Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
1. Episode 1 Part 1

Opening song : Perfect – Simple Plan


SOULMATE


Episode 1


FADE IN :


1. INT. APARTEMEN - SORE

Dana duduk melihat suasana jalan dari jendela.


SFX : Dering ponsel Dana.


BCU : Layar ponsel Dana : "Papa calling ..."


Dana menolak panggilan itu, lalu melihat ke luar jendela.


SFX : Dering ponsel Dana.


Dana mematikan ponsel, mengambil minuman dari kulkas, lalu minum.


Dana mengambil buku dan bolfoin dari tas, lalu mulai menulis di tempat tidur.


BCU : Tulisan Dana : DANA (V.O)

Kak Raynard,
Gue ....


Dana teringat sesuatu.


DISSOLVE TO FLASHBACK :


2. EXT. DEPAN SEKOLAH DANA - SIANG

Raynard ada di dalam mobil yang baru saja dihentikannya tak jauh dari Dana.


RAYNARD

Dana!


Dana menoleh melihat Raynard, lalu segera masuk ke mobilnya.


Raynard tersenyum melihat Dana. 


CUT TO :


3. EXT. JALAN RAYA. MOBIL RAYNARD - SIANG


RAYNARD

(menyetir mobil)

Kenapa keluar dari Rascals?
Ada masalah sama Airish?


DANA

(tersentak melihat Raynard)

Airish?

(tersenyum, mengembalikan pandangan ke depan)

Siapa yang nggak pernah punya masalah sama dia?


RAYNARD

(tertawa kecil)

Tapi gue harap, bukan gue yang dipermasalahin?


Dana terenyak memikirkannya.


RAYNARD

(melihat Dana sebentar)

Kadang, lo harus jujur ....
Ungkapin perasaaan lo,
Tanpa harus peduli sama perasaan orang lain.


Dana masih terdiam.


RAYNARD

Asal lo tahu.
Sekalipun Airish jungkir balik nyari perhatian gue.
Gue nggak bakalan bisa suka sama dia kayak gue ke elo.


Dana lalu melihat Raynard.


FADE OUT & FADE IN :


Dana meletakkan bolfoin, lalu menyalakan ponsel.


BCU : Layar ponsel Dana : Ada pesan Video masuk dari Pak Cicero :


PAK CICERO

(di bandara)

Papa udah nyuruh orang buat urus pemindahan sekolah kamu.
Jadi kamu pulang sekarang!


Dana tersentak, senang.


PAK CICERO

Tapi ingat satu hal.
Kamu harus rajin belajar!


DANA

(memutar video itu sekali lagi)

Yyess!!

(melonjak senang, lalu segera mengemasi barang-barangnya)


CUT TO :


4. EXT. JALAN DI DEPAN GEDUNG APARTEMEN - SORE

Dana bersiap melajukan motor, melihat keamanan situasi. Sementara Evan berjalan di sisi lain, lalu menghentikan langkah, menoleh melihat Dana pergi.


Evan lalu mengalihkan pandangan.


CUT TO :


5. EXT. PASAR - SORE

Evan sedang memilih sayuran.


PENJUAL

Istrimu pasti seneng punya suami seperti kamu.
Udah ganteng, pinter masak lagi.


EVAN

(tersenyum)

Saya masak buat nenek saya. 


PENJUAL

Ya maksudku nanti, kalau kamu sudah menikah.


EVAN

(memberikan sayuran pada penjual)

Berapa semuanya, Pak?


CUT TO :


6. INT. RUMAH EVAN - SORE

Evan menutup pintu dari dalam, lalu meletakkan belanjaan di meja dapur.


NENEK ALIMAH

Evan, dari mana aja kamu?


EVAN

Belanja, Nek.

(mengeluarkan belanjaan dari kantong, lalu menatanya di meja)


NENEK ALIMAH

Kenapa nggak beli masakan jadi aja?

(kembali melihat TV)


EVAN

Uang kita tinggal dikit, Nek.
Harus hemat.


NENEK ALIMAH

Tapi masakanmu itu nggak enak.


Evan tidak habis pikir, melihat neneknya sebentar.


NENEK ALIMAH

Lagipula kamu itu laki-laki.
Nggak perlu belajar masak.
Nenek korbannya.
Dijadikan eksperimen terus.


EVAN

Bukan nenek. Tapi makanannya.


NENEK ALIMAH

Sama aja.


Evan tersenyum saja, lalu mulai memasak.


CUT TO :


Evan meletakkan sepiring nasi dan sayur di meja.


Nenek Alimah segera makan, sementara Evan mengambil sepiring makanan untuk dirinya sendiri.


