Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
18. Episode 6 Part 3

42. EXT. RUMAH DANA. TAMAN - PAGI

Dana mengetik pesan untuk Evan. 


DANA (V.O)

Gue pengen pulang. 
Lo ada di rumah nggak?


Dana mengalihkan pandangan pada tanaman di sekitarnya. 


SFX : Denting ponsel Dana. 


Dana melihat balasan pesan dari EVAN (O.S) : 

Emang lo di mana sekarang?


DANA (V.O) segera membalas pesan :

Di rumah. 
Gue pengen pulang ke rumah lo. 


Dana menghela napas, memikirkan sesuatu. 


CUT TO : 


43. INT. RUMAH DANA. RUANG KELUARGA - PAGI

Dana menenteng tas, menuruni tangga, lalu tersentak melihat Bu Kamila yang kini menangis tersedu. 


DANA

(menghampiri Bu Kamila, lalu duduk di sampingnya)

Mama kenapa?


BU KAMILA

Kenapa papanya bunuh diri??


DANA

(heran)

Papanya siapa?


Bu Kamila mengarahkan remote ke TV, melanjutkan pemutaran film zombie.  


DANA

(tidak habis pikir melihat film itu)

Dana kira kenapa. 
Bukannya mama udah sering nonton ini?


BU KAMILA

Iya. Tapi, mama masih sedih aja lihatnya ....


DANA

Kalau nggak mau mimpi dikejar zombie jangan ditonton trus, Ma. 


Bu Kamila mengusap air matanya. 


DANA

Emm .... Ma. 

(lalu melihat Bu Kamila)

Di Prancis nanti, Dana pengennya sekolah film.


BU KAMILA

(tersentak melihat Dana)

Kamu yakin?


DANA

Iya. 

(mengalihkan pandangan)


BU KAMILA

Baguslah. 
Kamu sudah punya gambaran untuk masa depan.

(tersenyum)

Nanti bikinin mama film zombie ya. 


DANA

Mama ....


BU KAMILA 

(tertawa, kembali melihat 1ke layar)

Mama bercanda. 
Sebenernya lebih bagus di Amerika kan kalau film? 

(lalu melihat Dana)

Apa kita pindah ke Amerika aja?


DANA

(tersentak melihat Bu Kamila)

Mama bilang ada project di Prancis?


BU KAMILA

(tersentak)

Ohiya ....


DANA

Di Prancis juga nggak apa-apa, Ma. 


BU KAMILA

Oke. 
Nanti kamu sambil tanya-tanya ke guru les kamu itu siapa namanya?


DANA

Bu Frida?


BU KAMILA

Iya. 
Dia pasti lebih tau. 


DANA

(mengerti, mengalihkan pandangan)

Dana mau jalan dulu ya, Ma.
Ada janji sama temen. 


BU KAMILA

Siapa?


DANA

Temen sekolah Dana. 

(lalu menyalimi Bu Kamila)


BU KAMILA

Kamu dikasih libur jangan main trus. 
Belajar yang giat, Dana. 


DANA

Bentar aja, Ma. 

(lalu pergi)

Assalamualaikum.


BU KAMILA

Waalaikum salam ....

(menghela napas panjang, melihat Dana, lalu memutar film, kembali merasa sedih)


CUT TO : 


44. INT. RUMAH EVAN - SIANG


BU FEBYANA

Evan ke mana sih?
Bukannya bantuin beres-beres rumah, malah pergi.

(memindahkan barang-barang ke dalam kardus)


NUE

Biar aja.
Namanya juga kanak-kanak.
Paling jalan sama teman-teman sekolah.


BU FEBYANA

Evan sudah bukan anak-anak lagi.

(tidak habis pikir melihat Nue)

Dia remaja. Udah mau dewasa.


NUE

Iyalah terserah kamu.


EVAN & DANA

Assalamualaikum ....


Bu Febyana dan Nue tersentak melihat Evan dan Dana.


Bu Febyana tersenyum sedih melihat Dana, lalu beranjak menghampirinya.


DANA

Mama ....

(lalu menyalimi Bu Febyana)


Bu Febyana hampir menangis melihat Dana, lalu mencium pipinya.


Nue dan Evan terharu juga melihatnya.


BU FEBYANA

(memeluk Dana)

Ibu kangen sama kamu.


Mata Dana berkaca-kaca melihat Bu Febyana melepas pelukannya.


CUT TO :


Dana, Bu Febyana dan Evan duduk di kursi sementara Nue membereskan barang-barang di dapur.


BU FEBYANA

Kalau aja ibu nggak kesulitan keuangan saat itu,
Ibu nggak mungkin ngasih kamu ke Kamila.


Dana tampak bisa memahami.


BU FEBYANA

Ibu harap, kamu nggak salah paham masalah ini.


DANA

Dana ngerti kok.


EVAN

Bu. Katanya tadi mau masak?


BU FEBYANA

Ohiya.
Ibu masak dulu ya.


Dana tersenyum mengangguk.


Bu Febyana melangkah pergi.


DANA

(lalu melihat Evan)

Nenek ke mana?


EVAN

Nenek ikut pengajian di gang depan.


DANA

Oh ....

(lalu melihat tumpukan kardus di sekitarnya)

Lo mau pindahan?


EVAN

Hmm ....

(tersenyum melihat Dana)

Nue beli rumah baru buat kita.


DANA

Papa!


Evan tertawa.


CUT TO :


Dana membantu Bu Febyana memasak. Sementara Evan membantu Nue mengepak barang-barang.


NENEK ALIMAH

(baru datang)

Wah .... Donaaa!!!

(bergegas memeluk Dana)


DANA

Nenek ....

(menyalimi nenek Alimah)


NENEK ALIMAH

Ini nenek kamu ....
Bukan cuma neneknya Evan ....


DANA

(tersenyum senang)

Iya, Nek.


Nenek mencium pipi Dana berkali-kali.


EVAN

Namanya Dana bukan Dona, Nek.

(datang untuk menyicip makanan)


NENEK ALIMAH

Dana??

(lalu kembali melihat Dana)

Nenek udah biasa panggil Dona.
Maaf ya, Dana.


DANA

Nggak apa-apa, Nek.

(tersenyum melihat neneknya)


Nenek Alimah menepuk-nepuk pundak Dana, lalu pergi ke kamar.


DANA

(lalu melihat Evan)

Enak nggak?


EVAN

(mengacungkan jempolnya)

Enak.

(tersenyum melihat Dana)


DANA

Gue jarang masak di rumah.


BU FEBYANA

Evan juga jarang bantu masak.
Tapi sekali masak ....

(lalu melihat Dana)

Pecah dapurnya.


Dana terbahak.


EVAN

(tidak habis pikir melihat ibunya)

Tapi enak kok.


BU FEBYANA

Iya. Selera kamu sama Nue sama.
Cocok jadi anak bule!


Dana tertawa, lalu melihat Nue masih sibuk menyegel kardus.


DANA

Om Nue orang mana sih, Ma?


BU FEBYANA

(melanjutkan memasak)

Kamu panggil aku Mama, kenapa panggil Nue Om?


DANA

(tersentak)

Ohiya. Papa ya?

(ikut menyicip makanan)


EVAN

Ciee .... Sekarang ibu dipanggilnya Mama ...!


Bu Febyana tersenyum, tidak habis pikir melihat Evan.


Dana tersenyum juga, lalu mencuci peralatan masak.


EVAN

Evan juga mau panggil Mama.


BU FEBYANA

Hus!


Evan tersentak.


BU FEBYANA

Nggak cocok kamu ngomong Mama.


Dana terbahak.


EVAN

Kenaapa?


BU FEBYANA

(lalu melihat Dana)

Nue orang Singapore, Sayang..
Dulu mama ketemunya waktu jalan-jalan ke sana sama temen mama yang sama-sama jadi TKW di Malaysia.


DANA

Love at first sight donk, Ma?
Sama kayak—

(lalu terenyak teringat sesuatu)


BU FEBYANA

Kamu?

(menebak, sambil tersenyum melihat Dana. Tapi, lalu teringat sesuatu)


Bu Febyana beralih pada Evan yang juga terdiam.


BU FEBYANA

Emm ....
Kamu bawa ini ke depan gih!

(memberi Dana semangkuk sayuran)


Dana menerimanya.


BU FEBYANA

Papa kalian pasti udah laper.


Dana lalu melangkah pergi.


BU FEBYANA

(lalu melihat Evan)

Sst ....


Evan menoleh melihat Bu Febyana.


BU FEBYANA

Nggak mau bantuin Mama?


Evan tersenyum, lalu membantu membawakan makanan ke ruang tamu.


CUT TO :


Dana dan keluarga makan bersama sambil sesekali bercanda.


ESTABLISHING SHOT : Rumah Evan—bintang-bintang di langit malam.


CUT TO :


45. INT. RUMAH DANA. KAMAR DANA - PAGI

Dana membersihkan lemari bukunya, lalu menata buku-buku dan peralatan menulis di rak.


BIBI

(menghampiri Dana)

Kenapa nggak manggil bibi aja sih?
Malah diberesin sendiri.


DANA

(melihat bibi sebentar)

Bibi kayak baru kerja di sini aja.


BIBI

Tapi, kan memang pekerjaan bibi beresin rumah.
Dana sarapan aja dulu.
Udah bibi siapin.


DANA

(menghela napas panjang, melihat Bibi)

Paling tau Dana nggak bisa nolak masakan bibi.


BIBI

(tertawa, lalu mengelap meja belajar)

Kan bibi bukan orang baru.


Dana tersenyum, melangkah pergi, lalu kembali untuk mengambil ponsel.


CUT TO :


46. INT. RUMAH DANA. RUANG MAKAN - PAGI

Dana sarapan, lalu melihat ponselnya.


DANA

Xena?

(lalu menerima telfon dari Xena)

Halo ....

(tersentak)

Sekarang??


CUT TO :


47. EXT. TOKO BUKU - PAGI

Dana dan Xena melihat-lihat buku.


DANA

Lo beneran jadian sama anak aksel 2?


XENA

(tersentak melihat Dana)

Lo tau?


DANA

(tersenyum, lalu mengambil satu buku, melihat covernya)

Tau.


XENA

June juga tau?


Dana tersentak melihat Xena. 


CUT TO :


48. EXT. TAMAN - SIANG

Dana dan Xena duduk, sambil makan snack.


DANA

Lo nggak ngelakuin itu karna June kan?


XENA

(lalu melihat Dana)

Emangnya kenapa?


DANA

Kalo lo terpaksa, kasihan Joe-nya.


XENA

(mengalihkan pandangan, makan snack lagi)

Gue baru tau kalau Joe nggak seperti yang orang lain bilang selama ini.


DANA

Maksud lo?


XENA

Semua orang tau Joe trouble maker.
Dia anak aksel yang paling sering dihukum.
Tawuran. Ngerokok.


Dana terenyak.


XENA

Tapi setelah gue deket,
Gue malah lebih nyaman sama dia.
Dia mau dengerin gue curhat.
Ya. Sekalipun awalnya gue ngerasa nggak diperhatiin.

(lalu melihat Dana)

Dia agak ... hiperaktif.
Nggak bisa diem.
Tapi dia inget semua yang gue omongin.
Bahkan saat gue sendiri lupa.


DANA

(tersenyum melihat Xena)

Emang ....
Nggak bisa nilai orang dari penampilan luarnya aja.


XENA

Yang paling lucu.
Dia batalin janji sama gue cuma karena mamanya minta dianterin ke mall.
Dia video call lagi jalan nemenin mamanya belanja.

(tertawa sebentar)

Dia kelihatan sayang banget sama mamanya.
Mungkin karena anak pertama.


Dana terenyak.


XENA

(lalu melihat Dana)

June ....


Dana lalu melihat Xena.


XENA

Kayaknya suka sama lo.


Dana tersentak.


XENA

Beberapa kali gue lihat dia perhatiin lo.

(mengalihkan pandangan)


DANA

Nggak lah.

(mengalihkan pandangan)


XENA

Lo nggak salah.


Dana kembali melihat Xena.


XENA

June juga nggak.


DANA

Gue nggak mau denger lo bilang lo yang salah.


Xena tersenyum.


Dana menghela napas sedih, mengalihkan pandangan.


CUT TO :


49. INT. SEKOLAH DANA. KELAS DANA - PAGI

June sibuk dengan kerajinan tangan buatannya.


Dana bertopang dagu, memerhatikan June.


XENA (O.S)

June.

(jeda)

Kayaknya suka sama lo.


June menoleh melihat Dana, lalu tersenyum.


DANA

(tersentak, lalu tersenyum)

Udah selesai?

(melihat kerajinan tangan buatan June)


JUNE

Dikit lagi.

(kembali sibuk)


DANA (V.O)

(masih memerhatikan June)

Gue nggak boleh egois.


CUT TO :


50. EXT. JALAN RAYA. MOBIL DANA - SORE

Dana duduk di kursi belakang.


DANA (V.O)

Gue nggak boleh jadiin June pelarian gue.


Hujan turun.


Dana mengalihkan pandangan ke luar jendela.


CUT TO :


51. EXT. RUMAH DANA. TERAS KAMAR DANA - MALAM

Dana menampung tetesan air hujan dengan telapak tangannya, lalu melihat ke langit.


DANA (V.O)

Gue bakal hadapin semuanya sendiri.

(lalu melihat air di tangannya)

Betapapun sakitnya.


CU : Dana meneteskan air mata.


Dana tersenyum menjatuhkan air dari tangannya, lalu kembali menampung tetesan air hujan.


OST : Mariage d'Amour - Paul de Senneville.


CUT TO :


52. INT. APARTEMEN DANA - SIANG

ON SCREEN : Beberapa tahun kemudian ....

Paris, Prancis


Dana sedang mengetik skenario di laptop sambil mendengarkan musik. 


BCU : Ponsel Dana menyala-nyala. 


Dana melepas headset, lalu menjawab panggilan di ponselnya. 


DANA

Allo ....

(jeda)

Oui, c'est moi

(jeda)

Paquet?

(heran)


CUT TO : 


53. EXT. DEPAN GEDUNG APARTEMEN - SIANG

Dana keluar gerbang, menghampiri kurir. 


Kurir menyerahkan paket pada Dana, sambil memberikan lembaran untuk ditandatangani. 


Dana menerima paket. 


BCU : Pengirim paket : Evan 


Dana memberi tanda tangannya, berterima kasih, lalu masuk ke dalam gedung. 


CUT TO :


54. INT. APARTEMEN DANA - SIANG 

Dana menutup pintu dari dalam, lalu duduk untuk membuka paket. 


Dana terenyak melihat scrapbook di tangannya. 


POV DANA : Scrapbook berisi foto-foto Dana saat berada di taman, metro, dan trotoar. Beberapa ada foto saat Dana bersama teman-temannya. 


Dana tersenyum, tidak habis pikir, lalu tersentak saat melihat halaman terakhir. 


BCU : Foto June di Arc de Triomphe. 


DANA

June? 

(lalu melihat nama pengirim di kertas pembungkus, heran memikirkannya)


BCU : Tulisan di bawah foto JUNE (O.S) : 

Gue tunggu di sini jam 7 sore ini. 


Dana tersenyum.


CUT TO : 


55. EXT. JALANAN. BUS - SORE

Dana duduk sambil melihat keluar jendela. 


POV DANA : Pemandangan musim gugur. 


CUT TO : 


56. EXT. AVENUE DES CHAMPS-ELYSEES - PETANG

Dana turun dari bus. Dia berjalan sambil melihat sekitar, lalu berhenti untuk melihat ponsel.


JUNE

Excusez- moi
(Maaf)


Dana tersentak melihat June yang ada di sampingnya. 


JUNE

Parlez- vous Anglais? 
(Kamu bisa bahasa Inggris?)


DANA

(hampir tertawa, lalu menjabat tangan June)

Ca va?
(Apa kabar?)


JUNE

Ca va!
(Aku baik)

(tersenyum melihat Dana)


DANA

Makasih ya scrapbook-nya. 


JUNE

Sama-sama ....

(membenarkan topi, lalu mengajak Dana berjalan)


Dana dan June berjalan bersama. 


DANA

Jadi selama ini lo tinggal sama Evan? 


JUNE

Sebulan ini. 


DANA

Dasar kalian! 
Evan nggak pernah cerita apa-apa. 


JUNE

Dia kan sibuk kerja. 


DANA

Lo travelling sendirian?


JUNE

Kan gue ngikutin lo. 


Dana tertawa. 


JUNE

Tapi gue belum ke Eiffel. 

(menuruni tangga)


DANA

Sebulan di sini lo belum ke Eiffel? 


JUNE

Gue mau ke sana sama orang yang spesial. 


Dana tersentak menghentikan langkah, melihat plang penunjuk arah ke Eiffel, lalu melihat June yang kini berhenti dan menoleh melihatnya. 


JUNE

Ke sana, kan? 

(menunjuk satu arah)


Dana masih terenyak.


CUT TO : 


57. EXT. TAMAN MENARA EIFFEL - PETANG


Dana memotret June dengan latar menara Eiffel. June tersenyum melihat hasilnya. 


CUT TO : 


Dana dan June duduk di rerumputan sambil makan snack. 


JUNE

Jadi, nyokap lo belum tau?


DANA

(menggeleng)

Gue nggak tega bilangnya.


JUNE

Sampai kapan?


DANA

(lalu melihat June)

Sampai mama yang bilang sendiri ke gue.


June mengerti, lalu mengalihkan pandangan ke langit.       


DANA

(ikut melihat langit, lalu jam di tangannya)

Shalat dulu yuk.


JUNE

(kembali melihat Dana)

Apa?


DANA

Shalat.


JUNE

Oh ....
Iya.

(kembali melihat ke depan, sambil memikirkan sesuatu)


CUT TO :


Dana dan June beranjak dari duduk.                      


June mengeluarkan kotak cincin dari tas, lalu meraih tangan Dana.


Dana terenyak melihat June yang kini berlutut sembari membuka kotak cincin itu untuknya.


JUNE

Dana ....
Veux-tu devenir ma femme?
(Maukah kamu menjadi istriku?)


Dana masih terpaku melihat cincin itu, lalu June.


JUNE

Sorry, ini mendadak banget.
Kita emang udah lama nggak ketemu.
Tapi, gue nggak bisa lupain semua perasaan gue ke elo.

(mencoba mengingat kata-kata, lalu kembali melihat Dana)

Je pense tellement à toi
(Aku selalu memikirkanmu)
Je t’aime beaucoup.
(Aku sangat menyukaimu)


Dana tersenyum melihat June.


JUNE

(tersenyum melihat Dana)

Veux-tu te marier avec moi?
(Kamu mau kan menikah denganku?


June lalu tersentak saat seorang pria dengan pakaian compang-camping berlari ke arah Dana.


Refleks, June menarik Dana ke arahnya.


Dana terenyak karena June mendekapnya. Sementara lelaki itu memungut sesuatu tanah.


PRIA 1

Aux ... Champs Elysees ....

(bernyanyi, lalu melangkah pergi)

 

JUNE

(lalu melepaskan Dana)

Lo nggak apa-apa?


Dana menggeleng.


June lega, lalu teringat sesuatu.


JUNE

Cincinnya!

(melihat sekeliling)


Dana tersentak, ikut mencari.


June mengambil kotak cincin yang terjatuh dan kini kosong. Dia lalu bergegas mencari di rerumputan.


Dana melihat sekeliling, mengejar pria dengan baju compang-camping yang baru saja menabraknya.


DANA

Excusez moi.


Pria itu berhenti, melihat Dana.


June bergegas menghampiri Dana, lalu meraih tangan pria itu.


Pria itu menggenggam tangannya dengan erat.


June berkeras melepaskannya.


Pria itu melepaskan genggaman tangannya.


BCU : Rumput yang ada di tangan pria itu.


Dana dan June terlihat kecewa.


Seorang pria lain yang berada jauh dari mereka, sedang berjalan sambil melihat ke arah Dana dan June yang kini beralih mencari cincin di rerumputan. Dia lalu mengembalikan pandangan ke depan.


CUT TO :


June terduduk, lelah.


JUNE

Bego banget sih gue.


DANA

Udah, ikhlasin aja.


June mengusap wajah frustrasi, melihat sekeliling.


JUNE

Coba kalo tadi shalat dulu.
Ini hukuman.


Dana tersentak, melihat June.



CUT TO :


58. INT. APARTEMEN DANA – MALAM


Dana duduk di sofa, melihat kotak cincin yang kosong di tangannya, lalu teringat sesuatu. 


DISSOLVE TO FLASHBACK :



59. INT. RUMAH EVAN – SORE

Dana melihat Evan sedang berdiri di dapur.


Dana tersenyum, melepas sepatu dengan hati-hati, lalu masuk ke dalam rumah, bermaksud mengejutkan Evan.


EVAN

(berbicara di telfon)

Gue yang waktu itu ngasih tahu lo di mana Airish kerja.


Dana tersentak, menghentikan langkah, memerhatikan Evan yang masih tidak mengetahui keberadaannya.


EVAN

Lo tau nggak dia sekarang di mana?

(jeda)

Kenapa?

(jeda)

Tapi dia baik-baik aja, kan?


Dana terdiam kesal, lalu menjatuhkan gelas berisi air putih di meja.


Evan tersentak mendengar suara pecahan gelas, berbalik melihat Dana.


Dana beranjak mengumpulkan pecahan gelas dengan tangannya.


EVAN

Dana.

(segera menarik tangan Dana)


POV EVAN : Telapak tangan Dana berdarah terkena pecahan kaca.


Evan lalu melihat Dana yang kini terpukul, meneteskan air mata.


Evan terenyak sedih.


FREEZE


*to be continue to Episode 7

 

Ending Song : Perfect - Simple Plan

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar