Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
38. INT. RUSUNAWA - UNIT RAKO — KAMAR MANDI - NIGHT 38
Musik sedih mengalun. Suasana kamar Rako temaram. Dia tidak menyalakan lampu.
Rako duduk di tempat tidur. Menyandar ke dinding.
Rako membuka handphone. Membuka aplikasi lowongan kerja.
39. INT. RUSUNAWA - LIFT/LANTAI DASAR — THE NEXT DAY (MORNING) 39
Rako sengaja berdiri paling belakang agak rapat ke dinding. Ia menggigiti kuku. Di dalam lift ada tiga orang lain. Ada karyawan kantoran. Ada anak sekolah. Ada juga seorang Perawat Perempuan.
Lift berhenti. Pintu membuka. Sephia masuk dituntun seorang bocah laki-laki 10 tahun, DIKA, adik bungsunya.
Rako sontak melepas tangannya dari mulut. Dia kaget melihat Sephia.
Sementara Sephia merasakan pandangan Rako padanya. Dia membaui aroma parfum Rako.
Pintu lift menutup. Lift kembali bergerak.
Lift berhenti. Pintu membuka. Orang-orang keluar.
Rako keluar paling akhir. Ia ragu hendak menyapa Sephia atau tidak. Ia pun sengaja berjalan mendahului Sephia.
Tiba-tiba---
SEPHIA
(ke Rako)
Rako seketika berhenti. Ia menelan ludahnya. Kaget karena Sephia tahu keberadaannya.
Rako berbalik. Ia menatap Sephia. Lalu ke Dika. Dika menatapnya penasaran.
Sephia tersenyum. Ia dan Dika berhenti.
DIKA
(Ke Sephia)
Sephia menganggukkan kepala.
DIKA (CONT’D)
(Sambil menatap Rako penuh tanya)
Rako menatap bocah tengil itu.
RAKO
Dika menoleh ke Sephia.
Sephia merasakan tatapan adiknya. Ia pun menganggukkan kepala.
DIKA
(Menghela napas lega)
Rako terkesiap. Ia ingin menolak. Tapi---
DIKA (CONT’D)
Rako menaikkan alisnya pasrah.
Sedangkan Sephia tersenyum-senyum.
Dika menarik tangan Sephia dan salim.
DIKA (CONT’D)
SEPHIA & RAKO
Dika berlari-lari menuju ke luar.
Rako terus memandangi Dika sembari akhirnya tersenyum.
Setelah beberapa langkah, Dika berbalik dan mendekat ke Rako.
Rako menatap Dika bingung.
DIKA
(Ke Rako)
Dika menarik tangan Rako dan salim.
DIKA (CONT’D)
Rako menahan tawa. Ia menyukai kepolosan Dika.
RAKO
Dika tersenyum.
DIKA
Rako menganggukkan kepala. Dika berlari pergi.
LATER
Sephia dan Rako kembali berjalan. Mereka bersisian.
SEPHIA
Rako tertawa kecil.
RAKO
Rako dan Sephia tertawa.
SEPHIA
Rako tersenyum masam. Sephia merasakan kegetiran itu.
RAKO
SEPHIA
Rako menghela napas. Ia tak nyaman berbohong.
RAKO
Sephia menganggukkan kepalanya antusias. Ia menoleh Rako.
Rako tertegun menatap mata Sephia. Ia menangkap keindahan yang luar biasa.
SEPHIA
Rako tertawa kecil.
RAKO
Sephia tersenyum semringah.
RAKO (CONT’D)
Sephia menganggukkan kepalanya antusias.
SEPHIA
RAKO
Sephia mengulurkan tangan.
Rako bingung. Beberapa detik ia menatap tangan Sephia. Lalu ke wajahnya yang menunggu penuh harap.
Rako mengambil tangan Sephia. Mereka pun bersalaman.
Sephia tertawa kecil. Rako merasakan kebahagiaan Sephia hingga dadanya terasa hangat.
40. EXT. ROOFTOP RUSUNAWA — MOMENTS LATER 40
Musik lembut mengalun.
Rako, Sephia, dan tiga anak yang terdiri dari dua Laki-laki 12 tahun dan satu anak Perempuan 13 tahun duduk lesehan dengan posisi melingkar.
Sephia memegang sebuah gitar. Sementara tiga anak muridnya itu memegang sebuah replika gitar yang dibuat dengan alat seadanya. Yakni sebuah lempengan papan sepanjang 50 x 10 cm. Pada lempengan itu dipasangi senar sebanyak enam baris dalam posisi memanjang sepanjang papan.
Tanpa suara kita akan melihat Sephia fokus mengajar. Sementara tiga orang muridnya fokus menyimak.
Rako duduk menggambar di Ipad.
Rako menggambar Sephia dan ketiga muridnya.
LATER
Time lapse.
Sesi mengajar Sephia sudah selesai.
Sekarang kita akan melihat Rako dan Sephia duduk bersisian.
Pose Sephia bersila.
Sedangkan Rako menyelonjorkan kedua kaki. Kedua tangan menyangga tubuh di belakang punggungnya.
RAKO
SEPHIA
Rako merasa menyesal.
RAKO
Sephia menganggukkan kepala sembari tersenyum.
SEPHIA
Rako diam.
SEPHIA (CONT’D)
Rako tersenyum kecil.
SEPHIA (CONT’D)
Rako menatap Sephia lekat.
SEPHIA (CONT’D)
Sephia tersenyum sarkas.
Rako menghela napas.
RAKO
SEPHIA
Rako tersenyum sarkas ke dirinya sendiri.
RAKO
Sephia tersenyum. Dia paham penjelasan Rako.
RAKO (CONT’D)
Sephia menganggukkan kepala.
SEPHIA
Sephia menoleh.
Sephia dan Rako bertatapan.
Tetapi pandangan Sephia kosong.
Rako tertegun. Ia pun merasa grogi.
SEPHIA (CONT’D)
Rako tertawa kecil.
Sephia menyusul tertawa.