NENEK ALIMAH

Em ... tumben enak.


Nenek Alimah makan dengan lahap. 

Evan duduk dan mulai makan, lalu teringat sesuatu.


DISSOLVE TO FLASHBACK :


Dana melajukan motornya pergi. Evan lalu mengalihkan pandangan. 


FADE OUT & FADE IN :


NENEK ALIMAH

Truth or dare?

(mengajukan tangannya ke arah Evan)


EVAN

(tersentak melihatnya, lalu suit dengan neneknya. Dia kalah)

Truth.

(melanjutkan makan)


NENEK ALIMAH

Kamu punya pacar ya sekarang?

(penasaran melihat Evan)


EVAN

(tersentak)

Nggak, Nek.


NENEK ALIMAH

Jangan bohongin nenek!
Kamu kelihatan beda hari ini.
Tadi, pasti kamu pergi kencan, kan?


EVAN

Kencan apa lagi.
Evan kan udah bilang truth.


NENEK ALIMAH

Kalo nggak, berarti ada cewek yang kamu suka di sekolah?


EVAN

Nggak ada, Nek
Tapi banyak banget yang suka sama Evan.


NENEK ALIMAH

(tertawa)

Kamu mirip sekali sama papa kamu waktu masih muda.


Evan tersenyum saja, melanjutkan makan.


NENEK ALIMAH

Suka ke-PD-an.


EVAN

(tersentak melihat neneknya, tidak habis pikir)

Evan nggak bohong, Nek.


NENEK ALIMAH

(tersenyum)

Iya, nenek percaya.


EVAN

Sekarang giliran Evan.
Truth or dare?


NENEK ALIMAH

Memangnya nenek bisa apa kalau dare?


EVAN

Truth?


NENEK ALIMAH

Iya.

(mengambil sayur lagi)


EVAN

Nenek ....

(mendekatkan wajah ke neneknya)

Pacaran ya sama kakek tetangga sebelah?


Nenek Alimah kesal, memukul kepala Evan dengan sendok sayur.


EVAN

Adduhh!!

(menggosok kepalanya)

Nenek!


NENEK ALIMAH

Jangan sembarangan kamu!
Kalau ada yang dengar bisa jadi gosip.


EVAN

(tertawa)

Nggak apa-apa, Nek.
Sama-sama jomblo juga.


NENEK ALIMAH

Hus. Kamu itu.


Evan tersenyum geli, lalu melanjutkan makan.


CUT TO :


7. EXT. SEKOLAH DANA - PAGI

Evan berjalan sendirian. Sementara murid-murid cewek yang ada di lorong terpana melihatnya. Evan sendiri tidak memerhatikan.


MURID I (P)

Evan...!

(tersenyum menyapa)


Evan tersenyum, lalu mengembalikan pandangan, masih terus berjalan.


Murid I (P) senang, menepuk-nepuk pipi temannya.


MURID II (P)

Evan! Love you ...!!


Evan menoleh melihatnya.


ARYA

Love you too!!

(melambaikan tangan ke arah murid II, lalu merangkul Evan)


Evan tersentak melihatnya.


MURID II & TEMAN-TEMAN

Huuuuu!!


ARYA

(tersenyum melihat Evan)

Sedih banget gue lihat elo.
Punya banyak fans, tapi nggak punya pacar.

(melihat ke belakang, lalu menghentikan langkah)

Eh, siapa tuh?


Evan ikut berhenti, mencari siapa yang dimaksud Arya, lalu tersentak saat menemukannya.


POV EVAN : Dana sedang berbincang dengan Bu Citra.


ARYA

Cakep banget!
Gue kok nggak pernah tahu ya?

(lalu menyenggol Evan yang terenyak melihat Dana)

Anak kelas berapa sih?


Evan masih terenyak melihat Dana.


Dana berjalan melewati Evan dan Arya. Sementara Arya sibuk membenarkan tatanan rambutnya, Evan masih terpana.


ARYA

(tersentak melihat Dana masuk ke dalam kelasnya)

Kelas kita, Van!

(lalu bergegas menuju kelas)


Evan masih terdiam memikirkan sesuatu.


CUT TO :


8. INT. SEKOLAH DANA. KELAS DANA - PAGI

Evan masuk ke dalam kelas, lalu berhenti di dekat mejanya yang ada di deretan paling belakang, di pojok kelas.


POV EVAN : Dana duduk di bangku Evan, sementara Arya duduk di depan mejanya.


EVAN

Itu bangku gue.


Dana dan Arya tersentak melihatnya.


Dana lalu pindah ke bangku sebelah yang dekat dengan jendela, tapi masih satu meja.


EVAN

(tidak habis pikir melihatnya)

Maksud gue pindah ke meja lain.


DANA

Gue yang dateng duluan.

(lalu membuang pandangan ke luar jendela)


Evan kesal.


ARYA

Heh!


Evan lalu melihat Arya.


ARYA

Kalo lo nggak mau biar gue aja yang duduk di situ!


DANA & EVAN

Nggak!

(bersamaan melihat Arya)


Arya tersentak melihatnya.

Dana dan Evan saling lihat sebentar.


DANA

Gue mau duduk sendirian.


ARYA

Ya udah.


BU CITRA

(baru datang)

Pagi anak-anak ....


MURID-MURID

Pagi, Bu ....


Evan pindah ke meja di deretan sebelah.

Evan dan Dana saling lihat, lalu sama-sama membuang pandangan.


BU CITRA

Sudah berdoa?


MURID-MURID

Belum, Bu ....


ELIANA (Ketua kelas)

Berdoa mulai!


Murid-murid serentak berdoa.


ELIANA

Berdoa selesai.


BU CITRA

(mengedarkan pandangan, mencari Dana)

Hari ini ada murid baru di kelas kita.
Dana!


Dana segera melihat Bu Citra.


BU CITRA

Perkenalkan diri kamu di depan kelas!


DANA

(lalu maju ke depan kelas)

Nama saya Dana.
Umur saya 17 tahun.
Saya pindahan dari SMA 12 Jakarta.


EZA

Nomor handphone-nya berapa?


CHICHA

Ngapain nanya nomor handphone segala?
Mau isiin pulsa?


Teman-teman tertawa.


EZA

Suka-suka gue.

(sok kesal melihat Chicha)

Ji

BU CITRA

Sudah ... sudah.
Ayo Dana!
Nyanyikan sebuah lagu sekarang!


DANA

(tersentak melihat Bu Citra)

Nyanyi?


BU CITRA

Iya.

(tersenyum melihat Dana)

Kamu bisa nyanyi, kan?
Pasti suara kamu nggak kalah merdunya sama suara ayah kamu?


Dana tersenyum masam.


Murid-murid mulai berisik


MURID II

Ayah??


BU CITRA

Dana ini anaknya Cicero Arian.


MURID II (P)

Pemilik ....

(lalu melihat MURID III)


MURID I & III (P)

Magical entertainment!

(lalu terperangah melihat Dana)


Evan sibuk menggambar Goku - Dragon ball di halaman buku paling belakang.


BU CITRA

Ayo Dana!


Dana melihat teman-temannya yang menunggu, lalu mulai menyanyikan lagu Losing grip - Avril Lavigne.


Evan tersentak mendengarnya, lalu mengangkat wajah melihat Dana, terpana lagi.


Semuanya kini terpukau mendengar suara merdu milik Dana.


Bu Citra terbawa perasaan, membayangkan sesuatu.


DISSOLVE TO Khayalan Bu Citra :


9. INT. PANGGUNG AULA SEKOLAH - MALAM

Dana sedang bernyanyi sambil bermain gitar di atas panggung.


Evan memainkan bass dan Arya pada drum.


FADE OUT & FADE IN :


DANA

Maaf, Bu.
Saya sudah boleh duduk?


BU CITRA

(tersentak melihat Dana)

Oh iya, boleh boleh.


Dana melangkah pergi.


BU CITRA

Eh, Dana tunggu dulu!


Dana menghentikan langkah, kembali melihat Bu Citra.


BU CITRA

Evan! Sini kamu!


Evan beranjak menghampiri Bu Citra.


BU CITRA

Nanti, kamu ajak Dana latihan sama band sekolah ya.


Evan dan Dana tersentak.


EVAN

Band sekolah?


BU CITRA

Iya. Ibu sudah liat latihan yang kemaren itu.
Kacau. Kacau sekali.
Seharusnya juri audisi bisa obyektif memilih siapa yang berhak ikut lomba.
Tapi malah Ti—

(teringat sesuatu, menyadari kecerobohannya)


EVAN

Tiara, Bu?


BU CITRA

Tidak bagus.
Maksud Ibu, hasil audisinya.
Lagi pula, Dana juga punya hak untuk ikut audisi.
Masih belum terlambat.

(kembali terlihat tenang)


DANA

Tapi, Bu. Saya nggak mau.


Bu Citra tersentak melihat Dana.


EVAN

Iya, Bu.
Nanti saya ajak Dana latihan.


BU CITRA

(tersenyum senang, melihat Evan)

Bagus.


Dana tersentak melihat Evan.


BU CITRA

Sekarang, kalian berdua boleh kembali ke tempat duduk.


Dana dan Evan kembali ke tempat duduk masing-masing.


CUT TO :


Evan melihat kertas kecil yang jatuh di mejanya, lalu melihat Dana.


Dana melihat Evan, mengkode menyuruh membuka kertas.


Evan lalu membuka kertas itu.


BCU : Tulisan Dana : DANA (V.O)

Ngapain sih lo?!
Gue kan bilang nggak mau.


Evan melihat Dana sebentar, lalu menulis balasan surat. Dia melipat kertas, lalu melemparkannya ke meja Dana.


Dana membuka surat dari Evan.


BCU : Tulisan Evan : EVAN (V.O)

Udah. Ikut aja.
Daripada lo jadi inceran Bu Citra.
Bu Citra wali kelas kita.
Bisa-bisa nilai rapor lo C semua kalo nggak nurut.


Dana terenyak memikirkannya, tersenyum sebentar, lalu kembali melihat Evan dan tersentak saat kertas yang dilemparkan Evan mengenai wajahnya.


Dana kesal melihat Evan, sementara Evan tertawa kecil melihatnya.


Dana melihat isi surat berikutnya.


BCU : Tulisan Evan : EVAN (V.O)

Ikut aja. Suara lo bagus.


Dana kembali melihat Evan yang kini mencatat di buku. Dia tersenyum, lalu mengalihkan pandangan.


JUMP CUT TO :


Murid-murid keluar untuk istirahat. Di kelas hanya tersisa beberapa orang, termasuk Evan dan Dana yang duduk sambil mencoret-coret buku.


EVAN

Lo nggak ke kantin?


DANA

Emang lo mau traktir?


Evan tersentak melihat Dana.


CUT TO :


10. INT. SEKOLAH DANA. KANTIN - SIANG

Evan berada di depan stand makanan, melihat uang di dalam dompetnya, lalu Dana yang duduk di satu sudut sambil bertopang dagu. 


CUT TO :


Evan dan Dana makan siang bersama.


EVAN

(meletakkan sendok)

Lo keras kepala banget sih. 
Gue kan udah bilang—


DANA

Bodo amat.
Mau gue dapet nilai C.
Mau jadi inceran trus, gue nggak peduli.


EVAN

(tidak habis pikir melihatnya)

Dana, Please ....


Dana kembali melihat Evan.


EVAN

Gue nggak bisa satu band sama Tiara.


DANA

Siapa Tiara?


EVAN

Anak dewan sekolah.
Dia bahkan kepilih jadi vocalis tanpa audisi.
Dari dulu dia ngejar-ngejar gue.


DANA

(melanjutkan makan)

Lo kan bisa cari orang lain?


EVAN

Nggak bisa.
Gue nyamannya sama lo.


Dana tersentak melihat Evan.


EVAN

Gue nggak pernah ngerasa senyaman ini sama orang lain sebelumnya.


DANA

Maksud lo?


EVAN

(tersenyum melihat Dana)

Gue suka sama lo.


Dana tersentak lagi.

Evan melanjutkan makan.


DANA

(terenyak memikirkannya)

Tapi kan, nggak harus maksa gue ikut band?


EVAN

Ya udah. Gue nggak maksa.
Emang kenapa nggak mau?

(kembali melihat Dana)


DANA

Di sekolah yang lama, gue juga ikut band.
Namanya Rascals.
Dan band gue ditunjuk sekolah buat ikut festival.


EVAN

Maksud lo ....
LZ Light music festival?


DANA

(mengangguk, lalu melanjutkan makan)

Gue ada masalah sama anak Rascals.
Masalah cowok.
Dia nggak terima gebetannya suka sama gue.
Jadi gue keluar.


EVAN

(terenyak)

Jadi, lo pindah sekolah cuma karna itu?


DANA

Gue nggak tau.
Gue nggak nyaman aja sekolah di sana.
Sekarang gue mau fokus belajar di sekolah yang baru.
Gue mau lupain semua masa lalu. 


Evan mengerti, merasa simpati melihat Dana.


CUT TO :


11. INT. SEKOLAH DANA. KELAS DANA - SIANG

Murid-murid berhamburan ke luar kelas. Dana menenteng tas, bersiap pulang. 


Dana tersentak saat melihat Evan meletakkan secarik kertas bertuliskan nomor ponsel di meja. 


EVAN

Kalo lo berubah pikiran nanti, telfon gue.
Kita ntar latihan jam tujuh malem.

(lalu keluar kelas)


Dana mengambil kertas itu, melihat nomor yang tertulis di sana.


CUT TO :


12. INT. MALL - TOKO AKSESORI - SORE


TIARA

Kalian boleh ambil yang kalian suka!


ECHI & BELINDA

(tersentak senang melihat Tiara)

Serius??


TIARA

(tersenyum, mengangguk)

Nanti gue yang bayar.


ECHI & BELINDA

Makasih, Tiara!!


FAST MOTION : Echi dan Belinda segera mencoba segala macam aksesori mulai dari kalung, gelang, jepit rambut, topi, dll.


CUT TO :


Tiara membayar semua aksesori yang sudah dipilih dengan kartu kredit.


BELINDA

Ra, lo laper nggak?
Makan yuk!


TIARA

Oke. Kita cari makan!

(lalu berjalan mendahului Belinda dan Echi)


BELINDA & ECHI

Yess!

(tersenyum riang, lalu Tos)


CUT TO :


13. INT. MALL - CAFE - MALAM

Echi dan Belinda senang melihat banyak makanan enak di meja, lalu segera makan dengan lahap.


TIARA

Oh iya,

(masih mengunyah makanan)

Selama gue nggak masuk,
Ada apa aja di sekolah?


ECHI

Ada pelajaran.


TIARA

Ya tau.
Maksud gue itu.


TIARA & BELINDA

Evan!

(geregetan melihat Echi)


ECHI

Oh. 
Evan ya gitu-gitu aja.


BELINDA

Ada Echi ....


ECHI

Apa?


BELINDA

Tadi, gue lihat Evan makan siang sama anak baru!


TIARA

(tersentak penasaran)

Anak baru, siapa?


BELINDA

Cewek ... cantik banget lagi.
Cocok sama Evan.

(segera menutup mulut, menyesal)


TIARA

(terperangah, lalu menarik tangan Belinda)

Bilang sekali lagi!


BELINDA

Bukan cuma gue yang bilang gitu.
Tapi anak-anak yang lain juga.
Iya kan, Chi!

(menyikut Echi yang sedang makan ayam)


ECHI

Ihh!! Biasa aja kalo ngomong!

(kesal karena pipinya tercoreng saus)


BELINDA

(tersenyum masam melihat Echi)

Sorry, sorry ...


TIARA

Trus, ngapain anak baru itu deket-deket Evan?!


BELINDA

Dia satu kelas sama Evan.


ECHI

Iya. Katanya sih, anaknya orang penting.


Belinda mengangguk, setuju dengan Echi.


ECHI

Nama bokapnya ... Pororo ....
Pororo ....

(sambil mencoba mengingat)


BELINDA

Cicero!
Pororo ....
Lo kata bokapnya penguin?!


ECHI

Iya, maksud gue itu!


TIARA

Maksud kalian ... Cicero Arian?


BELINDA

Iya.
Kata anak kelas B suaranya bagus banget.
Trus, Bu Citra bilang, dia yang bakal gantiin lo jadi vocalis band sekolah.


TIARA

Nggak bisa!

(kesal, lalu teringat sesuatu)

Band?
Adduh!
Gue lupa, sekarang gue harus latihan!

(bersiap pergi)


SFX : Dering ponsel Tiara.


TIARA

(tersentak melihat layar ponselnya)

Jupiter?

(menghela nafas, lalu mengangkat telfon)

Halo?


JUPITER (O.S)

Lo niat nggak sih?!


Tiara menjauhkan ponselnya sebentar.


JUPITER (O.S)

Kita nungguin lo dari tadi!


TIARA

Iya sorry ....
Gue masih di jalan.
Bentar lagi nyampe kok.


SFX : Nada terputus.


TIARA

(menghela nafas, payah)

Yaudah. Gue duluan ya.
Kalian nikmatin aja makanannya, Oke? 

(tersenyum melihat Echi dan Belinda)


Echi tersenyum, mengacungkan jempol.


BELINDA

Hati-hati, Ra.


Tiara melambaikan tangan pada teman-temannya, lalu bergegas pergi.


Echi dan Belinda melanjutkan makan.


CUT TO :


Echi dan Belinda selesai makan.


ECHI

Kenyang banget!


BELINDA

Ya udah, yuk!

(beranjak dari duduk)


Echi dan Belinda melangkah pergi.


PELAYAN

Maaf Kak,
Ini bill nya, belum dibayar. 

(menyodorkan bill makanan pada Echi)


ECHI & BELINDA

(shock melihat bill, lalu saling pandang)

Tiara!!


CUT TO :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar