Cuplikan Chapter ini
Udara malam menggantung berat di atas gedung tua itu membawa dingin yang tak pernah benar-benar menusuk tapi cukup untuk membuat keheningan terasa lebih panjang dari biasanya Dari atas sini kota terlihat seperti kilauan patahlampu-lampu jauh redup berkelip seakan tak yakin ingin hidup atau padamJayvan duduk di tepian beton satu kaki terjulur satunya tertekuk dengan rokok yang sudah lama padam di antara jari Tatapannya kosong tidak pada pemandangan tidak juga pada dirinya sendiri