Cuplikan Chapter ini
Pasir basah masih menyimpan sisa jejak roda motor ketika Jayvan mematikan mesin Deru kendaraan yang sejak tadi jadi satu-satunya suara di antara mereka kini berganti dengan riak ombak yang datang dan pergi tanpa henti Seolah dunia sengaja memperlambat langkahnya hanya agar mereka berdua punya ruang untuk bernapasZira tidak langsung turun Tangannya masih menggenggam erat helm di pangkuan tatapannya kosong ke depan seperti tidak benar-benar melihat apa pun selain pikirannya yang riuh Waj