Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SOULMATE
Suka
Favorit
Bagikan
15. Episode 5 Part 3

43. INT. RUMAH EVAN. KAMAR EVAN - MALAM

Evan duduk bersandar di tempat tidur.


Kamar Evan berantakan.


DISSOLVE TO FLASHBACK :


Evan sedang menelfon ibunya.


BU FEBYANA (O.S)

Apa nama ayahnya Cicero Arian?


EVAN

Dari mana ibu tau?

(jeda)

Iya, Namanya Cicero Arian.
Emang kenapa, Bu?

(jeda)

Halo?


SFX : Nada telfon terputus.


FADE OUT & FADE IN :


BU FEBYANA (O.S)

Kamu nggak boleh pacaran sama dia, Evan ....
Dia saudara kembar kamu.

(menangis tersedu)


Evan menghapus air matanya, lalu memukul pelan kepalanya yang pusing.


Evan duduk di tempat tidurnya, menangis tersedu. Dia lalu membanting ponsel ke lantai, frustrasi.


CUT TO :


44. EXT. SEKOLAH DANA - PAGI

Dana terenyak melihat layar ponsel Evan yang retak.


EVAN

Kemaren nggak bisa nyala.


DANA

(sedih melihat Evan)

Yaudah. Ntar kita benerin. 


EVAN

Gue aja.
Lo pulang sore, kan?


DANA

(menghela napas panjang)

Kalo gitu ntar malem.


EVAN

(menghela napas)

Yaudah. Lo masuk kelas gih.
Udah mau bel.


DANA

Beneran ya ntar malem lo ke rumah?


EVAN

Iya ....


Dana lalu melangkah pergi.


Evan masih terpaku melihat Dana pergi.


Dana menoleh melihat Evan.


Evan tersenyum melihat Dana.


Dana tersenyum melihatnya, lalu melanjutkan langkah menuju kelas.


Evan mengalihkan pandangan. Matanya berkaca-kaca. Dia lalu melangkah pergi.


CUT TO :


45. INT. SEKOLAH EVAN. KELAS EVAN - SIANG


ARYA

(beranjak dari duduknya, lalu melihat Evan)

Lo nggak ke kantin?


EVAN

Gue nggak laper.


ARYA

Lo sakit?


EVAN

(merebahkan kepala di meja)

Nggak.


ARYA

Gue panggilin Dana ya?


Evan tersentak melihat Arya.


ARYA

Baru LDR pisah beberapa kelas aja udah segalau itu lo!


Evan mengalihkan pandangan, kembali merebahkan kepala, sedih.


CUT TO :


46. INT. MALL - MALAM

Dana dan Evan sedang menunggu pekerja menulis nota untuk perbaikan ponsel Evan.


Pekerja itu memberikan nota pada Evan.


EVAN

Makasih.


PEKERJA TOKO

Sama-sama.

(tersenyum melihat Evan lalu Dana)


Dana dan Evan melangkah pergi.


Dana memberikan ponsel pada Evan.


Evan tersentak melihatnya.


DANA

Pake aja buat sementara waktu.


EVAN

Nggak usah.


DANA

(meletakkan ponsel di tangan Evan)

Nggak apa-apa, Evan.
Ntar kalo ada urusan penting gimana.


EVAN

Gue jadi ngerepotin lo.


DANA

Nggak kok.
Itu handphone gue yang dulu.


Evan melihat ponsel di tangannya, sambil melanjutkan langkah bersama Dana.


EVAN

Makasih ya.

(melihat Dana)


DANA

(tersenyum melihat Evan)

Hmm ....


Evan menyimpan ponsel di tasnya, lalu menggandeng tangan Dana.


CUT TO :


47. INT. BIOSKOP - MALAM

Evan melihat jam tangan.


BCU : Jam tangan Evan menunjukkan pukul 21.00


DANA

Kurang dikit lagi selesai.


Evan lalu melihat Dana.


DANA

Mama nggak bakal marah.
Gue kan udah bilang.


EVAN

(terenyak, mengalihkan pandangan)

Justru dia bakal marah karena tau lo sama gue.

(bergumam)


DANA

(tersentak melihat Evan)

Maksud lo?


EVAN

(melihat Dana sebentar)

Nggak.


Dana mengalihkan pandangan, masih memikirkannya.


CUT TO :


48. EXT. MALL. TEMPAT PARKIR - MALAM

Dana dan Evan berjalan menuju motor Evan.


DANA

Kenapa mama harus marah sama lo?


Evan tersentak melihat Dana.


DANA

Gue denger tadi.

(masih menunggu jawaban Evan)


EVAN

(memberikan helm pada Dana)

Karna gue lo jadi pulang malem.
Lo kan harusnya belajar.


DANA

(menerima lalu memakai helmnya)

Gue nggak bisa belajar sepanjang waktu.
Sekalipun gue dikasih 24 jam full buat belajar tanpa gangguan dari luar.
Lo fikir gue wonder woman?


EVAN

(tersenyum, memakai helmnya sendiri)

Bukannya wonder girl?


Dana tidak habis pikir melihat Evan.


DANA

Wonder food ....


EVAN

(lalu tertawa sebentar)

Mau makan dulu?


DANA

(tersenyum)

Nggak.


Evan terenyak melihat Dana.


DANA

Kenapa sih?


EVAN

Enggak ....

(tersenyum, lalu bersiap dengan motornya)


Dana naik ke boncengan Evan.


CUT TO :


49. INT. SEKOLAH DANA - AULA - PAGI

Dana dan teman-temannya sedang ujian praktek kesenian.


Ada kelompok yang menampilkan drama di panggung. Yang lain duduk di bangku penonton, beberapa menonton dengan antusias. Beberapa tampak cemas.


XENA

(membenarkan kostumnya)

Lo curang ....
Cuma jadi Narator bisa baca text.


Dana tersentak melihat Xena.


JUNE

(tidak habis pikir melihat Xena)

Lo fikir bikin naskah nggak susah apa.


XENA

(lalu melihat June)

Kenapa jadi lo yang sewot?


JUNE

Jelas.
Daripada lihat kehidupan orang lain trus, lebih baik menghayati peran lo sendiri.


Xena tersentak.


DANA

Gue nggak bisa akting.


Xena dan June bersamaan melihat Dana.


DANA

Akting lo bagus.

(tersenyum melihat Xena)


XENA

(tersenyum melihat Dana)

Serius?


CUT TO :


Kelompok Dana menampilkan drama di panggung.


DANA

(sedang membaca narasi)

Danny The gangster mengajak putri Racoonzel berdansa..


June menarik Xena terlalu keras.


Xena kesal menatap June karena hampir terjatuh.


June tersenyum, lalu berdansa dengan Xena. Xena tersenyum sekarang.


Raja dan ratu ikut berdansa di sekitar mereka.


Di akhir tarian, June dan Xena saling pandang. Tiba-tiba saja June menjatuhkan Xena, mengalihkan pandangan.


Penonton ikut histeris melihat Xena menjerit karena terjatuh dengan keras.


Xena kesal melihat June berpaling darinya.


Dana tersentak melihatnya, sementara teman sepanggung mereka tau itu tidak ada di naskah.


June masih mencoba menenangkan perasaannya.


DANA

Danny the gangster tiba-tiba teringat masa lalunya.


June tersentak, begitu juga pemain lainnya.


DANA

Dia teringat hidupnya sudah tinggal seminggu lagi.
Peluru di kepalanya akan segera melumpuhkan pikiran juga cintanya.


Guru yang duduk menilai di bangku penonton, heran, membolak balik naskah mencari narasi yang disebutkan Dana.


XENA

(bangun, sedih melihat June)

Kenapa??


June lalu melihat Xena.


XENA

Kenapa kau menjatuhkanku?


JUNE

(lalu melihat Xena)

Maaf, aku tidak bisa menikah dengan denganmu Putri Racoonzel.

(lalu pergi keluar panggung)


XENA

(terlihat bingung)

Danny!!

(mengejar langkah June)


CUT TO :


50. EXT. SEKOLAH DANA. KANTIN - SIANG


XENA

(menghabiskan minumannya, lalu menatap June dengan kesal)

Kenapa lo ngikutin naskah aja nggak bisa sih?
Gue tau lo suka berekspiremen.
Tapi yang tadi itu bukan main-main!


JUNE

Sorry.
Tiba-tiba aja gue enek lihat lo.


Xena bertambah kesal melihat June.


JUNE

(lalu melihat Dana)

Thanks ya udah bantu gue tadi.


Dana mengangguk.


JUNE

Gimana bisa lo dapet ide tiba-tiba gitu?
Bagus banget lagi?


Xena tidak senang mendengarnya.


DANA

Gue juga blank lihat kalian.


Xena ikut melihat Dana.


DANA

Jadi gue pake aja jalan cerita drama korea yang pernah gue lihat.


June dan Xena tersentak.


JUNE

Jadi ....


DANA

Dari awal, gue emang terinspirasi dari Drama Sorry, I Love You.
Karena temanya dongeng, gue rubah jadi bahagia selamanya.
Tapi kelihatannya takdir berkata lain.


XENA

(tidak habis pikir)

Lo yang buat takdirnya.

(jeda)

Tapi syukurlah ....
Plot twist-nya lumayan bagus.
Gue juga nggak mungkin bahagia hidup sama dia.

(melirik June)


June tidak habis pikir melihat Xena.


DANA

(tersenyum saja melihat Xena dan June)

Semua bakal berantakan kalau kalian nggak improve tadi.
Ini hasil kerjasama.


Xena tersenyum, lalu kembali kesal saat melihat June.


June mengalihkan pandangan.



CUT TO :


51. INT. RUMAH DANA. DEKAT KOLAM RENANG - SIANG


BIBI

Nyonya. Ada yang mau ketemu.
Namanya Bu Febyana.


Bu Kamila tersentak.


BIBI

Bilangnya ada hal penting yang mau diomongin.


BU KAMILA

(mengalihkan pandangan)

Bilang saya nggak ada di rumah.


BIBI

(tersentak)

Tapi bibi udah bilang ada tadi.
Masa tiba-tiba nggak ada?


BU KAMILA

Kalau gitu bibi bilang saya lagi tidur.


BU FEBYANA

Kenapa kamu menghindar terus?


Bu Kamila dan Bibi tersentak melihat Bu Febyana datang menghampiri.


Bibi melangkah pergi.


BU FEBYANA

(berhenti di samping Bu Kamila yang duduk di pinggir kolam)

Kamu takut aku ngambil Dana dari kamu?


BU KAMILA

(berdiri, menatap Bu Febyana)

Febby ....
Waktu itu Dana benar-benar nggak bisa datang ke pernikahan kamu.
Bukan aku yang nggak ngebolehin dia.


BU FEBYANA

Trus kenapa kamu nggak dateng juga?


Bu Kamila terenyak.


BU FEBYANA

Aku ....
Berterima kasih sama kamu,
Karena udah ngerawat Dana dengan baik selama ini.
Dia sekarang memang anakmu.
Tapi, apa aku sama sekali nggak punya hak buat ketemu dia?
Aku ibu kandungnya.


Bu Kamila masih terdiam.


BU FEBYANA

Kamu tau ....

(hampir menangis)

Aku nggak ada niatan sedikitpun merebut Dana dari kamu.
Aku bahkan udah setuju, kapan Dana boleh diberitahu semuanya.
Saat pernikahan dia, kan?
Saat dia sudah cukup dewasa untuk memahami.

(mengalihkan pandangan, menahan air matanya)


Bu Kamila masih terdiam, memandang ke arah lain.


BU FEBYANA

Tapi ....
Kalau kamu mau tau ....
Dana pacaran sama Evan ....

(jeda)

Anakku.
Saudara kembarnya sendiri.


Bu Kamila masih diam.


BU FEBYANA

(tersentak melihat Bu Kamila)

Jadi kamu tau?
Jadi selama ini kamu tau tapi kamu diem aja?!

(tidak habis pikir melihat Bu Kamila)


INSERT :

Bibi yang mengintip dari satu sisi, tersentak, khawatir melihat Bu Kamila dan Bu Febyana, lalu menoleh ke belakang.


BU FEBYANA

Ibu macam apa?
Ibu macam apa kamu?!


DOKTER PAUL

(datang melerai)

Maaf ....


Bu Febyana menoleh melihat Dokter Paul.


DOKTER PAUL

Ibu nggak seharusya berbicara seperti itu.


Bu Febyana masih tidak mengerti, lalu melihat Bu Kamila yang terdiam dan kini meneteskan air mata.


CUT TO :


52. INT. RUMAH DANA. KAMAR BU KAMILA - SIANG

Bu Kamila berbaring di tempat tidur, sudah berselimut rapi. Dia terlihat lelah, tapi masih belum terlelap.


CUT TO :


53. EXT. RUMAH DANA. TAMAN - SIANG

Dokter Paul dan Bu Febyana duduk di bangku panjang.


DOKTER PAUL

Setelah suaminya meninggal,
Keadaan Bu Kamila jadi sangat buruk.
Dia mengalami perasaan sedih yang berlebihan.
Perasaan cemas, depresi.
Kondisi seperti ini dinamakan Prolonged Grief Disorder


Bu Febyana terenyak sedih.


DOKTER PAUL

(mengalihkan pandangan)

Kehilangan seseorang yang kita cintai,
Tidak pernah mudah.
Ditambah lagi masalah Dana.
Dana satu-satunya yang dia punya sekarang. 
Wajar kalau dia takut kehilangan anak semata wayangnya.


Bu Febyana masih diam, mendengarkan.


DOKTER PAUL

Takut Dana marah dan nggak mau melihat Bu Kamila lagi, kalau sampai tahu apa yang sebenarnya terjadi.


BU FEBYANA

Tapi saya nggak pernah punya niat seburuk itu.
Saya cuma mau ketemu sama anak saya, Dok.
Apa itu salah?

(matanya berkaca-kaca melihat Dokter Paul)


DOKTER PAUL

Saya mengerti perasaan Ibu.
Tapi, semuanya butuh waktu.
Dan mungkin bukan sekarang waktu yang tepat.

(lalu melihat Bu Febyana)

Ibu sahabatnya Bu Kamila, kan?
Apa nggak mau melihat Bu Kamila sembuh dulu dari luka batinnya?

(jeda)

Dia butuh waktu untuk merelakan suaminya.
Butuh waktu untuk menerima kalau ibu juga punya hak untuk bertemu dengan Dana.


BU FEBYANA

(menghapus air matanya, mengalihkan pandangan)

Trus gimana anak saya?
Kalau Dana nggak dikasih tau sekarang,
Saya takut dia semakin terluka karena terlalu sayang sama Evan,
Sebagai kekasihnya.


Dokter Paul terenyak memikirkannya.


BU FEBYANA

Dan saya.
Saya merasa gagal sebagai ibu.

(menutup wajah dengan tangan, mencoba meredakan tangisnya)


Dokter Paul menghela napas, memikirkan sesuatu.


CUT TO :


54. EXT. SEKOLAH DANA - SORE

Evan duduk menunggu sambil sesekali melihat ponsel. 


CUT TO : 


55. INT. SEKOLAH DANA. KELAS DANA - SORE

Murid-murid mengemasi peralatan belajarnya. 


XENA

Gue duluan ya ....


DANA

(lalu melihat Xena)

Iya. 


June mengemasi buku-bukunya, melihat Xena pergi, lalu kembali sibuk dengan tasnya. 


CUT TO : 


56. EXT. SEKOLAH DANA - SORE

June dan Dana berjalan bersama. 


DANA

Jadi besok syutingnya?


JUNE

Iya. Mau ikut?


DANA

Nggak. 
Gue mau belajar. 
Banyak yang gue masih nggak ngerti. 


JUNE

(mengangguk)

Lo dijemput?


DANA

Gue mau pulang sama Evan. 

(lalu tersentak, menghentikan langkah, melihat sekeliling)

Katanya di depan lab.


June ikut berhenti, melihat sekeliling. 


SFX : Denting ponsel Dana 


Dana melihat pesan dari EVAN. 


BCU : LAYAR PONSEL DANA : PESAN DARI EVAN : 

Maaf, gue ada urusan mendadak. 

Gue duluan ya.


Dana terenyak, sedih. 


JUNE

(heran melihat Dana) 

Kenapa?


CUT TO : 


57. EXT. SEKOLAH DANA. TEMPAT PARKIR SISWA - SORE

Dana menyusul June masuk ke dalam mobil June.

June melajukan mobilnya pergi.


INSERT : Evan keluar dari satu sisi, melihat mobil June pergi, menghela napas mengalihkan pandangan.


CUT TO :


58. EXT. JALAN RAYA. MOBIL JUNE - SORE

June sedang menyetir mobil. Dana duduk di sampingnya. 


DANA

Gue nggak enak sama Xena kalo sama lo trus.


JUNE

Xena emang gitu. 
Padahal dia nggak kurang apapun, 
Tapi selalu aja pengen yang orang lain punya.

(melihat Dana sebentar)

Wajar kan ....
Kalo orang lebih tertarik sama apa yang nggak dia punya. 


DANA

Masalahnya dia suka sama lo. 


JUNE

Itulah kenapa gue benci jadi orang dewasa. 


Dana tersentak melihat June. 


JUNE

Lama nge-jomblo dikira homo.
Deket sama temen cewek dibilang pacaran. 


Dana terenyak memikirkannya.


JUNE

Nggak bisa biasa aja.


DANA

Apa Xena ngiranya gue selingkuh sama lo?


June tersentak melihat Dana.


DANA

Gue kan udah punya cowok. 


JUNE

Kita nggak bisa ngendaliin pikiran orang lain. 
Yang penting kenyataannya kita nggak ada apa-apa, kan?


DANA

Hmm.
Enak banget jadi lo.
Santai banget mikirnya.
Padahal kita sama-sama INFJ. 


JUNE

Mungkin lo INFJ-T. Turbulen. 
Kepengaruh sama keadaan eksternal. 
Gampang cemas. 
Gue lebih ke Asertif. 


DANA

Emang beda?


JUNE

Beda lah.
INFJ atau bukan, nggak ada yang 100% sama. 
Lo liat aja anak kembar. 
Sifatnya nggak sepenuhnya sama. 


Dana lalu mengalihkan pandangan.


CUT TO : 


59. EXT. JALAN RAYA - SORE

Evan mengendarai motornya, terlihat sedih. 


CUT TO : 


60. EXT. JALAN RAYA - MALAM

Evan mengendarai motor, masih terlihat sedih. 


Evan berhenti di lampu merah.


BCU : Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. 


Evan dan pengendara lainnya kembali melajukan kendaraannya. 


CUT TO : 


Hujan turun. 


Evan menepikan motornya berteduh di depan cafe. 


Evan melihat ke cafe di belakangnya lalu tersentak. 


BCU : Cafe tempat Airish bekerja.


CUT TO :


61. INT. CAFE - MALAM

Evan baru saja masuk ke cafe, lalu melihat ke bar. 


Airish sedang membersihkan bar, lalu tersentak saat melihat Evan. 


CUT TO : 


Evan dan Airish duduk di satu sisi. 


EVAN

(meminum kopinya)

Enak.

(tersenyum, meletakkan cangkirnya di meja, lalu melihat Airish)


AIRISH

(tersenyum melihat Evan)

Lo suka banget jalan-jalan pake seragam sekolah.


Evan menundukkan pandangan, memikirkan sesuatu.

Airish heran melihatnya. 


EVAN

(lalu melihat Airish)

Sebenernya ....
Gue mau curhat. 
Tapi, lo bisa jaga rahasia, kan?


AIRISH

(mengalihkan pandangan, tidak habis pikir)

Sekalian aja nggak usah curhat.


Evan tersentak. 


JUMP CUT TO :


AIRISH

Nggak. 

(bangkit dari kursinya, kesal melihat Evan)


Evan tersentak melihat Airish. 


AIRISH

Gue bakal kasih tau dia.

(lalu pergi)


Evan bergegas mengejar langkah Airish dan meraih tangannya. 


EVAN

Rish.


Airish melepaskan tangannya dari Evan. 


EVAN

Gue pikir lo bisa ngerti keadaan gue?


AIRISH

Siapa elo?

(kesal melihat Evan)


Evan tersentak. 


AIRISH

Dana sahabat gue. 
Dan gue nggak suka ada yang nyakitin dia. 
Elo. 
Ataupun ibu kalian semua. 
Egois.

(melangkah pergi)


Evan terenyak melihat Airish kembali ke bar. 


POV EVAN : Airish melanjutkan pekerjaannya, terlihat kesal. 


Evan mengalihkan pandangan, menyesal. 


CUT TO : 


62. INT. RUMAH DANA - MALAM

Dana sedang bermain gitar. 


SFX : Dering ponsel Dana 


Dana mengambil ponsel, lalu melihatnya. 


BCU : LAYAR PONSEL DANA : AIRISH CALLING


Dana terenyak, lalu menaruh lagi ponselnya. 


CUT TO : 


63. INT. KOS AIRISH - MALAM

Airish kembali mencoba menghubungi Dana tapi belum juga diangkat. 


Airish terenyak, sedih. 


CUT BACK TO : 


Dana menaruh gitarnya di satu sudut, lalu kembali melihat ponselnya. 


BCU : LAYAR PONSEL DANA : PESAN DARI AIRISH (V.O) :

Gue minta maaf soal Kak Raynard.


Dana menghela napas, lalu me-menonaktifkan ponselnya.


CUT TO : 


64. EXT. SEKOLAH DANA. KELAS DANA- PAGI


XENA

June izin sakit cuma buat ngerjain film?


DANA

Iya. 
Katanya jadwalnya bentrok terus.
Cuma bisa ketemu hari ini.


XENA

Dia bilang itu ke elo?


DANA

(lalu melihat Xena)

Iya.


Xena mengalihkan pandangan. 


Dana mengeluarkan buku kopelajarannya, lalu tersentak saat melihat Airish datang menghampirinya.


CUT TO : 


65. INT. SEKOLAH DANA. DEPAN KELAS - PAGI

Dana dan Airish duduk di bangku panjang. 


AIRISH

Ini soal lo sama Evan.


DANA

Sepenting itu sampe lo harus datang ke sekolah gue?


AIRISH

Evan bilang,
Ibunya bilang ....


Dana lalu melihat Airish.


AIRISH

(agak ragu)

Kalian ....
Anak kembar.


DANA

(tersentak)

Siapa?


AIRISH

Lo sama Evan,
Saudara kembar. 


DANA

(tertawa sebentar)

Lo bercanda?


AIRISH

Nggak.

(masih melihat Dana)


Dana kembali melihat Airish.


AIRISH

Kalo lo nggak percaya, lo boleh lihat akta kelahirannya Evan. 
Dia juga lahir di Sydney,
27 Maret 2001


FREEZE Dana masih tidak percaya. 


*to be continue to Episode 6 


Ending Song : Perfect - Simple Plan




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar