Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Seribu Matahari Pagi
Suka
Favorit
Bagikan
1. ACT 1. Kedatangan Bella (Hal 1 - 6)

1  EXT. LAUT – HAMPIR TERBIT MATAHARI

 

Dipa (32) tenggelam. Kepalanya berusaha menyembul ke permukaan. Tangannya menggapai-gapai. Gelembung-gelembung udara keluar dari mulutnya. Matanya mengerjap-ngerjap. Dia tidak bisa bernapas.

 

DIPA (V.O)

Aku tidak pernah tahu bahwa aku akan mati dengan cara seperti ini. Mungkin tidak akan ada yang menemukanku. Mati. Digerigiti ikan kecil hingga tak bersisa apa pun.

 

SFX. SUARA TERCEBUR KE DALAM AIR

 

Seorang perempuan (dengan rambut panjang dan berbaju dress putih panjang) dari permukaan air menyelam ke bawah mendekati Dipa. Dengan pandangan yang mulai mengabur, Dipa dapat melihat sosok perempuan itu berusaha meraih tubuhnya.

 

DIPA (V.O. CONT’D)

Mungkin juga tidak. Aku tidak akan mati seperti ini. Karena dia selalu datang menyelamatkanku.

 

ZOOM IN. Wajah Dipa. ZOOM OUT. Tubuh Dipa yang melayang. perempuan itu berenang menuju ke arah dipa. SLOW MOTION. Gerakan laut biru yang tenang dan tak terganggu. Dipa dan perempuan itu melayang di dalam laut. LONG SHOT. Laut. Permukaan air. Matahari terbit perlahan-lahan. Permukaan laut berpendaran.

 

DIPA (O.S.)

Dia ... seribu matahari pagi ....

 

MAIN TITLE:

 

SERIBU MATAHARI PAGI

CUT TO:

 

2  INT. KAMAR DIPA. BERANTAKAN. DAY.

 

SFX. BUNYI JAM BEKER.

 

Dipa terbangun. Kaget. Tangannya meraih jam beker. Mematikannya. Napasnya memburu. Melihat sekeliling kamarnya.

 

DIPA

Ah, cuma mimpi. Nyata banget. Bikin kaget. Haaaah ....

 

Dipa menutup wajahnya dengan kedua belah telapak tangannya. Mencoba mengatur napasnya yang berantakan. Terdiam. Lalu, membuka selimutnya.

 

DIPA (CONT’D)

Jam berapa sih? Hmmm ....

 

Dipa melirik jam bekernya di meja samping ranjang.

 

DIPA (CONT’D)

Shit. Gue telat. Gila banget. Sial.

 

Dipa berlari ke kamar mandi. SFX. Suara pintu menutup. Suara air dari shower. LONG SHOT. Kamar berantakan Dipa. Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui celah tirai jendela. SFX. Suara ‘ding’ dari komputer yang menyala di meja kerja. BCU. Layar komputer. CAMERA PAN TO. Notifikasi email di pojok layar komputer. Menunjukkan angka 50 (50 email baru belum dibaca Dipa). SFX. Suara air shower. Senandung Dipa.

 

CUT TO:

 

3  INT. KAFE. PAGI HARI. SIBUK. BANYAK PENGUNJUNG.

 

CAMERA FOLLOW. Viona (32) berjalan menuju meja kosong di dekat jendela. Berbaju merah elegan. BCU. Kaki jenjang Viona. Sepatu hak tinggi merah. Anting berlian bermata besar. Tas branded. Jam tangan mahal. Leher jenjang dengan rambut terurai sempurna. Bibir merah. Matanya yang mengerjap.

 

VIONA

Telat lagi. Gue dah tahu.

 

Viona duduk. Mendesah. Menyilangkan kakinya dengan anggun. Meraih handphone dari dalam tas. CAMERA PAN TO. Nomor kontak Dipa.

 

INTERCUT TO:

 

4  INT. MOBIL DIPA. ZOOM OUT.JALANAN MACET. DAY.

         

SFX. SUARA PANGGILAN HANDPHONE BERDERING.

 

Dipa duduk di belakang kemudi. Menyemprotkan minyak wangi. Bocah loper koran mengetuk kaca jendela mobilnya. Dipa mengibaskan tangan. Bocah itu pergi. Dengan asal Dipa meraih handphonenya.

 

DIPA

Iya. Halo? Viona?

 

CUT BACK TO:

 

5  INT. CAFÉ. SEMAKIN RAMAI PENGUNJUNG. DAY.

 

Viona duduk sambil menyilangkan tangan. Menelepon Dipa.

 

VIONA

Masih lama? Padahal gue udah sengaja datang telat. Elo lebih telat lagi. Hebat banget, sih, Dip ...?!

 

SPLIT SCREEN:

 

DIPA

Sori. Sori, sayang. Gue ketiduran. Ada kerjaan. Ngedit sampe subuh.

 

Dipa memencet klakson. SFX. Suara klakson bersahutan-sahutan di antara derum kendaraan.

 

VIONA

Waktu gue berharga, Dipa. Terserah elo deh. Gue Cuma punya waktu tiga puluh menit.

 

SFX. Suara cangkir berdenting. Suara air dituang. Bunyi mesin kopi. Suara pelayan. Obrolan pengunjung.

 

DIPA

Tapi, ini macet, sayaang. Tahu kan, weekend, kaya gimana macetnya?

 

Dipa menjalankan mobilnya sedikit ke depan. Kendaraan-kendaraan mulai bergerak.

 

VIONA

Terserah.

 

Viona mematikan panggilan teleponnya. Wajahnya kesal. Pelayan datang meletakkan secangkir kopi. Dia segera meraih kopi itu. Menyesapnya. Meletakkan cangkir kembali ke meja asal. BCU. Ada bekas lipstik merah menempel di bibir cangkir.

 

CUT TO:

 

6  INT. PERSEWAAN KOMIK NUGROHO. RUANG ADMIN. DAY.

          

BCU. Komik di tangan Nugroho (32). ZOOM OUT. Kondisi ‘Persewaan Komik Nugroho’. LONG SHOT. Rak-rak penuh buku. Dipa tiduran di sofa. Nugroho sedang duduk membaca komik di balik meja admin. Membalik selembar halaman komik. SFX. Suara halaman dibalik. Srrrk. Suara kipas angin bobrok di pojokan ruangan. Grrrk grrrk. Suara abang bakso dari jauh. Ting ting so baksoo. Suara anak-anak kecil lewat di depan persewaan. Kiik kiik kiik hahaha. CAMERA PAN TO. Dipa yang memejamkan mata. CU. Bibir Dipa. Dipa memonyongkan bibirnya.

 

NUGROHO

Elo ditinggal lagi sama Viona?

 

Nugroho menoleh. Meletakkan komiknya.

 

NUGROHO (CONT’D)

Ngga usah pake monyong-monyongin bibir segala. Ngga bakal nyelesein masalah elo. Busyet dah, dari tahun kapan, elo tuuh telaaaaat muluuu ... dah gitu, larinya mesti ke tempat gue. Ini tuh weekend tahu nggak sih ....

 

Dipa membuka mata. Duduk. Memandang Nugroho. Bibir masih monyong.

 

NUGROHO (CONT’D)

Apa? Apa lagi, nih?

 

Nugroho memundurkan kursinya. Menjauhi Dipa.

 

DIPA

Elo kan jomblo, Nu. Ngga ada bedanya kan, mau weekend kek, weekdays kek. Lagian kegiatan elo kan cuma nongkrongin persewaan komik elo ini.

 

NUGROHO

Eee… dasar anak anakonda lo.

 

SFX. Suara ketawa ngakak Dipa. LONG SHOT. Ruangan admin persewaan komik. Nugroho menimpuk Dipa dengan bantal. SFX. Suara kipas angin bobrok. Grrk grrk. Ting ting so baksoo.

 

CUT TO:

 

7  EXT. BAGIAN DEPAN PERSEWAAN KOMIK NUGROHO. DAY.

 

SFX. Suara abang bakso ting ting so bakso. Suara bocah-bocah sepedaan kring kring. Suara tawa Dipa dan Nugroho dari dalam persewaan. Hahaha.

 

CAMERA PAN TO. Punggung seorang perempuan dengan rambut dikucir kuda. Hoodie biru. Celana jeans belel usang. BCU. Sepatu kets converse pink si perempuan. CAMERA FOLLOW. Kakinya melangkah. ZOOM IN. Tangan perempuan itu memegang gagang pintu. SFX. Suara ‘ding’ dari lonceng di atas pintu. Suara langkah kakinya. Tak tak tak tak. LONG SHOT. Perempuan itu berdiri di ruang bagian depan persewaan komik Nugroho. Rak-rak buku menyambutnya. CAMERA PAN TO. Kipas angin bobrok yang berputar menyedihkan. SFX. Grrk Grrk. Suara tawa Dipa dan Nugroho. INTERCUT. Nugroho melongok dari balik mejanya.

 

NUGROHO

Bella?

 

Nugroho hampir terjatuh. Mengerjapkan mata. Tidak yakin dengan penglihatannya sendiri.

 

NUGROHO (CONT’D)

Bella SMA 46?

 

Dipa terdiam. Ia berdiri. Ikut melongok dan terperangah ketika melihat perempuan yang juga sedang menatap mereka. Ketiganya saling tatap.

 

SFX. Grrrk grrrk. Ting ting so baksoo. Kring kring.

 

CUT TO:

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar