Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
2. Episode 1 Part 2

14. INT. STUDIO MUSIK - MALAM

Tiara masuk ke dalam studio. Dia tersenyum melihat Evan. Evan tersenyum juga melihatnya. Lalu Tiara tersentak saat melihat ekspresi bad mood dari Jupiter dan Shadine.


TIARA

Sorry ya ....
Gue tadi ada masalah sedikit di rumah.


Tidak ada jawaban.


CUT TO :


Tiara dan teman-temannya mulai latihan. Tapi berhenti di tengah lagu, karena suara Tiara kacau saat Reff.


JUPITER

(memukul-mukul Drum dengan kesal, lalu berhenti)

Festivalnya tinggal tiga minggu lagi, Ra.
Yang serius dong!


TIARA

Ini juga udah serius!

(kesal)

Yaudah kita ulang.


Jupiter dan Shadine kesal, sementara Evan biasa saja memerhatikan teman-temannya.


CUT TO :


15. EXT. DEPAN STUDIO - MALAM

Jupiter membonceng Evan dengan motor. 


SHADINE

Ra, duluan ya.


TIARA

Iya ....


Shadine melajukan motornya.


Tiara menghela napas lelah, lalu melihat mobilnya.


CUT TO :


16. EXT. JALAN RAYA. MOBIL TIARA - MALAM

Tiara terdiam sedih, melihat ke luar jendela, lalu menangis.


TIARA

Kenapa sih ....
Nggak ada yang mau hargain gue??


Sopir tersentak, melihat Tiara sebentar.


TIARA

Mereka semua egois!

(mengusap air mata, masih menangis)


CUT TO :


17. EXT. DEPAN RUMAH EVAN - MALAM

Evan turun dari motor Jupiter.


EVAN

Thanks ya ....


JUPITER

Oke. 


EVAN

Hati-hati ....


JUPITER

Iya.

(lalu melajukan motornya pergi)


Evan melihat ponsel, terenyak sedih karena tidak ada pesan apapun dari Dana. Dia lalu masuk ke dalam rumah.


CUT TO :


18. INT. RUMAH DANA. KAMAR DANA - MALAM

Dana membereskan buku, memasukkannya ke dalam tas.


Dana mengambil ponsel, memikirkan sesuatu, lalu meletakkan ponselnya di meja, menutup tirai jendela, lalu bergegas tidur.


CUT TO :


19. EXT. SEKOLAH DANA - PAGI

Dana turun dari mobil, melangkah menuju gerbang. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Evan turun dari angkutan umum.


Dana tersenyum melihat Evan menghampirinya. Tapi ternyata, Evan hanya melirik dan melewati Dana.


Dana yang tersentak, bergegas mengejar langkah Evan.


Evan menoleh melihatnya, lalu tersenyum, mempercepat langkah. Dia akhirnya berlari.


DANA

Evan!

(tidak habis pikir, lalu teringat sesuatu, bergegas mengejar Evan)


Murid-murid lain heran melihat Dana dan Evan berlari menuju kelas. Evan yang sampai lebih dulu, berhasil menduduki bangkunya di dekat jendela. Dana sampai beberapa detik kemudian, duduk di bangku di sebelah Evan. Mereka berdua lalu tertawa.


Teman-teman heran melihatnya.


Evan dan Dana melihat teman-temannya, diam sejenak, lalu kembali tersenyum geli saat saling melihat.


EVAN

Udah sana pindah!


Dana tidak habis pikir melihat Evan, lalu pindah ke bangku seberang sambil meletakkan tas di meja.


Evan tersenyum, mengalihkan pandangan.


CUT TO :


20. INT. SEKOLAH DANA. KELAS TIARA - PAGI


TIARA

Sorry ... gue lupa.

(memberikan uang)


BELINDA

(tersenyum, mengambil uang itu)

Iya nggak apa-apa, Ra.
Iya kan, Chi?


Echi tidak menanggapi.


Tiara tersenyum masam, lalu kembali ke tempat duduk.


JUMP CUT TO :


Saat istirahat ....


TIARA

Ke kantin yuk!

(mengajak Echi dan Belinda)


BELINDA

Gue nggak laper.


TIARA

Elo, Chi.


Echi merebahkan kepala di meja, pura-pura tidak mendengar.


TIARA

Kalian berdua masih marah sama gue?


BELINDA

Nggak kok ....


TIARA

Yang kemaren itu bener-bener nggak sengaja.


Belinda beralih membuka buku.


Tiara tidak habis pikir melihat Echi dan Belinda, lalu melangkah pergi.


ECHI

(bangun, lalu melihat Belinda)

Itu bener-bener nggak sengaja.

(menirukan gaya bicara Tiara)


Belinda tertawa melihat Echi, mendorongnya pelan.


Tiara tersentak melihat Belinda dan Echi tertawa. Dia lalu pergi dengan kesal.


CUT TO :


21. EXT. SEKOLAH DANA - SIANG

Tiara duduk di bangku taman, terenyak sedih. Di bangku lain, ada dua murid perempuan sedang mengobrol.


MURID I

Eh. Tuh! Dana!


Tiara segera melihat ke arah yang ditunjuk Murid I.


MURID II

Yang rambut panjang itu?


MURID I

Iya. Yang lagi baca Mading!
Beruntung banget ya ....
Padahal baru kemaren masuk,
Udah deket aja sama Evan.
Padahal lo tau sendiri kan susahnya deketin Evan.


Tiara tersentak, kembali melihat Murid I.


MURID II

Iya. 
Secara Evan diem banget.
Tapi cocok ya kayaknya ....


Tiara bertambah kesal, lalu bergegas menghampiri Dana.


Dana menoleh melihat Tiara.


TIARA

Oh.
Jadi elo yang namanya Dana?

(melihat Dana dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan pandangan meremehkan)


Dana tidak suka melihatnya.


TIARA

Berani-beraninya lo deketin Evan.
Lo nggak tau siapa gue??


DANA

Nggak?


TIARA

Chh!!

(membuang pandangan, tersenyum mengejek)


Dana melangkah pergi.


TIARA

(tersentak melihatnya)

Heh! Gue belum selesai ngomong!

(bermaksud mengejar langkah Dana, tapi tersentak menghentikan langkah saat melihat Evan)


EVAN

(tersenyum, menghampiri Dana)

Gue cariin.
Nih!

(memberikan sebotol minuman pada Dana)


DANA

(tersenyum menerimanya)

Makasih.


Dana dan Evan berjalan bersama sambil sesekali bercanda. Sementara Tiara kecewa melihatnya.


CUT TO :


22. INT. SEKOLAH DANA. RUANG AULA - SIANG

Aldo sedang berlatih karate, memecahkan tumpukan bata dengan satu tangan, lalu menghampiri Tiara yang duduk dengan sedih. 


ALDO

Lo kenapa?


TIARA

Anak baru itu ....

(mengusap air matanya)

Dia ngerebut Evan dari gue.


ALDO

(tersentak, memikirkannya sebentar)

Sejak kapan lo jadian sama Evan?


TIARA

Kakak!

(kesal, melihat Aldo)

Evan itu gebetan gue.

(lalu terfikir sesuatu)

Gimana kalau kakak deketin Dana?
Jadi ....
Tiara bisa leluasa deketin Evan!


ALDO

(tidak habis fikir melihat Tiara)

Emang kalo gue deketin dia bakal ngejauh dari Evan gitu? 


TIARA

(memikirkannya lagi)

Ya ... siapa tau, kan?


CUT TO :


23. EXT. DEPAN SEKOLAH DANA - SIANG

Dana duduk, menunggu Evan membeli jajanan di pedagang kaki lima.


Evan menghampiri Dana, lalu memberikan sebungkus jajanan padanya.


DANA

(tersenyum)

Makasih.


EVAN

Sama-sama.

(lalu duduk)


DANA

(mulai makan)

Emm ... enak.

(tersenyum melihat Evan)


EVAN

(tersenyum sebentar)

Nggak kalah kan sama makanan mahal.


DANA

(tersentak)

Lo fikir tiap hari gue makan makanan mahal terus?


EVAN

(tersenyum geli)

Bisa jadi, kan?


DANA

Lo pasti nggak percaya kalo nyokap gue suka makan ikan asin.


EVAN

(tersentak melihat Dana)

Kenapa harus nggak percaya?


DANA

Bisa jadi, kan?


EVAN

(tertawa, tidak habis pikir melihat Dana)

Ikut aja.


DANA

(tersenyum, lalu makan lagi)

Tapi gue nggak suka ikan asin.
Gue nggak tau enaknya di mana.
Rasanya asin semua.


EVAN

(hampir tertawa)

Namanya juga ikan asin!


DANA

(tertawa)

Lo suka?


EVAN

Nggak.

(lalu melihat Aldo datang menghampiri)

Kak Aldo.


Aldo tersenyum, lalu duduk di sebelah Evan.


EVAN

Mau?

(menawari Aldo makanan)


ALDO

Udah, makan aja.

(lalu melihat Dana yang juga melihatnya)

Tumben belum pulang?

(kembali melihat Evan)


EVAN

Nunggu dijemput, Kak.


ALDO

Maksud lo dia?

(menunjuk Dana sebentar)


EVAN

Iya.


ALDO

Lo anak baru itu, kan?


Dana tersenyum melihat Aldo.


ALDO

Gue Aldo.

(mengulurkan tangan pada Dana)


DANA

(menjabat tangan Aldo sebentar)

Dana.


ALDO

Udah lama nunggunya?
Pulang sama gue aja.


DANA

Nggak kok.
Bentar lagi juga dateng.


ALDO

Lo nggak mungkin naik angkot bareng Evan, kan?


Dana dan Evan tersentak.


ALDO

Maksud gue, lo biasa naik mobil, kan?


SFX : Suara klakson mobil Dana.


DANA

(berdiri, lalu melihat Evan)

Pulang sama gue aja.


EVAN

Nggak usah.

(lalu berdiri)

Gue naik angkot.


DANA

(menghela napas panjang)

Yaudah. Gue duluan ya ....


EVAN

(tersenyum, mengangguk)

Hati-hati.


DANA

Lo juga.

(tersenyum, lalu masuk ke dalam mobil)


Evan dan Aldo melihat mobil Dana melaju, lalu saling lihat.


EVAN

Duluan ya, Kak.


Aldo mengangguk.


Aldo masih tidak habis pikir melihat Evan pergi. 


CUT TO :


24. EXT. RUMAH DANA - SORE

Dana duduk sambil membaca buku di teras dekat taman. Dia teringat sesuatu, lalu mengetik pesan untuk Evan.


BCU : Layar ponsel Dana : Pesan untuk Evan :


DANA (V.O)

Kenapa nggak mau bareng tadi?


Setelah mengirim pesan itu, Dana kembali membaca buku.


CUT TO :


25. INT. RUMAH EVAN - SORE

Evan duduk sambil membaca buku di dekat jendela.


Evan lalu melihat pesan masuk di ponselnya. Dia tersenyum, membalas pesan Dana.


CUT BACK TO :


Dana membaca pesan dari Evan


BCU : Layar ponsel Dana : Pesan dari Evan :


EVAN (O.S)

Nggak apa-apa. Lain kali aja.


Dana segera mengetik balasannya.


BCU : Layar ponsel Dana : Pesan untuk Evan


DANA (V.O)

Pasti gara-gara kakak itu.


Dana memikirkannya sebentar, lalu menghapus pesan.


SPLIT SCREEN :

Dana dan Evan sama-sama sedang mengetik pesan.


BCU : Layar ponsel DANA (V.O): Pesan untuk Evan :


Oh ya udah.


(lalu text di hapus)


Lo lagi apa sekarang?


(lalu text dihapus)


BCU : Layar ponsel EVAN (V.O) : Pesan untuk Dana :


Lo lagi apa?


(lalu text dihapus)


Gue ntar mau latihan.
Lo ikut ya ....


(lalu text dihapus)


Lo mau ikut nggak?


(lalu semua text dihapus)


Evan dan Dana sama-sama meletakkan ponselnya, lalu kembali membaca buku.


CUT TO :


Evan kembali teringat kata-kata Aldo.


ALDO (O.S)

Lo nggak mungkin naik angkot bareng Evan, kan?


Evan bergegas mencari sesuatu di laci meja belajarnya.


CUT TO :


Evan melihat buku tabungannya, lalu memikirkan sesuatu.


CUT TO :


26. EXT. JALANAN - SORE

Evan mencari penjual makanan. Dia lalu melihat rumah makan di ujung jalan.


CUT TO :


27. INT. RUMAH EVAN - MALAM

Evan baru saja masuk ke dalam rumah, meletakkan sekantong makanan di meja, lalu melihat Nenek Alimah yang tidur di kamar.


Evan lalu menyiapkan makanan untuk neneknya.


CUT TO :


Nenek Alimah berjalan keluar kamar, terlihat masih mengantuk, lalu matanya seketika terbuka lebar saat melihat makanan mewah yang tersaji di meja. Dia lalu melihat Evan dengan pandangan curiga.


NENEK ALIMAH

Dapat dari mana kamu?


EVAN

Beli, Nek.


Evan duduk, lalu memberikan sepiring makanan pada neneknya.


Nenek Alimah menerimanya, lalu duduk, dan mulai makan dengan senang hati.


Evan tersenyum melihatnya.


EVAN

Nek,


Nenek Alimah masih sibuk makan.


EVAN

Tabungan kuliah Evan ....
Boleh buat beli motor?


Nenek Alimah tersedak.


Evan tersentak, segera memberikan segelas air putih pada neneknya.


Nenek Alimah meneguk air minum yang diberikan Evan. Sementara Evan merasa canggung, memikirkan sesuatu.


NENEK ALIMAH

Kenapa baru sekarang?


Evan tersentak melihat neneknya.


NENEK ALIMAH

Uang itu kan memang buat beli motor.
Kamu sendiri yang bersikeras nabung buat kuliah.


EVAN

(tersenyum senang)

Makasih ya, Nek.


NENEK ALIMAH

Nanti kalau kamu sudah waktunya kuliah, ibumu pasti mengirim uang lagi.


EVAN

Kalo gitu, Evan mau minta tolong Om Dafa yang urus.


NENEK ALIMAH 

(lalu melihat Evan)

Sekarang, jujur sama nenek.
Kamu sudah punya pacar, kan?


EVAN

(tersentak melihat nenek)

Nggak, Nek.
Maksud Evan, belum.

(tersenyum, beranjak ke kamar)


NENEK ALIMAH

(tidak habis pikir melihat Evan, lalu tersenyum)

Anak itu udah besar.

(lalu sedih saat teringat sesuatu)

Dia pasti juga udah besar sekarang.

(mengalihkan pandangan, matanya mulai berkaca-kaca)


EVAN

(keluar kamar)

Nek. Aku mau ke rumah Om sekarang.


Evan memakai jaket, lalu melihat nenek mengabaikannya, berpura-pura sibuk makan.


Evan terenyak, heran.


CUT TO :


28. INT. STUDIO - MALAM


JUPITER

Di mana rumahnya?
Biar gue jemput.


EVAN

Gue aja.


JUPITER

Oke.

(memberikan kunci motor pada Evan)


Mereka berdua lalu tersentak saat melihat Dana datang menghampiri.


Dana tersenyum melihat Evan.


CUT TO :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar