Cuplikan Chapter ini
Debat baru saja usai namun sesuatu terasa melesak tak pada tempatnya di dada ZiraKemenangan yang seharusnya manis terasa hambar di lidahnyaBahkan ketika sorak tepuk tangan masih terngiang di aula belakangnya rasanya semua itu hanya gema kosonggema dari sesuatu yang seharusnya ia yakini tapi entah kenapa justru terasa seperti kebohongan yang ia ciptakan sendiriKata-kata yang tadi ia lontarkan dengan lantang kini berbalik menggigit dirinyaBegitu logis begitu rasional tapi juga begitu