Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Seribu Matahari Pagi
Suka
Favorit
Bagikan
10. ACT 2. Pada Sebuah Bus Kota (Hal. 52 - 56)

39 INT. KAMAR DIPA. DAY.

SFX. Suara berdering jam beker. CLOSE UP. Mata Dipa yang langsung terbuka. CAMERA FOLLOW. Dipa melonjak bangun dari tempat tidur. Ia berlari ke kamar mandi; yang terletak di dalam kamar. SFX. Suara shower.

 

CUT TO:

 

40 EXT. TERAS DEPAN RUMAH DIPA. DAY.

 

Dipa mengikat tali sepatu. Ia bersiul-siul; nampak senang dan bahagia.

 

CUT TO:

 

41 INT. RUANG DEPAN. DI BALIK JENDELA. DAY.

 

Ayah Dipa memandang Dipa dari balik jendela keheranan. CAMERA PAN TO. Bibir tersenyum ayah Dipa.

 

CUT TO:

 

42 INT. RUANG KELAS DIPA DAN NUGROHO. DAY.

 

Anak-anak sedang duduk dan mengobrol di ruang kelas, menunggu bel masuk berbunyi. CAMERA FOLLOW. Punggung Dipa yang berlari ke arah bangku Nugroho yang sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya.

 

DIPA       

Nu, elo bawa pesenan gue?

 

Nugroho mendongak.

 

NUGROHO

Ah, DVD film horor?

 

Dipa mengangguk.

 

NUGROHO

Bentar.

 

Nugroho membuka tas ranselnya dan mengeluarkan sebuah kantong plastik hitam. Lalu, dengan cepat menyerahkannya pada Dipa.

 

NUGROHO (CONT’D)

Awas jangan sampai elo ketahuan guru ya.. bisa kena poin kita ntar..

 

Dipa mengangguk.

 

DIPA

Tenang aja. Aman sama gue.

 

Dipa lalu buru-buru memasukkan kantong plastik itu ke dalam tasnya dan berjalan ke bangkunya dengan senyum puas.

 

CUT TO:

 

43 EXT. LORONG SEKOLAH. PULANG SEKOLAH. DAY.

CAMERA FOLLOW. Dipa berlarian di antara anak-anak yang berjalan berdesakan memenuhi lorong. Ia mengejar Jantari. CAMERA PAN TO. Punggung Jantari. Ia berjalan sendirian tanpa teman; nyaris berbelok di ujung lorong. Dipa berhasil mengejarnya.

 

DIPA

Jantari.

 

Dipa menepuk pundak Jantari. CLOSE UP. Mata terkejut Jantari. Dipa tersenyum.

 

JANTARI

Elo ngapain?

 

Jantari melihat ke kiri dan ke kanan. Anak-anak yang berjalan di sekitar mereka memperhatikan Jantari dan Dipa. Sebagian keheranan. Sebagian penasaran.

 

DIPA

Gue bawa DVD film horor lagi.

 

JANTARI

Astaga. Gue sibuk.

 

Jantari lalu kembali berjalan, mengabaikan Dipa yang bengong untuk beberapa detik. Ia kembali mengejar Jantari dan menjejerinya.

 

DIPA

Elo sibuk apa, sih?

 

Jantari hanya mengedikkan bahu.

 

CUT TO:

 

44 INT. BUS KOTA. DAY.

Bus dipenuhi anak-anak pulang sekolah. Jantari duduk di kursi paling belakang bus. Dipa duduk di sampingnya.

 

JANTARI

Elo kenapa, sih, Dip?

 

DIPA

Kenapa, apa?

 

JANTARI

Ya, kenapa elo kekeuh mau ikut gue?

 

DIPA

Gue bosen. Mau ikut elo aja.

 

Jantari mendesah. Satu alis terangkat; memandang Dipa kesal.

 

JANTARI

Elo kan bisa main sama temen-temen elo yang lain..

 

PAUSE

 

Itu yang selalu sama elo di kantin.

 

DIPA

Eh, elo merhatiin gue di kantin?

 

Senyumnya terkembang.

 

DIPA (CONT’D)

Namanya Nunu. Dia sibuk. Harus ngejagain warnet.

 

JANTARI

Dia sekolah sambil kerja?

 

Jantari terdengar serius dan khawatir. Dipa tertawa.

 

DIPA

Nggak. Itu warnet punya babenya. Kalo siang dia ngejaga. Aslinya sih alesan aja biar bisa internetan sepuasnya–

 

DIPA (CONT’D) & JANTARI

Sambil makan mie goreng ..

 

Keduanya berkata bersamaan. Jantari memandang Dipa kikuk dengan senyum dikulum. Dipa meringis. Lalu, dengan kompak, keduanya tertawa. ZOOM OUT. Dari jendela kaca bus nampak Dipa dan Jantari saling pandang tertawa. Bus melaju pelan di tengah kemacetan. Asap knalpot hitam naik ke udara yang berpolusi di bawah langit Jakarta yang terang.

 

CUT TO:

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar