Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
88 EXT. TENGAH LAUTAN. DAY.
TITLE:
KARIMUN JAWA. 2020.
LONG SHOT. Terlihat perahu nelayan berukuran tidak terlalu besar yang mengangkut wisatawan di tengah lautan. CAMERA PAN TO. Perahu tersebut. CU. Dipa yang duduk di salah satu perahu. BCU. Mata Dipa yang memandang pada satu titik, Jantari, yang duduk di sisi yang lain. CU. Wajah Jantari dari samping dengan rambut yang dicepol; terlihat natural dan cantik pada saat bersamaan. Angin laut memainkan anak rambutnya. Dia tidak menyadari tatapan mata Dipa padanya. Dann yang duduk di anjungan belakang perahu dapat melihat situasi ini. Matanya memandang Dipa sebelum memandang Jantari. SFX. Suara deburan ombak dan mesin perahu saling bersahutan.
CUT TO:
89 EXT. SPOT SNORKELING PULAU CILIK. DAY.
Wisatawan melakukan snorkeling terlihat dari atas (langit) seperti titik-titik belaka. Jantari sudah berenang dan membantu para wisatawan yang baru pertama kali snorkeling. Bella sudah terjun ke laut dan nampak girang membantu Nugroho yang masih belum terbiasa berenang di laut. Dipa masih di atas kapal memakai peralatan snorkelingnya, belum terjun ke laut. Nugroho melambai-lambai ke arahnya, diikuti Bella. Jantari mengamati dari jarak yang tidak begitu jauh dari mereka.
CU. Dipa yang duduk di pinggir perahu, bersiap untuk terjun ke laut. Mata Jantari yang terpaku pada Dipa. CAMERA FOLLOW. Dipa yang masuk ke dalam air. SFX. Suara air. CU. Kepala Dipa menyembul dari permukaan air laut. Lalu, dia nampak tergeragap, tidak bisa bernapas, dan tangannya menggapai-gapai.
CAMERA FOLLOW. Jantari berenang dengan cepat ke arahnya. Lalu, ia meraih tangan Dipa, dan memeganginya.
JANTARI
Tenang. Tarik napas.
Dipa masih nampak kesusahan bernapas dan nampak panik. CU. Jantari menggenggam kedua tangan Dipa.
JANTARI (CONT’D)
Dipa, lihat gue.
Dipa mengerjapkan mata, berusaha menguasai diri, mencoba fokus, dan berhasil menatap Jantari. Jantari tersenyum.
DIPA
Jantari?
Jantari mengangguk.
JANTARI
Sekarang dengerin gue. Ini biasa terjadi. Elo kaget aja tadi pas nyeburin diri. Sekarang, yang perlu elo lakuin tarik napas dulu.
Dipa menarik napas. Lalu, menghembuskannya. Berulang kali hingga merasa bisa bernapas.
JANTARI (CONT’D)
Elo udah bisa ngerasain air di sekitar elo?
Dipa mengangguk. Ia mulai menggerak-gerakkan tubuhnya. CU. Kaki kataknya yang bergerak-gerak di bawah air. Beberapa ikan kecil mulai mengelilingi tubuhnya.
JANTARI (CONT’D)
Gue bakal megangin elo kaya gini sampai elo bisa sendiri, ya?
Dipa mengangguk.
JANTARI (CONT’D)
Elo nggak akan tahu keindahan apa yang bisa elo lihat di bawah sana. Kalo elo nggak bisa rileks. Renangnya rileks aja, Dip.
Jantari bergerak menjauhi sisi perahu. Tangannya masih menggenggam tangan Dipa. Dipa berenang mengikuti arahan Jantari. Keduanya berenang melewati Bella dan Nugroho tanpa sadar. Bella dan Nugroho terdiam di tempat, menaikkan alat pernapasan mereka (snorkel) di kepala untuk melihat Jantari dan Dipa dengan lebih jelas. Mulut keduanya terbuka, melongo.
DIPA
Gue kayanya udah bisa deh lihat ke bawah.
Jantari tersenyum. Lalu, dia mengangguk.
JANTARI
Oke, sekarang coba elo lihat ke bawah. Kalo ngerasa panik lagi, pegang tangan gue ya. Gue nggak kemana-mana.
Dipa mengangguk sebelum membenamkan wajahnya ke permukaan air. CU. Wajah Dipa yang terbenam sebagian ke air. CAMERA PAN TO. Ikan-ikan kecil berwarna-warni berenang di antara karang.
DISSOLVE TO:
90 INT. TOKO IKAN HIAS. DAY. FLASHBACK.
TITLE:
2010
CU. Ikan-ikan di akuarium. ZOOM IN. Wajah Jantari yang memandangi ikan-ikan. ZOOM OUT. Ke seluruh ruangan. Muncul Dipa dari pintu yang membuka. Lalu, ia menghampiri Jantari dan menepuk pundaknya. Jantari menoleh dan tersenyum.
DIPA
Sori, kelas gue agak lama kelarnya. Profesornya ngoceh mulu.
JANTARI
Nggak apa-apa kok. Gue juga lagi liatin ikan-ikan ini. Menurut elo, yang mana yang lucu buat dipelihara?
Dipa ikut melihat isi akuarium.
DIPA
Gue nggak ngerti ikan. Tapi, ini lucu semua.
JANTARI
Ih, Dipaa. Pilih ajalah.
CUT TO:
91 EXT. DEPAN TOSERBA NENEK. DAY.
CU. Akuarium bundar berukuran sedang di tangan Dipa. CU. Ikan-ikan yang berenang riang. CAMERA PAN TO. Pintu toserba. CAMERA FOLLOW. Pintu toserba membuka, Jantari keluar sambil membawa dua teh kotak dingin. Ia duduk di samping Dipa. Dipa menoleh menatapnya.
DIPA
Ikan-ikan ini buat gue? Kenapa?
JANTARI
Buat nemenin elo kalo elo nonton film horor.
DIPA
Bukannya ada elo?
JANTARI
Sori, Dipa. Gue kayanya nggak bisa nemenin elo lagi.
DIPA
Kenapa?
JANTARI
Elo tahu kan kalo ayah gue punya rumah lain? Bukan rumah yang gue tinggalin di sini.
Dipa mengangguk.
JANTARI (CONT’D)
Sebenernya itu nggak di sini dan gue harus pindah.
DIPA
Masih di Jakarta, kan?
Jantari menggeleng.
JANTARI
Jauh. Nggak di Jakarta.
Pada saat itu sebuah mobil mercedes hitam berhenti di depan toserba. Jantari memandang mobil itu gusar. Pandangannya diikuti oleh Dipa. Seorang pria keluar dari mobil. Jantari langsung berdiri. Dipa memandangnya, heran.
JANTARI
Ayah?
Dipa dengan terkejut juga langsung berdiri. Akuarium bundar masih ia pegang erat.
AYAH JANTARI
Kamu kenapa di sini?
JANTARI
Ayah sendiri?
AYAH JANTARI
Ayah mau ketemu nenek dulu. Kamu sudah siap-siap?
Jantari mengangguk.
AYAH JANTARI (CONT’D)
Ini teman sekolahmu?
JANTARI
Teman sejak dari SMA, yah.
DIPA
Saya Dipa, Om.
Ayah Jantari tersenyum sambil lalu masuk ke dalam toserba nenek. Dipa menoleh, memandang Jantari dengan heran.
JANTARI
Gue nggak ada waktu buat jelasin, Dip. Sori banget ya. Gue harus pergi malem ini.
DIPA
Nggak apa-apa, Jan. Kita masih bisa kirim sms dan email, kan?
Jantari memandangi Dipa dengan mata berkaca-kaca. Lalu, ia menatap akuarium bola di tangan Dipa. CU. Ikan-ikan yang berenang-renang.
CUT BACK TO:
92 EXT. PINGGIR PANTAI PULAU CILIK. DAY.
TITLE:
2020
Jantari sedang duduk dengan Dann di pinggir pantai sambil meminum kelapa muda ketika Dipa menghampiri mereka.
DANN
Your boyfriend is coming.
JANTARI
Boyfriend? I don’t have boyfriend though.
Dann menunjuk dengan alisnya tepat ketika Dipa sudah berdiri di samping Jantari. Jantari mendongak.
DIPA
Hi.
Dipa memandang Dann sambil mengangkat tangannya.
DANN
Hi. Gonna talk with Jan?
DIPA
Yan? Ah, Jantari? Yes, there is something I need to talk with her.
DANN
Whaa ... your English is not bad either. Okay, I’ll leave you both and have fun!
Dann berdiri dan berjalan mendekati teman-teman bulenya yang bergerombol tidak jauh.
JANTARI
Dipa, gimana snorkeling pertama elo?
Dipa duduk di samping Jantari. Ia tersenyum.
DIPA
Luar biasa. Ikan-ikan itu indah banget, karang-karangnya juga. Elo tahu, gue jadi keinget ikan-ikan yang elo beliin sepuluh tahun lalu.
JANTARI
Gue minta maaf, Dip. Pasti ada banyak hal yang ingin elo tanya ke gue. Kemana aja gue sepuluh tahun ini dan kenapa gue nggak pernah kontak elo.
DIPA
Kenapa waktu elo pergi, nomor elo juga ganti? Gue nggak bisa nelpon, gue nggak bisa sms, dan bahkan email gue nggak elo bales.
JANTARI
Sori, Dipa. Nomor gue ganti karena satu dan dua hal.
DIPA
Gue nanya nenek, kemana elo sebenarnya. Nenek udah ngasih tahu gue kalo elo ke Amerika. Gue tahu, Jan. Gue nggak pernah marah sama elo karena gue tahu gue nggak ada hak buat marah sama elo. Tapi, elo salah satu teman baik gue, yang ada sama gue di masa-masa yang berat. Gue ... elo tahu ... gue juga ingin ada di masa-masa berat elo ... nemenin elo ... rasanya kaya gue nggak berguna ... pas elo harus ngejalanin hidup yang berat di Amerika.
JANTARI
E ... elo udah baca semua email dari gue?
Dipa mengangguk. Ia mencoba menahan gemuruh ledakan emosi di dadanya.
DIPA
Gue baca semuanya. Gue baru buka email-email elo beberapa minggu lalu. Sori, Jan. Seharusnya gue buka lebih cepet. Udah lama gue nggak ke tempat nenek. Elo berarti udah lama juga nggak ke tempat nenek?
JANTARI
Sori, Dip, gue sebenernya sering ngunjungin nenek. Selain ibu dan Wantari, keluarga gue tinggal nenek. Tapi, gue nggak ada keberanian buat ketemu sama elo ... gue ... gue tahu kalo elo udah punya cewek.
DIPA
Apa hubungannya gue udah punya cewek dengan elo ketemu gue?
Jantari mengerjapkan matanya.
JANTARI
Cewek elo bisa salah paham. Ehm ... maksud gue ... kebanyakan emang gitu ... nggak ada cewek sama cowok yang cuma temenan ... cewek elo bisa marah kalo elo ketemu sama gue ....
DIPA
Gue nggak peduli sama masalah kaya gitu, Jan. Kita udah bukan anak SMA naif yang mempermasalahkan hal kaya gitu. Elo masih merasa takut kejadian zaman SMP itu kejadian lagi ke elo? Kalo elo bakal kehilangan sahabat elo lagi? Gue bukan Shasha atau siapa pun dari masa lalu elo itu, Jan.
JANTARI
Sebenarnya gue udah nggak ada waktu buat mikirin itu. Cuma gue ngerasa kaya nggak tepat buat gue tiba-tiba muncul di hidup elo ... tapi, di sisi lain, gue ingin banget ketemu lagi sama elo ....
PAUSE.
Gue malu mau ketemu sama elo, Dip. Gue bukan seperti yang dulu. Elo tahu, gue bukan lagi Jantari yang ... yang ... kata anak-anak hebat, pintar ... gue bahkan nggak ada kerjaan tetap ... gue punya saham di perusahaan ayah ... tapi, gue bahkan nggak bisa megang perusahaan itu. Semua udah diambil alih. Yang di Amerika udah jatuh ke tangan sahabat ayah gue sendiri. Kehidupan berat gue di Amerika, yang harus merelakan kehidupan gue di sini sama elo, udah nggak ada artinya. Tapi, paling nggak Wantari ketemu suaminya di sana. Dia tinggal di Amerika. Dan, ibu gue akhirnya berhasil gue bujuk buat nikah lagi.
Jantari terdiam. Hanya terdengar suara deburan ombak. Dipa memandanginya, menanti.
JANTARI (CONT’D)
Gue nggak tahan melihat ibu gue yang makin kesepian. Gue yang kaya gini-gini aja bisa membuatnya makin kesepian. Akhirnya dia menikah dengan cinta pertamanya yang ia temui di acara alumni. Hidup ini aneh, kan?
Jantari tertawa. Ada air mata menetes di sudut matanya. Dipa menepuk punggungnya.
JANTARI
Gue pikir kehidupan gue di Amerika itu udah paling aneh. Tapi, kemudian ayah gue meninggal. Rasanya hidup terasa makin janggal. Makin aneh. Wantari yang sudah menikah dengan pacar bulenya tetap tinggal di Amerika setelah pemakaman ayah. Sementara, gue dan ibu tetap tinggal di Jakarta; di rumah kita di kampung deket kompleks rumah elo. Sori banget, Dip ....
Dipa menggeleng. Matanya nanar menatap lautan.
DIPA
Nggak, Jan. Elo nggak perlu minta maaf. Hidup emang kaya gitu. Aneh. Elo ada di sini aja udah lebih dari cukup. Gue nggak akan minta apa pun lagi selama elo ada di sini.
JANTARI
Gue bukan Jantari yang dulu sering dikira hebat, Dip ... gue udah nggak kaya dulu lagi ....
DIPA
Gue juga bukan Dipa yang dulu selalu harus elo kasih les sehabis pulang sekolah ... gue juga udah nggak kaya dulu lagi ....
Dipa tergelak.
DIPA (CONT’D)
Jadi, kita impas ya. Elo udah nggak boleh ngajarin gue lagi. Dan, gue nggak perlu terintimidasi lagi sama elo. Oke?
Jantari memandangi Dipa dengan mata terbelalak.
JANTARI
Reaksi apaan, sih, itu ....
Jantari menepuk lengan Dipa.
DIPA
Lihat, elo mau berubah kaya gimana pun, Bella bakal selalu ada buat elo. Begitu pun Nugroho. Lihat mereka berdua jauh-jauh kemari cuma mau nemenin gue ketemu elo ....
CAMERA PAN TO. Bella dan Nugroho yang berlarian di pinggir pantai. Mereka tertawa-tawa riang.
DIPA (CONT’D)
Jadi, elo masih mau kan nemenin gue nonton film horror? Atau, masakin gue makanan?
Jantari mengangguk sambil menahan senyum.
DIPA
Yes!
Dipa berdiri lalu menarik tangan Jantari. Ia mengajak Jantari bergabung dengan Nugroho dan Bella. Keduanya menyambut kedatangan Jantari dan Dipa. Mereka menendang-nendang air ke arah Dipa dan Jantari. Keempatnya tertawa-tawa.