Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
21. Episode 7 Part 3

48. INT. APARTEMEN EVAN - PAGI

Establish-Pemandangan jalanan depan apartemen Evan. 


June melihat foto apartemen baru Dana, lalu terfikir sesuatu. 


JUMP CUT TO : 


June membuat sketsa ruangan, sementara Evan galau, melihat ke luar jendela. 


EVAN 

June ....


JUNE

Hmm?

(sambil membuka buku gambar)


EVAN 

Kalau orang yang lo cari selama ini ternyata mau nikah sama orang lain, 
Lo bakal ngapain?


JUNE

(tersentak, lalu melihat Evan)

Maksud lo ....
Lo suka sama dia?


EVAN 

Lo bakal lepasin atau nggak?

(lalu melihat June)


JUNE

Emang lo mau ngerusak pernikahannya?

(kembali pada buku gambarnya)


EVAN

(mengalihkan pandangan)

Jadi, lo bakal lepasin dia?


JUNE

Hmm. Gue nggak bego. 


Evan tidak habis pikir melihat June yang kini mulai menggambar. 


EVAN 

(menghela napas, lalu teringat sesuatu, kembali melihat June)

Lo bilang yang nemuin cincin lo punya galery, kan? 


JUNE

Apa hubungannya sama dia?

(masih fokus menggambar)


EVAN

Di mana alamatnya?


June heran melihat Evan. 


CUT TO : 


June sibuk menggambar, sementara Evan mencari informasi di internet. 


BCU : Layar ponsel Evan : Foto Galery Lukisan Quentin. 


EVAN

(masih melihat ponsel)

Ada cafenya. 

(lalu memikirkan sesuatu)


CUT TO : 


49. INT. GALERY QUENTIN - SIANG

Evan duduk di cafe, sambil minum kopi, lalu membuka laptop. Dia lalu melihat sekelilinnya sepi. 


Evan kembali melihat laptop, lalu berpura-pura mengerjakan tugas, sambil sesekali membuka buku referensi yang dibawanya. 


MONTAGE :

1. Beberapa orang yang lalu lalang. Tapi Evan tak kunjung menemukan Airish ataupun Raynard.

2. Evan memesan makanan dan minuman tambahan, lalu bekerja lagi.


BCU : jam dinding menunjukkan Pukul 3. 


Evan menutup bukunya, lelah, lalu melihat jam dinding. Dia lalu mengemas peralatannya ke dalam tas, lalu berjalan menuju Quentin yang sedang duduk dan sibuk dengan ponselnya.


EVAN

Maaf ....


QUENTIN

Ya ....

(lalu melihat Evan)


EVAN

Apa di sini ada pekerja bernama Raynard?


QUENTIN

(tersentak, lalu tersenyum)

Tentu saja. 
Semua lukisan ini karyanya. 


EVAN 

(mengangguk mengerti)

Apa dia sedang keluar?


QUENTIN

Ya. 
Tadi pagi. 
Ada yang ingin kau sampaikan padanya?


EVAN

Oh. 
Katakan saja, temannya datang mencari. 


QUENTIN

Namamu? 


EVAN

(berpikir sebentar)

Septian. 


QUENTIN

Oke. 


EVAN

(mengeluarkan secarik kertas, menuliskan nomor telfonnya di sana, lalu memberikan kertas itu pada Quentin)

Ini juga. 
Terima kasih. 


QUENTIN

Sama-sama. 


Evan lalu pergi. 


CUT TO : 


50. EXT. TAMAN - SORE


DANA

Dia pinjem laptop lo?


JUNE

Iya.
Katanya mau cari inspirasi. 
Gue baru tau kalau dia suka nulis. 


DANA 

Jadi dia pergi ke galery itu?


JUNE

Nggak tau juga. 
Tapi kayaknya ya. 
Dia tanya alamatnya.


Dana terenyak. 


JUNE 

(heran melihat Dana)

Kenapa?


DANA

Nggak. 


JUNE

Kalau dibuat kayak gini ruangannya. 
Kelihatan agak lebih luas. 
Gimana?


DANA

(memperhatikan gambar June)

Tapi furniture-nya?


JUNE

Biar gue yang urus. 


DANA

Apa nggak sebaiknya yang simple aja?
Asal ada tempat tidur, almari, sama kamar mandi. 

(lalu melihat June)


JUNE

(melihat Dana)

Jadi, lo nggak suka?


DANA

Gue harus hemat, June. 


JUNE

Gue yang bayar.


DANA

(tersentak)

Jangan!


JUNE

Jadi, gue nggak boleh kasih hadiah?

(cemberut, melihat gambarnya)


Dana menghela napas, melihat June. 


CUT TO : 


51. INT. GALERY QUENTIN - MALAM

Raynard dan Airish baru saja datang.


QUENTIN

Tadi ada yang mencarimu. 


RAYNARD

Oh ya? Siapa?


QUENTIN

Sepertinya orang Asia. 
Dia bilang namanya Septian. 


RAYNARD 

Septian?

(mencoba mengingat)

Memangnya aku punya teman bernama Septian?


QUENTIN

(tersenyum, tidak habis pikir)

Tapi kurasa dia ingin jadi temanmu. 
Dia memberi nomor telfon.

(memberikan kertas pada Raynard)


RAYNARD

(melihat nomor itu sekilas, lalu menaruhnya di meja)

Simpan saja. 

(lalu melihat Airish, sambil mengacak rambutnya)

Selamat malam!


Airish melihat Raynard pergi ke kamarnya. 


QUENTIN

(melihat Raynard pergi)

Salam macam apa itu? 

(lalu melihat Airish) 

Bukankah dia tidak romantis?


AIRISH

(tersenyum)

Selamat malam, Quentin. 

(lalu pergi ke kamarnya)


Airish menghentikan langkah, teringat sesuatu. 


DISSOLVE TO FLASHBACK Episode 2


AIRISH

Nama lo siapa?


EVAN

Septian. 


FADE OUT & FADE IN :


Airish kembali ke meja Quentin. 


AIRISH 

(mengambil kertas bertuliskan nomor ponsel Evan di meja)

Boleh aku menyimpannya?


QUENTIN

(agak terkejut melihat Airish)

Silakan ....


AIRISH

Thanks. 

(lalu pergi ke kamarnya)


Quentin melihat Airish menutup pintu kamarnya dari dalam, lalu mengalihkan pandangan. 


CUT TO : 


52. INT. GALERY QUENTIN. KAMAR AIRISH - MALAM

Airish duduk di tempat tidur sambil menyimpan nomor Evan di ponselnya. Dia lalu tersentak. 


BCU : Layar ponsel Airish : Foto profil Evan : Foto Gitar dengan nama EJ di bawahnya. 


AIRISH

EJ?

(heran)


Airish lalu menghela napas, memantapkan niat untuk menelfon EJ. 


EVAN (O.S)

Halo. 


Airish tersentak. 


INTERCUT WITH EVAN : 


53. INT. APARTEMEN EVAN - MALAM

Evan melihat ponselnya sebentar. 


AIRISH (O.S)

Halo. 


Evan tersentak. 


AIRISH (O.S)

Tadi, lo nyariin Kak Raynard?


Evan tersentak diam. 


AIRISH (O.S)

Halo?


EVAN

Y ... ya. 


AIRISH 

Tapi Kak Raynard bilang nggak punya teman yang namanya Septian. 


EVAN

Lo siapa?


AIRISH 

Gue?
Airish. 


Evan lalu tersenyum. 


AIRISH 

Halo?


EVAN

Ya. Halo. 


AIRISH 

Lo kenal Kak Raynard di mana?


EVAN

Sebenernya ....


Airish masih menunggu. 


EVAN

Nama gue Evan, 
Bukan Septian. 


Airish terenyak, lalu tersenyum. 


CUT TO : 


54. EXT. TAMAN - SORE

ESTABLISH—TAMAN 

Airish dan Evan duduk di bangku taman.


AIRISH

Jadi, lo menetap di sini?


EVAN 

Sejauh ini, ya. 

(lalu melihat Airish)

Lo sendiri? Kapan nikah?


Airish tersentak melihat Evan. 


EVAN 

Kemarin, gue sempet lihat video di YouTube.

(lalu melihat Airish)

Kak Raynard ngelamar lo, kan?


AIRISH 

(tersentak melihat Evan)

Video?


EVAN 

Ya. Lo terima?


AIRISH

(mengingat sesuatu) 

Iya. 

(jeda)

Gimana kabar Dana?


EVAN

Baik. 
Dia juga mau nikah.


AIRISH 

(tersentak, senang)

Oh ya? Sama siapa? 


EVAN 

June.  
Teman SMA-nya dulu. 


AIRISH

Gue ikut seneng dengernya.
Tapi, 
Bukannya dia masih kuliah?


EVAN 

Ya. Masih. 
Maksud gue kalau udah lulus nanti. 


Airish mengerti. 


EVAN 

(lalu melihat Airish)

Kenapa waktu itu lo nggak ngasih kabar sama sekali?


AIRISH

(lalu melihat Evan, mengingatnya)

Gue .... 
Nggak mau aja gangguin kalian. 

(mengalihkan pandangan)

Maksud gue ... lo sama Dana. 
Karna gue nggak bermaksud ngerebut lo dari dia. 


Evan terenyak memikirkannya.


AIRISH

(berubah sedih, tapi segera tersenyum lagi saat melihat Evan)

Lo sendiri gimana sekarang?
Nggak pengen nikah juga. 


EVAN

(mengalihkan pandangan)

Gimana mau nikah calonnya diambil orang. 


Airish tersentak memikirkannya. 


Evan terlihat menahan kesedihan, mengalihkan pandangan pada jalanan di depan. 


AIRISH

Siapa?


EVAN

Namanya Airish.


Airish terenyak, kembali melihat Evan. 


EVAN 

Dia duduk di samping gue sekarang. 


AIRISH

(hampir tertawa, mengalihkan pandangan)

Jangan bercanda!


EVAN

Lo yang bercanda. 

(lalu melihat Airish)

Gue serius. 


Airish terdiam, kembali melihat Evan.


CUT TO : 


55. EXT. JALAN RAYA. BUS - PETANG

Airish duduk di dalam bus yang baru saja melaju, meninggalkan Evan yang berdiri di sisi jalan. 


Evan menatap sedih bus yang baru saja melaju.


CUT TO : 


56. INT. RESTORAN - MALAM

Raynard dan Airish makan malam bersama. 


AIRISH

(melihat makan malamnya, lalu memberikan ponsel pada Raynard)

Fotoin gue. 


Raynard tersenyum, tidak habis pikir, lalu memotret Airish yang berpose melihat ke arah lain.


AIRISH

Bagus?


RAYNARD 

Oke. 


SFX : Denting ponsel Airish.


Raynard tersentak melihat pesan masuk. 


BCU : Layar ponsel Airish : Pesan masuk dari Evan. 


Raynard mengembalikan ponsel pada Airish. Airish menerimanya, melihat pesan masuk dari Evan, lalu Raynard. 


RAYNARD

(mulai makan)

Evan siapa? 


AIRISH 

(mulai makan)

Saudara kembar Dana.
Dia ada di Paris.


RAYNARD

(kembali melihat Airish)

Oh ya? 


AIRISH 

Ya. Dia kerja di restoran. 

(lalu melihat Raynard)

Gue kira lo ke sini karna tau Dana kuliah di Paris?


RAYNARD

Apa gue kelihatan semenyedihkan itu?

(mengalihkan pandangan sebentar, lalu makan)


AIRISH 

Jadi bukan?


RAYNARD

Bukannya gue udah cerita?
Quentin yang bayarin gue ke sini.


AIRISH 

Tapi nggak mungkin banget lo nggak tau. 

(melanjutkan makan)


RAYNARD

(meletakkan sendok, lalu melihat Airish)

Jadi lo tau Evan juga di Paris?


AIRISH

(tersentak)

Nggak sengaja aja ketemu.

(lalu melihat Raynard)

Apa gue kelihatan sejahat itu?


RAYNARD

Gue yang jahat kalo lo belum bisa lupain dia. 


AIRISH

(menghela napas)

Kalo gue tau dia di sini, gue nggak mungkin mau lo yang bayarin tiket pesawatnya. 
Kecuali emang lo mikir gue sengaja manfaatin lo. 


Raynard masih menatap Airish.


AIRISH

(melihat Raynard, tidak habis pikir)

Apa?


Raynard melanjutkan makan, lalu tersenyum kecil. 


CUT TO : 


57. INT. APARTEMEN DANA - MALAM


MONTAGE : 

1. Dana membuat coretan di kertas tentang rencana pembuatan film. 

2. Dana menyalakan lampu meja, lalu kembali menulis. 

3. LONG SHOT : Langit mulai gelap, tapi tampak dari jendela, Dana masih sibuk menuangkan idenya di buku. 

4. Dana tertidur di kasur lantai.


CUT TO : 


58. INT. APARTEMEN DANA - PAGI

Dana baru bangun tidur, lalu melihat coretannya di kertas. Dia beranjak dari kasur, meletakkan kembali kertas di atas meja, lalu pergi ke kamar mandi. 


BCU : Ponsel Dana menyala-nyala di satu sisi. 


CUT TO : 


59. INT. APARTEMEN EVAN - PAGI

June duduk di sofa, melihat ponsel, lalu mengakhiri panggilannya. 


JUNE

Apa dia belum bangun? 


EVAN 

Biasanya kalo libur dia bangunnya lebih pagi. 


June lalu melihat Evan yang kini membuat kopi. 

Evan melihatnya, lalu sedih karena teringat Airish. 


JUNE

Gue mau ajak dia lihat furniture.

(lalu mengalihkan pandangan)

Apa gue ngajak Raynard aja ya?


EVAN 

(tersentak melihat June)

Jangan!


JUNE

(heran melihat Evan)

Kenapa?


EVAN 

Sama gue aja. 


JUNE

Apa selera kalian sama?


CUT TO : 


60. EXT. TOKO FURNITURE - SIANG

June dan Evan sedang melihat-lihat furniture. 

Sesekali June bertanya dan Evan menerjemahkannya ke dalam bahasa Prancis pada penjualnya.


CUT TO : 


Evan menuliskan sebuah alamat di nota. 

June melihat sekeliling, lalu kembali melihat Evan dan notanya. 


CUT TO : 


61. INT. APARTEMEN DANA - SORE

Dana mengetik di laptopnya, sambil sesekali melihat catatan yang dibuatnya di kertas. 


CUT TO : 


Printer sedang berjalan. 


Dana mengambil print-out yang baru saja keluar, lalu melihatnya dengan saksama. 


CUT TO : 


BCU : Segelas air jeruk yang baru saja diletakkan Dana di meja. 


Dana lalu bersandar di dinding, menghela napas lega. Minum lagi, lalu mengambil ponselnya. 


Dana tersentak melihat ada panggilan tak terjawab dan beberapa pesan dari June. 


CUT TO : 


62. INT. APARTEMEN BARU DANA - SORE


MONTAGE : 

1. Dua orang sedang mengusung furniture ke dalam apartemen.


June mengawasi penempatannya. 


2. June dan Evan menata furniture. 


SFX : Denting ponsel June. 


June melihat ponselnya. 


BCU : Layar ponsel June : Pesan dari Dana (O.S) : 

Sorry baru bales. 
Tadi gue masih nge-plan film. 


June tersenyum, lalu mengetik pesan balasan. 

Evan melihat June, lalu menghela napas panjang, mengusap keringat di keningnya. Dia duduk bersandar sambil membuka botol minuman dingin. 


JUNE

(bergabung dengan Evan, ikut minum) 

Bentar lagi Dana ke sini. 


Evan mengerti. 


CUT TO : 


63. INT. GALERY QUENTIN - MALAM

Quentin sedang duduk membaca buku, lalu melihat Airish. 


AIRISH 

(heran)

Tidak bisa diganggu?


QUENTIN 

Dia memang begitu kalau sedang banyak inspirasi. 
Butuh waktu sendiri. 
Jadi, kau harus mengerti.


Airish masih terlihat tidak bisa menerima. 


CUT TO : 


64. INT. APARTEMEN BARU DANA - MALAM

Dana terpana melihat penataan ruangan di depannya. 


POV DANA : Ruangan kecil dengan furniture lengkap dan praktis. 


June mematikan lampu utama, lalu menyalakan lampu kecil.


Dana tersenyum melihat June. 


JUNE

Lo suka? 


DANA

Thanks, June. 
Gue nggak nyangka bakal sekeren ini. 


JUNE

Sama-sama. 

(tersenyum, mengalihkan pandangan)

Untuk orang keren gimana bisa kasih yang biasa aja. 


Dana hampir tertawa. 


EVAN 

Ehem!


Dana dan June tersentak melihat Evan. 


EVAN 

Bisa lanjut ke acara berikutnya?


CUT TO : 


Dana, Evan dan June makan malam bersama. 


EVAN

Sayang banget pas gue pindah pasti lo udah pulang, June. 


JUNE

Lo kirim aja foto ruangannya, 
Gue kirim desainnya. 


EVAN 

Oke. 


JUNE

(lalu melihat Dana)

Jadi bikin film?

(sambil makan)


DANA

Hmm. 

(lalu melihat June)

Lo mau lihat konsepnya? 


JUNE

Boleh, kan? 

(tersenyum melihat Dana)


DANA 

Nanti gue kirim file-nya.  

(jeda)

Tapi gue masih bingung produksinya. 


JUNE

Gue kan masih lama di sini. 
Pasti gue bantuin. 


DANA

(lalu melihat June)

Aktornya?


JUNE

(tersentak)

Lo mau gue ngacauin naskah lo lagi?


Dana tidak mengerti. 


JUNE

Danny The Gangster. 

(lalu melanjutkan makan)


DANA

(lalu tertawa saat mengingatnya)

Lo masih inget? 


Evan melihat June dan Dana bergantian. 


JUNE

(kembali melihat Dana)

Gue bantuin edit atau nge-shoot. 
Kalo itu gue masih bisa. 


DANA

Oke. 


CUT TO : 


65. INT. GALERY QUENTIN - MALAM

Airish bersiap tidur, tapi terlalu gelisah. Dia lalu duduk sembari memikirkan sesuatu. 


CUT TO : 


66. INT. GALERY QUENTIN. DAPUR - MALAM

Airish membuat segelas cokelat panas sambil melamun. 


CUT TO : 


67. INT. GALERY QUENTIN. KAMAR RAYNARD - MALAM

Airish lewat di depan kamar Raynard. 


POV AIRISH : Pintu kamar Raynard yang terbuka. 


CUT TO : 


68. INT/EXT. GALERY QUENTIN. KAMAR RAYNARD/TERAS - MALAM

Airish baru saja masuk ke dalam kamar. Dia terenyak melihat Raynard yang kini duduk di teras. 


CUT TO : 


69. EXT. GALERY QUENTIN. TERAS DEPAN KAMAR RAYNARD - MALAM

POV AIRISH : Sebotol wine dan gelas kecil di meja.


Airish lalu melihat Raynard duduk terdiam melihat jauh ke jalanan kota. 


Airish meletakkan cangkir Hot Chocolate-nya di meja. 


Raynard tersentak melihat Airish. 


Airish lalu duduk di kursi seberang.


AIRISH 

Jadi gini cara lo cari inspirasi?


RAYNARD

(membuang pandangan, kesal)

Kenapa? 


AIRISH 

Kak.

(merasa bersalah melihat Raynard)


RAYNARD 

(kembali melihat Airish)

Apa lo mau ninggalin gue?


Airish terenyak melihat Raynard menatapnya sayu, kecewa. 


RAYNARD

Jangan tinggalin gue. 

(hampir menangis)


Airish melihat Raynard meraih tangannya, lalu merebahkan kepala di meja. 


RAYNARD

Kenapa gue harus hidup kayak gini? 
Orang-orang datang cuma buat pergi!!


AIRISH 

Siapa juga yang mau pergi?


RAYNARD

(menangis)

Nggak ....
Lo pasti pergi. 


Airish hampir menangis, mengalihkan pandangan. 


RAYNARD 

Bentar lagi lo pasti pergi juga, Rish. 
Gue ....
Nggak ada artinya buat lo. 


Airish meneteskan air mata, lalu mengusapnya saat melihat Quentin datang. 


QUENTIN

(mengambil botol wine dari meja)

Katanya tidak mau. 


RAYNARD

(mengangkat wajah, melihat Quentinn)

Aku memang tidak minum. 


QUENTIN

(heran, mengambil gelasnya, lalu melihat Airish yang terperangah)

Kau?


AIRISH

(melihat Quentin sebentar)

Tidak. Terima kasih. 


Quentin mengangguk, lalu membawa minumannya pergi. 


RAYNARD

Aktingku bagus?

(lalu tersenyum, menghapus sisa air matanya)


AIRISH 

Gabut!

(tidak habis pikir melihat Raynard)


RAYNARD

Lo nangis?

(melihat Airish lebih dekat)


AIRISH 

(membuang pandangan tidak habis pikir)

Puas lo?


RAYNARD

Lo beneran boleh pergi kalo belum bisa lupain dia.

(jeda)

Gue paling nggak suka dikasihani.

(kembali melihat Airish)

Lo harus bahagia. 


Airish mencoba menenangkan perasaannya. 


RAYNARD 

Gue udah biasa hidup sendiri. 
Kita masih bisa jadi temen. 


Airish lalu mengalihkan pandangan, menahan air mata. 


RAYNARD

Jadi, dia ke sini pakai nama Septian. 

(tersenyum mengingatnya)


AIRISH 

(kembali melihat Raynard)

Lo fikir bisa segampang itu? 

(jeda)

Lo nggak pernah hargain usaha gue. 


RAYNARD

Apa lagi yang lo tunggu? 
Dia udah di depan mata lo mau tolak?


Airish terenyak memikirkannya. 


RAYNARD

Gue nggak apa-apa. 

(menatap Airish)

Serius!


Hening. 


AIRISH 

(membalas tatapan Raynard)

Tapi lo janji, 
Bakal cari pengganti gue. 


RAYNARD

(menghela napas)

Janji. 
Gue punya banyak fans di sini. 


Airish masih menatap Raynard. 


RAYNARD

Jangan cemasin gue. 


Airish masih terpukul. 


CUT TO : 


70. INT. GALERY QUENTIN. KAMAR AIRISH - MALAM

Airish duduk bersandar di tempat tidur, lalu melihat ponselnya. 


BCU : Layar ponsel Airish : Pesan masuk dari EVAN (O.S) :

Lo udah tidur? 


Airish tersentak, belum membalas. 


CUT TO : 


71. EXT/INT. JALAN DI DEPAN GALERY QUENTIN/KAMAR AIRISH - PAGI

Suasana Kota Paris di pagi hari. 


SFX : Suara dari pemusik jalanan. 


Airish membuka jendela, melihat Live street music dari kejauhan. Dia lalu tersentak saat melihat Raynard berjalan trotoar sambil menenteng ransel.


Airish segera mengambil ponsel, lalu menelfon Raynard. 


Suara operator (O.S) : Nomor sedang tidak aktif. 


Airish mulai panik saat kembali melihat ke jalanan. 


POV AIRISH : Raynard sudah tidak ada.


FREEZE 


*to be continue to Episode 8


Ending Song : Astronaut - Simple Plan


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar