Cuplikan Chapter ini
Kantin Universitas Serafim siang itu penuh dengan suara Piring beradu kursi diseret obrolan mahasiswa bertebaran seperti serpihan tak berarti Tapi di sudut meja kayu panjang yang agak terpisah dari keramaian suasana berbeda terciptaZira duduk berseberangan dengan Rhevan tangan kirinya menopang dagu sementara jemari kanan memainkan sedotan plastik di gelas es lemon tea yang sudah separuh mencair Ada ketenangan yang jarang muncul di wajahnyaketenangan yang bukan dibuat-buat melainkan