Cuplikan Chapter ini
Lorong Fikom sore itu seperti labirin yang terlalu ramai untuk menyimpan rahasia Mahasiswa keluar masuk kelas suara sandal dan sneakers bersahutan dengan derit pintu ditambah tawa-tawa lepas yang beterbangan dari arah tangga utama Semuanya tampak biasakecuali bagi Zira yang langkahnya mendadak melambatDi ujung lorong berdiri sosok yang tak pernah dia harap lihat hari iniAresDia hanya berdiri di sana bersandar ke dinding seolah dunia tidak punya alasan untuk mendesaknya Tapi bagi Z