat Evan.


Evan tersenyum, lalu mengalihkan pandangan.


FADE OUT & FADE IN :


Airish tersenyum, lalu melihat kontak Evan di ponselnya.


CUT TO :


9. INT. RUMAH EVAN. KAMAR EVAN – MALAM

Evan melihat ponsel, memikirkan sesuatu.


CUT TO :


10. INT. RUMAH DANA. STUDIO – MALAM

Dana sedang bermain drum, lagu Ignorance – Paramore.


CUT TO :


11. INT. RUMAH DANA – MALAM

Dana mengambil minuman kaleng dari kulkas. Bu Kamila yang duduk sambil menonton TV, menoleh melihatnya.


BU KAMILA

Kamu mau ujian bukannya belajar, malah main musik terus ....


Dana tersentak melihat Bu Kamila, lalu melangkah pergi.


BU KAMILA

(tidak habis pikir melihat Dana)

Kamu nggak makan?


DANA

Iya Ma, bentar lagi.

(menutup pintu kamar dari dalam)


Bu Kamila kembali melihat TV.


CUT TO :


12. INT. RUMAH DANA. KAMAR DANA – MALAM

Dana meletakkan minuman kaleng di meja, mencabut charger, lalu menyalakan ponsel. Dia menghabiskan minuman, membuang kalengnya ke tempat sampah, lalu mengambil ponsel.


BCU : Layar ponsel Dana : Tidak ada pesan masuk. 


Dana lalu teringat sesuatu.


DISSOLVE TO FLASHBACK :


DANA

(terenyak, melihat Evan)

Gue lagi pengen sendiri.

(lalu melangkah pergi)


FADE OUT & FADE IN :


Dana meletakkan ponsel di meja, lalu menjatuhkan diri ke tempat tidur.


13. EXT. SEKOLAH DANA. LAPANGAN – SIANG

Dana dan beberapa orang teman duduk di pinggir lapangan, melihat Evan dan teman-teman yang sedang bermain bola.


STEFFANI

Ke kantin, yuk!

(mengajak Dana)


Dana lalu melihat Steffani.


CUT TO :


Evan lalu melihat sekeliling, mencari Dana. 


RUBEN

Van! Bengong aja!


Evan tersentak melihat Ruben, lalu bola yang kini diambil lawan.


CUT TO :


14. INT. SEKOLAH DANA. KELAS DANA - SIANG

Evan sedang mendengarkan musik lewat headset sambil menggambar di buku. Sementara Dana mencorat-coret buku, lalu melihat Evan.


SFX : Bel Istirahat.


Sebagian murid mulai keluar kelas untuk istirahat.


DANA

Lo nggak ke kantin?


Tidak ada jawaban dari Evan.


Dana melepas headset dari telinga Evan.


Evan tersentak, melihat Dana.


DANA

Ayo ke kantin!

(beranjak dari duduk)


Evan masih terenyak melihat Dana.


CUT TO :


15. EXT. SEKOLAH DANA. KANTIN - SIANG

Dana dan Evan makan bersama.


Di sisi lain, penjual meletakkan jus di meja stand. Jupiter mengambil uang dari saku, lalu memberikannya pada penjual, saat Shadine datang meraih jus, lalu membawanya pergi. 


JUPITER

Heh!

(tidak habis pikir melihat Shadine tersenyum, lalu duduk di sebelah Dana)


Dana dan Evan bersamaan melihat Shadine, lalu Jupiter yang baru saja bergabung bersama mereka.


JUPITER

Kangen ya lo sama gue?!

(mengambil jusnya, tersenyum melihat Shadine)


SHADINE

Ih!

(hampir tertawa, lalu melihat Dana dan Evan)


Dana tersenyum saja menanggapinya, sementara Evan terlihat cuek, melanjutkan makan.


SHADINE

Kita boleh gabung, kan?


DANA

Emang kenapa nggak boleh?


JUPITER

Terpaksa nggak apa-apa, daripada lo nangis.

(lalu minum jus)


Shadine masih memerhatikan Evan, lalu Dana.


DANA

Lo cuma makan itu aja?

(melihat salad sayuran yang ada di mangkuk)


Shadine tersenyum mengangguk, lalu mulai makan.


Dana tersenyum.


JUPITER

Dia kan Herbivora.
Jadi makannya tumbuh-tumbuhan.


Dana tertawa mendengarnya.


SHADINE

(tersentak, hampir tertawa melihat Jupiter)

Jupi!
Lo kira gue hewan, Herbivora!

(tidak habis pikir)

Gak salah kalo lo masuk IPS.


JUPITER

Heh!
Apa hubungannya sama anak IPS?!


SHADINE

Ya elo.
Nggak bisa bedain Herbivora sama Vegetarian!


JUPITER

Ch! Vegetarian gadungan lo?
Gue tau lo makan bakso semangkok kemaren!


SHADINE

(tersentak)

Dari mana lo tau?


JUPITER

Karna ....
Gue juga makan bakso di belakang lo.


SHADINE

Pantesan kemaren hawanya nggak enak banget.
Ternyata ada lo.

(melanjutkan makan)


Jupiter tidak habis pikir, lalu melihat Evan.


Dana tersenyum geli melihat Shadine dan Jupiter, lalu melanjutkan makan.


Shadine mencolek lengan Dana.


Dana tersentak, melihat Shadine.


SHADINE

Kenapa?

(melirik Evan sebentar)


Dana melihat Evan, lalu Shadine. Belum menjawab.


Shadine masih penasaran.


CUT TO :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar