Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
6. Episode 2 Part 3

49. EXT. SEKOLAH DANA - SORE

Dana dan Evan berjalan bersama, sementara Alika, Shadine, dan Jupiter berjalan agak jauh di depan mereka.


EVAN

Emang Tiara nggak cerita apa-apa ke elo?


DANA

Tentang apa?


EVAN

Alasan dia keluar dari band?


DANA

Nggak.


EVAN

Bukannya kemaren kalian deket banget?


DANA

Nggak juga.


EVAN

(berhenti melangkah, melihat Dana)

Kenapa?


DANA

(ikut berhenti, melihat Evan)

Nggak apa-apa?

(lalu melanjutkan langkah, masih murung)


Evan menghela napas panjang, beranjak menyamai langkah Dana.


DANA

Sebenernya gue ngerasa bersalah sama Tiara.


Evan melihat Dana.


DANA

Gue udah ngerebut lo dari dia.


EVAN

(tersentak)

Emangnya kapan gue jadian sama Tiara?


DANA

Tapi dia yang lebih dulu suka sama lo.


EVAN

(membuang pandangan sebentar)

Bukan masalah siapa yang lebih dulu.
Tapi, gue sukanya sama lo.


DANA

Tetep aja gue ngerasa bersalah.


EVAN

(masih tidak habis pikir)

Lo pengen makan apa?

(kembali melihat Dana)


DANA

(lalu melihat Evan)

Apa?


EVAN

Kita makan dulu, baru pulang.


CUT TO :


50. INT. FOOD COURT - SORE

Dana dan Evan makan bersama.

Evan tersenyum melihat Dana bersemangat makan.


EVAN

Gue curiga ....
Lo dari tadi manyun itu sebenernya laper.


Dana tersentak, melihat Evan.


Evan tersenyum melihat ekspresi Dana, lalu melanjutkan makan.


DANA

Habis ... ini enak banget.

(melanjutkan makan)

Tapi, Tiara-


EVAN

Udah.
Jangan bahas dia lagi!


Dana tersentak, melihat Evan.


EVAN

Gue nggak mau lo ngerasa bersalah terus.


Dana terenyak, melihat Evan sibuk dengan makanannya.


CUT TO :


51. EXT. UNIVERSITAS TEMPAT FESTIVAL BAND - PAGI

Evan dan band berada di tengah keramaian peserta festival.


Evan melihat pesan masuk di ponselnya.


BCU : Layar ponsel Evan : Pesan dari DANA (O.S) :


Semangat ya! :)


Evan tersenyum melihatnya, lalu segera mengetik balasan pesan.


SEPTIAN

Van! Van!

(menepuk bahu Evan)


EVAN

Apa?

(masih melihat ponsel)


SEPTIAN

Lihat deh! Cantik banget!


Evan masih sibuk dengan ponselnya.


SEPTIAN

(memalingkan wajah Evan ke satu arah)

Itu! Yang rambut panjang!


EVAN

(tidak menemukan siapa yang dimaksud Septian)

Iya, cantik!

(kembali melihat ponsel)


SEPTIAN

Mintain nomornya, gih!


EVAN

(tersentak, melihat Septian)

Lo yang mau kenalan,
Lo yang minta lah.


SEPTIAN

Ck! Sama temen sendiri gitu amat lo!
Ayolah, Van!


EVAN

Ogah.

(lalu tersenyum, melihat pesan masuk dari Dana)


SEPTIAN

Pelit banget nih anak!


CUT TO :


Band Airish bersiap perform. Sementara Evan dan teman-temannya sedang ngobrol, tidak memperhatikan panggung.


CUT TO :


Airish mulai menyanyikan lagu. Evan tersentak melihatnya.


POV EVAN : Airish sedang bernyanyi sambil bermain gitar.


Evan terenyak, teringat sesuatu.


DANA (O.S)

Gue juga ikut band.
Namanya Rascals.


Evan melihat Airish, lalu membuang pandangan, kesal.


CUT TO :


MC

Selanjutnya, dari SMA 23 Jakarta.
Kita panggil ... L'amore Ins—cription!


Evan dan band beranjak ke posisi masing-masing di panggung. Sementara penonton bersorak untuk mereka.


CUT TO :


Alika bernyanyi dengan semangat. Beberapa penonton berjingkrak seru.


CUT TO :


Airish terenyak melihat Evan. Dia mencoba mengingat sesuatu, lalu tersenyum, melihat penampilan Evan dan band.


CUT TO :


Selesai perform, Evan dan band menjauh dari keramaian. Sementara Airish mencari jalan untuk bisa mengejarnya.


CUT TO :


Airish sampai di tempat yang lebih sepi, mengedarkan pandangan, mencari Evan. Dia lalu tersenyum saat berhasil menemukannya.


POV AIRISH : Evan sedang sendirian.


CUT TO :


AIRISH

Hey!


Evan menoleh melihat Airish, lalu tersentak.


AIRISH

(tersenyum melihat Evan)

Kayaknya kita pernah ketemu.
Tapi, di mana ya? Gue lupa.

(mencoba mengingat sebentar)


Evan masih tersentak, melihat Airish.


AIRISH

Gue Airish!

(tersenyum, mengulurkan tangan pada Evan)


Evan terenyak melihat tangan Airish.


Airish masih menunggu.


Evan kembali melihat Airish, heran.


AIRISH

Nama lo siapa?


Evan masih terenyak, memikirkan sesuatu.


Airish masih menunggu.


EVAN

Septian.

(menjabat tangan Airish sebentar, lalu mengalihkan pandangan)


Airish tersenyum, mengangguk.


Evan kembali melihat Airish, penuh tanya.


Airish kembali melihat Evan, lalu tersenyum.


CUT TO :


Evan berjalan bersama Airish.


EVAN

Kayaknya di situ deh!

(menunjuk satu tempat)


Airish melihat cafetaria yang ditunjukkan Evan.


AIRISH

Oh. Iya.
Lo nggak makan juga?

(kembali melihat Evan)


EVAN

Gue udah ditunggu temen gue.


AIRISH

Okey. Thanks ya udah mau nganterin.


EVAN

Iya.


AIRISH

Lo ada WhatsApp nggak?
Siapa tau kita bisa ketemu lagi?


Evan tersentak, mengalihkan pandangan sebentar.


AIRISH

Nggak ada?


EVAN

Ada.

(kembali melihat Airish)


Airish tersenyum, lalu memberikan ponsel pada Evan. Evan menerimanya, lalu mengetikkan nomor Septian di ponsel Airish. Sementara Airish tersenyum melihatnya.


Evan mengembalikan ponsel dan terenyak melihat wajah ceria Airish.


AIRISH

Oke.

(menerima ponselnya, lalu tersenyum melihat Evan)


Evan tersenyum sebentar, lalu melangkah pergi.


Airish masih memerhatikan Evan, lalu melihat ponselnya.


BCU : Foto profil Septian : Lambang klub sepak bola.


DIVA

Rish! Lo ke mana aja sih?

(menghampiri Airish)


Airish tersentak, melihat Diva.


DIVA

Ngapain lagi sama cowok itu?!


AIRISH

Kenapa?
Ganteng kan??
Gue dapet nomornya!

(tersenyum senang)


DIVA

(tersentak, tidak habis pikir melihat Airish)

Itu kan cowok yang waktu itu sama Dana!


Airish tersentak.


DIVA

Jangan bilang lo lupa?!


AIRISH

(masih terenyak memikirannya)

Masa sih?


DIVA

Coba deh liat foto yang kemaren!
Masih ada, kan?


AIRISH

(segera mencari foto di ponselnya, lalu tersentak saat melihat foto Evan dan Dana)

Lo bener, Div.
Itu dia.

(terenyak, payah)


DIVA

Pe'a lo emang!
Kebanyakan micin gini nih jadinya!


Airish tidak habis pikir.


DIVA

Nih minum dulu!
Nggak 100% gitu lo.

(memberikan sebotol minuman pada Airish)


AIRISH

(meraih botol itu dari Diva)

Bego!

(mengumpat pada Diva, lalu pergi sambil meneguk air sebentar)


DIVA

(tidak habis pikir, bergegas mengejar langkah Airish)

Rish! Lo suka sama dia??


Airish tidak menjawab, masih kesal.


DIVA

Suka banget rebutan sama Dana.

(mengalihkan pandangan)


CUT TO :


52. INT. RUMAH DANA. KAMAR BU KAMILA - MALAM

Dana duduk di kursi di depan meja rias, sedang membaca undangan pernikahan.


BCU : Undangan pernikahan Bu Febyana dan Nue yang ada di tangan Dana.


Bu Kamila yang baru saja masuk dan tersentak melihat Dana. Dana menoleh melihatnya.


Bu Kamila beranjak menghampiri Dana, lalu melihat undangan itu.


DANA

Temen mama yang mana sih yang mau nikah?


BU KAMILA

Febyana ....
Temen SMA Mama.
Dia kerja di Malaysia.
Jadi, udah lama banget nggak ketemu.
Baru kemarin dia ke sini,
Bilang mau nikah sama orang Singapore.


DANA

Oh ....

(kembali melihat undangan)


BU KAMILA

(lalu duduk di sebelah Dana)

Terakhir ketemu, waktu kamu masih bayi.
Kemarin dia bilang, pengen lihat kamu.
Nanti, kamu ikut ya ke pernikahannya?


DANA

Tanggal 27 ....

(kembali melihat undangan, terenyak memikirkannya)


SFX : Dering ponsel Dana.


Dana mengambil ponselnya yang ada di meja, lalu melihat pesan masuk dari Shadine.


BCU : Layar ponsel Dana : Foto Evan dan band saat menerima piala juara.


DANA

Bandnya menang!

(tersentak senang, lalu memperjelas fotonya)

Juara dua!


BU KAMILA

Band siapa??

(ikut melihat)


DANA

Bandnya Evan, Ma.


BU KAMILA

Evan??


DANA

(tersentak, lalu melihat Bu Kamila)

Band sekolah ....
Hari ini ikut festival.

(melihat ponsel, lalu segera mengetikkan balasan pesan)


BU KAMILA

Jadi namanya Evan?


Dana lalu melihat Bu Kamila.


BU KAMILA

Pacar kamu itu?

(tersenyum, menunggu jawaban Dana)


DANA

Iya.

(kembali melihat ponsel)


Bu Kamila masih tersenyum melihat Dana.


CUT TO :


53. INT. RUMAH DANA. KAMAR DANA - MALAM

Dana sedang menelfon Evan.


SFX : Suara operator telepon : Nomor sedang tidak aktif.


Dana menghela napas, kecewa.


CUT TO :


54. INT. RUMAH EVAN. KAMAR EVAN - MALAM

Bu Febyana membuka pintu kamar Evan.


POV BU FEBYANA : Evan sedang tidur. Kamarnya agak berantakan.


Bu Febyana masuk, merapikan kamar, lalu membenarkan posisi tidur Evan. Dia terenyak melihat Evan, meneteskan air mata, lalu segera mengusapnya dan pergi setelah mengecup kening Evan.


CUT TO :


55. INT. RUMAH AIRISH. KAMAR AIRISH - MALAM

Airish tidak bisa tidur. Dia akhirnya melihat ponsel.


BCU : Foto profil Septian.


Airish menghela napas, memantapkan niat.


CUT TO :


56. INT. RUMAH SEPTIAN - MALAM

Septian makan sambil menonton TV. Dia lalu mengambil ponsel, melihat pesan masuk.


BCU : Pesan masuk dari AIRISH (O.S) :

Congrats ya buat bandnya!


Septian segera membalas pesan itu.

Tak lama kemudian, dia kembali melihat pesan masuk.


SEPTIAN

Airish??


CUT TO :


57. EXT. DEPAN RUMAH DANA - PAGI

Dana keluar rumah, lalu menghampiri Evan yang menunggunya.


EVAN

Sorry,
Gue ketiduran kemaren.


DANA

(menghela napas, tidak habis pikir melihat Evan, lalu tersenyum)

Selamat ya ....

(mengulurkan tangan pada Evan)


EVAN

(menjabat tangan Dana)

Semua berkat doa lo juga.
Makasih ya.


Dana tersenyum, lalu naik ke boncengan Evan.


Evan melajukan motornya pergi.


CUT TO :


58. EXT. JALAN RAYA - PAGI

Evan mengendarai motor.


EVAN

Ntar ikut ya ke cafe?
Acaranya L'amore Inscription


DANA

Boleh.


EVAN

Tapi jangan bilang Tiara ya?


DANA

Iya. Gue tau


Dana lalu melihat suasana sekitar.


CUT TO :


59. INT. CAFE - MALAM

Dana, Evan, Shadine, Jupiter, dan Alika sedang makan bersama.


JUPITER

Apa kata gue!
Dua kali latihan aja kita udah bisa.
Coba kalo sama Tiara ....


SHADINE

Mulai deh ... Jupi.
Jangan terlalu benci gitu deh sama Tiara.
Ntar tau-tau jadian ....


Semua lalu tertawa.


JUPITER

Please, Din.
Gue mending sama elo daripada sama Tiara.


Shadine tersentak melihat Jupiter.


ALIKA

Ciee ... kode keras!


DANA

Ada cinlok juga di sini.


SHADINE

Gue mending jomblo seumur hidup daripada sama lo.
Najis!


JUPITER

Songong banget lo!

(mendorong Shadine, hampir tertawa)

Awas aja lo sampe suka sama gue!


SHADINE

Mimpi!

(lalu makan lagi)


DANA

(melihat Evan yang terdiam)

Lagi mikirin apa?


EVAN

(menoleh melihat Dana)

Nggak. 


Dana terenyak heran, lalu kembali melihat teman-temannya.


CUT TO :


60. EXT. JALAN RAYA - MALAM

Evan sedang membonceng Dana dengan motornya.


DANA & EVAN

Sebenernya ada yang mau gue ceritain ke elo.


Evan melihat Dana sebentar, lalu tertawa. Dana tersenyum saja melihatnya.


CUT TO :


61. EXT. TAMAN - MALAM

Evan dan Dana duduk di bangku taman.


EVAN

Cerita apa?


DANA

Tentang Mama ....


EVAN

Kenapa mama?


DANA

Nggak tau kenapa ....
Gue ngerasa mama agak aneh.
Kayak ada sesuatu yang disembunyiin dari gue.


EVAN

(tersentak mendengarnya)

Kenapa bisa mikir gitu?


DANA

(menghela napas panjang, lalu melihat Evan)

Sulit jelasinnya.
Tapi, gue pernah juga sebelumnya.
Tiba-tiba aja punya feeling nggak enak ke temen gue.
Dan ternyata emang bener,
Temen gue bohong.
Dia ngomongin gue di belakang.


Evan terenyak melihat Dana.


DANA

Gue paling nggak suka.

(lalu melihat Evan)

Gue nggak bisa menerima kebohongan.
Apapun alasannya.


Evan tersentak melihat Dana.


Dana mengalihkan pandangan, masih murung.


EVAN

Lo jangan terlalu khawatir....
Semua bakalan baik-baik aja.


DANA

(lalu melihat Evan)

Lo sendiri mau cerita apa?


EVAN

Apa ya?

(memikirkannya sebentar)

Gue lupa.


DANA

Hmm ....

(tidak habis pikir, melihat Evan)


EVAN

(tertawa sebentar melihat Dana)

Besok aja kalo inget gue cerita.
Yang penting sekarang,
Lo nggak boleh sedih lagi.


Dana tersenyum melihat Evan.


CUT TO :


62. INT. RUMAH EVAN. KAMAR EVAN - MALAM

Evan mengetik pesan di ponselnya.


BCU : Layar ponsel EVAN (V.O) : Pesan untuk Septian :

Besok bisa ketemu?
Gue mau ngomong sesuatu.


Evan mengirimkan pesan itu, lalu menjatuhkan diri di tempat tidur, masih memikirkan sesuatu.


SFX : Dering ponsel Evan.


Evan segera mengambil ponselnya, melihat pesan masuk.


BCU : Layar ponsel Evan : Pesan dari Septian :


Ketemu sekarang aja.
Gue tunggu.


Evan tersentak, lalu melihat jam di ponsel.


BCU : Layar ponsel Evan : Pukul 22.50


Evan meraih jaket, lalu bergegas keluar kamar.


CUT TO :


63. EXT. DEPAN PERTOKOAN - MALAM

Evan turun dari motor, lalu melihat sekeliling. Dia mencoba menelfon Septian. Tapi segera tersentak, mengakhiri telfon saat melihat Airish datang menghampirinya.


AIRISH

Berani lo ngerjain gue!

(berhenti di depan Evan)


FREEZE : Evan terenyak melihat Airish menatapnya tajam.



*to be continue to Episode 3


Ending song : Nobody's home - Avril Lavigne

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar