Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
8. Episode 3 Part 2

16. INT. SEKOLAH AIRISH. LABORATORIUM KIMIA - SIANG

Airish dan teman sekelasnya sedang ujian praktek.


CUT TO :


17. EXT. SEKOLAH AIRISH. DEPAN KELAS - SIANG

Airish sedang berjongkok, tersenyum melihat air hujan yang mengalir melalui selokan.


KIYA

Lo nggak apa-apa, kan?

(berjongkok di sebelah Airish)


Airish menoleh melihat Kiya


KIYA

Senyum-senyum sendiri!

(lalu mengalihkan pandangan)


AIRISH

Lo pikir gue gila, hah?!


KIYA

Iya!

(tersenyum, kembali melihat Airish)

Tapi, gue punya kabar yang bisa nyembuhin lo.


AIRISH

Apa?


KIYA

Kak Raynard hari ini ikut pameran!
Gue tau dari anak kelas tiga.
Sepulang sekolah, mereka mau ke sana.


AIRISH

Ke mana?

(kembali melihat selokan)


KIYA

Ke Mall?


AIRISH

Oh.


KIYA

Oh??

(heran melihat Airish masih terdiam melihat selokan, lalu tersentak)

Apa terjadi sesuatu antara kalian berdua?


AIRISH

(menghela napas panjang, lalu berdiri)

Gue selalu berharap ....
Tapi, sayangnya nggak pernah ada hal spesial yang terjadi.


KIYA

(ikut berdiri, masih penasaran melihat Airish)

Trus, yang bikin lo senyum tadi apa?


AIRISH

Selokan.

(tersenyum melihat Kiya, lalu melangkah pergi)


KIYA

Lo gila ya?!

(tidak habis pikir, segera menyamai langkah Airish)

Gue serius!


AIRISH

Gue juga serius ....
Gue liat badut di selokan!


KIYA

(hampir tertawa melihat Airish)

Buruan cerita!


Airish melihat Kiya sebentar, masih mempertimbangkan.


CUT TO :


18. INT. MALL - SIANG

Dana dan Shadine berjalan bersama, sementara Evan dan Jupiter mengikuti di belakang mereka.


SHADINE

Trus ... ?



DANA

Lo lihat sendiri sekarang ....
Malah dia yang ngambek.


SHADINE

(tertawa, melihat Evan sebentar)

Sabar aja ....
Palingan cuma sehari dua hari.


CUT TO :


19. INT. MALL. BIOSKOP - SIANG

Dana, Evan, Shadine dan Jupiter duduk di bangku penonton. Dana tersenyum melihat Evan masih cuek. Dia lalu mengalihkan pandangan ke layar.


CUT TO :


20. EXT. MALL. TEMPAT PARKIR - SORE

Airish dan Kiya berjalan bersama.


KIYA

Lo yakin dia nggak lagi manfaatin lo?


AIRISH

(tersentak)

Maksud lo?


KIYA

Cuma disuruh nyuci jaketnya!


AIRISH

(tersenyum, mengalihkan pandangan)

Gue bahkan rela nyuci semua bajunya.


Kiya tersentak, melihat Airish.


AIRISH

Kalo gue udah jadi istrinya nanti.

(tersenyum senang)


KIYA

(tertawa)

Airish ... Airish ....
Lo bahkan nggak pernah nyuci baju lo sendiri!


AIRISH

Heh! Sok tau lo!!

(hampir tertawa melihat Kiya)

Lo belum tau aja ....


Kiya tampak tidak percaya melihat Airish.


AIRISH

(tertawa melihatnya)

Gue serius!


KIYA

Serius lo nggak akurat!


Airish tersenyum sambil melihat suasana sekitar.


CUT TO :


21. INT. MALL. TEMPAT PAMERAN LUKISAN - SORE

Kiya sedang melihat lukisan. Sementara Airish dan Raynard berbincang di satu sisi.


RAYNARD

Gimana kabar lo?


AIRISH

Buruk.

(tersenyum, mengalihkan pandangan)

Kenapa lo nggak pernah ngangkat telfon dari gue?


RAYNARD

Lo liat sendiri ....
Gue sibuk.


AIRISH

Sorry ya, Kak.

(kembali melihat Raynard)


Raynard tersentak melihat Airish.


AIRISH

Mulai sekarang, lo nggak perlu takut.
Karna nggak akan ada lagi yang gangguin lo.


Raynard masih tidak mengerti maksud Airish.


AIRISH

(mengalihkan pandangan)

Gue tau, bakalan sulit maafin gue.
Tapi, kewajiban gue sekarang cuma minta maaf.


RAYNARD

(terenyak, heran)

Nggak sesulit itu kok.


Airish kembali melihat Raynard.


RAYNARD

Asal lo bener-bener mau berubah.


Airish tersenyum melihat Raynard.


CUT TO :


22. INT. MALL - SORE

Evan dan Jupiter berjalan bersama.


JUPITER

Lo ada masalah apa sama Dana?


Evan menoleh melihat Jupiter.


JUPITER

(lalu melihat Evan)

Cerita aja.
Siapa tau gue bisa kasih solusi?


EVAN

Cerita sama orang yang nggak punya pacar ....
Menurut lo bakal bantu apa?


JUPITER

Wah!

(hampir tertawa melihat Evan)

Lo diem-diem nyebelin juga ya ternyata.


Evan tersenyum geli, mengalihkan pandangan.


JUPITER

Pantesan Dana marah sama lo!

(mendorong Evan)


Evan tertawa.


JUPITER

(lalu merangkul Evan)

Seenggaknya biar beban lo berkurang.
Cerita ....


EVAN

(kembali memikirkannya)

Gue nggak tau harus mulai dari mana.


JUPITER

Bebas, Bro.
Dari lo lahir juga boleh.


EVAN

(hampir tertawa, menghentikan langkah, lalu melihat Dana dan Shadine melihat pameran lukisan)

Mending lo urusin tuh ....


Jupiter ikut berhenti, melihat siapa yang dimaksud Evan.


EVAN

Keburu diambil orang!


JUPITER

(tersentak, kembali melihat Evan)

Shadine??


EVAN

Iyalah, masa Dana.


JUPITER

Itu sih gue ngambil punya orang, Van.

(mengacak rambutnya sebentar, mengalihkan pandangan)


EVAN

Shadine udah punya cowok?


JUPITER

Ke mana aja lo nggak tau?


Evan kembali melihat Shadine.


CUT TO :


SHADINE

Keren banget!

(tersenyum senang melihat satu lukisan, lalu segera memotretnya)


Dana tersenyum juga, lalu melihat lukisan lainnya. 


CUT TO :


Kiya melihat sekeliling, mencari Airish. Dia lalu tersentak saat melihat Dana berjalan bersama Shadine.


Kiya bergegas pergi.


CUT BACK TO :


Dana terenyak melihat Lukisan Raynard.


BCU : Lukisan Raynard : Seorang gadis berambut pendek duduk di samping seekor kucing. Gadis itu melihat ke arah langit malam yang penuh bintang.


DISSOLVE TO FLASHBACK :


23. INT/EXT. SEKOLAH. KELAS - MALAM

Raynard berjalan santai, melihat suasana kelas yang ramai.


POV RAYNARD : Murid-murid yang terpilih bertugas untuk upacara 17 Agustus sibuk menyiapkan tempat tidur di dalam kelas.


Raynard mengalihkan pandangan, melihat Dana yang berambut pendek duduk di samping seekor kucing sambil tersenyum melihat langit malam yang penuh bintang. Kucing itu tampak tenang di sebelah Dana.


Raynard menghentikan langkah, tersenyum melihat Dana.


FADE OUT & FADE IN :


Raynard tersenyum, mengamati Dana dari jauh.


CUT BACK TO :


Dana melihat tanda tangan dan nama Raynard yang ada di bagian kanan bawah lukisan. Dia teringat sesuatu, lalu melihat sekeliling, mencari Raynard.


CUT TO :


KIYA

Gue harus balik sekarang juga, Rish.


AIRISH

Yaudah, duluan aja.


KIYA

Berdua sama lo ....


AIRISH

Lo udah lupa jalan pulang?


KIYA

Bukan gitu.
Ayolah!

(meraih tangan Airish, mengajak pergi)


Airish mengalihkan pandangan, lalu tersentak saat melihat Dana mengamati lukisan Raynard.


KIYA

(mengerti siapa yang dilihat Airish, lalu menelan ludah, khawatir)

Buruan!

(melangkah pergi)


Airish melepaskan tangannya dari Kiya.


Kiya tersentak, melihat Airish menghampiri Dana.


KIYA

Duh!

(tidak tahu lagi harus berbuat apa)


CUT BACK TO :


Dana masih melihat lukisan Raynard. Sementara Airish baru saja berhenti di sebelah kirinya, dan Evan di sebelah kanan.


Airish tersentak melihat Evan yang juga melihatnya. Dana menoleh melihat Evan, lalu Airish.


AIRISH

Hai.

(tersenyum melihat Dana)


Dana terenyak melihatnya. 


AIRISH

(melihat lukisan Raynard sebentar)

Lo ke sini mau liat lukisan Kak Raynard juga?


Dana mengalihkan pandangan, lalu melangkah pergi. Airish dan Evan tersentak melihatnya. 


Airish membuang pandangan, tidak habis pikir. Sementara Evan mengamati lukisan Raynard.


POV EVAN : Tanda tangan dan nama Raynard yang tertera di bagian bawah lukisan.


INSERT :

Raynard terenyak melihat Dana pergi.


CUT BACK TO :


EVAN

(lalu melihat Airish)

Sebenernya apa maksud lo bilang gitu sama Dana?


AIRISH

(lalu melihat Evan)

Tolong sampaiin maaf gue ke dia.


Evan tersentak.


AIRISH

Gue nggak tau lagi harus mulai dari mana.

(menghela nafas panjang, mengalihkan pandangan)

Dia terlanjur benci sama gue.


EVAN

Ntar gue sampaiin ke Dana.


AIRISH

(kembali melihat Evan, lalu tersenyum)

Makasih.


EVAN

Gue duluan.


Airish mengangguk.

Evan lalu pergi.


INSERT :

Raynard terenyak melihat Evan menghampiri Dana.


Shadine dan Jupiter berjalan jauh di depan Dana.


Evan meraih tangan Dana, lalu berjalan bersamanya.


Raynard lalu melihat Airish masih memerhatikan Dana dan Evan dari jauh.


CUT TO :


RAYNARD

Kalo itu alasan lo berhenti gangguin gue ....
Gue nggak akan pernah maafin lo.


Airish tersentak melihat Raynard.


RAYNARD

Gue tau, Rish ....
Lo cuma mau senyum sama cowok yang lo suka.


Airish terenyak memikirkannya.


RAYNARD

Besok gue free.
Mau jalan bareng?


Airish tidak habis pikir melihat Raynard.


RAYNARD

Dana udah pindah sekolah.
Apa lo masih belum puas sama semua itu?


AIRISH

Jadi lo masih nggak percaya sama gue??
Lo nggak akan pernah ngerti!

(lalu pergi)


RAYNARD

Gue mau coba ngertiin lo!


Airish tersentak menghentikan langkah.


RAYNARD

Bisa lo terima tawaran gue tadi?


Airish tidak habis pikir, melanjutkan langkah. 


Kiya mengalihkan pandangan dari lukisan, melihat Raynard sebentar, lalu bergegas menyusul Airish.


CUT TO :


25. EXT. DEPAN GERBANG RUMAH DANA - SORE

Dana turun dari motor Evan. Dia melepas helm, lalu memberikannya pada Evan.


EVAN

Dia bilang, cuma mau minta maaf sama lo.


Dana tersentak melihat Evan.


EVAN

Semua orang pernah ngelakuin kesalahan—


DANA

Kenapa lo sepeduli itu sama dia?


EVAN

Bukan Airish, tapi elo.
Gue nggak mau lo selalu tertekan kalo ngeliat dia.
Lo harus maafin dia.


Dana terenyak memikirkannya.


EVAN

Cuma itu satu-satunya cara.


DANA

Dan itu nggak akan ngerubah apapun di masa lalu.


Evan tersentak.


DANA

Semuanya udah terjadi.


EVAN

Kalo seandainya bisa,
Lo mau masa lalu itu berubah?


Dana kembali tersentak.


EVAN

Dan lo nggak akan pernah ketemu sama gue?

(terenyak melihat Dana)


Dana masih terdiam melihat Evan.


EVAN

Kalo itu yang lo mau,
Belum terlambat buat ngerubah itu sekarang.

(jeda)

Dia masih ada di hati lo, kan?


Dana terdiam.


Evan mengambil helmnya dari Dana. Dana tersentak melihatnya.


Dana sedih melihat Evan melajukan motornya pergi.


CUT TO :


26. INT. RUMAH DANA. KAMAR DANA - SORE

Dana terduduk di tempat tidur.


DANA (V.O)

Bukan gue,
Tapi lo yang berubah, Van.


CUT TO :


27. EXT. JALAN RAYA. MOBIL DANA - PAGI

Dana melihat pemandangan pagi dari jendela mobilnya.


CUT TO :


28. EXT. DEPAN SEKOLAH DANA - PAGI

Dana turun dari mobil, berjalan menuju gerbang. Dia lalu menghentikan langkah untuk melihat ponsel.


INSERT :

Evan melihat Dana, lalu menghentikan motor. Dia terenyak melihat Dana masih sibuk dengan ponselnya. Sementara mobil Dana melaju meninggalkan sekolah.


Evan memutar balik motornya.


Dana menoleh ke belakang untuk memastikan keadaan.


CUT TO :


POV EVAN : Dana naik ke dalam bus. Dan bus itu melaju beberapa saat kemudian.


Evan masih tersentak melihatnya.


CUT TO :


29. EXT. TEMPAT PEMAKAMAN UMUM - PAGI

Dana menaburkan bunga di makam papanya, lalu berdoa.


LONG SHOT : Dana masih berdoa.


Dana hampir menangis melihat batu nisan bertuliskan nama CICERO ARIAN.


Dana beranjak pergi.


CUT TO :


Dana menghentikan langkah dan tersentak melihat Evan ada di depannya.


Evan terenyak melihat Dana berusaha menahan tangis. Dia lalu memeluk Dana.


EVAN

Maafin gue ....

(meneteskan air mata)

Maafin gue, Dana.


Dana menangis.


CUT TO :


Dana dan Evan berada di dekat motor Evan.


EVAN

Papa pasti juga kecewa sama lo sekarang.


Dana lalu melihat Evan.


EVAN

Karna lo jadiin dia alasan buat bolos sekolah.


DANA

(terenyak memikirkannya)

Gue kangen sama Papa.

(lalu menunduk)


EVAN

Gue terlalu cepet ngambil kesimpulan.
Gue minta maaf.


DANA

Gue yang salah.
Harusnya gue ngomong sama lo.

(kembali melihat Evan)


EVAN

Nggak ....
Gue yang salah.


DANA

(menghela napas)

Jadi kita bertengkar lagi cuma karna nggak ada yang mau ngalah?


Evan tersentak.


DANA

Ayo makan..
Gue laper.


EVAN

Lo nggak sarapan?


Dana menggeleng.


CUT TO :


30. EXT. JALAN RAYA. MOTOR EVAN - PAGI

Evan membonceng Dana dengan motornya.


EVAN

Bukannya lo punya motor?


DANA

Apa??

(mendekat, meminta Evan mengulang pertanyaannya)


EVAN

Waktu itu ... gue liat lo naik motor.


DANA

Di mana??


Evan masih fokus menyetir, belum menjawab.


Dana masih mencoba mengingat.


31. INT. RUMAH MAKAN - PAGI

Dana dan Evan sedang duduk, menunggu pesanan.


DANA

Jadi lo lihat gue di depan apartemen?


EVAN

Iya.


DANA

Bukannya waktu itu gue belum pindah sekolah?

(heran)


EVAN

Iya. Tapi gue liat lo.


Dana masih memikirkannya.


EVAN

Nggak tau kenapa,
Gue nggak bisa lupa.


Dana tersentak.


EVAN

Jadi, gue sempet kaget waktu ketemu lo lagi di sekolah.
Bisa kebetulan banget.

(lalu tersenyum, melihat sekeliling)


DANA

Jangan jangan ....
Itu yang disebut ikatan batin?


Evan kembali melihat Dana.


DANA

Setiap pasangan pasti punya ikatan batin yang kuat.


EVAN

Tapi kan kita belum jadi pasangan?


DANA

Maksud gue ....
Ikatan batin itu yang buat kita saling tertarik,
Dan akhirnya jadi pasangan?


EVAN

(terenyak memikirkannya, lalu tersenyum saat kembali melihat Dana)

Masuk akal.


DANA

(tertawa sebentar)

Dasar ....


Evan melihat makanan yang disajikan pelayan.


DANA

Lo beneran nggak makan? Ki


EVAN

(menggeleng, lalu mengambil minuman)

Gue bukan elo yang makannya banyak.


Dana tidak habis pikir.


EVAN

(tersenyum geli, lalu minum)

Ke rumah gue, yuk!


DANA

(tersentak melihat Evan)

Sekarang kan masih jam sekolah?


EVAN

Oh iya ....
Nanti?


DANA

Boleh.

(lalu mulai makan)


CUT TO :


32. EXT. SEKOLAH DANA. DEPAN KELAS DANA - SIANG


TIARA

Dana nggak masuk?


TEMAN I

Iya.


TEMAN II

Evan juga nggak masuk hari ini.


TIARA

(tersentak)

Evan .... juga nggak masuk sekolah?


TEMAN II

Iya. Kenapa?

(memerhatikan ekspresi bingung Tiara)


TIARA

Nggak apa-apa.
Makasih ya.


Teman II tersenyum mengangguk, melihat Tiara melangkah pergi.


TEMAN I

Seneng banget lo jawabnya!

(tidak habis pikir melihat teman II)


TEMAN II

(tertawa sebentar)

Lucu aja liat mukanya dia.
Masih aja ngejar-ngejar Evan. 


TEMAN I

Ya suka-suka dia dong.
Bukan urusan lo juga.


Tiara sedih mendengarnya.


CUT TO :


33. EXT. SEKOLAH DANA. TAMAN - SIANG

Tiara duduk sendirian di bangku taman.


TIARA (V.O)

Sampe kapan image itu melekat sama diri gue?

(tidak habis pikir)

Siapa juga yang ngejar-ngejar Evan?


CUT TO :


34. INT. PERPUSTAKAAN UMUM - PAGI

Evan dan Dana duduk sambil membaca buku.


DANA

(melihat Evan sibuk membaca)

Kita pasti diketawain temen-temen.


EVAN

Kenapa?

(tersentak, melihat Dana)


DANA

(melihat ke luar jendela sebentar)

Kalo tau kita bolos ke sini.


EVAN

(tersenyum geli)

Gue rasa nggak.
Karna setiap anak yang bolos, sebenernya cari tempat pelarian,
Yang buat mereka ngerasa bahagia.
Paling enggak ... nyaman.


DANA

Iya juga.
Buat gue, buku bisa bawa gue pergi ke mana aja.


EVAN

Bukan buku ....

(kembali melihat buku)


Dana tersentak.


EVAN

Tapi karna ada lo di sini.


Dana tersenyum melihat Evan


EVAN

Buku mulu yang ada di pikiran lo.

(tidak habis pikir melihat Dana)


Dana tertawa sebentar, lalu menutup buku Evan.


Evan mengambil buku yang ada di tangan Dana. Dana berusaha merebut, tapi Evan menjauhkan buku itu darinya.


Dana lalu tersentak saat orang-orang di sekitar mulai memerhatikan. Evan juga melihat mata-mata yang kini memerhatikannya.


Evan dan Dana saling lihat, lalu tersenyum sambil mengembalikan buku masing-masing. Mereka melanjutkan membaca.


CUT TO :


35. INT. SEKOLAH DANA. RUANG KEPALA SEKOLAH - SIANG

Bu Kamila duduk berhadapan dengan Bu Tria (Kepala Sekolah).


BU TRIA

Ujian kelulusan tinggal beberapa bulan lagi.
Ini pasti akan sangat sulit bagi putri Ibu.


BU KAMILA

Tapi saya yakin guru-guru di sini punya tugas untuk membuatnya lebih mudah, kan?
Lagi pula, kalau putri saya tidak lulus ....
Dia bisa mengulang lagi?


BU TRIA

(tersentak)

Maksud Ibu, diturunkan ke kelas reguler?


BU KAMILA

Tapi saya bisa memastikan, Bu Tria ....
Itu tidak akan terjadi.
Jadi, saya mohon, beri putri saya kesempatan?


Bu Tria terenyak memikirkannya.


BU KAMILA

(mengeluarkan amplop berisi uang yang dari tas, meletakkannya di meja)

Saya benar-benar mohon bantuannya.


BU TRIA

(tersentak)

Bu Kamila,
Sekolah ini memiliki tata tertib yang saya sendiri tidak berani melanggarnya.
Murid yang lain bersusah payah mengikuti seleksi demi seleksi.
Saya khawatir, konsentrasi belajar mereka terganggu, kalau tahu putri Ibu bisa masuk dengan cara seperti ini.


BU KAMILA

Itulah kenapa, saya meminta Ibu merahasiakan hal ini.


BU TRIA

Saya mohon maaf sekali, Bu Kamila.


BU KAMILA

(menghela napas lelah, bersandar pada kursi)

Kalau begitu bagaimana seleksinya?
Biar putri saya segera menyelesaikannya.


Bu Tria tersentak.


BU KAMILA

Kalau perlu, hari ini juga.

(berkata dengan mantap)


CUT TO :


36. INT. RUANG GURU - SIANG


GURU

Ketua kelasnya bilang, hari ini Dana tidak masuk.
Tidak ada surat keterangan sama sekali.


Bu Kamila dan Bu Tria tersentak mendengarnya.


BU TRIA

(lalu melihat wajah bingung Bu Kamila)

Bahkan Ibu sendiri tidak tahu di mana putri Ibu sekarang?


Bu Kamila masih tersentak, lalu melihat Bu Tria.


CUT TO :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar