24.INT. DI SEBUAH KOST TEMPAT TINGGAL SULIS- BEBERAPA HARI SEBELUM BAMBANG WINARNO MENYERAHKAN DIRI

Flashback

Bambang Winarno tiba-tiba datang ke tempat tinggal Sulis. Tiada angin dan tiada hujan, tiba-tiba dia memberikan sebuah amplop coklat pada Sulis sebelum dia sempat masuk ke rumah Sulis.

Sulis: “Apa ini mas?” (bertanya karena bingung)

Bambang: “Pergilah keluar kota.” (nada datar)

Sulis melihat ke araha kakak iparnya, Sulis tidak tahu mengapa tapi Sulis merasa ada masalah yang sedang terjadi pada Bambang.

Sulis: “Kenapa? Saya harus bekerja di sini. Saya tidak ingin kerja keras kakak untuk membuatku menjadi suster terbuang sia-sia.” (melihat ke arah Bambang meminta penjelasan)

Bambang: “Ini untuk Rendi, aku sudah menemukan donor jantung dan rumah sakit yang tepat. Kau harus membawa Rendi ke sana. Selain itu, kenalanku sudah menyediakan tempat untukmu bekerja di sana. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan.”

Sulis: “Baiklah Kapan kita pergi.”

Bambang: “Bukan kita, kau dan Rendi.”

Sulis: “Tapi kenapa? Kau mau menelantarkan Rendi?” (nada sedikit tinggi)

Bambang menghela nafas, Bambang mengambil secarak kertas di saku bajunya dan memberikannya pada Sulis.

Bambang: “Segera pergi ke luar kota secepatnya. Teman lamamu Ganesa akan segera menghubungimu setelah kau tiba di sana. Dia akan mengurus semuanya. Jangan sampai meninggalkan jejak di sini. Juga jangan percayai siapapun selain Ganesa.”

Sulis tidak mengerti apa yang sedang terjadi tapi akhirnya Sulis menyetujuinya. Walaupun Sulis menyetujuinya tapi hatinya terasa berat. Sulis memiliki fitrasat buruk. Sulis merasa kakak iparnya itu sedang berada di dalam masalah besar. Namun apa boleh buat Sulis tidak bisa melakukan apa-apa. Kakak iparnya sepertinya tidak mau Sulis dan Rasid terlibat.

Cut to